NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:50k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Nara Anjani Sukma berada di situasi harus menikah dengan adik angkat pria yang akan melamarnya. Sakti Pradana tidak menduga ia akan bertukar jodoh dengan kakak angkatnya. Dua karakter bertolak belakang, pertemuan tak terduga dan pernikahan mendadak seperti tahu bulat, drama rumah tangga apa yang akan mereka jalani.

===

“Sudah siap ya, sekarang aku suamimu. Bersiaplah aku buat kamu bahagia jiwa dan raga.” Sakti Pradana.

“Aku penasaran, apa milikmu bisa sesakti namamu.” Nara Anjani Sukma

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyonya Sakti Pradana

Bab 7

 

“Sakti, apa mahar untuk pernikahanmu?” tanya Opa.

“Itu ….” Sakti terdiam sesaat. Jika dibandingkan keluarga Nara dengan keluarga angkatnya saja sudah berat sebelah, apalagi dibandingkan dengan dirinya yang jelas bukan siapa-siapa.

Tidak ingin menghina calon istrinya meski bukan pernikahan impian, ia harus memberikan yang terbaik. Membuka kancing atas kemejanya, mengeluarkan kalung rantai di mana ada dua buah cincin menjadi liontin. Mengeluarkan cincin tersebut dan meletakan di atas meja.

Cincin yang sejak awal sudah disiapkan untuknya menikah nanti. awalnya ia hanya berharap mendapatkan gadis baik dan bisa menerima dirinya apa adanya. Yang ada dia dihadapkan dengan gadis yang diperlakukan bak seorang putri. Sakti memiliki usaha showroom mobil, sedang proses membuka cabang. Terkadang mengikuti balap mobil atau auto sport. Namanya cukup diperhitungkan di dunia otomotif.

Menyebutkan maharnya berupa cincin berlian dan satu unit mobil limited edition keluaran terbaru.

Samir dan orangtuanya terheran mendengar itu, harga mobil yang disebutkan oleh Sakti harganya lebih dari 2M. Opa mengangguk, tidak mempersoalkan nilai dari mahar yang akan diterima oleh Nara. 

Pemuka agama dan penghulu datang, opa mengarahkan semua yang hadir berpindah ke ruang tengah. Sudah disiapkan tempat untuk pelaksanaan ijab qabul meski hanya di lantai beralas karpet. Kalau saja tidak mendadak, sudah pasti akan dipersiapkan semaksimal mungkin.

“Sudah siap ya?” tanya penghulu yang duduk bersisian dengan opa. Sakti duduk tepat di depan Opa dibatasi dengan meja dilapisi kain putih berenda. Nampan berisi kartu debit dan cincin untuk mahar serta sekotak tisu.

“Siap, pak.”

“Coba ini dibaca dulu, jangan sampai nanti kagok.” Penghulu menyodorkan kertas berisi kalimat yang harus diucapkan saat ijab qabul.

Sinta dan Naryo terlihat kecewa. Sejak opa memutuskan Sakti dan Nara harus menikah, mereka tidak banyak bicara. Berbeda dengan Nola dan Serli, keduanya saling berbisik mengomentari dan mengejek Nara juga Sakti.

“Ganteng, tapi kere, buat apaan,” bisik Serli.

“Hm. Jangan cari suami model kayak gitu,” balas Nola.

“Iya nggak lah.”

Opa meminta Nola memanggil Nara, karena ijab qabul akan dilaksanakan. Tidak lama Nola kembali.

“Mana Nara?” tanya Opa yang duduk membelakangi

“Itu,” tunjuk Nola ke arah belakang.

Sakti yang sejak tadi menunduk menghafal kalimat yang harus diucapkan perlahan mengangkat wajahnya. Nara, calon istrinya berjalan dengan anggun dalam rangkulan seorang wanita paruh baya.

Diakui kalau Nara memang cantik, bahkan sangat cantik. Dalam balutan kebaya putih dan kain jarik dengan hiasan benang emas terlihat begitu pas di tubuhnya. Sampai menelan saliva saat menatap wajah Nara. Make up dan rambut yang ditata sederhana tetap menampilkan mempelai wanita yang elegan.

“Sabar mas, sebentar lagi sah,” ujar penghulu membuat yang lain tersenyum. Sakti berdeham lalu menunduk.

Perlahan Nara duduk di samping Sakti, aroma parfum yang lembut menguar menggoda penciuman Sakti.

“Mbak butuh sesuatu?” tanya bibi lirih, bisa didengar oleh Nara dan Sakti.

“Tisu,” sahut Nara.

Sakti mengambilkan kotak tisu di depannya, tangan Nara menarik beberapa helai dan melipat lalu diletakan diantara tangan yang saling menggenggam di atas pangkuan.

“Maaf ya mas,” seru bibi saat memakaikan kerudung pengantin di atas kepala kedua mempelai.

“Kita mulai ya,” ucap penghulu lalu menanyakan identitas kedua mempelai. Bertanya lagi mahar yang sudah disiapkan. “Mbak Nara, ikhlas menikah dengan Mas Sakti?”

Refleks Nara dan Sakti saling tatap. Kedua insan itu ingin sekali berteriak kencang mengatakan tidak. Namun, bibir mereka seakan kelu dan tidak mampu mengatakan itu.

Nara menoleh ke arah Opa di depannya yang mengangguk mantap.

“Ikhlas, saya ikhlas.” Kedua mata Nara perlahan mengembun, ada kesedihan merayap mengisi rongga dadanya membuat sesak. Mendadak ia merindukan kedua orangtuanya. Andai saja mereka masih ada, mungkin hidupnya akan terasa lebih lengkap. Nara menarik nafas agar tidak menangis.

“Kuat, kamu kuat,”batin Nara.

“Baik, kita mulai. Pak Jimmy dan Mas Sakti silahkan jabat tangan.”

Jantung Nara berdetak lebih cepat, waktu seakan berhenti. Hanya tarikan nafasnya yang terdengar. Kedua telapak tangan rasanya begitu dingin dan berkeringat saat mendengar opa mengucapkan kalimat untuk menikahkannya dengan pria ini, Sakti Pradana. Bahkan belum dua puluh empat jam mereka saling mengenal tanpa sengaja.

Suara Sakti terdengar lantang, tegas dan penuh emosi membalas ucapan Opa.

“Saya terima nikah dan kawinnya Nara Anjani Sukma Binti Gara Wijaya dengan mas kawin tersebut, tunai.”

“Bagaimana para saksi, sah?”

“Sahhh.”

Semua yang hadir mengucap syukur. Pemuka agama memimpin doa untuk keberkahan pengantin baru dan rumah tangga mereka. Bibi sigap langsung melepas kerudung dan melipatnya. Ada rasa tidak percaya kalau status mereka sudah menjadi suami dan istri.

“Cincin dipakaikan dulu!”

Sakti meraih tangan Nara dan menyematkan cincin, terlihat manis di jemari lentik itu. Nara melakukan hal yang sama di jari Sakti.

“Cium tangan suaminya!”

Entah perintah siapa, Nara patuh meraih tangan Sakti dan mencium dengan takzim.

“Tahan dulu!”

Momen tersebut ternyata sedang diabaikan, dalam hati Nara mengump4t kesal. Baru saja mengangkat kepalanya, dikejutkan dengan Sakti menahan kepalanya. Tangan kanan Sakti berada di atas kepala, memejamkan mata dan bergumam pelan. Nara tidak tahu doa apa yang dilantunkan Sakti, hanya diam saja mengikuti alur.

Menduga sudah selesai saat suami, iya Sakti sekarang adalah suaminya. Sudah membuka mata dan mereka saling tatap. Perlahan wajah Sakti mendekat, Nara mengernyitkan dahi.

Tunggu, ini maksudnya dia mau cium aku? Ck, ngaco nih orang. Bukan budaya kita meski sudah sah cip0kan di depan keluarga, batin Nara.

Hendak berteriak, nyatanya Sakti mencium kening Nara. Langsung menghela lega. Hubungan mereka belum sedekat itu, meski sudah sah.

“Hai, nona. Sekarang kita suami istri. Selamat ya, sudah menjadi nyonya Sakti Pradana," bisik Sakti.

“Eh!” 

\=\=\=\=\=

Nara : ini serius kita udah sah

Sakti : Alurnya sih gitu. Thor langsung adegan ninuninu gak?

Pembaca : gassss!

#Sakti lari dikejar Nara bawa sapu

P

1
Felycia R. Fernandez
bener2... hati hati kejebak aja,
apalagi sampe jilat lepehan sendiri
Kas Mi
jangan mkn kuaci mulu..tar bibir jontor lg🤭
Ahmad Ibrahim
dari awal baca Sakti-Nara udah terkera kera aq kak
Iccha Risa
busyet ulet bulu mulai aksinya gakan tergoda, ada Nara yg halal yg setiap waktu buat Sakti tergoda..
Muhamad Carllo
💪💪💪💪 thor, ahir2 ini up nya sering telat2....
dtyas (ig : dtyas_dtyas): iya kak 😄,
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Iccha Risa
nih Serli emang bisa jdi duri dlm daging sama kek Naryo dihh udh haus duit tuh mereka ga akan pandang sodara..
sakti harus keluarin kemampuan buat ngelawan orang2 penuh racunnn
hasatsk
PD sekali kamu serli mau merebut sakti dari nara.memangnya sakti mau samu kamu🤣🤣
Felycia R. Fernandez
liat laki-laki nya juga Ser,gak semua laki laki suka mendua... kalau laki laki sama kek pikiran kamu,dunia penuh dengan poligami
Siti Dede
Kenapa panik bos Naryo?
Shee
nah bangkrutin aja pih perusahaan nya biar jadi gembel sekalian 😒
Shee
harus, ngelawan orang kaya kamu mah harus sombong🤣
Shee
terlalu percaya diri sekali anda
Shee
bersyukur makanya serli, orang dah di tampung ko g sadar diri🙄
hiro_yoshi74
hayoooooo mau berkilah model apo lo nar
hiro_yoshi74
buat kembar 4 kan lain dari pada yg lain thor
mmh nengmuti
langsung 3 sak biar sm dg guntur
Quinza Azalea
next
Iccha Risa
sabar ya sampe gegana gitu Nara, udh Sakti tipe bucin ga kan nemplok ke yg laen kek cicak... kalo udh rezeki pasti punya sachetannya kalian
Shee
semoga di segerakan ya ra, walau g tau apa yang harus di segerakan 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!