adzqia putri wijaya
halo saya adqia putri wijaya panggil saja adzqia umurku 18 tahun....tapi di umurku yang masih muda ini saya tidak bisa menikmati masa muda seperti yang lainnya aku harus menerima perjodohan di lantaran perusahaan ayahku yang tiba tiba harus bangkrut dan ayahku yang mendadak terkena serangan jantung sebagai balas budi
datang lah teman bisnis ayahku yang menawarkan bantuan sekaligus menjodohkan anaknya yang bernama Rangga putra kusuma kara karan kedua orang tua kami memang udah bersahabat sedari SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raramemduy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
suara ketukan pintupun berbunyi membuat ayah dan adzqia kaget karna terlalu fokus mengemas barang barang sambil berbincang bincang
tok tok tok
"masuk " jawab ayah bram
"siang om apa semua duah siap om"jawab seorang pria
"sudah sudah kok nak yuk berangkat sekarang tantemu juga sudah menunggu dirumah"jawab sang ayah
namun adzqia hanya terdiam seribu bahasa hanya mengikuti langkah ayah dan rangga keluar dari ruang dan menuju ke parkiran mobil untuk segera pulang kerumah ayah bram..ya siapa lagi suara pria itu kalau bukan si rangga yang datang untuk menjemput keluarga adzqia sebenarnya rangga enggan untuk menjemput krluarga dari calon istrinya karna dia males bertemu dengan adzqia yang dia anggap anak masih di bawah umur yahh secara logikan sih sudah boleh boleh aja menikah namun bagi rangga dia masih terlalu kecil ia tak habis fikir kenapa orangtuanya yang bersikekeh untuk menjodohkanha dengan anak kecil ijazah SMA aja belum di dapatkannya
setelah sampainya di mobil rangga membukaakan pintu penumbang belakang agar ayah bram bisa masuk ke dalam dengan mudah kemudian rangga melajukan mobilnya debgan kecepatan sedang karna jarak dari rumah sakin dengan rumah keluarga bram lumayan jauh yang di tempuh dengan waktu sekitar kurang lebih 1,5 jam dengan kecepatan sedang di dalam mobilpun berbincangan kecil kadang di lakukan dulu oleh ayah bram karna saking dinginya sang rangga hanya diam membisu seribu bahasa bahkan enggan untuk memulai kata kata namun ayah memaklumi itu karna mereka baru saling mengenal beberapa hari karn selama bersahabat dengan papa indra ayah bram jarang bertemu dengan rangga hanya sesekali mendengar cerita dari papa indra kesibukan ranggalah yang membuat dia jarang bertemu keluarga selain di pagi hari bahkan di hari libur pun kadang rangga menghabiskan waktunya di ruang kerja untuk menuntaskan pekerjaannya begitulah tidak herang dengan usia yang masih muda dia sudah menjadi pengusaha yang sukses
dan akhirnya pun mereka sampai di rumah keluarga wijaya mobil itu pun perlaham memasuki perkarangan rumah wijaya yang di sambut dengan taman nan indah banyak dengan tanaman bunga karna bunda dan adzqia sangat menyukainya sampailah mereka di depan pintu yang di sambut meriah dengan bunda rita karna suami dan anaknya telah tiba dengan di antrlarkan olehbsang calon menantu idaman ....
iya lah idaman banget autor aja mau kalo di kasih babangvrangga tapi apalah daya cman hayalan autor saja ya udah lanjut yuk
"selamat datang yuk masuk pasti udah pada capek duduk duduk dulu yuk bunda udah siapin makan dan minuman juga yuk nak rangga juga masuk gak usah sungkan " ucap bunda rita seraya mempersilahkan mereka masuk kedalam rumah yang telah disiapkan dengan berbagai hidangan yang memang sengaja bunda buat karna ingin menyambut kepulangan sang suami yang diantar oleh calon menantu ayah bunda dan rangga pun beristirhat sejenak di ruang tamu sabil mengobrol ringan dan adzqia dan di bantu asisten rumah tangga bunda membereskan barang bawaan mereka dari rumah sakit tadi dan waktu menunjukkan makan siang ranggapun dia ajak oleh keluarga wijaya makan siang di rumah mereka sebagai ucapan terimakasih telah mau meluangkan waktu dan menjemput ayah bram makan siang pun di mulai tanpa ada suara sedikitpun kecuali suara dentingan garpu dan sendok di atas piring