Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Dari Rumah
Shena akhirnya sudah bisa pulang ke rumah setelah satu minggu dirawat di rumah sakit. Selama menjalani pengobatan, Shena terpaksa menggunakan kursi roda untuk mempermudah aktivitas nya.
Shaka dan Shaga bergantian menemani Shena supaya Princess kesayangan mereka itu tidak merasa kesepian. Shena yang terbiasa bekerja, harus rela berdiam diri karena keadaannya yang tidak memungkinkan.
Namun hal itu tidak membuat Shena sedih, karena semua keluarga nya selalu menemaninya. Namun tetap saja, Shena merasa bosan karena selalu diam tanpa melakukan apapun.
"Ijinin Princess ya, Dad?"
Pagi ini Shena meminta ijin pada Daddy nya untuk bekerja. Shena rasa jika hanya memeriksa pasien, atau mengerjakan sesuatu yang bisa dilakukannya dengan duduk itu tidak masalah.
"Tapi Princess, kamu nanti akan kesusahan." Daddy Kaisar menatap princess nya dengan sendu. Daddy Kaisar tau princess nya itu bosan karena tidak melakukan apapun.
"No, Dad. Princess gak akan kesusahan," ngotot Shena. "Kaki Princess memang lumpuh, Dad. Tapi tidak dengan otak ku. Aku masih ingin berguna buat orang lain, walaupun dengan keadaan seperti ini."
Shena menatap Daddy nya dengan melas. Wanita cantik itu berharap Daddy nya akan mengijinkannya. Shena tidak bisa hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun, sedangkan yang lainnya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Daddy Kaisar menghela nafasnya dengan kasar, pria paruh baya yang menolak tua itu sangat bingung dengan permintaan princess nya. Jika dia melarang nya, princess nya itu akan terus meminta ijin nya sampai di ijin kan. Jadi percuma saja jika menolaknya, karena sifat keras kepala princess nya adalah gen darinya.
"Baiklah, Daddy akan ijin kan Princess bekerja, tapi dengan satu syarat." Shena tersenyum mendengar perkataan Daddy nya. "Daddy akan mencarikan seseorang untuk menjaga Princess."
Shena melotot mendengar perkataan Daddy nya. Namun saat hendak melakukan protes, ucapan Daddy nya membuat Shena pasrah dan tidak bisa membantah nya.
"Tidak ada bantahan! Atau Daddy tidak akan mengijinkannya!"
"Biar aku yang menjaga princess!"
Ucapan seseorang membuat Shena tersenyum senang, namun tidak dengan Daddy Kaisar. Pria paruh baya yang menolak tua itu dengan tegas menolaknya.
"Jangan pernah berharap itu akan terjadi! Aku tau modus mu itu, dasar pria tua!" Umpat Daddy Kaisar.
Pria yang dikatai tua itu mencebik kan bibirnya, dia tidak terima dikatai tua. "Bos, aku tidak tua, ya! Aku matang. Dan pria matang seperti ku cocok untuk menjaga Princess."
Shena tertawa melihat perdebatan Daddy nya dengan asistennya itu. Mereka selalu saja berdebat jika bertemu. Namun di sisi lain, mereka sangat kompak jika melakukan pekerjaan.
"Lebih baik kamu menikah lagi daripada terus mengganggu Princess!"
Asisten Daddy Kaisar yang bernama Gavin itu memutar bola mata nya malas. Gavin tidak suka jika disinggung soal pernikahan. Dan hal itu selalu menjadi senjata Daddy Kaisar untuk membungkam mulut menyebalkan asistennya.
"Aku akan menikah lagi, tapi dengan Princess." Gavin berlari meninggalkan Daddy Kaisar yang sudah siap dengan teriakan petirnya.
"GAVIN, KAU INGIN MATI...!"
...----------------...
Pagi-pagi sekali Khavi sudah siap dengan setelan kasual nya dan tidak lupa juga dengan kaca mata hitamnya yang menambah kesan cool yang melekat pada pria tampan itu.
Mommy Vyora sampai mengernyitkan keningnya karena merasa bingung dengan tingkah putranya. "Abang, kenapa berpakaian seperti itu?" Tanya Mommy Vyora. Hari ini bukan hari libur, tapi putranya itu seperti hendak pergi berlibur, fikir Mommy Vyora.
"Abang hanya ingin saja, Mom." Khavi tersenyum pada Mommy Vyora, membuat Mommy nya itu menggeleng kan kepala nya merasa aneh dengan tingkah putra sulungnya itu. Namun Mommy Vyora tidak tau, dibalik kaca mata hitamnya mata putra nya itu sudah berkaca-kaca.
Tiba-tiba saja Khavi memeluk dan mencium kedua pipi Mommy Vyora. Pria tampan itu juga berbisik ditelinga Mommy kesayangannya. "Maafin Abang karena udah bentak Mommy," bisik Khavi. "𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪. 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬." 𝘛𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘮𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘪 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
Khavi beralih menatap saudara kembarnya Khavya. "𝘑𝘢𝘨𝘢 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺, 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘴𝘦𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢."
Khavi pun berlalu meninggalkan rumah bahkan tanpa membawa mobilnya. Tidak hanya itu saja, bahkan Khavi pun dengan sengaja tidak membawa dompetnya, hanya beberapa lembar uang saja yang Khavi bawa.
Khavya menatap nanar taxi yang membawa saudara kembarnya itu. Hanya Khavya yang tau saudara kembarnya itu akan pergi dan entah berapa lama Khavi akan kembali, Khavya pun tidak yakin. Hanya saja saudara kembarnya itu akan kembali jika sudah menemukan peri cantik nya.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 ? 𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺, 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘕𝘢𝘯𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘺𝘢.
Tidak ada yang memahami Khavi sebaik Khavya. Terbiasa bersama sejak dalam rahim, membuat ikatan batin diantara mereka sangat kuat. Tanpa kata, tanpa bicara, mereka bisa saling memahami.
...----------------...
"Arrrggghhh... kenapa kepalaku sakit sekali?" Arthur mengerang sambil memegang kepalanya. Entah kenapa tiba-tiba saja kepalanya terasa berat dan sakit.
Pria tampan itu kemudian mengedarkan pandangan nya, alangkah terkejutnya saat dia melihat seseorang tanpa mengenakan sehelai benang pun tengah tertidur lelap di samping nya.
"DARA...!" Teriak Arthur.
Wanita di samping Arthur yang ternyata Dara, terperanjat saat Arthur berteriak.
"Kenapa kamu di sini? Aku sudah menyuruh mu pergi, bukan?" Arthur menyalangkan matanya penuh kebencian pada wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu.
"Kamu tidak ingat apa yang sudah kita lakukan tadi malam?" Tanya Dara. Istri Arthur itu menatap melas pada suaminya.
"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪. 𝘠𝘢𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯? 𝘕𝘢... 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶!"
Walaupun Dara adalah istri sah nya, tapi Arthur hanya mencintai Shena. Arthur merasa sudah mengkhianati Shena jika benar dia melakukannya dengan Dara.
Arthur meneteskan air mata nya, pria itu sampai memukul kepalanya berulang-ulang karena merutuki kebodohannya.
"Aku akan tetap menceraikan mu!"
Deg
Dara menatap tak percaya pada suaminya. Air matanya luruh begitu saja saat mendengar Arthur akan tetap menceraikannya.
"Kenapa kamu tega sekali, Mas? Kalau aku hamil bagaimana?"
Deg
"𝘏𝘢𝘮𝘪𝘭?"
Dara tersenyum smirk melihat wajah frustasi suami nya. Dara yakin jika dirinya hamil suami nya itu tidak akan menceraikannya.
"𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭, 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘶𝘮𝘱𝘶𝘩 𝘪𝘵𝘶."
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘