NovelToon NovelToon
Cinta Satu Malam CEO

Cinta Satu Malam CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam

"Arumi, bisa ambilkan aku handuk?" tanya Arya.

"Handuk? di mana handuknya. Aku nggak tahu di mana kamu menyimpan handuknya," ucap Arumi kebingungan.

Arumi baru datang ke rumah Arya, Arumi belum tahu seluk beluk rumah Arya. Bahkan rumah Arya, besarnya berkali-kali lipat dari rumah Arumi. Arumi tidak akan langsung hafal setiap sisi bagian-bagian rumah itu.

"Arumi, jangan banyak alasan, atau kamu mau lihat aku telanjang saat aku keluar dari kolam renang?"

"Apa! nggak nggak nggak. Baik baik baik, aku akan ambilkan kamu handuk. Aku akan tanya sama Bibi."

Arumi berlari masuk ke dalam rumah. Sementara Arya, hanya tersenyum bahagia saat dia sudah berhasil menjahili istrinya.

Arya naik ke atas. Dia mengambil handuk yang ada di atas kursi untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu dia duduk sembari menunggu Arumi datang.

Beberapa saat kemudian, Arumi datang dengan membawa handuk baru. Dia terkejut saat melihat Arya sudah memakai handuk.

"Pak Arya, kamu ngerjain aku ya? ternyata kamu sudah pakai handuk. Kenapa kamu nyuruh aku untuk ambilin kamu handuk. Jahat banget sih jadi orang," gerutu Arumi.

"Jangan panggil Pak, aku belum tua. Panggil aku Mas."

Arumi menyeringai.

"Baiklah. Mas Arya."

"Duduklah. Duduk lah di sampingku. Aku lagi butuh teman curhat," ucap Arya sembari menepuk kursi yang ada di sebelahnya.

Arumi mengangguk. Setelah itu dia duduk di dekat Arya.

"Arumi, aku mau tanya sesuatu sama kamu," ucap Arya.

"Tanya apa Pak? Eh Mas?"

"Apa kamu pernah jatuh cinta."

"Jatuh cinta?"

"Iya. Kamu pernah jatuh cinta?"

"Kenapa kamu tanya seperti itu?"

"Kamu kan sudah dewasa. Kamu pasti pernah punya pacar kan? atau jangan-jangan waktu aku menikahi kamu, kamu masih punya pacar yang belum kamu putuskan ya?"

Arumi menggeleng.

."Dari dulu, aku nggak pernah pacaran. Dan sampai saat ini, aku juga masih jomblo."

"Masa?"

"Bukankah kamu sudah tahu, kalau kamu orang yang pertama..." Arumi menghentikan ucapannya. Dia sedih saat mengingat kejadian malam itu.

Hiks...hiks...hiks...

"Seharusnya kita tidak pernah bertemu malam itu. Seharusnya aku tidak datang sendirian ke pesta ulang tahun itu. Seandainya aku tidak datang ke sana, pasti kejadian malam itu tidak akan terjadi."

Arya terkejut saat melihat Arumi menangis. Arya buru-buru menenangkan Arumi dengan menangkup wajah Arumi.

"Hei, kenapa kamu malah nangis. Apa yang kamu tangisi dan kamu sesali? bukankah lelaki yang sudah menghancurkan mu malam itu sekarang ada di depan mu. Bukankah ini yang kamu inginkan? Aku bertanggung jawab dan menikahi mu. Sekarang aku sudah menikahimu. Tapi kenapa kamu masih sedih. Seharusnya kamu bahagia dong."

Arumi tersenyum saat Arya mengusap air matanya.

"Jangan menangis di depan aku. Karena aku paling benci melihat wanita menangis."

"Arya...! Arya...!" seruan Bu Monika tiba-tiba terdengar dari dalam rumah.

"Itu sepertinya Mama sudah pulang. Ayo kita temui Mama!" ajak Arya.

"Mama kamu sudah pulang? emang dia dari mana?" tanya Arumi.

"Aku nggak tahu. Setiap hari, Mama dan Papa pasti pergi. Dan aku nggak pernah tahu, jadwal mereka. Kami mempunyai urusan masing-masing. Dan aku juga nggak mau tahu urusan adik dan orang tuaku."

"Kamu nggak mau ganti baju? kamu nggak takut sakit?" tanya Arumi.

"Aku sudah biasa Arumi. Kadang malam pun aku berenang di sini. Karena aku memang hobi berenang."

Arya bangkit dari duduknya. Dia kemudian mengajak Arumi masuk ke dalam rumah untuk menemui orang tuanya. Arya dan Arumi menghentikan langkah mereka setelah mereka sampai di ruang tengah. Di ruang tengah, Bu Monika duduk sendiri. Sepertinya Pak Rangga sudah istirahat di kamar.

"Ma, baru pulang Ma?" tanya Arya.

"Arya, kamu dari mana aja sih? Mama panggil-panggil kamu nggak dengar ya?" ucap Bu Monika.

Bu Monika menatap wanita yang ada di samping Arya. Dia terkejut saat melihat Arumi.

"Arumi. Kamu ada di sini? Kok Mama nggak tahu ya kamu ada di sini. Sejak kapan kamu di sini?"

"Aku disuruh ibuku datang ke sini Tante. Jadi sepulang kerja aku langsung ke sini."

Bu Monika tersenyum. Dia kemudian mendekati Arumi.

"Arumi, ayo duduk! Mama pengin ngobrol-ngobrol sama menantu baru Mama."

Arumi tersenyum. Dia tidak menyangka ibu Arya akan menyambut hangat kehadirannya di rumah itu. Bu Monika merangkul bahu Arumi dan mengajak Arumi duduk di dekatnya. Sementara Arya dia pergi ke kamarnya untuk ganti baju.

"Arumi, apa kamu sudah bersedia tinggal di rumah Mama?" tanya Bu Monika.

Arumi diam. Dia bingung untuk menjawabnya. Apa yang akan Arumi katakan, tidak mungkin dia mengatakan kalau dia takut dengan Fani jika dia tinggal di rumah Arya.

"Maaf Tante, aku belum siap tinggal di sini. Ibu baru sembuh dari sakit. Aku tidak tega untuk meninggalkannya."

"Kamu masih panggil Mama Tante. Apa kamu nggak pernah menganggap Mama ini mertua kamu."

"Oh iya Mama. Maaf Mama."

"Kenapa kamu nggak ajak ibu kamu tinggal di sini saja. Bujuk ibu kamu, agar dia mau tinggal di sini bersama kita. Lagian rumah ini punya banyak kamar. Kalian bisa pilih kamar mana yang kalian inginkan."

Arumi tersenyum.

"Aku akan bicarakan ini sama ibu Ma."

"Bagus kalau begitu."

****

Malam ini, Bu Monika dan Arumi masih berada di dapur. Mereka sudah tampak sangat akrab. Bu Monika dan Arumi membantu Bik Ijah memasak untuk makan malam. Mereka malam ini, tampak sangat sibuk.

Setelah masakan matang, Arumi membantu Bu Monika untuk menyiapkan makan malam di meja makan. Bu Monika dan Bik Ijah sudah memasak banyak makanan untuk makan malam. Setelah semua makanan sudah tersaji di atas meja. Bu Monika menatap Arumi.

"Sekarang kamu bisa panggil Arya di atas. Dan Mama akan panggil Papa untuk makan malam."

"Iya Ma."

Arumi kemudian melangkah naik ke lantai atas untuk ke kamar Arya. Sesampainya di depan kamar Arya, Arumi mengetuk pintu.

Tok tok tok ..

"Mas..."

Beberapa saat kemudian, Arya membuka pintu. Arumi terkejut saat melihat suaminya yang sudah rapi. Tidak seperti tadi sore yang berpenampilan sangat berantakan.

"Ada apa?" tanya Arya menatap Arumi lekat.

"Mama nyuruh aku panggil kamu untuk makan malam."

"Ya udah, ayo."

Arya meraih tangan Arumi dan menggandeng Arumi sampai ke ruang makan. Di ruang makan, sudah ada Pak Rangga dan Bu Monika yang duduk menunggu mereka.

Pak Rangga tersenyum saat melihat anak dan menantunya.

"Arumi, Arya, ayo duduk!" pinta Bu Monika.

Arumi dan Arya kemudian duduk di dekat Bu Monika dan Pak Rangga.

"Arya, Arumi, Papa harap di belakang Papa, kalian juga bisa bersikap romantis. Jangan romantis kalau di depan Papa saja. Karena Papa tidak suka dengan orang yang suka berpura-pura," ucap Pak Rangga di sela-sela kunyahannya.

Arumi dan Arya saling menatap.

"Mama juga berharap Arumi mau tinggal di sini dan mau tidur di kamar Arya. Karena Mama pengin sekali gendong cucu."

Uhuuk...uhuk...uhuk...

Arya tersedak makanannya sendiri saat mendengar ucapan Bu Monika. Dia buru-buru mengambil gelas yang ada di depannya untuk minum.

1
muna aprilia
lanjutkan
Dinda Putri
karya yang bahus
Nana Susanty
bagus
Adinda
pergi aja arumi kehadiranmu tidak diharapkan mereka terutama Arya, pergi tinggalin arya biar nyesal dia.
Adinda
mungkin Arumi anak orang kaya ayah dan ibunya mungkin cerai karena orang ketiga
millie ❣
Si Arya jadi laki yg tegas disamping itu karma loe jg harus menyadari semua diatur takdir jg semesta kannnn loe bs nikah ama Arumi perlakukan Arumi dgn baiklah jadilah suami yg tegas bisa melindungi arumi kelak dr keluarga loe org lain yg akan membully dia 😏😏
millie ❣
Gw kok kasian ama Arumi siiiiii kalau cinta satu mlm terjadi bukankah itu takdir harusnya bs bersatu apalg nanti kalau Arumi hamidun gmn donk pertanggung jawaban'y g kasian apa ??????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!