Kinara Aulia. Seorang gadis pilihan keluarga Dirgantara, yang akan menjadi istri Kenan, laki-laki tampan, sukses, yang mempunyai segalanya, namun nahasnya. Ia mengalami kecelakaan saat akan menikah dengan wanita pujaannya.
Setelah mengalami kecelakaan, sang wanita yang ia cintai malah meninggalkan dirinya, karena tidak mau mempunyai suami cacat.
Kenan merasa terpuruk, tidak percaya diri. Sampai dimana keluarganya mencarikan istri untuk dirinya.
"Jaga batasan, kamu cuman istri kontrak pilihan keluargaku!" bentak Kenan.
"Aku juga tidak tertarik denganmu, jangan terlalu percaya diri," jawab Kinara Ketus.
•••
Lalu bagaimana kisah mereka? Setelah melewati banyak hal dalam kehidupan mereka?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Kak, lihat ini."
Arta memberikan ponselnya kepada Kinara.
"Wah, apa ini benar," ucap Kinara tak percaya.
"Tanyakan saja dengan kak Kenan," ujar Arta.
Pagi ini, dihebohkan dengan berita tentang pernikahan Kenan dengan Kinara, yang dilakukan beberapa bulan yang lalu, semua orang yang menonton berita itu syok, karena tidak percaya dengan kenyataannya.
"Apa, ternyata wanita yang mara-marah direstoran itu, istrinya Kenan," ucap Lana tak percaya,
"Pantas saja, wanita itu marah-marah."
Lana menjadi tidak enak, karena sudah membuat suasana rumahtangga Kenan tidak baik-baik saja, apalagi sempat melihat Kinara waktu kecelakaan.
"Aku harus meminta maaf dan juga harus menjelaskan, kenapa aku menghubungi Kenan, waktu itu," gumam Lana
Lana memang tidak berniat untuk kembali dengan Kenan, selama ini dia memang menghilang karena ada alasan yang tidak bisa dia ceritakan.
Dan kembalinya Lana, bukan untuk kembali dengan Kenan, dia hanya ingin bertemu dengan Kenan untuk yang terakhir kalinya.
Alana langsung bergegas membawa mobil, dia akan langsung ke mansion Kenan, dia akan meminta maaf dengan Kinara.
Setelah menempuh cukup jauh, akhirnya Lana sampai ke mansion Kenan.
"Maaf, ingin bertemu dengan siapa?" tanya sang penjaga.
"Saya ingin bertemu dengan Kinara," jawab Lana.
"Kalo boleh tahu, anda siapanya nona Kinara?" tanya sang penjaga.
"Saya temannya, katakan saya Lana, ingin bertemu dengan Kinara," kata Lana.
"Baik, tunggu disini," ucap sang penjaga.
Lana mengangguk, dia menunggu diluar, karena tidak ada niatan untuk masuk kedalam mansion itu.
"Aku jadi teringat, dulu kamu selalu mengatakan, kalo aku akan menjadi nyonya Dirgantara," gumam Lana.
Lana memang masih mencintai Kenan, bahkan Kenan tidak ada gantinya dalam hidup Lana, tetapi Lana tidak mau egois, dia sadar akan penyakitnya, yang tidak bisa disembuhkan.
"Setidaknya, sebelum aku tiada untuk selamanya, aku sudah melihatmu bahagia, dengan perempuan lain," gumam Lana tersenyum.
"Ada apa, mencariku?" tanya Kinara ketus.
"Maaf, tapi ada hal yang ingin saya katakan," ucap Lana.
"Saya tidak mempunyai banyak waktu, katakan saja," ujar Kinara ketus.
Kinara masih kesal dengan Lana, karena dia, Kinara harus kehilangan anaknya.
"Tidak bisa disini, apa bisa kamu ikut, dengan saya?" tanya Lana.
"Hal apa yang ingin kau katakan, sampai tidak bisa mengatakan itu disini," kata Kinara.
"Sangat penting," ucap Lana.
"Baiklah, mau bicara dimana?" tanya Kinara.
"Kita cari caffe terdekat disini," ujar Lana.
Kinara mengangguk, karena melihat raut wajah Lana.
Kinara langsung masuk kedalam mobil Lana, tanpa sepengetahuan suaminya.
"Maaf, saya tidak tahu kalo Kenan sudah menikah," ucap Lana.
"Tidak apa-apa, aku faham," jawab Kinara.
"Jangan salah faham dulu, aku tidak akan mengganggu Kenan," ucap Lana.
Kinara hanya tersenyum, dia tidak mau terlalu membahas tentang Kenan dengan Lana.
"Langsung saja katakan, apa yang mau kau bicarakan," ucap Kinara.
"Mau menjelaskan kesalah fahaman kita, kamu pasti salah faham kan, dengan pertemuan saya dengan suami kamu," kata Lana.
"Katakan saja!" ujar Kinara kesal.
"Alasan saya menemui Kenan, karena untuk yang terakhir kalinya, sebelum saya tiada untuk selamanya," jawab Lana.
"Maksudmu, apa?" tanya Kinara kaget.
"Saya divonis kanker rahim, stadium 4, dan sudah menjelar ke otak, sisa waktu saya sedikit lagi," jawab Lana.
Lalu Lana memberikan bukti cek dari RS diluar negri.
"Jadi, selama ini kau meninggalkan Kenan, karena berobat?" tanya Kinara.
"Ya, selama ini aku menghilang karena sedang menjalani pengobatan," jawab Lana.
"Kenapa tidak memberitahu Kenan? Tentang kondisimu?" tanya Kinara.
"Tidak mungkin, karena pada saat itu, Kenan juga sedang terpuruk, karena mengalami kecelakaan, akibat menolongku," jawab Lana.
"Maaf, aku sudah salah faham, denganmu," ucap Kinara.
"Tidak apa-apa, aku yang salah, karena tidak mencari tahu kehidupan Kenan selama ini," kata Lana.
"Terus sekarang bagaimana dengan kondisimu?" tanya Kinara.
"Sisa hidupku tidak akan lama lagi, esok atau lusa, aku akan meninggalkan dunia ini," jawab Lana.
"Jangan berputus asa, kamu pasti bisa sembuh," ucap Kinara.
"Tidak, aku tidak akan sembuh," jawab Lana.
"Aku cuman bisa mendoakanmu," ucap Kinara.
"Maaf kalo aku lancang, tapi demi apapun, aku tidak pernah kepikiran akan kembali dengan Kenan, apalagi Kenan sudah menjadi suami kamu. Aku cuman mau mengatakan kalo aku merindukan Kenan, makanya aku menemuinya beberapa waktu yang lalu," kata Lana.
Kinara menghela napas panjang, meskipun rasanya sesak sekali, tetapi dia harus faham dengan kondisi Lana.
"Aku berjanji, tidak akan menemui Kenan lagi, karena aku sudah bertemu denganmu," ucap Lana.
"Kalo mau bertemu dengan Kenan, silahkan saja, asal denganku," ujar Kinara.
"Tidak, aku tidak mau membuat kalian salah faham lagi," kata Lana.
"Sudahlah, aku sudah memaafkanmu," ujar Kinara.
"Terima kasih, tapi bertemu denganmu saja, sudah membuat aku lega," kata Lana.
Kinara hanya tersenyum.
"Maaf, aku tidak bisa berlama-lama disini, suamiku akan mencariku, karena aku tidak izin dengannya," ucap Kinara.
"Aku akan mengantarkanmu pulang, sekarang," kata Lana.
"Tidak usah repot-repot, aku bisa pulang sendiri," jawab Kinara, yang tidak mau merepotkan Lana.
"Aku yang sudah membawamu kesini, jadi aku harus bertanggung jawab," kata Lana.
"Baiklah, ayok antarkan aku," ujar Kinara.
Lana mengangguk, lalu mereka bergegas meninggalkan tempat itu..
"Terima kasih, sudah menemui aku," ucap Lana.
"Sama-sama, kalo ada yang mau kamu katakan, katakan saja, aku tidak akan keberatan," kata Kinara.
"Tidak ada, sudah cukup. Maaf sudah membuat kalian salah faham," ucap Lana.
"Jangan terus-terusan meminta maaf denganku, aku sudah memaafkanmu," kata Kinara tersenyum.
"Kamu memang baik, pantas saja Kenan mencintaimu," ucap Lana.
Kinara hanya tersenyum..
"Sudah sampai, sekali lagi terima kasih," ucap Lana.
"Mau masuk dulu?" tanya Kinara.
"Tidak," jawab Lana.
"Yasudah, aku duluan, ya," ucap Kinara.
Lana mengangguk, dia melihat kepergian Kinara.
"Sayang, kamu dari mana saja?" tanya Kenan, dengan cemas.
Kenan langsung memeluk Kinara, karena sedari tadi mencarinya tidak ketemu.
"Aku tidak apa-apa, Kenan," jawab Kinara.
"Kamu dari mana? Kenapa tidak memberitahu aku dulu, kalo mau pergi?" tanya Kenan lagi.
"Bukan dari mana-mana, ayok masuk," kata Kinara tersenyum.
"Nakal sekali," ujar Kenan.
Kenan langsung membawa Kinara kedalam pangkuannya.
"Kenan, lepaskan aku. Aku malu," kata Kinara.
"Salah siapa, berani-beraninya pergi tanpa izinku," ujar Kenan.
"Kenan!" ujar Kinara.
Keromantisan Kenan dengan Kinara, dilihat Lana.
"Memang menyakitkan, tetapi ini sudah menjadi konsekuensi atas pilihanku," gumam Lana, menyusut air matanya.
Lana langsung meninggalkan mansion itu, dia tidak sanggup melihat keharmonisan Kenan dengan Kinara. Meskipun begitu, Lana tidak berniat akan menganggu Kenan dengan Kinara.
***
tolong lanjutkan dulu crita kenan nya jangan lompat2 kak🤭
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐