Leticia Hanggono, merupakan perempuan dewasa yang terjebak di dalam situasi rumit yang membuat dirinya harus melakukan hubungan terlarang antara dia dan calon suami adiknya.
Semua keluarga merasa kecewa akibat kelakuan fatal yang dilakukan oleh keduanya, bahkan kedua orang tuanya pun sangat membenci Leticia akibat kejadian ini.
"Kau puas Letti sudah membuat adikmu menderita, aku membesarkan mu dengan penuh kasih sayang tapi apa yang kami dapatkan, kami mendapatkan malu akibat ulah yang kau lakukan," ucap Sandra dengan penuh kekecewaan.
"Mam, tolong percaya padaku, kalau ini semua bukan keinginan kami berdua, kami berdua dijebak meminum obat sialan itu Ma," jelas Letti yang tidak dihiraukan oleh mamanya.
Saat ini hidup Letti benar-benar hancur bahkan tidak ada satu orang pun yang mempercayainya, semua orang beranggapan kalau kejadian ini merupakan keinginan Letti.
akankah Letti sanggup menerima takdir pahit yang menimpanya ini. saksikan selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Tuan Ali
Tanpa sadar permainan latu kali ini direkam oleh Damian melalui kamera kecil yang terpasang di samping ranjang, meskipun tidak terlihat keseluruhan akan tetapi kalau video itu tersebar semua orang pasti tahu kalau pemain di situ merupakan Latucia Wijaya dan juga Damian Alexandra dua orang model papan atas di negeri ini.
Malam panas ini membuat wajah Latu seolah puas dengan permainan pria diatasnya itu, bahkan desahan Latu menandakan kalau permainan lelaki ini lebih sangar ketimbang suaminya sendiri.
"Sayang, kau begitu tahu menyenangkan aku," rancau Latu di sela-sela permainannya.
"Iya dong Sayang, enakan mana suntikan aku apa suamimu?" tanya Damian dengan suara seraknya.
"Tentu kamu Sayang, suamiku payah," ujar Latu, yang membuat senyum Damian terasa puas.
*******
Selesai bergelut dengan ranjang panasnya Latu pun meminta ijin untuk pulang karena takut, kalaupun terus bersama dengan Damian dia akan lupa segalanya, karena memang bagi Latu Damian memiliki ketertarikan sendiri di hatinya, apalagi pesona pria itu dari dulu idaman banget, hanya saja kalau masalah kenyamanan dan tunjangan sosial masih Arkan yang jadi pemenangnya.
"Sayang, aku pulang dulu, ya Minggu depan kita ketemu lagi," pinta Latu.
"Yakin Minggu depan," sahut Damian penuh ragu.
"Yakin Sayang," ucap Latu.
"Ya sudah pulang saja, awas kalau Minggu depan kita gak ketemu," ancam Damian.
"Memangnya kenapa kalau gak ketemu?" tanya Latu.
"Aku samperin aja ke rumahmu," jawab Damian enteng.
"Awas saja kalau berani," ancam Latu dengan wajah yang penuh ketakutan.
********
Malam sudah semakin larut Latu pun sudah sampai di rumahnya dengan cara melangkah pelan untuk menuju ke kamar suaminya itu, dan terlihat Arkan yang sudah tertidur diatas ranjang membuat hati Latu merasa lega.
"Syukur dia tidak tahu aku pulang," ucap Latu lalu mulai membaringkan tubuhnya di samping Arkan.
"Apa kau selalu pulang larut seperti ini Latu." suara serak itu terdengar begitu mengerikan di telinga Latu.
"A ... Aku ada pemotretan di luar kota Mas," sahut Latu dengan suara gugupnya.
"Heeeemb mulai besok aku tidak mau melihatmu bekerja lagi, sudah tinggalin dunia modeling mu itu lagian kamu bukan wanita yang kekurangan uang," pinta Arkan.
"Iya Mas, aku akan berhenti, akan tetapi kan masih ada kontrak yang harus aku selesaikan dulu," ujar istrinya itu.
"Ingat setelah kontrakmu selesai kau harus vakum dari duniamu itu, karena aku ingin punya anak di usia pernikahan kita yang ke lima ini aku ingin sekali ada anak kecil yang ada di tengah-tengah keluarga kita," ucap Arkan penuh harap.
Mendengar kata anak entah kenapa raut wajah Latu berubah menjadi muram, entah apa yang ada di dalam pikiran wanita itu sehingga dia takut sekali dengan yang namanya kehamilan.
'Enggak, sampai kapanpun aku tidak mau memiliki anak karena itu sangat membuat tubuhku rusak dan tidak bisa selangsing sekarang,' tolak Latu tentunya di dalam hati.
Arkan pun mulai menelisik istrinya yang seperti ada perubahan dalam sikapnya ketika dirinya mulai membahas tentang anak.
"Sayang, kenapa kau diam?" tanya Arkan seketika.
"Aku, hanya tidak bisa membayangkan saja gimana sakitnya melahirkan, aku takut Mas," ujar Latu.
"Sayang, melahirkan itu sekarang sudah banyak metodenya, jika normal ada metode yang namanya Water Birth melahirkan di dalam air hangat, dan jika kamu tidak mau susah payah mengejan ada Caesar, gampang kan," ujar Arkan.
"Kata siapa setelah itu pasti juga merasakan rasa sakit, pokoknya aku takut dan aku gak mau bentuk tubuhku berubah hanya gara-gara anak," tolak Latu begitu tegas.
Arkan terdiam, ternyata selama ini wanita yang begitu dia cintai enggan memberikan dia seorang anak dengan alasan yang begitu sepele dan tanpa berpikir dengan perasaan suaminya yang sedari dulu menginginkan keturunan dari istrinya.
'Aneh ya jika sebagian perempuan diluar sana selalu berjuang untuk mendapatkan anak nah, istriku yang terbukti subur tidak mau melahirkan dengan alasan tidak mau tubuhnya rusak, dia tidak mau memiliki anak hanya gara-gara tubuhnya apa memang dia tidak ingin memiliki anak dari aku,' batin Arkan.
***"***"
Keesokan harinya, pagi ini Leti sengaja ambil cuti itu semua dia lakukan untuk mengurusi surat-surat untuk pernikahannya dengan Asraf, wanita itu begitu bahagia, ternyata penantiannya selama lima tahun membuahkan hasil juga, sebagai seorang wanita Leti sudah melabuhkan hatinya kepada pria asal Malaysia itu, entah kenapa banyak pria di luaran sana hanya Asraf yang menjadi pilihan hati Leti.
Setelah mendaftarkan surat-surat ke kantor urusan agama yang ada di Malaysia Leti dan Asraf pun kini sudah balik ke rumahnya dengan di sambut oleh kedatangan Tuan Ali yang merupakan ayah kandung dari Leti.
"Papa," sapa Leti dengan senyuman hangatnya.
"Kau dari mana Nak?" tanya Ali.
"Kami habis mendaftarkan surat-surat pernikahan kami berdua," sahut Leti.
"Kau mengurusinya berdua, kenapa tidak bilang sama Papa," ucap Ali.
"Gak apa-apa sekalian pingin tahu ngurusin sendiri itu seperti apa," ungkap Leti.
"Nak, kamu serius dengan langkah yang sudah kamu ambil ini?" tanya Ali.
"Sudah Papa," sahut Leti.
Ali pun hanya mengangguk lalu mulai menatap ke Asraf, sepertinya pria itu sedang menunduk mengkin merasa tidak pantas di sejajarkan dengan Leti.
"Asraf kalau memang kau mencintai anakku, aku harap kau menjadi lelaki yang Gentleman jangan pesimis, kalau kau selalu berpikir yang positif pasti Allah akan mendatangkan kebaikan itu untukmu, dan sebaliknya jika kamu selalu berpikir yang buruk-buruk akan dirimu, maka keburukan itu yang akan datang, karena kejadian itu sesuai apa yang kita pikirkan untuk itu selalu positive thinking dalam hal apapun," pesan Ali untuk calon mantu ya itu.
Asraf pun jadi tersadar dengan ucapan dari pria paruh baya dihadapan dia itu.
"Terima kasih Tuan Ali atas sarannya, dan maafkan aku, tidak meminta Leti terlebih dahulu kepada anda," ungkap Asraf.
"Kalian ini sudah lama bersama-sama, mendengar kau ada niatan untuk menikahi anakku saja itu sudah menjadikan hal yang cukup bahagia bagi diriku, agar kalian berdua terhindar dari yang namanya fitnah," sahut Ali.
"Papa terima kasih untuk semua yang sudah Papa berikan pada Leti," ucap Leti.
"Aku yang seharusnya berterima kasih banyak kepadamu Nak, maafkan atas semua kesalahan Papa yang tidak sengaja menelantarkan mu, dan semua yang Papa beri sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan penderitaan yang selama ini kau rasakan," ujar Ali dengan meneteskan bulir air matanya itu.
"Papa jangan menangis," kata Leti.
Ali segera menghapus air matanya itu, lalu dirinya mulai menatap ke arah Asraf.
"Asraf kau tahu kan anak aku ini merupakan wanita berhati baik yang pernah aku temui, dan tentunya kau sudah merasakan bagaimana baiknya dia tulisnya hatinya kayak apa, untuk itu aku mohon jangan pernah sia-siakan kebaikannya," pesan Tuan Ali untuk Asraf.
"Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan dia Tuan, bagiku kehadiran Leti dalam hidupku merupakan anugerah yang terindah yang pernah saya dapatkan dari Tuhan," sahut Asraf sambil menggenggam tangan Leti.
Bersambung ....
ngene di tinggal di Bali sendiri Suami pulang sendiri ke jakarta Arkan nikmati aja penyesalanmu dan hancurnya hatimu yg km lihat buruk ternyata dua wanita baik sayang nya km perkosa paksa.dan yg km lihat baik ternyata buruk tu 5 th di bodohi Latu.
Yee Tuan Ali sdh merestui Leti dan Asraf menikah semoga kalian hidup bahagia krn Asraf dan Leti berhak bahagia setelah kesakitannya.Tuan Ali sendiri yg akan pisahkan Leti Dante dg Arkan.