Lahirnya Sang Legenda

shanum telah merencanakan sesuatu untuk selir ke lima di acara makan bersama hari ini. Tapi, ternyata sebelum rencananya dijalankan, selir ke lima telah lebih dulu menyerahkan dirinya sendiri untuk dihancurkan oleh Shanum.

"Kau yang jual maka akan aku beli hahaha,,,," batin shanum sambil melihat ke arah selir ke lima.

"Yang mulia Kaisar Apakah kau akan menghukum ku. Tolong maafkan aku, karena tidak menghormati dirimu terlebih dahulu sebelum ibuku,,, aku tak ingin di hukum. dalam beberapa hari ini aku sering jatuh pingsan jadi tubuhku masih lemah tolong maafkan aku kali ini ya yang mulia Kaisar,,," ucap Shanum sambil menampilkan ekspresi sedih membuat semua orang merasa simpati dan sebagian heran.

"Ada apa dengan kakak batin Lu Yan dan Lu Ying kompak sambil sedikit melihat ke arah sana.

"Aduh kalian ini, berekspresi lah sedih agar yang mulia kaisar semakin bersimpati balas,," shanum melalui telepati kepada kedua adiknya.

"Ahhhh,,, baiklah,,," kompak keduanya

"Hiks,,,hiks,,, ayahanda maafkan kami,,,," nangis Lu Yan sambil meneteskan sedikit air matanya. Sedangkan Lu Ying yang ingin berekspresi sedih malah hampir tertawa karena Lu Yan.

"Tidak,,, tidak sayang,,, jangan menangis ayahanda tidak mempermasalahkan kepada siapa dulu kalian memberi hormat selama masih sesama kita sekeluarga,,," ucap Kaisar sambil sedikit berlari ke arah Lu Yan.

"Aduh,,,,kau terlalu dramatis. Tapi bagus juga,," ucap Shanum dan Lu Ying kompak melalui telepati.

"Siapa dulu gurunya dong. Aku kan belajar ini dari kak shanum,,,".

"Apa ayahanda benar-benar tidak marah atas kesalahan kami barusan,,,?" tanya shanum.

"Tentu saja tidak sayang,,, kami semua telah mendengarkan semua tentangmu dari para guru di akademi sekte cahaya. Mereka semua hampir mengatakan hal yang sama bahwa akhir-akhir ini kau sering jatuh pingsan bahkan sampai berhari-hari,,," jawab kaisar sambil membelai rambut Shanum.

"Ayahanda,,, tolong maafkan ucapan ku yang ini juga. Bisakah ayah tidak terus mengacak-acak rambutku. Bibi Sinsin sudah menyisir rambut ku dengan rapi,,," ucap Shanum sambil sedikit merengek manja.

"Jika ayah terus melakukannya bagaimana,,,?" tanya kaisar sambil mengacak rambut Shanum dengan kedua tangannya.

"Bibi Sinsin,,, lihat ayahanda telah merusak rambutku,,," ucap Shanum sambil berlari ke arah Sinsin yang berada di samping permaisuri. Lalu, dia tak lupa menunjuk-nunjuk rambutnya yang sudah sedikit berantakan.

"Tidak apa-apa tuan putri Shanum,,, bibi bisa merapikannya lagi,,," jawab Sinsin sambil membelai lembut rambut Shanum.

"Aduh,,,,,ada apa denganmu kak,,," telepati Lu Yan.

"Sepertinya kali ini kak Shanum salah minum ramuan obat kayaknya Lu Yan,,," telepati Lu Ying.

"Bisakah kalian diam,,," tegas Shanum.

"Aduh kak,,, kami tak terbiasa dengan sifat manja mu seperti ini. Biasanya kau selalu usil dan tegas kepada kami,,," jujur Lu Ying.

"Kakak manja hanya kepada mereka yang lebih tua darimu, seperti di sekte cahaya,," ucap Lu Yan.

"Tentu saja kita harus mencari orang-orang yang akan menemani kita. Jadi, aku harus bersikap manja gemulai dong,,," balas Shanum.

"Terserah kakak saja, kami hanya geli saja dengan sifatmu yang seperti ini,,,," kompak keduanya.

"Pura-pura nya saja bahwa sekte cahaya berhasil mengubah kebiasaan ku menjadi sedikit manja,,," jawab Shanum.

"Oh,,,,bilang dong,,," kompak telepati Lu Yan dan Lu Ying.

"Ibunda permaisuri bolehkah kami duduk dekat dengan Ibunda,," tanya shanum sambil duduk dekat permaisuri.

"Tentu saja sayang ibunda malah senang bila kalian makan semeja dengan Ibunda,," jawab permaisuri sambil memegang lembut pipi Shanum.

"Bolehkah temanku juga duduk di sini bersama kita,,,?" tanya senyum sambil memperlihatkan mata memohonnya.

"Tuan putri bagaimana bisa orang biasa makan semeja bersamamu dan yang mulia permaisuri,,," ucap selir ke lima yang sudah tidak sabar dengan sifat shanum. Dia ini menjatuhkan Shanum, tapi lagi-lagi dia yang kalah.

"Tapi, kami sudah sangat dekat selama lima tahun ini,,," Sedih Shanum sambil menunduk ke bawah.

"Tidak apa-apa yang mulia tuan putri. Hamba duduk di sini saja,,," ucap Lu Ying dengan melemahkan nada suaranya sambil duduk di meja paling sudut.

"Kalau begitu aku akan menemanimu,,," ucap Lu Yan dengan nada sedikit sedih sambil duduk di samping Lu Ying.

"Kau mau kemana nak,,,?" tanya permaisuri dan kaisar kompak saat melihat Shanum berdiri dari duduknya dan mulai berjalan dua langkah.

"Selama lima tahun kami selalu membagi makanan dan berteman dengan segala suka cita dan luka lara dari didikan di akademi. Jadi, jika mereka memilih makan disana, aku juga akan ke sana,," jawab Shanum dengan ekspresi sedihnya sambil menunjuk ke arah Lu Yan dan Lu Ying.

"Tidak,,,tidak perlu sayang,,, kalian berdua kemari lah,,," perintah permaisuri sambil menepuk-nepuk di sampingnya, namun matanya tertuju kepada Lu Yan dan Lu Ying.

"Sinsin,,,tolong siapkan beberapa makanan tambahan sesuai selera mereka di paviliun,," perintah permaisuri sambil melihat ke arah Sinsin.

"Untuk kau selir ke lima,, jangan pernah melewati batasan mu,," tegas permaisuri sambil melihat tajam ke arah selir ke lima.

"Selir kelima,,, bagaimanapun posisi mereka lebih di atas dirimu,,," tegas kaisar sambil menatap tajam ke arah selir ke lima karena telah mengganggu putrinya

"Ye,,,, berhasil,,,," batin ketiga bersaudari kompak ketika melihat selir ke lima tidak di bela sedikitpun oleh kaisar.