NovelToon NovelToon
Jodohku Duda Kaya

Jodohku Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Revan Fernando

HAPPY READING. . .
MENTARY SAFIRA PUTRI anak broken home yang lebih memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, gadis mandiri cantik dan pintar.
AXCEL PUTRA DEWANGGA seorang pengusaha muda yang sukses tapi tidak dengan pernikahannya karena harus kandas ditengah jalan, janji suci yang dinodai oleh sang istri dengan berselingkuh membuat AXCEL memutuskan untuk bercerai.
" Tar pilih duda apa perjaka." tanya Clara teman Tary.
" Nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba nanya gituan waras lo."Jawaku.
" Lo tau nggak anak pemilik toko roti tempat kita kerja, ternyata oh ternyata duda mana ganteng banget lagi." ujar Clara senyum-senyum nggak jelas sambil meluk guling.
" Sinting kali nih anak senyum-senyum nggak jelas." gumam Tary sambil gelang-geleng kepala.
penasaran seganteng apa dudanya terus pantengin cerita aku yah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Revan Fernando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

main sepeda di taman

Keesokan paginya Axcel menyempatkan diri mengajak anaknya untuk bersepeda di taman komplek dekat perumahannya.

" boy, bangun kamu mau main sepeda di taman tidak?"

" mmm, mau papi." ujar Zayan membuka matanya dan menguceknya pelan, lalu ia pun bangun dan bergegas kekamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi di bantu oleh papinya.

" Papi, mami ikut kita main sepeda tidak pi?"

" Mami kan harus kerja boy, jadi kamu main ama papi ok." lalu Axcel mengajak anaknya keluar kamar, untuk menuju kekamar anaknya guna mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian yang lebih santai untuk bersepeda.

Saat baru keluar dari dalam kamar terlihat suster Ratna berjalan kearah kamar Zayan, dengan membawa keranjang baju yang selesai dia setrika untuk disusun di dalam kamar anak tuannya.

" Sus tolong bantu Zayan ganti baju santai saya mau ajak dia buat bersepeda di taman komplek, nanti kamu ikut sekalian bawa botol minum milik Zayan." perintahnya pada pengasuh anaknya.

"Baik tuan," ujarnya " Zayan ayo kita ganti baju dulu sebelum pergi main." lanjutnya berkata, dan membawa Zayan Masik kedalam kamar untuk mengganti pakaiannya.

" Boy papi tunggu kamu di bawah ok." lantas ia pun berjalan menuruni tangga untuk kebawah, sesampainya di bawah ia pun langsung menuju ke garasi untuk mengeluarkan sepedanya dan juga milik Zayan.

" Papi, le's go kita main sepeda di taman." ucapnya riang gembira.

" Sus kamu bisa pakai sepeda Cika seperti biasa, kamu ada bawa minum untuk Zayan kan?."

" Baik tuan, sudah saya bawa tuan." ujarnya lalu melangkah untuk menggeluarkan sepeda milik adik tuanya yang sedang menempuh pendidikan di bandung, adik tuannya lebih memilih melanjutkan kuliahnya di bandung guna menemani neneknya yang sudah tua renta tetapi gak mau ikut tinggal salah satu anaknya jadi Cika berinisiatif untuk kuliah dibandung menemani neneknya.

" Kalian gak mau sarapan dulu baru bersepeda?" ucap Bu Nina pada putranya.

" Nanti saja kita sarapan bubur ditanam mah ."

" Baiklah hati-hati bawa sepedanya, jangan lupa kamu awasin anak kamu jangan sampai cucu mama kenapa-kenapa apa lagi sampai hilang kaya pas di mall tempo hari ngerti kamu cel awas kalau cucu mama sampai lecet." peringatnya pada sang anak sambil menatap mata anaknya dengan tatapan tajam, setajam silet.

" Iya mama tenang aja lagian Zayan anak aku, pasti aku bakal jagain dia dengan baik aku juga ajak sus Ratna kok."

" Ayo boy goes sepeda kamu, kita ke taman komplek."

" Oma Zayan pergi main sepeda bareng papi dan sus Ratna dulu ok." pamitnya kepada Omanya.

" Ok kita le's go pi." lalu Zayan mengoes sepeda roda tiganya dan diikuti oleh Axcel di belakangnya.

" Mari Bu, saya ikut tuan dan den Zayan ketaman dulu."

" Baiklah, saya titip cucu saya ke kamu awasin dia dengan baik jangan biarkan dia jajan sembarangan ngerti kamu sus!"

" Ngerti Bu." lantas sus Ratna pun meninggalkan Bu Nina yang masih berdiri di teras depan rumahnya, untuk menyusul tuannya dan anak asuhnya yang sudah menggores sepedanya terlebih dahulu ia bersyukur karena diterima bekerja di kediaman keluarga dewangga sebagai baby sister cucunya Bu Nina keluarga yang tidak pernah memandang sebelah mata para pekerjanya karena keluarga Bu Nina sangat menghargai semua para pekerjanya.

Sedangkan Bu Nina yang sedari tadi menatap anak dan cucunya sudah tidak terlihat ia pun memutuskan untuk masuk kedalam rumah, dan berjalan ke taman samping untuk menghampiri suaminya yang sedang bersantai membaca koran ditaman samping rumah. Sang suami yang sedang asik membaca koran ditemani oleh secangkir kopi dan singkong goreng.

Sang suami yang baru melihat istrinya duduk dihadapannya pun lalu berkata" Axcel dan Zayan belum ada yang bangun mah, perasaan dari tadi masih sepi papah gak ada denger celotehan Zayan."

" Zayan di ajakin papinya main sepeda di taman komplek, baru aja jalan papah gak mau saran atau udah kenyang sama singkong goreng itu?"

" Hmmm, pagi papah makan ini aja udah kenyang mah, makan nasinya nanti aja siang mamah kalau mau makan makan aja dulu gak papa kan gak papah temenin?" ujarnya sambil tetap asik membaca koran.

" Ya gak papa sih pah mama kan cuma nanya papah, siapa tahu mau sarapan. Kalau gitu mama tinggal dulu buat sarapan pah." yang dijawab hanya dengan anggukan kepala oleh suaminya lalu ia pun beranjak dari duduknya untuk masuk kedalam rumah dan menuju ke ruang makan.

" Bi nasi goreng bagi ke pak satpam dan tukang kebun saja soalnya lagi gak ada yang mau sarapan, bapak sudah kenyang katanya makan singkong goreng Axcel ketaman bareng Zayan dan sus Ratna kalau saya mau sarapan roti saja bi."

" Baik Bu kalau begitu saya permisi ke dapur dulu Bu."

"hmmm."

* * * *

Di taman terlihat Zayan begitu bahagia menggores sepeda roda tiganya di temani oleh baby sisternya, sedangkan dia duduk di kursi yang disediakan di taman sambil mengawasi dari kejauhan. Saat ia tengah asik mengawasi putranya tiba-tiba ponsel yang ada di saku celananya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Drtd....

( kuy nongkrong)

Axcel menatap satu persatu pesan dari derren sahatnya dari jaman masih sekolah dasar, meskipun memiliki kesibukan masing-masing. Akan tetapi dia memiliki grup yang berisi lima orang sampai saat ini masih ada di ponsel mereka. Sesekali mereka akan meluangkan waktu sekedar untuk nongkrong.

( Dimana? Jam berapa?) balasnya lalu ia pun mengalihkan pandangannya ke arah putranya lagi, ia begitu bahagia saat melihat anaknya tertawa lepas seperti saat ini. Ia mengawasi anaknya yang sudah berganti memainkan tembakan yang mengeluarkan banyak gelembung- gelembung bertebaran ke atas.

Drtd....

( nati jam sepuluh di tempat futsal, udah lama kita gak main futsal ) pesan dari derren kembali masuk, ia pun membalasnya dan menaruh ponselnya kembali ke kantong celananya. Kemudian ia pun melirik arloji di pergelangan tangan kirinya waktu sudah menunjukan pukul 09.30 ia pun memutuskan untuk menghampiri anaknya dan mengajaknya pulang kerumah, karena nanti pukul 10.00 ia akan berkumpul bersama teman-temannya.

" Boy, mari pulang udah jam setengah sepuluh matahari juga sudah terik." ajaknya pada sang anak.

" Ya papi bentar lagi Pi aku masih mau main." ucapnya dengan sedih karena ia merasa belum puas bermain gelembung udara, Zayan belum mau pulang karena ia merasa hari ini papinya gak ke kantor jadi dia ingin main bersama papinya lebih lama.

" Kan nanti dirumah kamu bisa main ini lagi bareng sus Ratna, lagian ini mataharinya sudah terik boy." bujuk Axcel terhadap anaknya yang masih enggan untuk pulang kerumah.

" Tapi pih." belum sempet dia menyelesaikan ucapannya tiba-tiba zayan melihat seorang kakek-kakek yang berjualan balon dan permen kapas ia pun langsung berkata kepada papinya untuk membelikannya balon dan permen kapas itu.

" Pi Zayan mau pulang sekarang, tapi papi harus belikan Zayan itu pih." tunjuknya pada seorang kakek-kakek yang sedang berjualan balon dan permen kapas.

" Baiklah, tapi setelah beli itu kita pulang ok boy."

" Ok pi, Zayan mau balon yang bentuk Marsha sama dinosaurus trus permen kapasnya mau yang bentuk kepala kelinci pih, sus mau yang bentuk apa ambil aja nanti papi yang bayar iya kan pi?" ucapnya dengan gembira saat melihat permen kapas bermacam-macam bentuk Kapala binatang.

"Eh, sus gak usah den." tolaknya merasa sungkan dengan tuannya lagian dia bukan anak kecil lagi masa makan permen kapas, walau dalam hati dia menginginkannya apalagi yang bentuk hati ia juga kangen masa kecilnya yang dulu sering minta beli permen kapas kepada orang tuanya jika lagi pergi ke pasar.

" Ambil aja mana yang kamu mau nanti biar saya yang bayar." ucapnya seolah tahu apa yang diinginkan oleh pengasuh anaknya.

" mmm makasih tuan, pak saya mau yang bentuk hati deh satu."

Akhirnya setelah membeli permen kapas, mereka pun memutuskan untuk pulang karena hari mulai terik. Ia pun melihat anaknya yang begitu bahagia hanya dengan hal sederhana, ia berharap bisa selalu membahagiakan anaknya dan bisa secepatnya mengabulkan permintaannya yang mengiginkan seorang ibu. Ia berharap pertemuannya nanti malam dengan seseorang yang selalu anaknya panggil mami bisa membicarakan tentang ajakannya untuk menjalin hubungan yang serius.

Ia tahu umur perempuan itu masih sangat muda, dan perbedaan umur diantaranya lumayan terpaut jauh tapi ia berharap perempuan itu mau memberinya kesempatan untuk menjalin hubungan yang serius. Awalnya ia biasa saja saat pertama kali bertemu perempuan itu tapi beberapa kali ia melihat kedekatannya dengan anaknya justru membuat getaran-getaran halus di dadanya, perlahan tapi pasti perasaan itu mulai tumbuh entah kenapa semudah itu hatinya menyukai perempuan itu padahal diluaran sana banyak perempuan-perempuan yang mengejarnya dari kalangan artis model disainer bahkan anak seorang pengusaha.

Tapi kembali lagi dengan hatinya, hatinya hanya berdebar-debar saat dekat dengannya apalagi saat dia memanggilnya dengan sebutan mas. Jantungnya akan berdetak lebih cepat tidak seperti jantung normal pada umumnya.

" Ah sial hanya membayangkan perempuan itu memanggilnya mas saja jantungnya sudah berdebar-debar, dasar jantung murahan." dumelnya pada dirinya sendiri.

Tiba dirumah Axcel pun naik ke lantai atas untuk membersihkan badannya yang terasa lengket karena keringat, sebelum menaiki tangga ia pun berucap kepada pengasuh anaknya supaya membantu anaknya untuk membersihkan badannya.

" Sus tolong kamu ajak Zayan mandi dulu." karena ia melihat anaknya justru menghampiri nenek dan kakeknya untuk memamerkan apa yang ia beli di taman komplek barusan.

" Ya ampun cucu Oma habis dari taman beli apa ini?" tanyanya saat melihat cucunya datang sambil kedua tangannya membawa balon dan permen kapas.

" Zayan dibeliin permen kapas sama balon Oma, Oma lihat permen kapasnya bentuk kepala kelinci Oma." Zayan menunjukan apa yang ia beli barusan di taman dengan gembira.

" Lihat cuma dengan kamu meluangkan waktu mengajaknya ketaman, dan membeli hal sederhana saja Zayan sudah bahagia makanya kamu banyak-banyak luanggin waktu kamu buat Zayan jangan kerjaan terus yang kamu urusin karena Zayan juga butuh perhatian kamu kamu ngerti kan papa ngomong apa?"

" Iya Axcel paham pah, ya udah aku mau bersih-bersih badan dulu." Axcel pun berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya guna membersihkan badannya yang terasa lengket oleh keringat.

" Dasar anak itu orang tua belum selesai ngomong udah pergi aja." dumelnya pelan.

" Sekarang Zayan ikut sus Ratna dulu bersih-bersih badan ok habis itu turun lagi buat makan permen kapas ini, sini permen kapasnya Oma simpenin dulu." Zayan pun memberikan balon dan permen kapasnya kepada Omanya, lalu ia mengajak sus Ratna untuk bersih-bersih badan dulu.

" Ayo sus bantu Zayan bersih-bersih badan dulu." kemudian Zayan dan sus Ratna pun menuju kelantai atas.

1
Riabunda Nai
ayok lah thor .. kok cm 1 aja siih .. 2 aja dikit setidaknya 5 episode gitu 😭
Riabunda Nai
jangan lama2 lanjutannya ya thor 😭😭
Evi Lusiana
suka karakter si tary tegas gk lemah
Ratu Lilys S
authooor ini cerita apakah sudah Tamat? kok cerita y cuma begitu mana kelanjutan y
mentary: tunggu yah kak soalnya aku Nyambi kerja
total 1 replies
Riabunda Nai
lanjut dong thor ..
mentary: ok ditunggu yah kak
total 1 replies
Ratu Lilys S
seru nich cerita y authooor 👍👍
mentary: terimakasih udah baca cerita aku terus pantengin cerita aku yah kak🙏🙏
total 1 replies
Mưa buồn
Hebat deh penulisnya!
mentary: terima kasih
total 1 replies
Nurqaireen Zayani
Menyentuh jiwaku
ciara_UwU
Terima kasih penulis hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!