Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jonathan Blade
Ditempat yang berbeda
Seorang pria tampan terlihat berjalan keluar dari kamar mandi miliknya.
Menggunakan selembar handuk yang dominan berwarna putih melingkar di pinggangnya.
Tampak tetes demi tetes air masih mengalir membasahi dada pria itu, Perut yang nyaris berbentuk kotak kotak itu menambah kesan seksi siapapun yang melihatnya hingga membuat wanita manapun serasa akan menggila karna nya.
Rambut hitam legam, Dengan wajah yang begitu tampan dilengkapi bentuk badan yang begitu digilai oleh semua orang, Membuat pria itu bagai sosok yang ciptakan sempurna oleh tuhan.
Jonathan blade, Siapa yang tidak mengenal pria itu. Pria yang kerap menghiasi majalah bisnis dengan nama dan wajah tampannya. Membuat pria itu tidak asing lagi bagi semua orang.
Jonathan blade, pria itu adalah CEO dari Charles company yang cabang perusahaannya telah berada di berbagai negara. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan turun temurun dari keluarga Charles yang kini berada di tangan Jonathan blade. Dan berkat kepemimpinan pria itu membawa perkembangan yang begitu pesat pada Charles company yang kini beberapa perusahaan diluar negeri seakan berlomba lomba untuk bekerja sama dengan perusahaan pria tersebut.
tok tok tok
''Masuk''
Suara bariton seksi itu terdengar dari mulut Jonathan. Matanya bisa melihat seorang pria yang umurnya hampir sama dengannya bergerak berjalan masuk menghampirinya.
''Nyonya besar Harumi ada di depan''
Jonathan tampak terdiam, Cukup terkejut mendengar keberadaan sosok wanita yang melahirkannya itu. Sebab tak biasanya harumi datang jauh jauh ke apartemen miliknya
Terkadang wanita itu menghubunginya untuk datang ketempat tinggal mereka.
''katakan untuk menungguku, Aku tidak akan lama''
''Baik tuan''
Timpal Bobby yang kemudian bergerak dari sana ketika melihat tuannya telah berjalan ke walk in closet yang ada di kamar tersebut.
Disisi yang berbeda.
Harumi, Wanita paruh baya itu tampak duduk dengan anggunnya, Memainkan ponselnya guna mengurangi rasa bosan ketika menunggu putranya itu.
Ia tampak mengembangkan senyumnya ketika melihat pelayan menyajikan teh hijau kesukaannya.
"Selamat menikmati nyonya besar"
Ucap pelayan tersebut dengan sopan
"Terima kasih"
Harumi berkata dengan ramah, Tak lupa dengan senyum yang masih setia bertengger di bibirnya.
"Sama sama nyonya besar, Panggil saya ketika anda membutuhkan sesuatu"
Harumi hanya menganggukkan kepalanya dan kini memandang pelayan tersebut mulai menjauh dari pandangannya.
Tangan wanita itu bergerak meraih cangkir teh miliknya, Menghirupnya dengan dalam aroma teh tersebut yang serasa mampu menenangkannya.
Dengan pelan ia menyesapnya kemudian meletakkan cangkir tersebut secara perlahan.
"Cukup mengejutkan ketika aku mendengar kedatanganmu, Mom"
Suara itu berhasil menarik perhatiannya, Mata Harumi bisa melihat putra tampannya kini berjalan menuruni anak tangga dengan santai.
"Apa kau keberatan dengan kedatanganku?"
Timpal wanita paruh baya tersebut yang terkesan protes mendengar ucapan putranya.
"Aku tidak mengatakan seperti itu"
Jonathan menyunggingkan bibirnya, Kemudian memeluk Harumi dengan hangat.
Harumi tentu saja menyambut pelukan tersebut, Cukup lama hingga membiarkan rindunya terobati lalu mengurai pelukan mereka. Jonathan menggiring mamanya untuk duduk.
"Ada apa mom?"
Tanya Jonathan pada intinya
"Aku tau mama pasti menginginkan sesuatu bukan?"
Tebak pria itu yang cukup tau dengan tabiat dari seorang Harumi .
Mendengar hal tersebut membuat harumi mengembangkan senyumnya.
"Aku cukup salut mendengar putraku yang tampan ini cukup peka terhadap mamanya"
Timpal Harumi yang tampak terkekeh.
"Aku ingin kau ikut denganku di acara makan malam"
Lanjut Harumi yang kini memandang putranya dengan serius
"Aku sibuk"
Dan Harumi jelas sudah menebak dari jawaban yang akan diberikan putranya itu
Sibuk? Jonathan selalu menggunakan alasan tersebut untuk menghindari acara makan malam yang ia rencanakan. Tapi dirinya tidak akan mengalah kali ini.
"Kau selalu berkata sibuk, Apa permintaanku cukup sulit sehingga kau selalu saja menolaknya"
Lirih Harumi yang membuang mukanya.
"Kau tau umurku tidak lagi muda, Dan hanya kau yang menjadi harapan untuk mama"
Jonathan tampak menghela nafasnya kasar, Dia cukup dibuat pusing setiap kali mamanya itu berencana menjodohkannya.
"I don't think this is the right time, Mom"
(Aku rasa ini belum waktu yang tepat, mom"
Jawab jonathan dengan pelan
"Lalu menurutmu kapan waktu yang tepat, jo?"
Harumi berbalik, Menatap manik putranya dengan penuh kekecewaan.
"Apa ketika mamamu ini mati, Maka pada saat itu baru kau akan menikah"
Suara Harumi kali ini sedikit meninggi, Cukup frustasi menghadapi putranya yang selalu menolak gadis yang ia sarankan.
"Bukankan begitu, Mom"
Jonathan mengusap wajahnya kasar, Mengahadapi mamanya jelas sulit baginya.
"Baiklah, Terserah padamu, Tapi kau harus ingat perkataanku, Jika kau menolak kali ini maka jangan pernah menemui ku dan papamu, Dan jangan pernah menginjakkan kakimu di kediamanku"
Sentak Harumi emosi yang kemudian meraih tas mewah miliknya, Dia hendak meninggalkan putranya yang masih terdiam
Namun ia menghentikan langkahnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Jonathan.
"Baiklah, aku akan datang, Kirim alamatnya padaku"
ucap Jonathan yang memilih mengalah dari amarah mamanya. Dia jelas tau apa yang diucapkan wanita paruh baya tersebut tidaklah main main.
Dan dari pada bertengkar dengan wanita paruh baya tersebut. Dia memilih mengalah untuk kali ini.
"Aku menunggumu, Tapi jangan mempermainkan mama atau kau akan tau akibatnya"
Ucap Harumi yang kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan apartemen milik putranya tersebut.
Setelah kepergian sang mama Jonathan merebahkan tubuh kokohnya di sofa tersebut. Kali ini ia tidak bisa menghindar dari keinginan mamanya itu.
Pria itu memilih memejamkan matanya namun otaknya kini berfikir dengan cepat. Jika bukan pada mamanya maka gadis itu yang akan menjadi jalan satu satunya.
''Bobby''
Teriak Jonathan tanpa membuka bola matanya yang masih senantiasa terpejam, Yang kemudian Bobby muncul dari ambang pintu didepan sana.
''Ya tuan''
Jonathan membuka matanya, menatap asistennya pribadinya itu dengan tatapan dingin khasnya.
''Cari tau tentang gadis yang akan datang bersama mamaku, Aku ingin berkasnya dalam waktu tiga puluh menit''
Perintah pria tersebut seolah mutlak untuk dikerjakan tanpa menerima alasan apapun.
Bobby menganggukkan kepalanya, Kemudian beranjak dari sana setelah mengetahui keinginan dari tuannya itu.
Ini bukan yang pertama kali. Entah sudah berapa gadis yang ia cari asal usulnya yang akan menjadi istri dari tuannya itu.
Meski gadis yang ditawarkan berasal dari kalangan atas dengan kecantikan yang begitu memukau. Namun itu tidak membuat tuannya tertarik sedikitpun
****************
Haiiii haiii reader's ku.
aku harap kabar kalian selalu baik.
bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?
cukup like, komen dan juga vote
agar aku selalu semangat untuk update.
aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.
aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,
bantu aku yah hehe
salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤