NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Ahza

Kisah Seorang gadis yang bernama Rere yang berkali kali harus mengalami kegagalan dalam percintaan. Namun takdir berkata lain. Secaratak sengaja ia bertemu cowok yang akhirnya akan menjadi kekasihnya walaupun harus mengalami banyak rintangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Ahza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 07

"Emangnya mau di apain kalau aku ngomong sekali lagi...? Ayo mau di apain..? Aku mau kok kalau mbak mau apa apain aku...." tantang Ata. Mika tak menggubris. Ia segera masuk dan menyandarkan tubuhnya di jok kursi.

"Pakai sabuknya..." perintah Ata sebelum menutup pintu mobil. Melihat Mika tak memberi respon, Ata memasukan kepalanya ke dalam mobil dan meraih sabuk pengaman.

"Ih apa apaan sih....?" seru Mika nggak suka.

"Ssssttttttt....." Ata memberi aba kepada Mika agar diam dan nggak berontak. Lalu dengan cekatan cowok yang umurnya di bawah Mika itu memakaikan sabuk pengaman untuknya.

Hadeeeehhhh, mau berontak tapi gue gak mampu anjir. Kekuatan apa yang di pakai bocah ini hingga membuat gue yang tak pedulian ini menjadi deg degan. Sompret deh ah lu Ta. Kalau saja temen kantor tau situasi ini, bisa mati gue.

"Nah begini kan lebih aman dan gua ngak khawatir akan keselamatan mbak...." ucap Ata tersenyum manis lalu menutup pintu mobilnya. Didalam mobil Mika menatap Ata yang berjalan tergesa di depan mobilnya. Kemudian ia masuk dan memakai sabuk pengamanya lalu segera meluncur untuk mengantar Mika.

Dalam perjalanan, Mika hanya terdiam. Bahkan membuka mulut sedikit saja ia enggan. Ia lebih memilih menyandarkan kepalanya ke samping tepat pada kaca pintu mobil. Ata yang nyetir, sesekali menoleh ke arah Mika. Dilihatnya cewek yang ia taksir sejak ia masuk ke kantor itu, kini pasang muka cemberut.

"Kamu kenapa sih kayak gini...?" Mika buka suara dengan tatapan masih ke luar mobil. Tak sedikit pun menatap Ata.

"Kayak gini gimana maksutnya....?" jawab Ata balik tanya.

"Jangan pura pura nggak tau deh, semua perlakuan kamu ke aku maksutnya apa...?"Mika membenarkan duduknya. Yang tadinya nyender ke kaca kini senderan di jok kursi.

" Maksudnya....?" ucap Ata.

"Ya semua sikap kamu ke aku, kamu godain aku maksudnya apa, apa kamu mau menunjukan ke semua temen kantor kalau kamu jago ngerayu cewek? Iya..?" seru Mika dengan nada agak tinggi.

Ciiiiitttttt.

Ata mengerem mobilnya secara mendadak. Untung saja saat itu jalanan sepi, karena Ata memilih lewat jalan yang bukan jalan utama. Ia menoleh ke arah Mika. Sejenak menatap gadis itu. Kini keduanya mata bertemu mata. Wajah yang cantik dengan hidung yang mancung dan mata agak bulat itu kini di pandangi Ata dengan puas. Mika melengos.

"Sebenci kah itu mbak kepada saya? Tolong jawab....?" tanya Ata kini dengan suara melow. Mika diam.

"Saya tanya sekali lagi, dan tolong jawab dengan jujur, apakah mbak sebenci itu sama saya...?"

"Iya..." jawab Mika ketus.

"Baiklah, terima kasih atas jawabanya."

Sesudah berkata seperti itu, Ata kembali melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan ke rumah Mika, keduanya hanya diam. Begitu pula dengan Ata, yang tadinya semangat mencari topik pembicaraan, kini terdiam seribu bahasa. Sepertinya perkataan Mika yang menjadi penyebab kebisuannya.

Bagus deh kalau kamu nggak cerewet lagi.

Dalam hati Mika merasa lega. Karena dengan ucapanya tadi, bisa membuat Ata sadar kalau ia tidak suka dengan perlakuannya. Kini raut wajah Ata terlihat datar. Nggak seperti tadi pas waktu di kantor.

"Terima kasih..." ucap Mika setelah mobil Ata berhenti tepat di depan rumahnya.

"Sama sama, Aku langsung saja..." jawab Ata lalu meneruskan perjalanan. Menoleh Mika dari spion pun enggak. Kelihatanya Ata bener bener kecewa. Entah sakit atau kecewa nggak tahu juga. Rupanya Mika masih memandang mobil Ata sampai belokan jalan.

"Apa aku tadi keterlaluan ya, abisnya kalau nggak di gitu in, kamu akan semakin berani. Ah ini lah yang terbaik..." gumam Mika lalu masuk ke dalam rumahnya.

Sore itu Rere tidak langsung pulang. Ia berniat mempir ke toko buah langgananya. Karena ia ingin makan bluberry dan rasberry. Tempatnya agak jauh dari rumahnya. Sebuah kios buah yang sangat komplit dan tentunya banyak pengunjug yang datang ke sana. Sangat ramai sekali. Letaknya sangat strategis dan di pinggir jalan utama. Setelah setengah jam menyetir, akhirnya sampai juga ia di tempat yang ia tuju. Rere turun dari mobil dan membawa dompetnya. Dari jauh, tampak berbagai macam buah di tata dengan rapi sekali. Hingga mampu membuat orang yang lewat penasaran dan ingin mampir ke toko buah tersebut. Dan juga pelayanannya sangat memuaskan.

"Selamat datang mbak Rere, udah lama nggak ke sini...?" sapa pelayan yang sudah mengenal Rere.

"Iya nih mas Anto, ini saya udah ke sini..." jawab Rere tersenyum ramah.

"Silahkan memilih milih dulu mbak Rere, saya tinggal dulu..."

"Oh oke mas Anto..." Si pelayan yang bernama Anto itu segera pergi dari hadapan Rere untuk mengasiri para pembeli yang sudah antri. Sedangkan Rere menuju ke stand yang ada bluberry dan rasberrynya.

"Bener bener menggoda sekali..."

Rere tergiur melihat buah incarannya tampak segar segar sekali. Mulai dari bluberry, rasberry, murbei, strawbery mebuatnya jadi bingung. Akhirnya Rere mengambil 2 mika besar rasberry dan 2 mika besar bluberry. Segera ia masukan ke keranjang yang ia ambil sewaktu datang tadi.

"Sudah mbak Rere? Ini saja...?" tanya mas Anto yang menjadi kasir.

"Iya mas Antok..." jawab Rere mengeluarkan lembaran uang seratusan, lalu membayarnya dan ia segera pergi keluar menuju mobilnya. Mika segera meluncur setelah meletakkan buah belanjaanya di jok sampinya dan meninggalkan kios buah tersebut. Saat perjalanan menuju rumahnya, Rere melewati restauran favoritnya. Iseng iseng ia mampir karena ingin makan spageti dan sup kacang merah.

Ia kembali memarkirkan mobilnya di depan restoran tersebut. Lalu segera masuk ke dalam. Ia memilih tempat yang berada di pojok ruangan. Karena itu tempat ternyamanya kalau berkunjung ke sana. Seorang pelayan menghampirinya dan Rere memesan menu yang ingin ia makan tadi. Suasana di restoran itu lumayan ramai. Rere sejenak mengedarkan pandanganya ke seluruh ruangan restoran itu.Kebanyakan pengunjung yang datang membawa pasanganya. Sedangkan Rere sendirian. Sambil menunggu pesanan datang, ia mengutak atik ponselnya.

"Sendirian....?" sapa seseorang dengan suara yang sangat asing dan membuatnya kaget. Rere mendongakkan kepalanya.

"Eh mas di sini....?" seru Rere kaget melihat Gilang sudah berdiri di depanya dengan senyum manis menghiasi bibirnya. Cowok yang tadi pagi ketemu dengan Rere, dengan outfit kaus putih, memakai jaket berbahan katun tebal, celana jeans biru muda dan bersepatu putih itu nampak semakin cool, membuat Rere jadi sedikit gugup.

"Boleh saya gabung...?" ujar Gilang lagi. Membuat Rere ternganga hatinya. Iatak ingin Gilang tau suasana hatinya saat ini.

"Boleh, silahkan..." jawab Rere menahan gugupnya. Gilang menyeret kursi lalu duduk dengan tenang di hadapan Rere. Rere bener bener deg degan. Baru ini ia merasakan seperti itu. Entah mengapa ia tak tahu.

"Oh iya, kita belum kenalan, Gilang..." ucap Gilang mengulurkan tangan. Dengan Ragu Rere menyambut uluran tangan Gilang.

Bersambung

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
di bab awal dijelaskan Kevin satu tahun di atas Rere, sekarang malah 28. ata juga awalnya dijelaskan umur 23 disini malah 26...
nona ahza: iya kk makasi saran dan krtiknya, sangat berharga sekali, sebagai motifasi buat aku😍🙏
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R: semangat, ceritanya seru...
diperhatikan lagi, jangan sampai ada typo 🤗
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
sepertinya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!