NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Dibuang Suami, Dinikahi Duda Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Single Mom / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Inara harus menelan pil pahit ketika Hamdan, sang suami, dan keluarganya tak mampu menerima kelahiran anak mereka yang istimewa. Dicerai dan diusir bersama bayinya, Inara terpuruk, merasa sebatang kara dan kehilangan arah.
Titik balik datang saat ia bertemu dengan seorang ibu Lansia yang kesepian. Mereka berbagi hidup, memulai lembaran baru dari nol. Berkat ketabahan dan perjuangannya, takdir berbalik. Inara perlahan bangkit, membangun kembali kehidupannya yang sempat hancur demi putra tercintanya.
Di sisi lain, Rayyan Witjaksono, seorang duda kaya yang terluka oleh pengkhianatan istrinya akibat kondisi impoten yang dialaminya. Pasrah dengan nasibnya, sang ibu berinisiatif mencarikan pendamping hidup yang tulus, yang mau menerima segala kekurangannya. Takdir mempertemukan sang ibu dengan Inara,ia gigih berjuang agar Inara bersedia menikah dengan Rayyan.
Akankah Inara, mau menerima Rayyan Witjaksono dan memulai babak baru dalam hidupnya, lengkap dengan segala kerumitan masa lalu mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rayyan Witjaksono yang pernah tersakiti

Pletak...!

Dentuman bunyi Bolpoin itu telah memecahkan keheningan ruangan, sebuah bolpoin mahal itu telah melayang, mendarat telak di dahi Frans, sang Assisten yang kini tengah mematung, keberaniannya barusan telah berani menyebut nama wanita yang paling di haramkan oleh Tuannya. Seperti bunuh diri yang di sengaja.

Tuannya yang saat ini diselimuti oleh amarah yang panas membara menegakkan punggung dari kursi kulitnya, sorot matanya tajam dan menghukum.

"kau sedang cari mati, Frans? Atau nyawamu sudah tidak berarti lagi, hah? sudah berapa kali peringatan itu aku jejalkan di telingamu, kau bosan hidup Frans? Haram...haram bagiku mendengar satu kata dari nama wanita iblis itu.Tapi kau...kau malah menyebut namanya dengan sengaja, seolah menantang takdirmu!"

Frans tertunduk tak berani berkutik, keringat dingin mulai menjalar di sekujur tubuhnya, wajahnya berubah menjadi pias

"m...maaf beribu maaf Tuan, saya janji ini adalah yang terakhir!"

"sudahlah, enyah kau dari hadapanku! Kau telah membuat ku menjadi muak dan tidak berselera! Siapkan mobil untukku, aku ingin kembali ke Mansion!" perintahnya dengan sorot matanya yang tajam dan menakutkan.

Frans hanya menelan ludah saat Tuannya sudah bersikap marah seperti itu, ia pun merutuki diri sendiri karena telah menyebut nama Viona di hadapan Tuan Rayyan Witjaksono, sang mantan istri yang telah tega mengkhianati suaminya dengan cara berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, sungguh suatu pengkhianatan yang sangat menyakitkan.

.

.

Malam sudah mulai merayap saat mobil Rolls Royce berwarna hitam metalik milik Rayyan Witjaksono melaju perlahan memasuki gerbang utama Mansion Witjaksono. Dua tahun sudah Rayyan hidup dalam kegelapan emosi yang dipicu oleh pengkhianatan yang tak termaafkan.

Ia keluar dari dalam mobil, sosoknya menjulang tinggi, mengenakan setelan jas mahal yang membungkus tubuh atletis namun memancarkan aura dingin yang menusuk. Wajah tampannya, yang dulu dihiasi senyum hangat, kini hanya menyisakan pahatan ketegasan yang kaku.

Di ruang tamu utama, sosok yang paling ia percayai di dunia ini, Nyonya Martha Witjaksono, telah menunggunya. Namun, ada yang berbeda. Di sisi sang ibu duduk seorang wanita muda, anggun, dengan balutan gaun berwarna merah Maroon duduk di dekatnya. Senyum wanita itu terasa ramah, tetapi di mata Rayyan, semua senyum wanita hanyalah topeng penipu. Semuanya palsu.

"Rayyan, kau akhirnya tiba, Nak," sambut Nyonya Martha, sambil berdiri dan memeluk putranya dengan hangat, satu-satunya kehangatan yang masih bisa dirasakan oleh Rayyan.

Rayyan membalas pelukan ibunya sebentar, tatapannya langsung tertuju pada wanita asing di samping ibunya, tatapannya dingin dan menusuk.

"Ada apa ini, Bu? Aku tidak ingat ada janji temu hari ini." Ucapnya dengan suaranya yang rendah, datar, dan tanpa intonasi. Jelas menunjukkan ketidaksukaan atas kejutan ini.

Nyonya Martha tersenyum penuh harap, gestur yang sangat Rayyan kenali, yakni gestur yang selalu menandakan bahwa sang ibu akan memaksakan kehendaknya.

"Tentu saja ada janji, Sayang. Ibu ingin memperkenalkan mu pada Nona... Amanda ." Nyonya Martha menoleh pada wanita itu.

"Amanda, ini adalah putraku, namanya Rayyan."

Amanda berdiri dengan anggun, ia mengulurkan tangan.

"Selamat malam, Tuan Rayyan. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Anda."

Rayyan menatap tangan yang terulur itu selama beberapa detik yang terasa sangat panjang. Ia tidak menyambutnya. Ia membiarkan tangan itu menggantung di udara.

 "Kehormatan, Nona? Ok baiklah mari kita persingkat drama ini, Bu. Apa maksud dari semua ini?" Rayyan langsung duduk di sofa tunggal, dan mengambil jarak.

Wajah Nyonya Martha sedikit keruh karena rasa malu dan juga kesal, akan tetapi ia segera menguasai diri.

"Rayyan, bersikaplah sopan! Amanda ini wanita baik-baik dan dari keluarga terhormat. Ibu membawanya kemari untukmu. Ibu berharap... kalian bisa saling mengenal lebih jauh lagi."

Rayyan terdiam, pandangannya kini mengunci Amanda seolah sedang menganalisis serangga di bawah mikroskop. Amanda, meskipun terlihat terkejut dengan sambutan dingin itu, mempertahankan ketenangannya.

"Mengenal lebih jauh?" Rayyan menyandarkan punggungnya, seringai sinis terukir di bibirnya. "Untuk apa, Bu? Untuk menikahiku?"

Nyonya Martha mengangguk penuh semangat. "Tentu saja putraku! Sudah dua tahun ini kau menyendiri. Ibu ingin kau bahagia, Rayyan, dan sudah waktunya kau punya pendamping lagi!"

Rayyan tertawa, tawa hambar yang lebih terdengar seperti gerutuan. Suara itu begitu dingin, begitu kejam.

 "Sayang sekali ya Bu. Nona Amanda, tidak akan peduli seberapa terhormat keluarganya, ia tidak akan pernah bisa menjadi pendampingku."

Rayyan mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, menatap tajam ke arah mata Amanda

"Aku tidak percaya pada wanita. Mereka semua sama. Begitu mereka tahu ada yang kurang dariku... begitu mereka tahu kau tidak bisa memuaskan mereka di atas ranjang... mereka akan pergi, bahkan setelah sumpah sehidup semati. Mereka akan mencari yang lain."

Suaranya Rayyan bergetar dengan kepahitan yang terpendam, mengacu pada tragedi pahit dua tahun yang lalu saat Viona mencampakkannya setelah kecelakaan mobil tiga tahun lalu yang meninggalkan Rayyan dengan luka fisik dan rasa trauma yang mendalam, termasuk impotensi yang tak tersembuhkan.

 "Jadi, Nona Amanda, hematlah waktu Anda. Aku tidak butuh istri. Dan aku tidak butuh pengkhianatan kedua."

Kemudian Rayyan berdiri. "Maaf, Bu, saya lelah. Saya harap Anda bisa mengurus kepulangan Nona Amanda sekarang."

Rayyan berbalik, meninggalkan ibunya yang terkejut dan Amanda yang kini menatap punggungnya dengan ekspresi yang sulit diartikan, seperti campuran rasa sakit, kejutan, dan mungkin, sedikit rasa iba. Kini hanya Nyonya Martha yang tersisa, satu-satunya wanita yang masih bisa Rayyan percaya di tengah puing-puing kepercayaan yang kini telah hancur.

Setibanya di dalam kamar, Rayyan mulai menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang tempat tidurnya yang mewah dengan ukuran king Size. Ia menatap langit-langit dan sekilas memori ingatan akan kenangan pahit dua tahun yang lalu kembali terlintas, dimana saat dirinya ingin memberikan kejutan berupa perayaan anniversary ke 2 pernikahan mereka, justru malah Rayyan sendiri yang mendapatkan kejutan tragis dari mantan istrinya.

Bagaimana tidak, ranjang tempat tidur yang biasanya ia gunakan untuk melepaskan rasa rindunya selama ini, serta rasa lelahnya kini telah ternoda oleh pengkhianatan Viona, Apartemen yang iya hadiahkan untuk istri tercintanya sebagai kado ulangtahunnya tiga bulan yang lalu, kini telah menjadi sarang pengkhianatan yang keji dan menjijikkan.

"Sial. Kenapa aku mengingat kembali kejadian menyakitkan ini?!"

Rayyan mengepalkan tangannya kuat-kuat, buku-buku jarinya memutih. Ingatan itu menyerang lagi, seolah proyektor di otaknya memutar ulang adegan yang coba ia kubur dalam-dalam.

"Setiap sudut apartemen itu... setiap bantal yang ku peluk... semuanya jadi saksi. Saksi kebohonganmu, Vio, Saksi kehancuranku."

"Katanya kita berbagi segalanya. Katanya ranjang ini adalah tempat teraman kita. Tempat kita merajut mimpi, tempat kita saling menguatkan. Tapi kau telah merusaknya. Kau kotori kesucian tempat itu dengan khianatmu."

"Dulu, saat kau memanggil namaku dengan lembut di ranjang itu, dan semua itu adalah musik terindah. Sekarang? Setiap kenangan itu seperti serpihan kaca yang menusuk-nusuk paru-paruku. Bagaimana bisa? Setelah semua yang kuberi, semua janji yang ku ucapkan... kau tega menginjak-injak harga diriku, cinta kita."

Bersambung...

1
Asyatun 1
lanjut
Teh Euis Tea
rayyan mulutmu pengen ta cabein biar kapok
Danny Muliawati
mulut mu harimau mu yah rayan
Teh Euis Tea
pengen ra tampol mukanya si rayyan seenaknya aj bilang murahan, duhh gemes aku sm othornya🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: jangan gemes sama aku kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
Danny Muliawati
sedih nya imara di perlakukan spt itu sm Rayyan terang aza pisang ranjang wong Rayyan impitent hihihi we sebel aq sok ke PD an
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Danny Muliawati
sok sip di Rayyan ntar fakta membuktikan lo ter kaing2 jatuh cinta sm Inara
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: nah itu dia kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
Danny Muliawati
ibarat lg yg salah
Danny Muliawati
kasian loh ibarat br jg melek dpt duit utk pengobatan daffa sdh datang hantu iblis
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: bener bgt kak
total 1 replies
Nar Sih
perlahan mulai cair es batu nya ,semagat inara💪
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
mulut mu yg tajam setajam pisau klau ngomong rayyan pasti akan diam suatu saat juga pasti nyeseel sdh kasar dgn inaya🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul kak 👍🤣
total 1 replies
neny
rayyan banyak2 lah minta sm kak othor spy imponten mu sembuh,,dan dapat memiliki anak dr benih mu,,aq yakin kak ely yg baik hati ini akan mendengarkan permintaan mu,,lanjut akak💪😘
Nar Sih: siip kak setujuuu👍
total 4 replies
Ratna Dewi
kok sakit ya hatiku dengernya😣 Rayyan kata2 mu sungguh menusuk hatiku😣😁😁
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: si mulut pedas kak si Rayyan ini 🤭
total 1 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
wkwkwk.. takut nya nnti cacing Rayyan yg mati itu hidup kembali kerna sering memberi pelajaran kpd Inara.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: sekarang jadi cacing, tadi ada yang bahas cobra sama piton kak, ya ampun aku ketawa sampe ngakak kak 🤣🤣🤣
total 1 replies
neny
iihh,,tak bejek2 muka km rayyan,,seenak km bersikap seperti itu sm inara,,hati2 cobra bangun liat inara menyvsui,,lanjut akak,,semangat pagi💪❤️
neny: eemmm bkn lg,,mematikan kak,,bs jd anak ntar klau yg punya rayyan mah🤭🤭
total 4 replies
Melinda Cen
semoga cepat terungkap bawa bukan inara yang salah. a mau liat penyesalan Rayyan nanti.
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: siip kk 👍😊
total 1 replies
Teh Euis Tea
hayo mau ngapain km rayyan, pasti mau nyium inara yahayo ngaku aj rayyan jgn malu🤭
Teh Euis Tea
alah ga yakin sm km rayyan yg ada blm 1 thn km udah klepek klepek sm inara, itu ulah pitonmu pasti bangkit dari hibernasinya nyari goa🤭🤭🤭🤭🤭
Teh Euis Tea: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Ma Em
Rayyan kamu pasti akan menyesal karena sdh menyia nyiakan Inara istri yg baik dan Solehah .
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: betul Bun 🤭
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
awas Rayyan aku sumpahin senjata kamu gak berfungsi selamanya kalau jahat sama Inara😡😡
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: soalnya si Rayyan juga jahat😅😅
total 2 replies
§𝆺𝅥⃝©༆𝓐𝓯𝔂𝓪♡𝓣𝓪𝓷༆ѕ⍣⃝✰☕︎⃝❥
jgn berlebihan membenci Rayyan, kelak kamu bener2 jatuh cinta pada Inara. maunya kebucinan tahap akut, baru kau tahu.🤣
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: tenang kak, nanti bakal kena batunya si rayyan 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!