NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Triyani

Gendis merasa jika hidupnya sudah hancur setelah mengetahui jika suaminya berselingkuh dengan teman semasa sekolah suaminya, dulu.

Gendis yang tidak terima dengan pengkhianatan itu pun akhirnya menggugat cerai Arya. Namun, disaat proses perceraian itu sedang berjalan. Arya baru menyadari jika dia sangatlah mencintai Gendis dan takut kehilangan istrinya itu.

Sehingga, Arya pun berusaha berbagai cara agar Gendis mau memaafkan nya dan kembali rujuk dengan nya.

Sayang, Gendis yang terlanjur kecewa dan sakit hati karena telah dikhianati pun tetap melanjutkan perceraian itu.

Hingga suatu hari, Gendis pun mendapatkan kabar yang mengejutkan. Dimana, dirinya dinyatakan hamil anak ketiga.

Lalu, apa yang akan Gendis lakukan? Akankah dia tetap melanjutkan perceraian itu? Atau memberikan Arya kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.7 Luka Terdalam

“Astaghfirullah al adzim. Papa, apa yang Papa lakukan?” suara pekikan dari Gisya yang berteriak histeris saat kembali menyaksikan ayahnya tengah berpelukan dengan wanita lain, kembali mengejutkan dua orang yang sedang berpelukan mesra di dalam kamar.

Mendengar suara teriakan dari putrinya, Arya pun dibuat kaget setengah mati saat melihat, ternyata Gendis dan juga Gisya sudah ada diambang pintu kamarnya bersama dengan Gendis.

Melihat istri dan anaknya ada disana. Sontak, membuat Arya reflek melepaskan pelukan Sharon dan menghempaskan tubuh ramping wanita itu ke atas kasur.

“Kalian. Kalian benar benar keterlaluan,” sentak Gisya lagi, yang kini diiringi dengan tangisan yang pecah.

“Sa_sayang. I_ini tidak seperti yang kamu…..”

“Pergi kalian dari sini. Pergi,” sela Gisya saat Arya mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Tapi, Nak. Kamu salah paham, kami…..”

“Aku benci Papa. Pergi, Pa. Pergi dari sini, bawa wanita murahan itu keluar dari rumah ini.” kembali, Arya tidak bisa melanjutkan ucapan nya karena di potong lagi oleh putrinya, Gisya. Yang kali ini sudah tidak bisa lagi bersikap tenang setelah kembali menyaksikan ayahnya bersama wanita lain.

Sementara Gendis sendiri. Hanya bisa menatap dengan nanar ke arah suaminya. Gendis tidak tahu harus berkata apa, saat kembali menyaksikan suaminya tengah berpelukan dengan wanita lain.

Dan yang membuat Gendis semakin kehilangan kata katanya adalah. Kini, dia menyaksikan suaminya berpelukan dengan wanita itu di dalam kamar pribadinya.

Entah apa yang harus Gendis katakan. Rasanya, masih belum bisa percaya dengan semua yang terjadi antara dirinya, Arya dan juga Sharon sekarang ini. Gendis benar benar tidak menyangka jika wanita sebaik dan sepintar Sharon ternyata duri dalam daging di rumah tangganya.

Meski hubungan mereka tidak terlalu dekat. Namun, selama saling mengenal. Sharon dikenal sebagai wanita yang baik. Dia juga pintar dalam bergaul, meskipun itu dengan orang yang baru dia kenal.

Termasuk saat dia berkenalan dengan Gendis, lima tahun yang lalu.

Dimana pada saat itu, untuk pertama kalinya Sharon pulang ke tanah air untuk melanjutkan bisnis keluarganya. Berhubung keluarga Arya dan keluarga Sharon memiliki kerja sama bisnis yang sudah lama terjalin.

Arya pun mulai memperkenalkan Sharon kepada istrinya. selama saling mengenal, Gendis tidak pernah menaruh curiga sama sekali akan hubungan keduanya. Karena selama ini, baik Arya maupun Sharon tidak pernah menunjukan sikap yang aneh aneh dan mencurigakan.

Karena itulah, yang membuat Gendis tidak pernah menyangka jika kedekatan mereka selama ini ternyata bukan hanya sekedar hubungan antara teman dan rekan bisnis saja. Dibalik semua itu, mereka menyimpan sebuah kisah cinta terlarang.

“Sayang. Biar Mas jelaskan, semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kami…..”

“Nanti Mas. Kita bicara nanti saja. Sekarang, lebih baik Mas pergi. Bawa juga wanita itu pergi dari sini.” sela Gendis, tanpa menoleh sedikitpun kearah suaminya.

Dengan membawa serta putrinya yang masih menangis tersedu. Gendis pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Arya dan juga Sharon yang masih ada di dalam kamarnya.

Gendis yang awalnya ingin beristirahat di kamarnya pun urung dia lakukan. Setelah melihat suaminya membawa wanita lain ke dalam ruang pribadi mereka. Namun, untuk pergi dari rumah itu pun rasanya Gendis sudah tidak memiliki tenaga.

Hingga akhirnya, Gendis memutuskan untuk pergi ke kamar putrinya saja dan beristirahat disana sambil menenangkan Gisya yang masih menangis tersedu di dalam dekapannya.

Sejujurnya, andai saja bisa. Gendis juga ingin sekali menangis sejadi jadinya. Perasaan marah, sedih, sakit, kecewa dan juga hancur, kini bercampur menjadi satu. Menciptakan sebuah rasa sesak yang begitu menusuk ke dalam dadanya.

“Kenapa Papa tega sekali, Ma. Kenapa, Papa membawa wanita itu ke rumah kita?” tanya Gisya, di sela isak tangisnya.

“Mama juga tidak tahu Kak. Bahkan, saat ini Mama masih belum bisa mencerna, apa sebenarnya yang terjadi saat ini.” jawab Gendis. Setelah keduanya berada di dalam kamar milik Gisya.

Hening, baik Gendis maupun Gisya kini sama sama terdiam. Sibuk dengan pemikiran mereka masing masing.

Sementara di luar kamar. Arya yang tidak bisa lagi menahan amarahnya. Langsung saja menarik paksa Sharon keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

“Ayo, kita keluar,”

“Tapi, Ar. Kita……”

“Ayo keluar.”

Tanpa basa basi dan tanpa mau mendengarkan ucapan Sharon. Arya langsung saja menarik tangan Sharon dan menyeret tubuh wanita itu menuju ke lantai bawah dan saat tiba di lantai bawah. Langkah Arya tiba tiba terhenti saat berpapasan dengan putranya, Ardi.

“Papa? Papa, mau kemana?” tanya Ardi. Menghadang ayahnya yang hampir saja keluar dari rumah itu.

“Ardi. Kamu di sini, Nak?” tanya balik Arya, yang refleks langsung melepaskan genggaman tangan nya di tangan Sharon.

“Iya, tapi Papa mau kemana?”

“Papa mau ke kantor. Ada pekerjaan yang harus Papa selesaikan. Ya sudah, Papa pergi dulu, ya,”

“Iya, Pa. Hati hati di jalan.”

Setelah bertegur sapa dengan putranya. Arya pun kembali melanjutkan langkahnya, membawa serta Sharon bersama dengan nya. Keluar dari rumah mewah miliknya.

Sementara Sharon sendiri, hanya bisa pasrah disaat Arya terus menarik nya. Membawa tubuhnya keluar dari rumah milik Arya.

*

*

“Ar, kita mau kemana?” tanya Sharon, yang akhirnya membuka suaranya setelah hampir setengah perjalanan mereka dihabiskan dengan sama sama terdiam.

“Aku akan mengantarmu pulang ke apartemen,” jawab Arya, singkat. Lalu, kembali fokus dengan jalan yang sedang dia lewati.

“Ar. Masalah kita……”

“Jangan dibahas sekarang, Sha. Aku, belum bisa berpikir dan memutuskan sesuatu,”

“Tapi, Ar…..”

“Please, Sha. Beri aku waktu. Untuk sekarang ini. Aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan,”

“Baiklah. Aku akan menunggu, Ar. Jangankan hanya beberapa waktu. Berpuluh tahun pun aku sanggup menunggu kamu.”

Hening, suasana di dalam mobil kembali hening tanpa adanya suara apapun. Bahkan, sampai mobil yang Arya bawa tiba di area apartemen yang ditempati oleh Sharon. Baik Arya atau pun Sharon tidak ada yang mengeluarkan suara mereka.

“Kamu tidak mampir dulu, Ar?” tanya Sharon, saat Arya memarkirkan mobilnya di depan lobi apartemen.

“Tidak usah. Aku harus kembali ke rumah,”

“Baiklah. Kabari aku kalau kamu sudah tiba di rumah,”

“Eemm.”

Melihat reaksi Arya yang sudah tidak bersahabat. Sharon pun memilih untuk tidak membahas apapun dulu. Setidaknya, sampai Arya sudah menentukan akan kemana langkah mereka setelah ini.

Tanpa berkata apapun lagi, Sharon pun langsung turun dari mobil dan beranjak memasuki area gedung apartemen yang selama ini dia tempati.

Sedangkan Arya sendiri, kembali melajukan mobilnya. Meninggalkan area gedung apartemen, tempat Sharon tinggal.

Di Dalam kebingungan nya, Arya pun memutuskan kembali ke rumah nya. Berharap jika istri dan anaknya sudah bisa dia ajak bicara perihal apa yang terjadi antara dirinya dan juga Sharon.

1
Nar Sih
dari hubungan prsahabatan bisa jadi menyukai dan mencintai ,itu mungkin yg terjdi dgn angga dan gendis
aroem
bagus
Sugiharti Rusli
dipikir Nadia toh Ghendis dan Angga uda punya kehidupan masing sih mikirnya
ollyooliver🍌🥒🍆
hmmm...roman"nya si nadia ini masuk list calonnya angga deh🙂
ollyooliver🍌🥒🍆
nadia blak-blakan amat ngomongnya🥲
ollyooliver🍌🥒🍆
calon masa depan gendis..ya kan thor?😏

btw..emng intan ada ya waktu arya ketemu sama angga?🤔
ollyooliver🍌🥒🍆
wah keluarga angga lebih kaya cuyyy..
ollyooliver🍌🥒🍆
wkwkwk...belum apa" dah ketemu sama sahabat yang mungkin merangkap calon masa depan gendis...

diperhatikam baik" arya...calonnya istrimu.😏
ollyooliver🍌🥒🍆
kalau alasan dia jenuh dengan kehidupannya artinya istri dan anak"nya tdk berarti bagi arya.
ollyooliver🍌🥒🍆
nah ini lagi, ada orang yang malah sdh memperingatkannya. masih mau membenarkan alasan" arya yang panjang kali lebar untuk membela dirinya sendiri?😏 jadi stop ya thor..pake alasan" lagi jangan sampai cerita lo terksesan plinplan isinya karena terlalu banyak perdahlian dari sudut arya😌
ollyooliver🍌🥒🍆
aduh. tanpa dihasutpun arya juga emng doyan sama sharon bukan? ada tuh dichapter sebelumnya..katanya sharon menarik, wanita karir dan perhatia ..trus dia pake alasan dan bedalih karena hasutan lagi.

kemarin selingkuj dibilang salah paham..jenuh dibilang khilaf pdh emng doyan sama sharon..disini lagi dibilang terhasut..terlalu banyak alasan.

dibilangbyg masuk akal.utu MARUK doang dan gak cinta lagi sama istrinya.
ollyooliver🍌🥒🍆
aduh thor plinplan kasih alasan..disini lu bilang dia terhasut, kemarin lu bilang karna jenuh makanya dia selingkuh..mana ada orng yg sadar jenuh tapi masih bilang terhasut orang lain. apalagi emng arya yg tertarik sama sharon karna dia wanita karir dan perhatian...gak mungkinkan itu adalah hasutan..hadueww..trus kalau arya jenuh dengan rumah tangganya yg sempura, istrinyg perhatian sehingga dia bilang bosan dengan kehidupannya.
lalu.menurutmu arya gak bosan dengan perhatian sahron? spek bidadari istrinya aja bosan.

trus arya gak bosan kehidpan perselingkuhannya tanpa bercinta sama sharon? emngnya yg mana sebenarnya yg bisa membuat arya bosan?....

gak usah pake alasan jenuh bosan dengan kehidupan rumah tangga segala...dihasut segala. jawabannya udah ada..MARUK. ARYA GAK CUKUP SATU WANITA. ITU ALASAN MASUK AKAL DALAM CERITANYA. JANGAN TERLALU BANYAK ALASAN DAN BERDALIH. GW GAK LIAT ITU DISETIAP JALAN CERITANYA.
Sugiharti Rusli
judulnya kesempatan k-2, kira" akan jadi nyata apa tidak yah nanti🤔🤔🤔
Yandri Tefi
pergerakan arya sungguh lambat untuk menyelesaikan masalah keluarganya seolah olah stak mat atau dengan kata lain tidak mendapatkan solusi malah terus dibiarkan saja berlarut larut yg menimbulkan kesalah pahaman makin melebar 🤦‍♀️🤦‍♀️
mbok Darmi
buat mereka bercerai dulu saja biar arya memperbaiki diri siapa tau dgn bercerai arya malah ngeran dgn sharon berarti tertutup pintu rujuk kalau dia tobat dan memperbaiki diri dgn sungguh2 mungkin gendhis masih bisa mempertahankan lagi dgn catatan gendhis ngga tergoda sama sahabat nya angga 😂
Machmudah
gak Tau hrs kasih kesempatan kedua buat Arya ato angga...krn sama2 sdh jd masa lalu. ..tp kl liat anak sih mending kasih kesempatan kedua buat Arya....buat dia bucin cinta mati sm Gendis....anak2 pasti bahagia
Nar Sih
bener banget ghisya apa kta guru ngaji mu ,pasrah kan semua mslh ortu mu pda yg di atas sana ,
Teh Yen
ini Angga tmen sekolahnya gendis yah Thor
Sukhana Ana lestari
Kayaknya si laron nyadap no Arya..
klw ga knp bisa tau setiap arya mau ketemuan sm Gendis maupun Gisya..
Nar Sih
seprti nya angga tmn nya gendhis yg ngk segaja ketemu lgi stlh lama ngk jumpa smoga bnr ya ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!