Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau makan saja susah
Karena sekarang adalah waktu senggang bagi para murid, aku dan teman-teman perempuan ku memutuskan untuk pergi menuju kantin karena terakhir kali kami tidak jadi ke sana akibat kejadian yang tidak terduga sebelumnya, sehingga sekarang kami memutuskan untuk kembali ke sana guna menepati janjiku pada Han Yu dan Dong Chie untuk mentraktir mereka.
Sementara untuk Yuan, pemuda tersebut sudah pergi lebih dulu untuk mendatangi pertemuan tetua yang akan membahas sesuatu. Menurutku dia sedang ada banyak urusan penting untuk dilakukan, karena itulah sekarang dirinya terlihat lebih sibuk dari sebelumnya dan jarang menghabiskan waktu santai.
Terlebih lagi aku sedikit penasaran dengan orang-orang dibalik bendera hantu dari cerita Yuan sebelumnya, bahkan sampai membuat guru Liu yang biasanya bersikap datar dan tegas kini menjadi sangat waspada seolah mereka sedang menghadapi ancaman yang tidak main-main sekarang ini.
*Apakah separah itu ?*Batinku.
Karena terlalu asik menduga-duga serta memikirkan perubahan sikap semua guru yang terlihat was-was, akupun tidak sengaja menabrak punggung Han Yu yang berhenti mendadak.
"Ada apa Yu ?"Tanyaku, namun diriku langsung terkejut ketika melihat ekspresi Han Yu yang terpatung seperti melihat sesuatu yang mengerikan.
Beberapa murid dan guru juga tampak bergegas berlari ke suatu tempat di depan, akupun mencoba melihat apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat orang-orang tampak begitu terburu-buru.
Melihat kejadian yang terjadi membuatku mematung dan sekujur tubuh terasa lemas, didepan sana terlihat seorang guru terbaring tidak berdaya dengan kondisi tubuh bermandikan darah.
Beberapa guru yang datang mencoba menolong guru yang terluka itu, hingga semuanya kembali dikejutkan dengan kedatangan sekelompok orang asing yang berlari memasuki sekte dengan ekspresi panik tergambar di wajah mereka seolah sedang dikejar sesuatu.
Dan benar saja dari arah gerbang utama sekte kami, tampak beberapa orang berpakaian hitam datang dengan membawa hawa intimindasi yang membuat semua orang yang tidak dapat menahannya jatuh ke posisi berlutut termasuk diriku dan teman-temanku.
Tidak berselang lama sekelebat bayangan hitam melesat cepat dari arah bangunan para tetua, tentunya aku sangat mengenal siapa orang itu meski hanya melihat sekilas.
Dia adalah Yuan, melesat dengan cepat ke arah orang-orang asing berpakaian hitam yang hendak menerobos masuk ke dalam sekte untuk mengejar sekelompok orang sebelumnya.
Dengan sebilah pedang di tangan Yuan menghadapi beberapa orang berpakaian hitam itu seorang diri hingga dirinya berhasil mendorong mereka sampai terpental keluar dari wilayah sekte Golden Scarlet.
Pertarungan dilanjutkan diluar sekte dan terdengar sangat intens mendengar suara dentingan pedang yang saling bertabrakan dengan keras.
Aku tidak tau apa yang terjadi diluar karena gerbang tertutup sehingga tidak bisa melihat siapa yang terdorong dalam pertarungan itu.
Tubuhku bergetar hebat berusaha untuk berdiri walau tubuhku rasanya sangat lemas, aku berharap bahwa Yuan akan baik-baik saja mengingat beberapa orang yang dihadapinya itu memiliki kemampuan yang lumayan tinggi karena mampu menekan beberapa guru di area intimindasi mereka.
Selama beberapa menit suara dentingan pedang serta ledakan terus terdengar nyaring, hingga akhirnya keadaan tiba-tiba berubah hening diiringi aroma anyir darah yang mulai terbawa udara.
Beberapa tetua yang sudah sepuh tampak berjalan santai menuju tempat kejadian, mereka menunggu di dalam sekte hingga akhirnya gerbang sekte di buka dari luar memperlihatkan Yuan yang berjalan sembari menenteng pedangnya, menyeka darah yang mengotori wajahnya.
Ternyata Yuan berhasil mengalahkan beberapa orang asing sebelumnya, kini dia terlihat kacau dengan tubuh berlumuran darah lawan.
Yuan tampak murung dan hanya diam, tidak biasanya dia bersikap demikian hingga salah seorang tetua bertanya.
"Guru Yuan, bagaimana ? Apakah itu mereka ?"
Yuan mengangguk."Benar, mereka adalah anggota bendera hantu. Bagaimana dengan kondisi penjaga Jang sekarang ?"
"Para guru sudah membawa penjaga Jang ke ruang kesehatan, sepertinya dia akan baik-baik saja."
"Baguslah."Yuan kemudian melihat ke sekelompok orang yang sebelumnya dikejar oleh anggota bendera hantu."Siapa mereka ?"
Para tetua menggeleng pelan."Masih belum diketahui kejelasannya, namun dari pengakuan salah satu dari mereka katanya mereka adalah kelompok ekspedisi yang diperintahkan oleh sekte Daun Wangi untuk menyelidiki sebuah kasus di desa bagian Utara."
"Tidak mungkin hanya menyelidiki, pasti ada sesuatu yang sedang di cari oleh orang-orang itu sampai membuat anggota bendera hantu nekat mengejarnya sampai berani masuk ke sekte orang lain."Ujar Yuan.
"Anda mungkin benar guru Yuan. Sekarang bersihkan tubuh anda, karena Patriack Chen memerintahkan semua guru dan petinggi sekte berkumpul guna membahas langkah selanjutnya sekaligus mengintrogasi orang-orang asing itu."
Yuan mengangguk."Baiklah tetua Hainul, saya akan segera bersiap."
Tetua sepuh bernama Wang Hainul itupun mengangguk, kemudian pergi bersama beberapa tetua yang lain sembari membawa sekelompok orang asing yang nekat memasuki sekte.
Yuan memperhatikan keadaan sekitar, beberapa murid tampak ketakutan dan beberapa lagi tampak senang karena dirinya menyelamatkan mereka. Meski demikian tetap saja Yuan sebagai seorang guru merasa miris melihat kondisi murid-muridnya yang pasti sangat terkejut atas apa yang terjadi.
"Maaf, atas kejadian ini, kalian semua pasti merasa sangat terkejut. Namun janganlah khawatir, kita adalah keluarga dan kita semua akan saling melindungi satu sama lain apapun yang terjadi, maka jadilah lebih kuat."
Semua murid yang awalnya merasa takut mulai mendapatkan kepercayaan diri mereka kembali mendengar perkataan Yuan, mereka merasa semuanya akan baik-baik saja selama mereka saling menjaga dan berjanji akan menjadi lebih kuat pada diri mereka sendiri dan untuk sekte tercinta mereka.
Yuan kemudian berjalan menghampiri Hao Ling dan teman-temannya."Apakah kalian tidak apa-apa ?"
Han Yu langsung menangkup tinju dan memberi hormat."Berkat guru Yuan kami semua baik-baik saja."
"Benar ! Jika barusan guru Yuan tidak datang tepat waktu, mungkin orang-orang asing tadi sudah masuk dan melukai murid-murid. Ternyata guru Yuan sangat hebat seperti yang dikatakan pamanku !"Ujar Dong Chie dengan semangat sembari mengacungkan jempol.
"Tidak hanya aku, tapi kalian harus lebih kuat juga dan lebih berani mulai sekarang. Sebab semua ini hanyalah bagian kecil dari kekejaman dunia Murim yang sebenarnya."
"..."Aku hanya diam sembari mengangguk, begitupun dengan Han Yu dan Dong Chie.
Yuan yang melihatku diam saja kemudian dengan lembut berkata."Sudah, jangan takut. Mulai hari ini akan aku pastikan tidak akan ada kejadian yang sama kedepannya."
Aku menggeleng pelan."Bukan itu yang aku takutkan, melainkan apakah kamu terluka ?"
Yuan terkejut karena tidak menduga aku akan berkata seperti itu, namun dia segera tersenyum."Tenang saja, aku tidak terluka sama sekali."
"..."Aku hanya diam karena masih khawatir.
"Tenang saja, kali ini aku tidak berbohong karena mereka semua tidak ada apa-apanya. Sekarang kalian bebas mau kemana, besok kita akan latihan lagi karena sekarang aku harus pergi untuk pertemuan."
Aku dan teman-temanku kemudian membungkuk sembari menangkup tinju, begitupun dengan Yuan hingga kemudian dia berjalan pergi.
"Ayo nona Ling, kita pergi."Ajak Han Yu.
Akupun mengangguk kemudian kami bersama pergi menuju kantin yang menjadi tujuan awal kami.