NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Barat / Fantasi / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[7] Nanny Cordelia

Vivienne melihat taman yang tidak terurus dengan rumah yang terlihat tidak terawat. Vivienne menjadi heran, taman di hadapan tidak ada yang merawat sedangkan taman area istana lain nampak asri.

" Yang Mulia, rumah nya ada ujung sana," tunjuk Anna pada rumah yang sedikit tertutupi ilalang di ujung sana.

Vivienne yang sudah melihat nya sekilas sebelum nya kemudian menganggukkan kepalanya.

"Ayo, kita pergi kesana, " ajak Vivienne.

Kini Vivienne terlihat memimpin dan Anna nampak mengkuti langkah Vivienne yang tergesa-gesa.

Tak berselang lama akhirnya mereka sampai di depan rumah yang nampak berlumut di beberapa sisi, seolah tempat itu telah lekang oleh waktu dan di abaikan oleh pemiliknya.

"Mengapa tempat ini begitu kumuh," desis nya menatap tempat itu.

"Sudah lah, aku tau kamu pasti akan menjawab tidak tau," potong Vivienne ketika Anna ingin menyahuti dirinya.

Vivienne kemudian melangkah maju kearah jendela yang terlihat kusam penuh dengan debu. Lalu, mendekatkan wajahnya pada jendela, dan hal baiknya jendela itu tidak di tutup trai. Hingga Vivienne dapat mengintip ke dalam ruangan itu.

Vivienne tiba-tiba memundurkan tubuhnya membuat Anna kaget di buatnya, "Ada apa, Yang Mulia?" tanya Anna.

"Hush…"

Vivienne menoleh pada Anna dan mengisyaratkan agar Anna memelankan suaranya, karena dia melihat hal yang tidak terduga di dalam sana.

Penampakan yang Vivienne lihat adalah Nanny Cordelia sedang menghukum Asher dengan kasar.

"Anna, kamu bisa melabrak dia, kita labrak sekarang," ajak Vivienne.

"Labrak, artinya apa Yang Mulia?" bingung Anna mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aish… kamu ini menganggu action ku saja, maksudnya kita serang sekarang,"ujar Vivienne mengarahkan tangannya seolah-olah mendorong pintu di sampingnya.

Anna menganggukkan kepalanya seolah paham dengan keinginan permaisuri nya. Anna lalu mendekat kearah Vivienne, mereka pun mengarahkan tangan mereka kearah pintu dan bersiap untuk mendorong pintu itu meskipun mereka tak tau, mampu atau tidak.

"Satu… dua… tiga…!" teriak Vivienne hingga pintu akhirnya terbuka.

Selepas pintu itu terbuka, Vivienne nampak menepuk tangannya yang penuh dengan debu, begitu pun Anna yang nampak mengibaskan rok yang penuh debu yang sama seperti Vivienne.

"Kamu hebat juga Anna," tutur Vivienne.

"Terima kasih, Yang Mulia," ujar Anna membungkukkan tubuhnya.

Sedangkan yang di hadapan mereka sudah tercengang dengan kedatangan Vivienne dan Anna, namun Nanny Cordelia belum melepaskan cengkramannya pada Asher yang kini telah di penuhi dengan kotoran dari debu yang berserakan di lantai ruangan itu.

Selepas membersihkan semua sisa debu yang menempel kemudian Vivienne menoleh dengan mata elang pada Nanny Cordelia yang seperti sudah mematung karena ketakutan.

"Apa yang kau lakukan pada putra ku!" sinis Vivienne.

"Ya… Yang Mulia, mengapa Anda disini?" sahut Nanny Cordelia.

"Aku yang harusnya balik bertanya, mengapa kau bawa anak ku ketempat kumuh ini, dan apa-apaan tangan mu itu," tuduh Vivienne.

Nanny Cordelia mengetahui bahwa Vivienne tidak menyukai Asher mungkin kali ini pun dia hanya berpura-pura untuk mendapatkan simpati dari semua orang untuk mendapatkan yang di inginkan Vivienne.

"Maaf, Yang Mulia, Pengeran berkeliaran di sini dan saya ingin membawa kembali ke kamarnya." ungkap Nanny Cordelia meskipun sebenarnya dia sedang berbohong.

"Benarkah, begitu," kata Vivienne mendelik tajam.

"Benar Yang Mulia," sahut Nanny Cordelia menunduk dalam, karena kali Vivienne pasti akan percaya dan membiarkan dirinya terus menghukum Asher.

"Anna, cepat bawa Asher," titah Vivienne.

Mendengar perintah Vivienne, Anna langsung menarik tubuh Asher dari tangan Nanny Cordelia. Mata Anna terlihat melotot pada Nanny Cordelia setelah dapat mendekap Pengeran.

Asher yang nampak ketakutan tidak menolak sama sekali dengan dekapan Anna, asalkan dia bisa terbebas Nanny Cordelia yang selama ini menyiksanya, Asher tidak masalah.

Plakkk…

Vivienne kemudian menampar Nanny Cordelia dengan cakarnya hingga noda darah terpampang di pipinya. Nanny Cordelia kemudian menyentuh pipinya yang sakit dan nyeri, setelah itu dia melihat kearah tangannya, beberapa tetes darah telah memenuhi tangannya.

"Ah! wajah ku!" pekiknya.

"Anda tidak bisa bertindak kasar seperti ini," ucap Nanny Cordelia di tengah ringisannya.

"Itu hanya hukuman ringan saja setelah selama ini kau telah melakukan nya pada anak ku, sekarang ku tanya, manakah yang lebih kasar," tegas Vivienne meniup kuku-kukunya seolah membersihkan dari kotor akibat menampar Nanny Cordelia.

"Huh… mengotori tangan ku saja," cerutu Vivienne.

Nanny Cordelia terjatuh ke lantai ternyata orang yang selama ini dia remehkan, berbalik menyerangnya sekarang. Seperti nya, Nanny Cordelia telah kalah telak di hadapan Vivienne.

Vivienne kemudian menoleh pada Anna, "Anna, aku ingin kamu bawa Asher ke kamar ku, dan bawa Yang Mulia Kaisar kesini, agar dia tau apa yang perempuan ini lakukan pada putranya,"

"Tapi, Yang Mulia... "

Anna takut jika Vivienne sendirian Nanny Cordelia akan berani macam-macam pada Permaisuri karena tidak ada yang mengawasi Vivienne.

"Kamu tenang saja, aku akan membuatnya tidak berani untuk melihat ke atas lagi," jawab Vivienne memegang pinggang seolah mampu mengatasi semuanya.

"Baik Yang Mulia, hamba akan melakukan apa yang Yang Mulia minta, " ucap Anna menuruti keinginan Vivienne,

Anna lalu membawa Asher pergi dari sana, kini hanya kedua Vivienne dan Nanny Cordelia yang ada di dalam ruangan itu.

Beberapa detik penuh keheningan, nampak mata Nanny Cordelia bergerak liar mencari cara agar Vivienne tidak mengadu pada Kaisar. Karena tokoh utama yang dapat memenjarakan adalah Vivienne, sedangkan Anna dan Asher bisa di urus seteleh nya.

Dia terlihat tersenyum licik, melihat kearah kaki Vivienne yang tertutup gaunnya. Mancari celah agar Vivienne tersungkur dan Nanny Cordelia dapat mengendalikan keadaan.

Nanny Cordelia merangkak ke arah Vivienne, dia tidak perduli gaun yang dia pakai terseret akan kotor di buatnya, tangan Nanny Cordelia yang bergetar perlahan mendekati Vivienne yang tak sadar.

Karena sedang menunggu kedatangan Anna bersama Kaisar agar bisa segera memenjarakan Nanny Cordelia.

"Awas Vivienne!" teriak seseorang yang membuat Vivienne menoleh kearah pintu yang tadi dia masuki bersama Anna.

Namun, sebelum dia benar-benar sadar ada seseorang yang akan menjerembabkannya. Kaki Vivienne sudah di cengkram Nanny Cordelia.

Nanny Cordelia menarik paksa tubuh itu. Tetapi dengan cepat tubuh Vivienne di rangkul oleh Magnus, mata mereka bertemu dengan ekspresi yang sama datarnya tanpa chemistry.

"Anda…" ucap Vivienne melepaskan rangkulan pada bahu Magnus, wajah Vivienne terlihat memerah karena malu.

Vivienne lalu menoleh kearah Anna yang ternyata kembali bersama Asher, "Anna, kenapa kamu tidak menuruti permintaan ku untuk membawa Asher ke kamar ku?"

"Maaf Yang Mulia, tapi hamba berpapasan dengan Yang Mulia Kaisar di jalan, dan menceritakan semuanya. Yang Mulia kemudian meminta saya menujukan tempat ini sesegera mungkin," tutur Anna.

"Ya sudah kalau begitu, tidak papa," ucap Vivienne melambaikan tangan nya.

1
Rika Adja
ceritanya bagus Thor, sehat selalu ya 🤲 semangat rajin up nya 👏👏👏☺️
ku tunggu kelanjutannya
restu s a
lanjut
Ita Xiaomi
Maaf ya Komandan. Anda akan sulit memahami trik yg dibuat anak-anak😁.
Yuni Anto
😍 next Thor 😍 segera up LG y🥰
Rere Lumiere: sabar menunggu 🙏
total 1 replies
Alexandra
wah cerita nya makin seru jadi penasaran gimana akhirnya 🤭, semangat Thor 💪😍
Rere Lumiere: Terima kasih ya, tunggu lanjutannya terus
total 1 replies
Dian Haerani
JD gak sabar nungguin lanjutannya, tetap semangat dan sehat kak /Determined/
Anonymous
Kemana thor ni
Rere Lumiere: sabar ya, lagi sibuk nih
total 1 replies
Yuni Anto
next 🥰 lagi 😍 Thor 😍
Dara Ayu
sangat bagus
kami menantikan part selanjutnya
semangat admin
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
kak maaf koreksi Yang Mulia... bukan Ya mulia biar dibacanya aga enak
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
hai kak aku mampir
Rere Lumiere: terimakasih
total 1 replies
sahabat pena
Luar biasa
Ita Xiaomi
Baron Fairhaven kelakuannya mencurigakan. Ditunggu kelanjutannya kk. Tq.
Lauren Florin Lesusien
masa ini tramigrasi tapi ga bisa apa 2 thur
Rere Lumiere: bisa, bisa meluluhkan hati orang lain, jiahahaha 😍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Berharap Vivienne dan Orion bs kompak mengatasi masalah penyebaran penyakit menular.
Dian Haerani
cieee ada yang mulai nempel nih, jangan diusir Vivian bangun chemistry dengan suamimu dan jadikan salah satu cara untuk meraih hati putra-putra mu /Chuckle/
Ita Xiaomi
Bs bobo' bersama tanpa ada gangguan dr si bungsu😁
Anonymous
Thorr mana lanjutannya
Aisyah Suyuti
menarik
restu s a
lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!