NovelToon NovelToon
Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Jujutsu Kaisen
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ramos Mujitno Supratman

Judul: Ninja Rian dari Surabaya

(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)

Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...

Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”

Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”

Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”

Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”

Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”

Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”

Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”

Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”

Rian: “Lah, iya. Kalau nin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petualangan Rian dan Si Putih di Festival Makanan

(Bab 18: Petualangan Rian dan Si Putih di Festival Makanan)

Setelah menikmati hari yang menyenangkan di taman, Rian dan Si Putih kembali ke rutinitas sehari-hari. Namun, kabar gembira datang—di kota Surabaya akan diadakan festival makanan selama seminggu penuh. Rian tidak ingin melewatkan kesempatan ini, terutama untuk mencicipi semua makanan enak yang ada.

---

Pagi itu, Rian bersiap-siap dengan semangat. Ia mengenakan seragam ninja-nya dan memasukkan Si Putih ke dalam tasnya.

Rian: "Ayo, Putih! Kita harus ke festival makanan! Kita bisa mencicipi makanan enak dan mungkin dapat mengumpulkan resep untuk makanan kucing yang lezat!"

(Si Putih mengeluarkan suara kecil, tampaknya setuju untuk ikut. Mereka pun berangkat ke festival.)

---

Sesampainya di festival, Rian terpesona melihat berbagai stan makanan. Aroma wangi dari berbagai masakan mengisi udara, dan banyak orang berkerumun di setiap stan.

Rian: "Lihat, Putih! Ada bakso, sate, es krim, dan bahkan makanan khas Jepang! Kita harus mencoba semuanya!"

(Rian dan Si Putih mulai menjelajahi festival. Mereka berkunjung ke berbagai stan dan mencicipi berbagai hidangan. Rian mencoba bakso, sementara Si Putih mengawasi dengan penuh minat.)

---

Di satu stan, Rian melihat seseorang yang menjual es krim dengan berbagai rasa.

Penjual: "Selamat datang! Kami punya rasa durian, cokelat, dan matcha! Mana yang mau dicoba?"

(Rian berpikir sejenak, lalu tiba-tiba Si Putih melompat keluar dari tasnya dan mendekati stan es krim.)

Rian: "Whoa, Putih! Kamu tidak boleh mencicipi es krim!"

(Namun, Si Putih sudah mengendus-endus es krim dengan semangat. Penjual itu tertawa melihat tingkah Si Putih.)

Penjual: "Kalau kucingnya suka, saya bisa buatkan sedikit untuknya!"

(Rian mengangguk, dan penjual memberikan sedikit es krim durian untuk Si Putih. Kucing itu mencicipi dengan hati-hati, dan wajahnya langsung ceria.)

---

Namun, suasana festival berubah ketika sekelompok orang mulai berteriak dan berlarian di sekitar stan.

Pengunjung 1: "Ada maling! Tangkap dia!"

(Rian melihat seorang pria berlari dengan cepat, membawa sekantong makanan. Rian, sebagai ninja, langsung merasa terpanggil untuk bertindak.)

Rian: "Putih, tunggu di sini! Aku akan mengembalikan makanan itu!"

(Rian berlari dengan lincah, mengejar maling tersebut. Ia melompat melewati stan-stan makanan dengan kecepatan ninja.)

---

Di tengah pengejaran, Rian melihat maling tersebut berbelok dan masuk ke sebuah lorong sempit di belakang festival. Rian terus mengikuti hingga akhirnya berhasil mengejar maling itu.

Rian: "Hei! Kembalikan makanan itu!"

(Maling itu terkejut melihat Rian, dan tanpa ragu, ia berlari lebih cepat. Rian mulai menggunakan teknik ninja-nya—melompat dan berbelok dengan gesit.)

---

Setelah beberapa saat mengejar, Rian berhasil menyusul dan menangkap maling tersebut dengan tangannya.

Rian: "Gotcha! Sekarang kembalikan makanan itu!"

(Maling tersebut menyerahkan sekantong makanan dengan wajah ketakutan.)

Maling: "Oke, oke! Saya tidak mau masalah! Ini semua milik orang lain!"

---

Rian kembali ke festival, diiringi dengan tepuk tangan dari para pengunjung yang melihat aksi heroiknya. Ia menyerahkan makanan yang dicuri kepada penjual yang tampak bingung.

Penjual: "Terima kasih, Ninja! Kamu menyelamatkan festival ini!"

(Rian merasa bangga, tetapi ia menyadari satu hal—di mana Si Putih?)

Rian: "Putih! Di mana kamu?"

---

Rian melihat ke sekeliling, dan akhirnya menemukan Si Putih yang sedang duduk di atas meja makan dengan banyak piring kosong di sekelilingnya. Kucing itu tampak puas setelah mencicipi berbagai makanan.

Rian: "Putih! Kenapa kamu tidak di dekatku? Kamu sudah kenyang, ya?"

(Si Putih hanya menjawab dengan tatapan puas, seolah berkata, “Tentu saja, bos!”)

---

Setelah momen lucu itu, Rian dan Si Putih melanjutkan petualangan mereka di festival. Mereka mencicipi lebih banyak makanan, kali ini berfokus pada makanan kucing yang mungkin bisa dibuat Rian di rumah.

Rian: "Oke, kita harus belajar cara membuat makanan ini untukmu!"

(Si Putih mengangguk setuju, tampaknya antusias.)

---

Menjelang sore, Rian melihat ada lomba makan kucing di salah satu stan. Dia pun berpikir untuk mendaftar Si Putih.

Rian: "Putih, bagaimana kalau kita ikut lomba makan? Mungkin kita bisa menang!"

(Si Putih terlihat tidak terlalu tertarik, tetapi Rian memaksanya untuk ikut.)

---

Di panggung lomba, kucing-kucing lain sudah siap dengan piring makanan di depan mereka. Rian menyiapkan Si Putih dan memberikan semangat.

Rian: "Ayo, Putih! Buktikan bahwa kamu adalah kucing tercepat dalam lomba makan!"

(Ketika lomba dimulai, semua kucing mulai makan dengan cepat. Si Putih awalnya terlihat bingung, tetapi ketika Rian memberikan dorongan, dia mulai menyantap makanan dengan sangat cepat.)

---

Namun, dalam keramaian, Si Putih tiba-tiba tertawa saat melihat kucing di sebelahnya yang berusaha keras menghabiskan makanannya tetapi malah menjatuhkannya ke lantai. Semua penonton tertawa melihat tingkah lucu tersebut.

Rian: "Putih! Fokus! Kita harus menang!"

(Si Putih mengangguk dan kembali makan dengan semangat. Akhirnya, Si Putih berhasil menyelesaikan makanan lebih dulu dan menjadi juara lomba makan.)

---

Rian merasa bangga dan mengangkat Si Putih di atas kepalanya, diiringi dengan tepuk tangan meriah dari penonton.

Rian: "Kami juara! Ini semua berkat kerja keras dan ketekunan Si Putih!"

(Si Putih mengeluarkan suara bahagia, tampaknya menikmati perhatian dari semua orang.)

---

Setelah mendapatkan hadiah berupa makanan kucing dan peralatan, Rian dan Si Putih kembali ke rumah dengan hati penuh suka cita.

Rian: "Hari ini luar biasa, ya, Putih? Dari festival makanan hingga lomba makan, kita melakukan semuanya!"

(Si Putih hanya menguap, seolah-olah mengatakan, "Yang penting, aku kenyang dan bahagia.")

Tamat

Dalam petualangan ini, Rian dan Si Putih belajar bahwa kebersamaan dan keceriaan adalah hal terpenting. Meskipun Rian adalah seorang ninja, yang ia inginkan hanyalah momen-momen lucu dan mengesankan bersama sahabatnya yang berbulu.

(Bab 19: Rian dan Si Putih di Dapur Ninja)

Setelah sukses di festival makanan, Rian merasa terinspirasi untuk mencoba resep makanan kucing sendiri. Ia ingin memberikan Si Putih makanan yang lebih sehat dan lezat, sekaligus mengasah kemampuan memasaknya.

---

Pagi itu, Rian masuk ke dapur dengan semangat, mengenakan apron bertuliskan "Ninja Chef." Si Putih sudah duduk di meja makan, menatap Rian dengan penasaran.

Rian: "Hari ini kita akan membuat makanan kucing terbaik, Putih! Ini akan menjadi resep rahasia ninja!"

(Si Putih mengeluarkan suara kecil, seolah memberi semangat untuk mulai.)

---

Rian mulai menyiapkan bahan-bahan yang ia butuhkan: daging ayam, sayuran, dan sedikit bumbu. Ia teringat beberapa resep yang ia lihat di internet dan mulai mencampurkan semuanya dengan penuh semangat.

Rian: "Pertama-tama, kita potong daging ayamnya. Kucing yang baik tidak suka daging yang terlalu besar, kan?"

(Sambil memotong daging, Rian mulai berbicara sendiri, berusaha menjelaskan setiap langkah kepada Si Putih.)

---

Namun, ketika Rian sibuk memotong daging, ia tidak menyadari bahwa Si Putih diam-diam melompat ke meja dan mencoba mencuri potongan daging.

Rian: "Hei! Putih, itu belum siap dimakan! Sabar ya, kita belum selesai!"

(Si Putih hanya menatap dengan tatapan penuh harapan, sambil mengeluarkan suara kecil.)

---

Rian melanjutkan dengan mencampurkan sayuran yang sudah dicuci. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Rian merasa penasaran dan pergi membuka pintu, meninggalkan Si Putih di dapur.

Rian: "Siapa ya? Semoga bukan pengantar makanan!"

(Ketika Rian membuka pintu, dia melihat seorang kurir ojek online yang membawa paket untuknya.)

Kurir: "Paket untuk Rian! Tanda tangan di sini, ya."

(Rian mengambil paket itu dan melirik kembali ke dapur, khawatir Si Putih melakukan hal konyol.)

Rian: "Si Putih, jangan buat ulah!"

---

Setelah menerima paket, Rian kembali ke dapur dan melihat Si Putih sudah berbaring di atas meja, dikelilingi oleh potongan daging yang berserakan.

Rian: "PUTIH! Kenapa kamu bisa naik ke meja? Itu daging untuk makananmu!"

(Si Putih terlihat puas dengan "hasil kerjanya", seolah berkata, “Aku hanya membantu, kok!”)

---

Rian merasa frustasi tetapi tidak bisa menahan tawa melihat tingkah lucu Si Putih.

Rian: "Baiklah, kita harus membersihkan ini. Tapi setelah itu, kita akan membuat makanan kucing yang lebih baik!"

(Setelah membersihkan mess yang ditinggalkan Si Putih, Rian melanjutkan proses memasak. Ia mencampurkan semua bahan, memasaknya di atas kompor, dan membiarkannya mendidih.)

---

Setelah beberapa saat, aroma masakan mulai mengisi dapur, dan Si Putih terlihat sangat tertarik. Ia berdiri di dekat kompor, mengendus-endus aroma masakan dengan penuh semangat.

Rian: "Nah, Putih! Inilah makanan kucing yang kita buat sendiri! Sekarang tinggal tunggu dingin, baru bisa dimakan."

(Tapi Si Putih sudah tidak sabar, terus melompat-lompat dan berusaha mendekati kompor.)

---

Rian tertawa melihat betapa antusiasnya Si Putih.

Rian: "Oke, oke, tenang saja! Kita bisa mencicipi sedikit sekarang!"

(Ia mengambil sendok dan memberikan sedikit makanan kucing yang sudah jadi kepada Si Putih. Kucing itu mulai menyantapnya dengan lahap.)

Rian: "Bagaimana rasanya? Enak, kan?"

(Si Putih menatap Rian dengan penuh semangat, terus mengunyah dengan cepat.)

---

Namun, saat Rian asyik melihat Si Putih, tiba-tiba terdengar suara berisik dari luar rumah. Rian menoleh dan melihat tetangganya, Pak Surya, yang sedang berusaha menghidupkan sepeda motor tuanya yang mogok.

Pak Surya: "Aduh, kenapa sih motornya selalu mogok? Ini hari sial buatku!"

(Rian merasa terpanggil untuk membantu.)

Rian: "Pak Surya, mau saya bantu?"

(Pak Surya menoleh dan tersenyum.)

Pak Surya: "Oh, Rian! Baiklah, terima kasih. Saya butuh bantuanmu. Tapi hati-hati ya, ini motor berbahaya!"

---

Rian pergi ke luar sambil berkata kepada Si Putih.

Rian: "Tunggu di sini, Putih! Aku akan membantu Pak Surya sebentar."

(Di luar, Rian mulai memperhatikan sepeda motor yang mogok. Ia mencoba menyalakannya dengan cara yang tidak biasa—dengan teknik ninja.)

---

Dengan gerakan lincah, Rian mencoba mendorong motor sambil mengayunkan kakinya, tetapi semua orang justru terkesan dengan gerakannya.

Pak Surya: "Wah, Rian! Itu gaya ninja yang unik!"

(Rian terus berusaha, tetapi motor itu tetap tidak mau menyala.)

Rian: "Ayo, motor! Kita bisa melakukannya! Ingat, semangat ninja!"

(Akhirnya, setelah beberapa kali usaha, motor itu mengeluarkan suara dan menyala! Semua orang bersorak. Rian merasa bangga.)

---

Setelah menyelesaikan pekerjaan, Rian kembali ke rumah dengan senyum di wajahnya. Namun, ketika ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Si Putih sudah berada di meja dengan mangkuk kosong.

Rian: "PUTIH! Kamu sudah menghabiskan semuanya?!"

(Si Putih tampak puas dan menjilati wajahnya yang bersih.)

Si Putih: (dalam hati) “Tentu saja! Saya kucing ninja, lho!”

---

Rian tertawa geli melihat Si Putih yang tampak penuh kebanggaan.

Rian: "Baiklah, mungkin kita bisa membuat lebih banyak lagi. Tapi lain kali, kita harus memasak bersama tanpa drama, ya?"

(Si Putih mengangguk, seolah mengerti.)

---

Hari itu berakhir dengan Rian dan Si Putih duduk santai di ruang tamu, Rian merencanakan resep makanan kucing baru sambil menyusun ide-ide untuk petualangan selanjutnya.

Rian: "Kita harus melakukan lebih banyak petualangan seperti ini, Putih. Dengan sedikit aksi dan banyak makanan!"

(Si Putih menguap dan berbaring di pangkuan Rian, seolah setuju dengan rencana tersebut.)

Tamat

Dalam setiap petualangan yang mereka jalani, Rian dan Si Putih semakin dekat dan tidak pernah kehabisan ide untuk menciptakan momen lucu. Dengan semangat ninja dan sahabat yang setia, tidak ada yang tidak mungkin!

(Bab 20: Rian dan Si Putih Masuk Ke Dunia Sihir)

Setelah hari yang penuh dengan petualangan di dapur dan membantu Pak Surya, Rian merasa perlu untuk menghibur dirinya dan Si Putih. Di dalam tasnya, ia menemukan flyer untuk acara pertunjukan sulap yang akan diadakan di taman kota. Rian langsung bersemangat.

---

Pagi hari, Rian dan Si Putih bersiap-siap untuk pergi ke acara tersebut. Rian mengenakan baju ninja-nya, sementara Si Putih mengenakan dasi mini yang ia buat dari karet gelang.

Rian: "Kita akan menjadi penonton terbaik di acara sulap ini, Putih! Siapa tahu, kita bisa belajar beberapa trik sulap!"

(Si Putih mengeluarkan suara bahagia, seolah-olah mengerti dan siap untuk berpetualang.)

---

Sesampainya di taman, suasana ramai dan penuh warna. Banyak orang berkumpul, dan panggung pertunjukan sudah siap. Rian melihat banyak anak-anak dan orang dewasa yang antusias.

Rian: "Wah, banyak sekali orang! Ayo kita cari tempat duduk yang bagus!"

(Mereka menemukan tempat duduk di barisan depan, dan pertunjukan segera dimulai. Seorang pesulap dengan kostum mencolok muncul di atas panggung.)

---

Pesulap: "Selamat datang di pertunjukan sulap yang paling menakjubkan di kota! Siap-siap untuk terkejut!"

(Rian dan Si Putih bersorak bersama penonton lainnya.)

Rian: "Ayo, Putih! Kita lihat trik-trik keren!"

(Pertunjukan dimulai, dan Rian terpukau melihat berbagai trik sulap yang menakjubkan. Si Putih pun terlihat terpesona, mengamati setiap gerakan pesulap.)

---

Namun, di tengah pertunjukan, pesulap itu mengundang seorang sukarelawan dari penonton untuk membantu.

Pesulap: "Siapa yang berani datang ke panggung? Saya perlu bantuan untuk trik yang sangat berbahaya!"

(Rian melihat banyak tangan yang mengangkat, tetapi ia merasa tidak ada yang lebih berani daripada dirinya.)

Rian: "Aku harus! Ini kesempatan langka!"

(Dengan percaya diri, Rian melangkah ke panggung, sementara Si Putih mengawasinya dengan mata besar.)

---

Sesampainya di panggung, Rian berdiri di samping pesulap, yang terlihat senang melihat keberanian Rian.

Pesulap: "Baiklah! Kita akan melakukan trik menghilang! Siapkan dirimu, ya!"

(Pesulap itu mulai menjelaskan trik dengan penuh semangat. Rian mengikuti instruksi, tetapi sedikit canggung.)

Rian: "Tunggu, apa aku benar-benar harus masuk ke dalam kotak itu?"

(Penonton tertawa melihat Rian yang terlihat bingung.)

---

Pesulap mengangguk dan mulai menutup kotak di sekeliling Rian. Ketika kotak tertutup, dia mulai mengucapkan mantra sulap.

Pesulap: "Abrakadabra, hilanglah si ninja yang gagah ini!"

(Rian merasa sedikit gugup di dalam kotak, tetapi dia berusaha tenang.)

Rian: "Tunggu, tidak ada yang bilang kalau aku harus terjebak di sini!"

(Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kotak, dan ketika pintunya dibuka, Rian tidak ada di dalamnya! Penonton bersorak.)

---

Namun, di sisi lain panggung, Rian muncul dari belakang panggung dengan muka bingung.

Rian: "Salah! Itu bukan cara yang benar! Ini seharusnya menjadi trik menghilang, bukan menghilang dari panggung!"

(Semua orang tertawa, dan pesulap terlihat terkejut tetapi juga terhibur.)

Pesulap: "Wow, tampaknya kita memiliki ninja yang tidak bisa menghilang dengan baik! Mari kita coba lagi!"

---

Setelah beberapa percobaan yang lucu, Rian dan pesulap akhirnya berhasil melakukan trik dengan baik. Rian berhasil "menghilang" dan muncul kembali dengan lebih dramatis, membuat penonton terkesima.

Rian: "Yay! Aku berhasil! Kucingku juga di sini, lihat!"

(Ketika Rian menunjuk, Si Putih melompat ke panggung, mengenakan topi sulap kecil dan berjalan angkuh seolah-olah dia adalah bintang pertunjukan.)

---

Penonton bersorak-sorai dan tertawa melihat Si Putih yang percaya diri itu.

Pesulap: "Kita punya duo yang sempurna! Ninja dan kucing sulap!"

(Rian mengangkat Si Putih dan berpose, membuat semua orang bertepuk tangan.)

---

Setelah pertunjukan selesai, Rian dan Si Putih kembali ke tempat duduk. Mereka berdua merasa bangga atas penampilan mereka.

Rian: "Putih, kita harus belajar sulap lebih banyak! Kita bisa menjadi tim sulap yang hebat!"

(Si Putih mengangguk, tampaknya setuju untuk terus berpetualang.)

---

Di perjalanan pulang, Rian tidak bisa berhenti tertawa mengingat semua momen lucu di panggung. Ia pun merencanakan untuk mengundang teman-temannya dan mengadakan pertunjukan sulap mini di rumah.

Rian: "Kita harus mengadakan pertunjukan untuk teman-teman! Siapa yang tahu, kita bisa jadi bintang selanjutnya!"

(Si Putih mengeluarkan suara kecil seolah berkata, “Asalkan ada makanan, aku setuju!”)

Tamat

Setiap petualangan yang dijalani Rian dan Si Putih semakin membuat mereka dekat dan menghadirkan tawa. Dengan kreativitas dan semangat ninja, tidak ada batasan untuk kesenangan yang bisa mereka ciptakan!

1
范妮·廉姆
Hai semua...
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.
anggita
ikut ng👍like aja+ hadiah ☝iklan. terus berkarya tulis moga lancar novelnya👌.
anggita
Ninjanya suroboyo.. mungkin ninja berdarah bonek 😁🙏
jamalnurcahya17
semangat 🤙🔥
Blackmus: makasih Master
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!