NovelToon NovelToon
Perjanjian Dengan Tuan Muda

Perjanjian Dengan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: acih Ningsih

"Patuhilah semua peraturan, hanya enam bulan, setelah itu kau bebas melakukan apapun."
"Nona, terimalah. Setidaknya Anda bisa sedikit berguna untuk keluarga, Anda."

Ariel dipaksa menikah dengan Tuan Muda yang selama bertahun-tahun menghabiskan waktunya di kursi roda. Enam bulan, inilah pernikahan yang sudah terencana.
Hingga waktunya tiba, Ariel benar-benar pergi dari kehidupan Tuan Muda Alfred.
Di masa depan, Ariel kembali dengan karakter yang berbeda.

"Kau, masih istriku, kan!"
"Tuan, maaf. Sepertinya Anda salah mengenali orang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. Perjanjian Dengan Tuan Muda

"Masuk!"

Saat terdengar suara instruksi dari dalam ruangan, Bibi Pelayan baru berani membuka pintu dengan penuh kehati-hatian..huh...dia memegang gagang pintu saja sudah seperti memegang benda rawan pecah.

Langkah kakinya pun sangat sunyi, jangan sampai menimbulkan suara bising, karena Tuan Muda, tidak suka itu.

      "Nona, silahkan masuk! Tuan Muda sudah menunggu." Ucapannya yang malah terdengar seperti bisikan.

     Ariel mengangguk ragu. Dalam hatinya ingin kabur, dia tidak pernah melihat wajah Alfred. Hanya dari cerita orang diluar sana dan tingkah bibi pelayan, Ariel bisa menggambarkan seperti apa rupa Tuan Muda, dan sekarang dia harus menikahinya, apa ini sudah benar?

     "Nona!" Bibi pelayan menepuk pundak Ariel yang malah melamun.

    "Eh...iya! Bibi, bolehkah saya...."

   "Suuuttt....Anda tidak perlu khawatir, Nona, tuan muda tidak menakutkan seperti cerita diluar sana. Beliau baik, percayalah pada saya." Bibi Imel mengatakan ini karena dia bisa membaca keraguan Ariel.

          Yang Ariel dengar, Bibi Imel sudah bertahun-tahun tinggal bersama Alfred, dia tidak mungkin berbohong kan! Dia pasti tahu semuanya tentang lelaki itu.

      Dengan menguatkan diri dan mengumpulkan segala keberanian yang ada, Ariel memasuki ruangan.

   Gelap! Sangat gelap.... Kenapa semua ruangan yang ada di kastil ini nyaris tidak ada cahaya, penerangan. Apa ini menggambarkan pribadi yang tinggal ditempat ini? Begitu horor dan terlihat mengerikan.

       Saat di lorong, Ariel berjalan dengan meraba-raba, kini dia berjalan menggunakan insting.

    "Selamat pagi, tuan muda! Saya Ariel! Saya datang memenuhi panggilan dari tuan Arthur," ucap Ariel memperkenalkan diri padahal dia belum melihat siapapun di ruangan itu karena masih gelap.

   Tak!

     Sesaat setelah Ariel mengumandangkan suara memperkenalkan diri, lampu di ruangan itu menyala. Arthur! Sosok ini yang pertama kali Ariel lihat. Gadis ini menundukkan sedikit kepalanya dan Arthur mempersilakan dia mendekat pada sisi meja besar dan di seberang meja itu Alfred, duduk dengan posisi membelakangi mereka, hanya kursi dengan sandaran tinggi yang bisa Ariel lihat.

Ariel mendekat, "Selamat pagi, Tuan!"

      Alfred memutar kursi Alfred, menghadap Ariel.

    Posisi lelaki itu membelakangi jendela kaca yang tertutup gorden warna hitam pekat, itu seperti background yang sangat sempurna mendukung sosok Alfred yang terlihat dingin dan menyeramkan. Tapi masih terlihat tampan dan gagah meskipun lelaki itu ada diatas kursi khusus. Tapi sayang , tidak ada senyum secuil pun dari bibirnya, ia begitu suram, seperti langit mendung yang segera menurunkan hujan badai.

Kedua mata yang memiliki sorot setajam belati, kini menatap Ariel seperti musuh bebuyutan. Melihat ini Ariel tidak bisa berprasangka baik setelah menjadi istri bayaran lelaki itu.

    Akan seperti apa nasibku nanti? apa aku akan dijadikan pelayan? Sapi perah? Tumbal? Huuuh... sungguh aku terjebak.

      Selain tidak mau memberikan senyum, Alfred juga enggan mengeluarkan suara berharganya untuk menyapa wanita yang sebentar lagi akan menikah dengannya.

"Nona, silakan duduk," perintah Arthur.

lelaki ini meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja lalu membaginya di hadapan Alfred dan Ariel.

    "Tuan, Nona Ariel, silahkan bacalah isi dari perjanjian ini."

    Perjanjian....

Ariel tidak menduga jika akan ada perjanjian seperti ini. Tapi tidak apa-apa, dengan adanya hitam di atas putih mungkin dia bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya dan keluarga jikalau suatu saat bahaya mengancam.

    Alfred lebih dulu mengambil lembaran kertas dan membacanya. Sebenarnya lelaki ini sudah tahu isi dari kertas-kertas perjanjian itu bahkan dia sendiri yang mengusulkan apa saja yang harus ditulis. Tapi dia tetap membacanya sebagai formalitas agar gadis dihadapannya tidak curiga. Sungguh licik!

      Ariel mulai mengambil satu lembar kertas dan membacanya dengan seksama, tidak ada yang aneh atau sesuatu yang memberatkannya. Isi perjanjian seperti yang awal mula Arthur katakan.

Di lembaran kedua, Ariel sampai mengerutkan keningnya, "Enam bulan!"

Alfred mengangkat alisnya, kini 2 bola mata tajamnya mengarah penuh pada Ariel,

"Ya, hanya enam bulan. Patuhilah saya dengan begitu hidupmu akan baik-baik saja."

Untuk pertama kalinya, Ariel mendengar suara Alfred, dia kesulitan menelan ludah karena suara lelaki itu begitu mengintimidasi.

'enam bulan, ini waktu yang sangat lama. Kenapa tidak enam hari saja. Aku tidak tahu bisa bertahan atau tidak di waktu yang lama ini.'

"Ingat di lembaran ke tiga, jangan pernah bermimpi untuk bisa tidur satu ranjang dengan saya!" Alfred kembali bersuara, kali ini tegas memberi peringatan, pada wanita yang kakinya mulai gemetar.

Sekuat tenaga Ariel mengangkat wajahnya, "Baik, saya mengerti. Saya sungguh tau diri akan hal ini, Tuan."

'huuf... baguslah! itu artinya aku tidak perlu melayaninya diatas ranjang. Setidaknya, aku tetap gadis walau sudah janda. Aaah... bukankah itu langka.'

Tiba-tiba Ariel mengukir senyum mengingat gelar yang akan dia sandang setelah enam bulan nanti.

Alfred meliriknya, 'dia tersenyum. Apa dia senang dengan adanya uang kompensasi besar! dasar tamak!'

       Beberapa detik berlalu, saat Ariel ingin membaca lembaran kertas terakhir, Arthur terlebih dulu meraihnya dan mengatakan, "Waktu untuk membaca isi perjanjian telah habis, Nona!"

         "Habis! Tapi aku belum membaca semuanya?"

          "Tapi waktunya sudah habis, dan Anda tidak lagi diizinkan untuk membaca kelanjutannya."

      "Tapi aku harus membacanya sampai selesai terlebih dahulu, kenapa juga tadi Anda tidak mengatakan, jika memberi batas waktu untuk membaca ini." Ariel kini mulai kesal.

   Arthur tidak menggubris protes Ariel. Dia malah menyodorkan pulpen pada gadis itu, "Nona, segeralah tanda tangan di sini."

     Meskipun kesal! Tapi tidak ada pilihan lain, hanya 2 lembar kertas yang tidak dia baca dan gadis ini berpikir, isi perjanjian disana mungkin isinya hampir sama dengan kertas-kertas sebelumnya.

Tanpa ragu, Ariel mengambil pulpen dari tangan Arthur dan cepat membubuhkan tanda tangannya disusul dengan Alfred yang melakukan hal sama.

"Semuanya sudah selesai," Arthur lega, ia merapihkan semua lembaran kertas itu, "Nona!" panggilnya pada, Ariel.

"Ya!"

"Saya harap Anda selalu mematuhi isi perjanjian ini. Jika melanggar, konsekuensinya, lebih buruk dari yang Anda bayangkan."

Ariel kembali menelan ludah yang terasa pahit...dia mengancamku...

"Tuan Arthur, Anda tidak perlu khawatir saya tidak akan melanggarnya. Kalau sudah selesai, bisa saya pergi sekarang!"

"Tentu, bosok sopir kami akan menjemput Anda, untuk melakukan peresmian pernikahan."

Ya, pernikahan mereka akan dilangsungkan besok dan Ariel tahu ini, itu sebabnya dia tidak terkejut. "Baik, saya permisi, Tuan Muda!" pamitnya dan bergegas pergi dari sana, setelah menundukkan kepalanya pada Alfred.

Setelah ini, kehidupan orang-orang yang terlibat dalam perjanjian enam bulan, akan berubah.

...

"Besok!" jelas Ayunda dan Marion terkejut mendengar kabar dari Kastil.

"Secepat ini! Apa gadis yang akan menikah dengan Alfred, gadis baik-baik?" tanya Marion memastikan

"Arthur bilang, semuanya baik. Anda tidak perlu khawatir, tuan."

"Marion, tolong izinkan aku bertemu Alfred, besok dia akan menikah, malam ini aku harus menemuinya." Pinta Ayunda, dengan perasaan yang campur aduk antara bahagia juga sedih, karena Putra satu-satunya, besok akan menikah.

Marion berpikir sejenak.

"Marion, tolong izinkan aku." Bahkan untuk bertemu dengan anaknya saja Ayunda harus memohon seperti ini.

"Baiklah, untuk malam ini dan setelah pernikahan usai, kamu harus segera kembali."

Ayunda mengangguk penuh semangat, tidak perduli berapa lama waktu yang diberikan, dia sudah cukup bahagia bisa bertemu anaknya.

1
Mak Lyly
ka author ko blm up lg aku sampe baca ulang dari eps 1 kangen ariel..
Mak Lyly: tetap semanga ya kak semoga sehat terus...
di tunggu up selanjut nya
Achi: Sebelumnya terima kasih kakak sudah menyayangi Ariel 🥰 Mohon maaf kak, ada hambatan Update, Author sedang berduka karena buku ini dinyatakan gagal, karena retensi tidak terpenuhi 😭
Insyaallah akan Author update jika sudah mendapatkan kembali energi dan semangat🤧 Sekali lagi mohon maaf kakak 🙏🏻
total 2 replies
Kunang-kunang
Si Jonas bisa aja lo 😂
Mak Lyly
tuh kan si milea makin menjadi segala ambil foto nya ariel sam si jo pasti mau manasin alfred nanti alfred makin fosesip aja sama ariel tapi gengsi...
Achi: Iya ni Milea cari perkara aja.
total 1 replies
Mak Lyly
tuan mario romantis2 sama bini muda nya di depan istri petama /Smug/ dia blm tau isi hati nya july yg busuk kalo nanti kebenaran terungkap pasti tuanario kecewa
josefina matongo
seru kak lanjut
vj'z tri
Alferd Thor Alferd 😅😅😅😅😅😅 Abraham mah lagi atur kejutan ngasih mie instan sama bumil
Achi: Astagfiruallah😂🙈 salah orang
total 1 replies
vj'z tri
sabar bro sabar tandang Aling Aling 🤣🤣🤣🤣🤣liat yang depan siapa
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣aji mumpung ya Jo pawang nya gak ada cari kesempatan ehmmm
Achi: inikah yang dinamakan kesempatan dalam kelonggaran eh.. kesempitan 😅
total 1 replies
vj'z tri
pertanyaan bodoh dari milea ....coba posisi di balik ...kalau lu gak langsung ngereog 😅😅😅
Mak Lyly
yaa itu ulat bulu gangagu aja ariel kan lg ngurus bayi gede baru lahir wkwkwk..
good job buat ariel
tetap semangat author..
Tutuk Isnawati
top
Tutuk Isnawati
pgn cpet2 epsd pas ariel pergi dari alfrd...gumush bgt rsanya
murni l.toruan
Kasian banget nasibmu Ariel, suami kontrakmu lebih peduli pada mantan, lupa ya saat kamu lumpuh Milea tidak ada untukmu. Bingung saja sifat yang tidak tegas
Kunang-kunang
Ahaaaayyyyyy. Alfred mulai kepo apapun yang dilakukan Ariel
vj'z tri
Al bisa aeeee modus biar bisa pegang tangan Ariel 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
beneran cenayang si Al 🤣🤣🤣🤣🤣
Mak Lyly
jangan goyah ariel walaupun melihat alferd tidak pake baju kuatkan hati dan jantung mu kalah kan alfred yg dingin yg irit pelit kalo bicara sepotong2 tetap semangat author@
Mak Lyly
bagus juga ariel tinggal di keluarga smit ada temen ngobrol dan jadi tau tujuan alfred sebenar nya kenapa menikahi ariel.. tapi kaya nya alfred udah mulai peduli dan suka sama ariel bukti nya dia selalu menggoda ariel segala minta di bukain baju padahal biasa nya buka sendiri🤭
vj'z tri
kenapa si Al ngeladenin ulat Keket ijo royo-royo,jadi pengen tak ketok pala lu 🤭🤭🤭🤭
iqbal nasution
keren semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!