NovelToon NovelToon
Suamiku Om-Om Galak

Suamiku Om-Om Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / cintapertama / perjodohan / nikahmuda / cintamanis
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Belum kering luka hatinya setelah kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu berdekatan, Baby Aurora, seorang gadis remaja berusia 19tahun harus dihadapkan pada perjodohan dengan pria yang sama sekali tidak disukainya.

Galak, kasar dan pemarah, itulah sosok Damar Bimasakti di mata Baby.

Sedangkan dalam pandangan Damar, Baby hanyalah barang mentah di mana ia akan keracunan jika memakannya.

Akankah dua karakter yang bagai air dan minyak ini menyatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Calon Istriku!

Damar membawa Baby menuju sebuah toko alat musik klasik dimana tadi Baby menjual biola kesayangannya. Saat memasuki toko tersebut, mereka disambut oleh seorang pria yang merupakan pemilik toko.

“Selamat siang, ada yang bisa dibantu?” tanya pria yang kira-kira berusia 40 tahunan itu diiringi senyuman ramah.

Ia melirik Baby sekilas, seperti sedang mengingat-ingat sesuatu.

“Selamat siang, Pak ... Saya sedang mencari sebuah biola,” ucap Damar.

“Oh silakan. Di sini ada beberapa jenis dan merk. Harganya juga bervariasi.” Pria itu berjalan menuju sudut ruangan dimana berderet puluhan biola baik yang baru maupun bekas.

Damar melirik Baby kemudian berbisik. “Yang mana biola butut yang kamu jual tadi?” Sebuah pertanyaan bermuatan sindiran yang membuat bibir Baby mengerucut lucu. Padahal biola milik Baby itu terbilang masih dalam kondisi sangat mulus layaknya barang baru.

“Yang itu!” Baby menunjuk sebuah biola yang menggantung di dinding. Pandangan Damar pun mengikuti arah yang ditunjuk Baby.

“Saya mau yang itu, Pak!” ucap Damar kepada pria pemilik toko.

“Oh yang ini Knilling maestro model 4/4. Harganya 4,5 juta,” ucapnya membuat mata Baby membeliak.

Gadis belia itu tampak tidak terima sebab tadi ia menjual biola miliknya itu seharga 1,7 juta saja. Dan baru beberapa jam berlalu, pria itu sudah menjualnya dengan harga yang begitu tinggi.

“Pak, yang benar saja. Tadi saya menjual biola ini ke Bapak hanya 1,7 juta. Kenapa sekarang jadi 4,5 juta? Saya Cuma mau beli kembali biola saya.”

“Maaf, tadi kan Mbak menjualnya kepada saya, bukan menggadai. Jadi hak saya untuk menjualnya dengan harga saya. Kalau mau boleh ambil. Saya turunin deh harganya, jadi 4 juta.”

Rasanya emosi yang membakar jiwa Baby sudah di ubun-ubun. Ia hendak memaki pria itu, namun Damar menahannya.

“Ya sudah, saya ambil, Pak.” Damar memberikan amplop berwarna cokelat yang tadi diberikan Baby padanya, ke tangan pria di depannya. “Sisanya bayar pakai ini.” Sambil menyerahkan sebuah kartu debit.

“Tapi Om, eh Mas … Itu kemahalan.”

Damar tidak menyahut. Ia tampak tidak begitu peduli perihal harga benda itu. Setelah selesai membayar, mereka keluar dari toko itu. Damar terlihat sangat santai, sementara Baby gusar sendiri. Sepertinya ia takut jika Damar akan memintanya mengganti kerugian sisa dari membeli biola itu. Ah, sepertinya ini Trik Damar untuk bisa menekan Baby agar menolak perjodohan mereka. Begitu isi pikiran polos Baby.

*******

“Om …” Baby mengatupkan bibirnya saat dihadiahi pelototan mata oleh Damar. Mulutnya begitu sulit terkontrol untuk tidak memanggil Damar dengan sebutan ‘om’.

Saat ini mereka berada di sebuah food court di tepi pantai menikmati makan siang. Setelah menyaksikan pemandangan yang membuatnya patah hati, Damar merasa malas untuk berangkat ke kantor. Alhasil, ia meminta Baby menemaninya makan siang dengan sedikit nada ancaman.

“Bisa tidak, jangan panggil saya om?” ujar Damar kembali ketus.

“Ya maaf. Ini mulutnya matic, jadi los aja kalau ngomong,” balas Baby santai.

“Ya sudah, kalau makan tidak usah dikunyah dulu. Langsung telan aja. Kan mulut kamu matic, nggak perlu pakai gigi,” sembur Damar dengan galaknya seperti biasa.

Lagi-lagi disemprot desinfektan. Ya kali makan bakso langsung telan bulat-bulat. Mana baksonya sebesar bola golf begini. Dasaaar predator, megantrhropus paleojavanicus, homo sapiens, pitecanhtropus erectus. maki Baby dalam hati.

“Tidak usah memaki saya dalam hati! Kualat kamu nanti.”

Baby terlonjak kaget sampai tersedak bakso yang baru saja mendarat ke dalam mulutnya. Bagaimana bisa Damar tahu bahwa Baby sedang memaki-maki dalam hati. Gadis itu sampai terbatuk-batuk hingga Damar harus menepuk punggungnya dengan sedikit keras.

“Nah kan, kualat kamu. Memang enak?”

“Ya maaf.”

“Lagi pula saya belum terlalu tua untuk kamu panggil om,” ujarnya sambil memijat tengkuk gadis itu.

Baby pun segera meraih sebotol air mineral dan meneguknya dengan tergesa-gesa. Membuat Damar sampai geleng-geleng kepala.

“Dasar mulut matic!”

“Damar …” Terdengar suara seorang wanita memanggil dari jarak yang tidak begitu jauh dari tempat Baby dan Damar duduk.

Dua orang itu spontan menoleh kepada sumber suara. Damar langsung saja membuang muka malas saat menyadari siapa yang ada di sana. Berbeda dengan Tria yang terlihat terkejut mendapati Damar makan siang berdua dengan seorang gadis belia. Sedangkan Baby terdiam, menatap Tria dari ujung rambut ke ujung kaki. Pikirannya sedang menebak siapa gadis cantik dan nyaris sempurna yang memanggil Damar itu.

Tria menatap Damar dan Baby bergantian. “Mar, siapa dia? Kalian makan siang berdua di sini?”

Damar tidak segera menyahut. Untuk pertama kalinya ia bersikap dingin kepada Tria. Membuat gadis itu bertanya-tanya dalam hati.

“Damar jawab aku! Siapa dia?!”

Wah, sepertinya Mbak ini pacarnya om Damar ya. Cantik sekali. Gumam Baby.

“Kamu ngapain di sini?” tanya damar ketus.

“Loh, Mar … Seharusnya aku yang tanya kamu sedang apa di sini sama anak kecil ini.”

Tanpa menatap Tria, damar menjawab, “Bukan urusan kamu!”

Mendengar jawaban Damar membuat Tria termangu sekaligus geram. Cairan bening mulai menggenang di bola mata nya. “Jangan bilang kamu selingkuh sama dia!” teriak Tria tanpa mempedulikan pandangan orang-orang yang kini mengarah kepada dirinya.

Damar berdecih. Bahkan ia menarik tangannya dengan cepat saat Tria ingin menyentuhnya. Setelah melihat sendiri betapa Tria begitu gila menggeliat di bawah genjotan pria lain, Damar seakan jijik disentuh oleh gadis itu.

“Selingkuh? Siapa yang kamu maksud sedang selingkuh?”

“Mar, sekali lagi aku tanya. Dia siapa kamu?”

Sambil tersenyum, Damar menatap Baby lalu meraih pergelangan tangannya. “Ini calon istri aku,” ucapnya santai.

Tria kembali terkesiap. Sendi-sendinya terasa lemas mendengar ucapan Damar. “Calon istri kamu? Jadi selama ini aku dianggap apa sama kamu? Pelarian?”

“Terserah!” Damar berdiri dari duduknya sambil mengulurkan tangan kepada Baby. “Baby, aku antar pulang, ya …” ucap Damar membuat raut wajah Tria menggeram.

“Tega kamu, Mar! Kamu bahkan panggil dia Baby di hadapan aku.” Tria mengusap air mata nya, seolah tidak terima mendengar panggilan yang begitu mesra di telinganya. “Lihat dia dan bandingkan dengan aku. Aku jauh lebih cantik dan sempurna. Sedangkan dia—” Tria melayangkan tatapan menghina kepada Baby.

“Baby, jangan dengarkan dia. Yuk kita pergi.”

“Aku belum selesai, Damar! Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini.”

“Cukup Tria!” bentak Damar. “Hubungan kita sudah berakhir. Kamu urus saja laki-laki yang tadi meniduri kamu di apartemen.” Setelah mengucapkan kalimat frontalnya, Damar menarik Baby meninggalkan food court itu, meninggalkan tria yang masih membeku.

“Apa tadi Damar pergi ke apartemen?”

🌼🌼🌼🌼

Like

komen

makasih saiiyyaaankkk

1
Aceng Saepudin
Luar biasa
Wani Ihwani
makasi tor cerita di novel mu seru dan keren semua,,tapi aku dah baca hampir semua
Wani Ihwani
markonah kamu aja dulu tega an sama si bambang
Wani Ihwani
baik nya hati Ryu 💓💓
Wani Ihwani
emang embun bodiguard
Wani Ihwani
kan kan kan di prank markonah
Wani Ihwani
kejar Ryu mbun jangan di biarin menghilang
Wani Ihwani
eleh kamu pun mau markonah
Wani Ihwani
untung ada jilzian, ah seneng nya ada zian
Wani Ihwani
mintak bantuan Zian aja
Wani Ihwani
memang ibu ibu pikiran nya selalu bijak kayak aqu🤣🤣
Wani Ihwani
semua jadi nyatu di sini siallan si willy botak pun ikut😂😂😂👍
Wani Ihwani
Dima mana pasti si Allan,,,. ikut aja si'allan ini ke mana mana
Wani Ihwani
ganteng nya markonah
Wani Ihwani
tor deg degan aqu baca bab seterus nya tentang rahasia kecelaka an orang tua baby
Wani Ihwani
bagus damar gercep
Wani Ihwani
gitu dong Marko,,, lembut dikit jangan galak" sama Bambang kamu ngerti kan markonah
Wani Ihwani
si oyen di kasi ikan asin aja mau , Tria ibarat ayam montok di kasi ke oyen ya mau lah oyen
Wani Ihwani
kok gak cerita dari lama kamu baby kalok itu hp ada data ayah kamu
Wani Ihwani
sabar bunda,, permintaan bayi itu bin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!