NovelToon NovelToon
S U G I H Ronggeng

S U G I H Ronggeng

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: RAYYA

Sugih Ronggeng merupakan kisah terdahulu hingga kini yang tidak pernah usai (terkecuali). Nadia merupakan gadis cantik dari keluarga Kartaca yang ia ketahui bahwa dirinya merupakan cucu ke 7. Banyak kejadian yang tidak Nadia pahami, namun Nadia yakin, di ujung sana "pasti ada penawarnya".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebaya

"Stop Sand, stop!" Ucap Nadia kepada Sandi.

"Kenapa Nad?" Jawab Sandi.

Jarak mobil Nadia ke kediaman kakek neneknya itu sudah mulai dekat.

"Kata Ayah dan Ibu, desa Aden sudah tidak berpenghuni, lah itu... Coba lihat, ada wanita berbaju merah disana, kita tanya yu!" Ucap Nadia.

Sandi pun mengangguk dan mereka berdua turun dari mobil.

Alih - alih ingin bertanya, wanita berbaju merah itu hilang sekejap.

"Lah, Teteh nya kemana?" Ucap Nadia.

"Dari tadi sih aku tidak melihat siapa - siapa" Jawab Sandi.

Nadia dan Sandi pun bergegas kembali masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanannya.

"Wawww kereeeeennnnnnn" Ucap Nadia

Sandi dan Nadia sudah sampai di kediaman kakek neneknya. Walaupun terkesan kotor karena debu, tidak membuat Nadia mundur. Nadia dan Sandi berniat membersihkan rumah kakek neneknya itu.

Nadia dan Sandi berbagi tugas. Nadia bagian membersihkan rumah, dan Sandi menimba air.

"Akang nuju naon?" (Akang lagi apa?) Ucap Wanita misterius kepada Sandi yang pada saat itu sedang menimba air.

"Ya ampun" Sandi pun terkejut.

"Hapunten Akang, janten reuwas nya" (Maaf Akang, jadi kaget ya) Ucap Wanita misterius kepada Sandi.

"Muhun Teteh, teu sawios" (Iya Teteh tidak apa - apa) Jawab Sandi.

Sandi merasa takjub melihat kecantikan dan kemolekan tubuh wanita misterius yang menyapanya itu. Mata Sandi tidak berkedip sedikit pun memandang wanita tersebut sampai lupa bahwa Nadia sudah menunggu kedatangan air sudah cukup lumayan lama.

"Lamaaaa banget yaaampun, nimba air doang, laki - laki kok lelet" Ucap Nadia sambil menggerutu.

"Apa di susul saja kali ya, siapa tahu dia ke sasar" Ucap Nadia.

Nadia pun rehat sejenak dari pekerjaannya dan bergegas menyusul Sandi.

Ketika Nadia mengunci pintu rumah kakek neneknya itu. Nadia kaget ketika berbalik badan, sudah ada Sandi di depannya.

"Woishhhhhhhhh, kaget. Darimana saja sih lama banget?" Tanya Nadia sambil kesal.

Sandi dengan tatapan kosongnya langsung memberikan air hasil menimba tadi dan tanpa sepatah kata pun langsung masuk kedalam rumah kakek neneknya itu.

"Sand, heloooo, Sand, kamu kenapa?" Tanya Nadia.

"Sand, Sandiiiii sadar Sand, woyyyyy!!! " Tanya Nadia dengan nada keras.

Sandi pun menghela nafas dan,

"Nadiaaaaaaaa, Naddddd" Ucap Sandi dengan perkataan panik campur bahagia.

"Ada apa Sand, ada apa? Nih minum dulu, pelan - pelan oke, pelan - pelan" Ujar Nadia.

"Ja, ja, jadi Nad" Ucap Sandi sambil terbata - bata.

"Ah elah Sandddd buat aku penasaran saja. Apasihhhh ya ampun?" Jawab Nadia dengan mimik penasaran sedikit kesal.

Sandi kembali dengan tatapan kosongnya. Disini, Sandi masih tidak menyangka dengan apa yang sudah di lihatnya tadi siang, bahwa di desa yang sudah terbengkalai ini ada wanita yang sangat begitu cantik, bukan hanya cantik paras, body pun begitu sangat molek. Sandi sendiri belum pernah bertemu atau melihat wanita secantik itu. Hal tersebutlah yang membuat Sandi terus menerus dengan tatapan kosong.

Nadia pun mulai kesal dan melanjutkan kembali pekerjaanya, sedangkan Sandi masih dengan tatapan kosongnya sembari sesekali mesem - mesem senyum tipis, entah apa yang sedang dibayangkannya.

Waktu menunjukan sore hari, Nadia dan Sandi pun berkemas siap - siap untuk pulang ke kota.

Alih - alih pulang kerumah, Nadia dan Sandi di kejutkan dengan hujan lebat. Suasana di desa Aden terlihat mencekam, dan mereka memutuskan untuk bermalam di rumah kakek neneknya itu.

Malam pun tiba,

Tok... Tok... Tok...

(Terdengar suara seseorang mengetuk pintu).

"Sand, Sandi, kamu dengar ada yang mengetuk pintu tidak?" Tanya Nadia.

"Iya Nad, aku dengar" Jawab Sandi.

"Gimana nih, di buka jangan?" Tanya Nadia.

Tok... Tok.. Tok...

(Suara seseorang mengetuk pintu pun terdengar yang ke dua kalinya).

"Nah Sand, ada lagi, siapa tahu memang orang penting, yuk kita lihat" Ucap Nadia.

Sandi dan Nadia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan perlahan untuk membuka pintu.

Kerekekk kekekkkk...

(Pintu di buka oleh Nadia dan Sandi).

"Akang, Teteh, punten" Ucap Wanita misterius yang pernah mereka temui namun berbeda waktu.

"Nad, Nad, Nadia, ini loh Nad" Ucap Sandi.

"Lah, Teteh nya yang tadi siang saya lihat, saya mau bertanya kepada Teteh, eh Teteh nya keburu pergi" Ucap Nadia.

"Punten, Akang, Teteh" Jawab Wanita misterius ini sambil senyum tipis.

Melihat senyum wanita misterius ini, Sandi jadi gagap, dan Nadia pun kesal.

"Hadeuh, lihat wanita cantik saja melotot nih mata kamu" Ucap Nadia sambil memukul ringan lengan Sandi.

"Heheh, Teteh ayo masuk" Ucap Nadia kepada Wanita misterius itu.

Dan wanita tersebut kembali senyum tipis sambil menganggukan kepalanya.

Nadia, Sandi dan wanita misterius ini duduk di ruang tamu. Nadia pun memulai percakapan.

"Teteh asli orang sini?" Tanya Nadia kepada Wanita misterius itu.

"Nami abdi Kinasih Teteh, yuswa 23 tahun. Muhun abdi linggih di desa Aden" (Nama saya Kinasih Teteh, usia saya 23 tahun. Betul saya tinggal di desa Aden) Jawab Wanita misterius itu.

"Wah seru, saya kira desa Aden sudah tidak berpenghuni" Ucap Nadia.

Suasana kediaman kakek nenek Nadia dan Sandi pun terasa sunyi. Sontak wanita misterius alias Kinasih ini pun mencairkan suasana menjadi hangat.

"Punten Akang, Teteh, ieu abdi gaduh tuangeun, teu seeur namung kangge ngaganjel patuangan mah atos pas" (Maaf Akang, Teteh, ini saya punya sedikit makanan, tidak banyak memang, namun cukup untuk mengganjal perut) Ucap Kinasih kepada Sandi dan Nadia.

"Aduhhhhh, hatur nuhun Neng geulis" (Aduuuuhhh, terimakasih Neng cantik" Jawab Sandi sambil meraih makanan di tangan Kinasih.

Sandi pun merasa tidak karuan, panas dingin seperti menahan sesuatu.

"Maaf, semuanya, lanjut dulu ya, saya mau ke belakang" Ucap Sandi kepada Nadia dan Kinasih

Nadia dan Kinasih pun melanjutkan percakapan mereka sambil makan makanan yang diberikan oleh Kinasih.

Syuk... Kucuk... Syuk... Kucuk...

(Terdengar suara di balik pintu).

Ternyata Sandi sedang melakukan tettttttttt. Sandi tidak paham kenapa dirinya begitu ingin melakukan hal tersebut, apa karena melihat paras Kinasih yang cantik dan kemolekan tubuh Kinasih yang aduhai membuat Sandi tidak bisa menahan nafsu nya.

Kinasih pada saat itu berbusana kebaya merah ala wanita sunda. Dengan baju yang membuat lekukan tubuhnya terlihat, dada bulat Kinasih pun tampak indah dipandang mata.

Ketika Sandi akan mencapai puncaknya,

"Akang... Akang..." Ucap Kinasih dengan nada lembut di balik pintu.

"Akang, abdi bade pamit" (Akang, saya mau pamit) Ucap Kinasih.

Sandi pun menjadi bingung, di sisi lain belum mencapai puncak, di sisi lain tidak ingin melewatkan waktu untuk memandang wanita cantik dan aduhai ini.

"Neng...." Ucap Sandi.

"Muhun Akang" (Iya Akang) Jawab Kinasih.

Sandi pun sesekali menarik nafasnya dan,

"Aduhhhh...." Ucap Kinasih dengan Nada manja.

Posisi Kinasih terpeleset karena lantainya licin.

Dengan sigap Sandi langsung menangkap tubuh Kinasih.

Badan Sandi gemetar, perasaan itu pun kembali memuncak ketika tubuhnya bersentuhan dengan tubuh kinasih yang berisi. Kinasih pun membuat lirikan mata yang seolah - olah memberikan isyarat kepada Sandi dan memberikan izin untuk segera menyentuhnya.

Tak banyak berpikir, Sandi langsung meremas dada Kinasih dan mereka berciuman dengan sangat panas, seperti pasangan kekasih yang baru saja bertemu.

Sandi pun mulai membuka baju Kinasih. Begitu takjub, dari luar sudah terlihat molek, ternyata ketika di buka bisa membuat semua pria semangat.

"Akang..." Desahan Kinasih ketika Sandi memberikan sentuhan kepadanya.

Sandi pun sangat bersemangat menikmati tubuh molek Kinasih, dan puncaknya, mereka bersetubuh hingga Sandi pun merasakan kenikmatan yang tidak pernah Sandi rasakan sebelumnya.

Keesokan harinya, Nadia sudah siap berkemas untuk pulang ke kota. Sedangkan Sandi berleha - leha.

"Sand, ayo cepat beres - beres, mumpung masih pagi, nyampe ke kota paling sore. Jangan sampe keburu hujan seperti kemarin" Ucap Nadia.

Sandi pun menghiraukan ucapan Nadia seolah - olah tidak berkenan meninggalkan desa Aden. Sandi masih terbayang - bayang peristiwa semalam dengan Kinasih, dan Sandi memiliki keinginan untuk melakukan hal yang sama dengan Kinasih.

"Sand, hey Sand, dih melamun terus ya semenjak kesini. Kenapa sih?" Tanya Nadia.

"Eh Nad, maaf, sepertinya aku disini dulu deh satu malam lagi, mau pamitan sama Kinasih" Jawab Sandi.

"Lah, bukannya semalam udah pamitan ya bahwa hari ini kita akan pulang ke kota" Jawab Nadia.

Sandi pun menjelaskan bahwa tidak sempat berpamitan dengan Kinasih. Jadi Sandi tetap dengan pendiriannya yakni berkeinginan untuk menginap kembali.

Nadia jadi bingung, Nadia ada panggilan kerja di ke esokan harinya, jadi hari ini harus sampai di kota. Tapi Sandi? Pikir Nadia.

"Sudah Nad, kamu bawa mobil sendiri saja ya ke kota, nanti aku cari tumpangan, aku juga niatnya mau tanya - tanya sama Kinasih soal transportasi di sini" Ucap Sandi.

"Ah elah, nyebut loh nyebut, kesambet nanti, kayak gak pernah lihat wanita cantik saja" Ujar Nadia sambil meledek Sandi yang terlihat berbunga - bunga.

Nadia pun berkemas dan siap menyalakan mobilnya.

"Oke Sandi, aku pulang duluan ya, nanti ke sini lagi bareng Ayah dan Ibu, supaya mereka lihat kalo rumah kakek dan nenek sudah bersih" Ucap Nadia.

"Oke Nad, hati - hati ya" Jawab Sandi.

Nadia pun pulang ke kota, sedangkan Sandi masih tinggal di desa Aden.

1
ekur71
Luar biasa
denis
Makasih Rayya, cerita yang luar biasa 👏👏👏
denis
Kinasih 💃
Nasution.20
Malangnya Kinasih, 😥
R A Y Y A
Terimakasih yang sudah membaca ✨️🙏
Whina22
❤️❤️❤️
Cantika
semakin seruuuuuuuuuuuuu pemirsah
Cantika
Sati mata duitan 😔 gimaan kalo suaminya jd cinta sama si Neng
Cantika
Sandi bener bener lu ye buat khawatir
Cantika
gak nurut nich si sandi hahahahhahaha
Cantika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sandiiiii, mana sendal weyyyyy pengen nimpuk
Cantika
semakin penasarannnnnnn wkwkw
Cantika
Kinasihhhhh 😭 sedih bet
Cantika
Kerennn, jd tau kalo (mangga) di bahasa sunda itu (silahkan) 😂 kirain mangga mangga ya buah , ilmu baru 👍
Cantika
Acum polos banget 😡
Cantika
Kinasih yg malang 😭
Cantika
di masukan ke list novel fav, blm baca semua, tadi liat di status bestie ttg novel ini dan tertarik baca sampe belain download aplikasi ini 🔥
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak, enjoy your time 😊✨️🙏
total 1 replies
Si Petualang
lumayan jadi tw bahasa Sunda satetik dari novel ini . kreatif euy 🌟🌟🌟🌟🌟
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
Si Petualang
lebih seru kalo sketsa Kinasih nya ada 😍
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
Whina22
Kasian Kinasih jd kambing hitamnya si Rondo 😡 orang cantik mmg selalu banyak yg iri. bagus novelnya tdk pernah bsa ketebak alur cerita slanjutnya sellau d buat pnasaran 👍👍👍
R A Y Y A: Hi, terimakasih kak untuk masukannya 😊✨️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!