NovelToon NovelToon
Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

Pindah Dimensi Membalaskan Dendam Putri Yang Tertindas

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat
Popularitas:36.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: neneng selfia

Ze adalah wanita tanpa hati yang sengaja di asuh sebagai mesin pembunuh. Sejak kecil dia di asuh dan di tempa oleh Robert dengan pelatihan sadis. Dari 100 orang anak wanita yang di culik dan di didik hanya ze, le dan mo yang berhasil selamat dan menjadi an***g penjaga di sekitar Robert. Ya mereka tak lebih dari seekor an***g bagi robert yang bertugas menerkam siapa saja yang tak di sukainya. Mereka di ambil paksa dari orang tua di hapus ingatannya dan di buat jadi tanpa perasaan dan fikiran mereka hanya tau perintah mutlak tuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karantina

Setelah Ze keluar dari ruangan uji coba obat milik Robert tadi, kini Ze dibawa masuk ke sebuah ruangan yang cukup besar.

Di dalam ruangan itu para anak- anak perempuan lain yang sudah selesai menjalani uji coba dan berhasil dihapus ingatannya sebelum Ze telah berbaris dengan rapih.

Di ruangan itu ada lumayan banyak anak -anak yang biasanya ramai dan ceria, namun suasana yang ada sangat hening tanpa suara sedikitpun.

Mereka semua yang ada di sana nampak tidak jauh berbeda seperti mayat hidup. Tanpa hasrat, tanpa rasa, tanpa kenangan, dan tanpa jati diri. Saat ini yang mereka masih miliki hanya napas dan detak jantung yang menandakan bahwa mereka itu masih tetap mahluk hidup.

Ze segera disuruh untuk bergabung dalam barisan anak -anak itu. Di samping Ze saat ini ternyata ada Le yang telah berdiri tanpa menoleh sedikitpun.

Raut wajahnya tampak tanpa ekspresi sangat berbeda dari Le yang sebelumnya dan itu membuat Ze menarik kesimpulan kalau Le yang ceria sudah tidak ada lagi dan menghilang untuk selamanya. karena Le yang sekarang hanya seperti boneka mainan dari seorang Robert Alexander.

"*K*ehidupan berat seperti apa yang harus aku jalani selanjutnya di tempat ini bersama dengan mereka ya Tuhan. Papa mama lindungi dan dampingi selalu Ze di sini jangan tinggalkan Ze sedetikpun." Batin Ze.

Setelah beberapa jam berbaris dan melihat satu demi satu anak-anak itu datang dan bergabung dalam barisan hingga semua anak- anak telah berkumpul.

Ternyata dari 105 orang anak -anak yang di uji coba tadi hanya ada 100 orang anak yang berbaris di sana itu artinya ada 6 orang anak termasuk Ze yang kebal akan pengaruh obat pelupa tersebut.

Saat anak yang terakhir telah masuk dan ikut bergabung mereka semua disuruh mengganti pakaian mereka tanpa harus pindah dari tempat itu.

Mau tidak mau Ze harus mau mengikuti instruksi Robert untuk mengganti pakaian yang dikenakannya di tempat itu dengan seragam yang telah disediakan dan setelah berganti pakaian langsung tanpa berpindah dari tempat berbarisnya itu mereka semua diperintahkan untuk tidur di atas kasur lipat yang telah disediakan di atas lantai.

Mereka harus menempati kasur yang sesuai nomer yang tertera dibaju dengan nomer yang tercantum pada depan selimut kasur tersebut.

Ke esokan harinya masih disalah satu ruangan di lab milik Robert anak -anak itu masih tertidur dengan lelapnya.

Pagi pagi sekali mereka sudah dibangunkan oleh Speaker bersuara keras yaitu suara dari tuan Robert. Mereka semua segera berbaris dan diarahkan untuk berjalan menuju parkiran bawah tanah yang ada di tempat penelitian tersebut.

Di parkiran itu sudah ada beberapa mobil yang siap terparkir rapi untuk membawa mereka semua ke luar dari bangunan lab itu dan membawa mereka ke tempat uji selanjutnya.

"*K*emana lagi mereka akan membawa kami. Sebenarnya apa yang mereka inginkan dari kami?" batin Ze bingung.

"Kalian semua harus dengarkan instruksi dari orang yang akan aku utus untuk mengawasi kalian semua selama di perjalanan menuju karantina dan di tempat karantina nanti.

10 orang dari kalian akan ada 2 pengawas yang bertugas mengawasi dan melatih kalian. kelompok kalian dibagi sesuai nomor urutan kode kalian." suara Robert kembali terdengar melalui pengeras suara yang tersedia di tempat tersebut.

"Nomor urut 001 hingga 010 di dampingi oleh pengawas Sean dan Wendy. Yang disebut segera temui pengawas kalian di sudut paling kiri( mereka semua mulai berjalan rapih menghampiri pengawas mereka).

Dan kalian harus ingat mulai sekarang hingga masa karantina kalian usai selain perintah dari saya tuan kalian, kalian harus mengikuti perintah dari pengawas kalian paham?" mereka mengangguk dan menjawab serempak.

"Baik tuan kami paham." jawab mereka semua kompak.

Begitu seterusnya terjadi hingga kelompok ke sepuluh selesai diumumkan dan diperkenalkan pada pengawas mereka masing masing.

Setelah selesai pembagian kelompok mereka masing masing masuk kedalam mobil. Mereka berada dalam mobil yang sama bersama dengan kelompok masing masing. Para pengawas juga ikut naik di mobil yang sama dengan anak anak yang mereka awasi.

Kelompok Ze diawasi oleh Rubi dan Rokki. Rubi adalah seorang wanita berparas cantik berambut ikal berwarna hitam dengan tubuh yang tinggi berkulit agak gelap. Dia memiliki mata kecoklatan dan tatapannya mampu membuat nyali ciut.

Rokki sendiri dia adalah pria yang memiliki tubuh tegap, kekar, tinggi dan berotot tentunya perawakannya standar. Dia begitu tegas dalam berkata kata dan tidak kenal belas kasih.

Setelah lama melakukan perjalanan dengan mobil akhirnya mereka sampai juga di tempat karantina yang menjadi tujuan perjalanan mereka itu.

Sesampai mereka di depan gerbang tempat di mana mereka akan di karantina Ze melihat dan memperhatikan diam diam pintu gerbang yang sangat besar dan tinggi menjulang itu.

Di atas temboknya ada semacam posko penjagaan di setiap 100 meternya. Setiap posko di jaga oleh 2 orang bersenjata.

"*Su*ngguh aku yakin jika tidak akan ada jalan untuk bisa keluar dari sini. Kalaupun aku bisa keluar dari tembok ini tetap akan sulit untuk bisa kembali ke kota asalku. Mungkin memang aku harus tetap mengikuti apa yang menjadi aturan main mereka sampai selesai. Urusan melarikan diri bisa aku fikirkan nanti lagi saja. Yang terpenting sekarang ini adalah bagaimana caranya agar aku dapat bertahan hidup." batin Ze.

Memang sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk bisa melarikan diri dari tempat itu dengan nyawa utuh di tubuhnya.

Karena untuk bisa sampai di tempat ini mobil yang mereka naiki harus di angkut kapal air selama beberapa jam dan itu artinya mereka saat ini berada di pulau lain dan dari kelihatannya ini pulau pribadi milik tuan Robert Alexander.

karena sepanjang jalan dari tepi pantai hingga sampai di tempat karantina itu mereka tidak melihat satupun penduduk yang berada di sana.

Pintu gerbang yang besar itu perlahan mulai terbuka dan saat pintu gerbang terbuka cukup lebar mobil yang membawa mereka mulai masuk satu per satu ke dalam pusat karantina di mana tempat ini akan menjadi tempat tinggal sementara para anak anak ini.

Di dalam sana ada beberapa bangunan yang terlihat layaknya kamp untuk mereka tinggali selama karantina mereka berlangsung di tempat ini.

Ada beberapa tempat pelatihan untuk menempa kemampuan fisik dan memperkuat fisik mereka.

Mobil berhenti dan mereka semua di suruh untuk segera turun dari mobil dan berbaris rapih.

"Turunlah dari mobil satu per satu. Kemudian berbaris dengan rapih di lapangan di depan sana." perintah dari Rubi sembari menunjuk lapangan yang berjarak 5 meter dari mobil mereka di parkir.

1
Tiwi
m
YuWie
pociiiii jadi manusia ganteng. Ganteng2 phonix
YuWie
ze dtg nyawa melayang bagi para penjahat.
YuWie
rame klo ze dan hui tu bantah2an
YuWie
untung nya transmigrasi yg masuknadalah jiwa yg pintar.
Liza Aly
So sweet
YuWie
karya tahun berapa ini ya..kok aku baru menemukannya
YuWie
semakin seru
YuWie
msh misteri musuh nya telur. Ayah Ze bisa kalah..hebatmen
YuWie
ada wae ya musuhnya
YuWie
sdh selalu ku like
YuWie
semangat kak othor seperti si bucin jin hu
YuWie
lhoo gak ail air suci si Rui
YuWie
pociii pasti imut2 ya
siti hartinah
/Smile/
YuWie
ehh masak gak tertolong yg bener aja..bar dong nanti
YuWie
seru ya..spt bola sang gu kong kah
YuWie
klo tema sama kan biasa..alur cerita dan penulisan beda kan tergantung penulis. sdh semangat aja nulisnya dan terus berkarya walo telat nemunya sdh nanggung sampe sini aku bacanya
YuWie
persaibgan ketat selirrr
YuWie
gak pingsan tuh tangannya ilang beneran?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!