hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ahzel&maximilian
Ahzel duduk di atas kursi kayu besar di ruang tamu megah, tangan dinginnya mencengkram ujung gaun putih satin yang dikenakanya, cahaya lampu kristal di atasnya memantulkan bayangan ke seluruh ruangan, namuntak ada satupun dari itu yang membuat hatinya tenang, malam itu ia baru saja mendatatangani sesuatu yang ia lawan hingga titik darah penghabisan
akad pernikahanya dengan maximilian wolf.
Maximilian, pria dengan reputasi tak tersentuh,
duduk di sebrangnya. wajahnya dingin, rahangnya mengeras, dan sorot matanya seperti belati yang siap menikam. terlihat obsesi yang besar disana, "aku tak perduli apa yang kau rasakan sekarang".suaranya rendah hampir berbisik, namun membawa bobot yang menekan dada Ahzel"tapi mulai malam ini dan seterusnya kau adalah milikku milik maximilian wolf" ucapnya dengan sedikit penekanan di akhir katanya.
"asal kau tahu tuan maximilian wolf yang terhormat bahwa aku ahzel hanya mencintai uangmu" ujar ahzel santai.
"tak masalah, kuras hartaku seberapapun kau mau" maximilian menyahuti dengan tenang
sebelum ahzel sempat membalas perkataan maximilian suara ledakan keras memecahkan keheningandinding kaca di sisi ruangan retak, lalu hancur berserakan. ahzelterperajat dengan tangan memegang dadanya menetralkan detak jantungnya asoy apan tuh jangan sampai aku menjadi mayat disini.
Maximilian berdiri, gerakanya cepat namun penuh kendali. matanya menyipit tajam seperti predator yang baru saja mencium darah
"tetap disini"ucapnya tegas tanpa sedikitpun rasa gentar.
Ahzel hanya mengangguk. maximilian melangkah keluar ruangan, jas hitamnya berkibar seperti sayap iblis dimalam yang mencengkam.
gedung itu berubah menjadi zona perang asap tebal memenuhi koridor, suara tembakan dan jeritan menggema di seluruh penjuru gedung
maximilian berjalan di tengah kekacawan dengan tenang, seperi badai yang tak bisa dihentikan, tanganyamemegang pistol otomatis di satu sisi dan belati tajam disisi lain
ck lukas, aku menyuruhnya menjaga gadis yang ku gunakan untuk memperkecoh gadisku, jadi aku akan menghadapi mereka.
salah satu penyusup muncul dihadapanya,
membawa senapan serbu, sebelum pria itu sempat menarik pelatuknya, maximilian lebih dulu bergerak. sebuah tembakan tepat mengenai tenggorokan pria itu, membuatnyajatuh tersungkur dengan darah yang menyembur ke lantai.
maximilian terus melangkah, matanya menyapu setiap sudut tak ada rasa ragu, takada rasa ampun. di tikungan selanjutnya tiga orang menghadangnya salah datu melempar pisau tetapi maximilian menangkis dengan belatinya
dengan kecepatan yang mengerikan ia menembak dua orang pertama dan kedua dan menerjang orang ketiga. dalam hitungan detik ia menusukan belati itu ke dada pria tersebut,
lalu menariknya kembali dengan gerakan lambat sengaja memperlihatkan dominasi brutalnya, ia banyak membunuh penyusup.
maximilian bukan manusia biasa tetapi monster
tetapi monster yang tahu cara memimpin dan bertahan suasanan berubah menjadi semakin mencekam asap bercampur bau darah memenuhi gedung besar itu ia melihat orang yang ia undang dan anak buahnya terlihat melawan beberapa penyusup maximilian hanya mengundang teman dan rekan kerja setianya yang tak akan membocorkan pernikahannya karna ia tak ingin gadisnya akan diincar musuhnya.
maximilian berdiri di tengah. tubuhnya sedikit berlumuran darah, darah musuhnya dengan nafas yang berat ia memandang satu per satu orang yang tersisa dihadapanya, pemimpin penyusup itu.
"Bereni menyerangku di hari pernikahanku, kesalahan fatal"ucapnya dengan nada rendah penuh ancaman
pemimpin itu penyerang tetapi hanya sebentar karna timah panas bersarang dikepalanya terlihat ahzel meniup niupi pistol ditangnya yang ia dapati dari salah satu penyusup. setelah pria itu ambruk ke lantai dengan genangan darah anyir disana, keheningan kembali menyelimuti tempat itu.
maximilian berbalik, tubuh tegapnya berjalan kembali ke arah ahzel mata mereka bertemu ada darah di wajahnya namun tatapanya tetap tak tergoyahkan.
"thankyou dear, malam ini hanya peringatan kecil untukmu"katanya dengan suara dingin sambil memeringkan kepalanya"aku menikahimu mungkin karna sesuatu yang aku simpan sendiri, tapi jangan pernah berpikir aku bisa dilumpuhkan_oleh siapapun termasuk kau
Ahzel menggigit bibirnya maximilian mungkin iblis, tapi ia adalah iblis yang kini menjadi suaminya.
hii💋.