naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertanggung jawab?
“Ayo cepat! Jangan banyak drama, gue ada pekerjaan”
Naresh terus mendesak nara yang sedari tadi menolak ikut bersamanya. Bunda clara sunda membujuknya ratusan kali, tapi gadis itu nampaknya keras kepala.
Mau tak mau naresh pun harus mendesaknya sampai kini, nara sudah siap dengan kopernya. “Lo ngeselin!” umpat gadis itu.
Naresh tak peduli, cepat cepat dia lajukan mobil nya menuju apartemen miliknya. Sebelum ke kafe, dia harus mengantarkan istri dadakan nya itu ke rumah.
“Kita tinggal disini?” tanya nara menatap apartemen di depannya.
Naresh tak menoleh sedikit pun, dia hanya menganggukan kepalanya. “Kodenya 7199, lo bisa masuk. Gue ada kerjaan”.
Tanpa mengucapkan kalimat pamit, naresh berlalu begitu saja meninggalkan gadis itu. Nara menatap kesal pun sebal dengan kepergiannya, dia hela napasnya panjang panjang.
Jari lentiknya dia gunakan untuk menekan kode apartemen itu, pun sebelah tangannya menarik koper milik nya. Bola matanya menggereling melihat seluruh ruangan, tak terlalu besar pun juga tak terlalu kecil.
Sangat pas, terawat, dan beraromakan wangi. Gadis itu segera menuju kamar, ada dua disana. Dan dia memilih yang kanan hingga membiarkan naresh nanti di kamar kiri.
… . . .
Naresh membereskan masalah kafenya tak begitu lama. Hanya sedikit masalah atas pelanggan kafe yang tamak pun sombong. Pria berdasi pun perut buncit yang sengaja menggoda karyawan nya sampai hampir melecehkan, mengamuk kala di tegur dan malah mengelaknya. Naresh bereskan cepat cepat, orang orang sampah yang tak menghargai wanita begitu.
“Terima kasih boss”
Karyawan karyawan nya tampak bernapas lega karena masalah nya pun selesai. Naresh meminta mereka kembali lagi bekerja secara normal.
Kondisi kafe sudah kembali kondusif, niatnya dia akan ke apartemen melihat apa yang akan di lakukan nara.
Tiba tiba saja vania datang, langsung dia di lempari ponsel oleh gadis itu. Memelotot matanya, merah pun kian dipenuhi emosi.
Dadanya naik turun, sesak dia bernapas. Kerasa di khianati, cinta tulusnya yang dia berikan cuma cuma pada pria itu. Hubungan lima tahunnya, cincin yang kini di pakainya pun nyatanya kalah dengan foto yang di lihat nya.
“Pembohong!”
“Kau pengkhianat!”
Dia marah, tinggi tinggi dadanya angkat dan dia hembuskan napasnya kasar. Benda yang tergeletak dengan poto pernikahan kekasihnya di sana, dia berikan buktinya.
Naresh tampaknya terkejut, pun panik kekasihnya tahu tentang hal itu. Dia ambil benda itu, dia hampiri kekasihnya dan coba dia beri penjelasan.
“Dengarkan aku van, ini tidak seperti yang kamu bayangkan”
Naresh coba raih wajah itu, pucat pasi pun bergetar tubuh wanitanya. Nyalang dia memelotot pun berair.
“Apa yang harus aku dengarkan lagi? Bukti nyata di depanmu. Kau berselingkuh dariku! Dengan wanita yang selalu kau bilang benci padanya malah kau nikahi itu. Aku kecewa! Kau pengkhianat! Bajingan bedebah!”
“Kau pria sialan! Aku membencimu!”
Tangan mulus berjari lentik itu ringan melayang, satu tamparan mengenai wajah tampan kekasihnya. Dia ambil kembali ponselnya bersamaan air matanya terjatuh beruntun, terlanjur kecewa, dia pergi tanpa mendengar penjelasan kekasihnya.
Merasa di bohongi, sakitnya dia dapati calon suaminya menikahi perempuan lain di satu bulan lagi pernikahan mereka.
Naresh usap kasar kasar wajahnya, nafasnya berderu cepat dan dia berteriak kosong. Menjambak rambutnya frustasi pun rasa marah nan pusing kepalanya.
Kini yang harus dia salahkan hanya satu nama, nara. Wanita itu harus bertanggung jawab akan apa yang terjadi padanya.
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor