Perjanjian Dengan Tuan Muda
Mobil mewah nan mengkilap menepi di kediaman yang lebih pantas disebut Istana. Setidaknya, ada sepuluh orang berseragam rapih menyambut kedatangan sosok yang ada di dalam mobil, dengan teratur dan penuh hormat.
Ini kediaman Keluarga Smith, salah satu Keluarga bangsawan yang sangat populer dan disegani Warga Kota Crush.
Tidak ada celah dan cerita buruk dari Keluarga Smith, dimata orang, keluarga ini nyaris sempurna.
Sepuluh tahun yang lalu, Keluarga ini melepaskan ketiga putra mereka untuk menempuh pendidikan khusus, pendidikan yang hanya bisa dijamah oleh orang-orang kalangan tinggi dan keturunan bangsawan. Kini, tiga Tuan Muda Keluarga Smith, kembali.
Tiga saudara laki-laki dari dua ibu yang berbeda ini memasuki rumah yang sudah lama mereka tinggalkan. Ketiganya sangat menawan, ketampanan tentu tidak perlu diragukan. Hanya dengan sekali kedipan mata dan satu patah kata, sudah bisa meluluh lantakkan puluhan hati gadis cantik.
Meskipun sama tampan, tapi...dari ketiga Tuan Muda hanya satu yang paling menonjol, dimana pusat perhatian sepenuhnya selalu tertuju padanya.
Dia Alfred Smith, Tuan Muda pertama dari istri tertua Marion. Selain wajahnya yang sangat rupawan, gagah berwibawa, Alfred juga paling cerdas dan dapat diandalkan daripada kedua saudaranya. Dialah bintangnya. Tidak heran jika dia yang paling mendapat perhatian penuh.
.....
Puluhan keluarga dari berbagai kalangan tinggi, berharap, berdoa, bahkan ada yang sampai memohon agar anak gadis mereka bisa berjodoh dengan Tuan Muda Alfred, ''Maafkan saya, nyonya Reyna, bukan bermaksud menolak, tapi sepertinya hati Alfred sudah tidak bisa goyah, terpaku pada Milea.''
''Sungguh ini mengecewakan. Tidak apa, aku bisa terima karena tidak mungkin jika putriku harus bersaing dengan Milea yang sempurna itu,''
''Terima kasih atas pengertiannya, nyonya."
Ini hanya salah satu, dari ribuan penolakan yang Ayunda lontarkan pada para Orang Tua yang menginginkan putra satu-satunya menjadi menantu.
.....
Beberapa hari setelahnya, Keluarga Smith mempersiapkan pesta mewah yang tidak pernah diselenggarakan sebelumnya, pesta ini diadakan dalam rangka peresmian satu-satunya Tuan Muda, yang akan mewarisi semua kerajaan bisnis Smith.
Segala persiapan sudah siap dilakukan hingga mencapai 90% tapi ternyata hari ini adalah hari naas bagi Tuan Muda Alfred. Saat ibunya meminta dia diam dirumah tanpa melakukan apapun selain mempersiapkan diri untuk pesta nanti malam. Pemuda itu nekat keluar rumah secara diam-diam. Bukan tanpa alasan, Alfred melakukan ini demi Milea, kekasih yang kelak akan menjadi istrinya.
(''Ayolah! bibi tidak akan tahu kamu pergi,”) sang kekasih membujuk dengan suara manis saat Alfred ingin menolak, Milea juga merengek lewat sambungan telepon, meminta kekasihnya datang siang itu juga.
''Bukankah, nanti malam kita akan bertemu, di pesta! Bersabarlah sebentar."
(''Aku tidak bisa menunggu sampai malam, Al, apa kamu tidak menyayangiku? Aku sungguh merindukanmu.'')
''Kenapa bicara seperti itu? aku sangat menyayangimu. Bukankah kita akan menikah saat dewasa nanti, bagaimana bisa dikatakan aku tidak menyayangimu."
(''Kalau begitu, datanglah temui aku sekarang juga,'') Milea yang saat itu masih remaja menantang Alfred untuk membuktikan cintanya. Ini biasa dilakukan para remaja, tapi mereka tidak pernah sadar akan ada akibatnya.
''Baiklah, aku akan datang untukmu, tunggu aku,” dengan percaya diri, tanpa berpikir panjang dan mengindahkan peringatan ibunya, Alfred menyanggupi permintaan Milea.
Milea senang bukan main, bahkan dia sampai bersorak kegirangan, dia melakukan tanganan ini untuk membuktikan pada teman-temannya jika Alfred benar sangat mencintainya.
Mengakhiri panggilan telepon, Alfred bergegas bersiap menuju kediaman Paul, Orang Tua Milea.
“Tuan muda, tuan dan nyonya besar, bisa marah jika Anda pergi,” sopir menolak secara halus, saat Alfred meminta kunci dari puluhan mobil yang berjejer di garasi.
''Dia tidak akan tahu jika kamu tidak memberitahunya.”
''Maafkan saya Tuan, saya tidak akan memberikannya,” tegas sopir, karena pria paruh baya ini tidak mau mendapat masalah jika menuruti keinginan Alfred.
'sial…susah sekali!' "Baiklah!" Alfred mengalah, ia melipir pergi seolah patuh dan tetap diam dirumah, tapi sesaat setelah sopir beranjak.
Alfred diam-diam mengambil kunci mobil dan pergi dari sana. Begitu banyak orang tapi tidak ada satupun yang sadar jika mobil yang baru saja keluar garasi di kendari Tuan Muda pertama. Ini kesalahan fatal.
Alfred masih berusia 17 tahun, jiwa mudanya masih sangat membara, ia terburu-buru ingin segera menemui kekasihnya. Tanpa memikirkan resiko dan keselamatan, Alfred menambah kecepatan mobil, ia menerobos jalan yang saat itu sebenarnya sepi.
Mungkin karena hujan yang tiba-tiba turun begitu deras membuat orang enggan untuk keluar. Lebatnya air hujan yang jatuh mengacaukan pandangan Alfred, tapi meski begitu dia tidak berniat untuk mengurangi kecepatan mobilnya sedikitpun.
Dari arah berlawanan, tanpa Alfred sadari. Mobil truk bermuatan batu, melaju dengan kencang. Kemalangan tidak dapat dihindari, secepat mata berkedip, truk itu menghantam mobil yang dikendarai Alfred. Tanpa jeda meski sudah menabrak mobil Alfred, truk tidak berniat untuk berhenti justru kendaraan itu semakin melaju kencang menyeret mobil hitam yang sudah hancur hingga puluhan meter.
....
Beberapa jam setelahnya,
kekacauan terjadi di dua tempat berbeda. Kediaman Smith dan Rumah Sakit Kota Crush.
Suara tangis pilu Ayunda meraung-raung di depan pintu kamar operasi, lebih dari lima Dokter bertugas, berjuang di ruang operasi demi menyelamatkan Tuan Muda.
Wajah putus asa terlihat kentara pada Dokter yang sedang bekerja keras, luka sangat parah apa mungkin pasien bisa diselamatkan? Sangat kecil untuk bisa selamat, apa mereka bisa memperjuangkan harapan yang sangat kecil itu?
Entahlah! Hanya Tuhan yang memiliki kehendak....
Disaat hambanya putus asa, Tuhan menunjukan kekuasaannya, Dokter melihat harapan hidup dari pasien yang berbaring tidak berdaya itu. Mereka kembali bersemangat, membantu Alfred berjuang melawan masa kritis, dua jam kemudian. Dokter keluar dari ruangan operasi menemui keluarga pasien.
Satu Dokter menyampaikan kabar baik jika Alfred masih bisa diselamatkan, dan sudah melewati masa kritis, tapi....satu Dokter membawa kabar buruk. Ya, ada dua kabar yang Dokter itu bawa.
“Putra Anda, mengalami luka parah terutama di kakinya, maaf, kami harus menyampaikan ini! Putra Anda, dinyatakan lumpuh.”
Bagai bom yang mampu menghancurkan seisi dunia, kabar ini sangat mengguncang Ayunda dan Marion. Tidak ada kata lain yang sanggup mereka ucapkan selain 'tolong lakukan apapun untuk kesembuhan anak saya.
Alih-alih mendapat kesanggupan dari Dokter, justru kedua Orang Tua itu kembali dihajar dengan kabar yang sampai membuat seluruh tubuhnya lemas dan serasa ingin mati. ''Sistem reproduksi putra Anda rusak parah, dan sekali lagi kami mohon maaf, jika harus menyampaikannya kabar buruk, tuan muda Alfred, kemungkinan besar tidak akan bisa mempunyai keturunan."
Ayunda yang tidak sanggup terjatuh tidak berdaya, bagaimana bisa dia mendengar kabar mengerikan bertubi-tubi tentang putra semata wayangnya.
Ini mengerikan, sangat mengerikan.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Salju
Hooo. ngeri, lumpuh tidak bisa punya keturunan lagi. kasihan
2025-04-22
0
AFM
pembukaan yang menarik dan bikin penasaran. 👌🏻
2025-04-21
0