CRAZY BOY AND CRAZY GIRL

KELAS EINSTEINS

Di kelas ini hanya di huni oleh makhluk hidup yang berakal saja seperti,Arkana Sang ketua osis. Di sekolah ini semua pelajar ditempatkan atas tingkatan tingkatan prestasinya. Seperti kelas Einstein yang di huni oleh manusia yang memiliki segudang prestasi. Dan bagi mereka yang nilai akademik nya di bawah rata rata, maka akan di tempatkan di kelas bawahan, seperti Kelas Satwa, kelasnya Zayyan dan Natasya.

"DILARA..."

Teriak deva di depan kelas Einstein. gadis yang di sebut pun menoleh ke arah sumber suara.

Dilara salah satu penghuni kelas Einstein, menjabat sebagai Wakil osis dan biasa di sebut Primadona sekolah karena Cantik dan mempunyai segudang prestasi. Tak ayal hal tersebut membuat gadis itu merasa tinggi dan angkuh. Gadis itu meletakkan buku yang baru di bacanya keatas meja dan menatap ke arah Deva yang memanggilnya. Deva tidak berasal dari kelas Einstein, namun cewe itu cuma menjadi pesuruh Dilara. Mana sudi Dilara berteman dengan orang orang yang bukan levelnya.

"Lo....harus tau sesuatu" Ucap Deva dengan nafas yang memburu. Deva nampak mengatur pernafasannya sebelum melanjutkan ucapannya, membuat Dilara merasa geram. Viola, gadis itu yang tau Deva bertele tele segera menyeka, tau Dilara sudah kepalang kesel.

"Buruan anjing lo kira kita punya waktu buat dengar ocehan lo"

"Sorry sorry..., Jadi gini tadi gue lihat ada anak kelas Satwa yang caperin Arkana di lapangan indoor" ucap Deva langsung keintinya. membuat Dilara mengernyit tak suka mendengar apa yang di katakan oleh Gadis itu.

"Tadi waktu gue lewat, gue liat dia di kasi air sama Arkana"

"Lalu"

"Jadi menurut informasi yang gue dapat, Cewek itu suka dateng terlambat ke sekolah agar bisa di hukum sama Arkana, Gatel banget kan?" Bukan hanya sekedar informasi biasa Namun Deva juga nampak memprovokasi Dilara agar berbuat jauh. Bisa dia lihat wajah merah Dilara, yang menahan amarah. Deva tersenyum licik melihatnya.

"Namanya siapa?" Tanya Dilara lansung ke puncak masalahnya. Deva nampak berdehem sejenak.

"Anu... ituloh..." ucap Deva tergugup, tangan nya bergerak gerak seakan tengah mengatakan sesuatu lewat bahasa isyarat. Melihat hal itu membuat Dilara memutar bola mata muak, ingin rasanya dia menindas Gadis sialan di depannya ini, Namun semua informasi yang dimilikinya akurat sehingga membuat Dilara menahan segala rasa jemu nya.

"kasi" ucap Dilara kemudian. Vera salah satu entek enteknya Dilara setelah Viola, gadis itu mengeluarkan dompet nya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari sana. Dan menyerahkan kepada Deva yang tampak Berbinar. Dilara bangkit dari duduknya gadis itu meletakkan tangannya pada kedua sisi pundak Deva membuat gadis itu merasa wanti-wanti.

"lo tau akibat kalo bermain main sama gue" ucap Dilara penuh penekanan yang kemudian di angguki oleh Deva.

"Bilang siapa cewek gatel itu"

***

Disinilah sekarang Dilara berada, di kantin yang penuh dengan manusia manusia tak berguna. Matanya yang tajam menatap nyalang orang orang di sekitar kantin. Gadis itu berdiri menghadang jalan sehingga siswa yang mau masuk atau keluar tak berani menyinggungnya.

"Panggil jalang itu" ucap Dilara kepada vera, Gadis itu nampak berjalan selangkah agar nanti suaranya dapat terdengar hingga ke pojokan kantin.

"YANG NAMANYA NATASYA SINI MAJU" Ucap Vera cukup keras membuat semua atensi kantin tertuju kearahnya namun gadis itu merasa bodo amat. Beberapa saat tak ada yang menyahut. membuat gadis itu nampak naik pitam.

"KELUAR SIALAN..." Kini Vera mulai menaikkan volumenya, membuat beberapa penghuni kantin merasa ngeri sendiri. Namun yang di panggil hanya bodo amat, Natasya menguyah bakso terakhirnya sebelum menjawab.

"GUE" ucap gadis itu lantang membuat Dilara yang melihatnya tersenyum remeh.

"Kemari lo" titah Vera menyuruh Natasya agar menuju ke arahnya.

"idih yang panggil siapa yang di panggil siapa kenapa juga gue harus datang ke lo" Jawab Natasya sekenanya membuat Vera darah tinggi. sementara siswa di kantin pada menahan tawa mendengar penuturan Natasya, mereka tau siapa yang di hadapi Natasya dan tau juga siapa yang Dilara singgung. Sejauh ini Natasya juga terkenal dengan Sifatnya, gadis itu cantik Namun kebalikan dari Dilara yang wataknya lebih ke pintar. Namun hingga kini belum ada pertikaian di antara keduanya, mereka sama sama bringas dan ganas. Namun Baiknya Natasya gadis itu ramah dan frendly tidak pernah menyinggung siapapun, selain Zayyan sahabatnya.

Vera membuang nafas kasar, gadis itu hendak berjalan ke arah Natasya namun di tahan oleh Dilara. Gadis itu nampak berjalan ke arah Natasya diikuti oleh Vera dan Viola. Dilara berhenti di depan Natasya, Gadis itu menatap penampilan Natasya dan berhenti di bawah kaki Natasya. Kemudian gadis itu tersenyum simpul.

" Ga ada yang perlu di sukai dari lo, penampilan lo aja udah membuat orang yakin lo orang Miskin"

Natasya tak berekspresi Gadis itu cukup tenang kali ini, karena dia tau lawannya bukan Safira kelas sebelah bisa koar koar, Tapi ini spekulasi berperang lewat logika.

"Sama sama menumpang di bumi, kok kelakuanya kayak yang punya sertifikat bumi aja"

"MANTAP..."

"KENA GA LO..."

"KELAS SATWA DI LAWAN.....SENGGOL BACOK NI BOOS"

"KASIH PAHAM SYA...."

Teriak Zayyan beserta kawan kawan membuat seisi kantin terbahak, ini adalah suatu alasan mengapa kelas Satwa jarang di perbincangkan, satu yang di senggol yang lain nongol.

Dilara, gadis itu sudah naik pitam cukup sudah dia di permalukan oleh manusia-manusia biadab ini.

Kemudian tangan nya bergerak untuk menampar Natasya Namun.....

***

((PENASARAN GAAA GIMANA LANJUTANNYA....🤪 TETAP DI CERITA AKU YA BIAR TAU LANJUTANNYA))

see you....