NovelToon NovelToon
Menuai Rindu

Menuai Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:69.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

" Mas Wira, kalau sudah besar nanti, Mega mau menikah dengan mas Wira ya?! pokoknya mas Wira harus menikah dengan Mega..?!" ucap gadis kecil itu sembari menarik lengan Wira.
Mendengar rengekan Mega semua orang tertawa, menganggapnya sebuah candaan.
" Mas Wira jangan diam saja?! berjanjilah dulu?! mas Wira hanya boleh menikah dengan Mega! janji ya?!" Mega terus saja menarik lengan Wira.
Wira menatap semua orang yang berada di ruangan, bingung harus menjawab apa,
" mas Wira?!" Mega terus merengek,
" iya, janji.." jawab Wira akhirnya, sembari memegang kepala gadis kecil disampingnya.
Namun siapa sangka, setelah beranjak dewasa keduanya benar benar jatuh cinta.
Tapi di saat cinta mereka sedang mekar mekarnya, Mega di paksa mengikuti kedua orang tuanya, bahkan di jodohkan dengan orang lain.
bagaimanakah Nasib Wira, apakah janji masa kecil itu bisa terpenuhi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berjanjilah

Wira menari dengan begitu lincah,

Mega bahkan sampai heran, apakah penari itu benar benar Wira.

Karena sosok yang Mega kenal selama ini tidak selincah itu,

Wira adalah laki laki yang selalu tampak sabar dan kalem terhadapnya.

Mega menatap Wira dengan tatapan tidak percaya,

" Kenapa" tanya Suroto melirik Mega yang duduk disampingnya,

" kau tidak percaya kalau itu Wira?" tanya Suroto dengan senyum tipisnya.

Mega mengangguk,

" sebenarnya dia ingin sekali menjadi pembarong, tapi belum saatnya..

Jiwanya belum kuat untuk membawa dadak merak.." jelas Suroto,

" beda sekali ya mas Suroto? Kenapa dia bisa selincah itu mengikuti gerak irama?" tanya Mega,

" karena jiwanya sudah menyatu dengan bujang ganong,

menari itu tidak hanya bergerak Mega..

Kalau hanya bergerak, semua orang juga bisa..

sebuah tarian juga harus memiliki jiwa.."

Mega mendengarkan mas Suroto dengan tekun,

" itu menurut ku Mega..

Apalagi Wira punya bakat..

Apa kau tidak senang dia menari?"

" melihat mas Wira senang tentu aku juga senang,

Aku hanya tidak suka saja membayangkan dia menari dengan banyak perempuan.." ujar Mega polos.

Tentu saja Suroto tertawa kecil mendengar itu,

" Kau cemburu Mega?"

" ah tidak.. tidak senang saja.. Karena selama ini mas Wira selalu bersamaku mas Suroto?"

" ya itu namanya cemburu Mega.. Dengarkan aku ya, mempunyai pasangan seorang seniman itu, apalagi seniman tari, harus kuat kuat hatinya..

Laki laki dan perempuan itu sudah pasti menari bersama..

Dalam satu pertunjukan maksudku..

Jadi kau harus kuat kuat mental Mega,

Wira itu ganteng, bohong kalau tidak ada yang meliriknya,"

" nah..! Mas Suroto membuatku semakin kesal.." ujar Mega, dan Suroto malah tertawa.

" Tapi dia tidak pernah membalas satupun perempuan disini Mega, meskipun banyak yang terang terangan menunjukkan perasaannya,

kurasa kau sudah memeletnya dengan pelet terampuh.." lagi lagi Suroto tertawa.

Sekitar satu jam latihan itu selesai, Wira kembali pada Mega, dengan keringatnya yang bercucuran.

" Lama ya?" tanya Wira mengambil beberapa tisu dan menyeka wajahnya.

" Nah.. Pangeranmu sudah kembali, aku pergi dulu.." kata mas Suroto bangkit, dan langsung pergi kepada penari yang lain.

" Ngobrol apa dengan mas Suroto?" tanya Wira duduk disamping Mega,

" banyak.."

" apa saja.."

" tentang mas,"

" apa katanya?"

" perempuanmu banyak,"

" huss..!" Wira mendelik,

" aku tidak terima kalau di tuduh perempuanku banyak, bagaimana bisa?

Sementara setiap hari aku bersamamu?" Wira menatap Mega.

Mega diam, tak bereaksi.

" Ya wes, ayo pulang, ini sudah malam..!" Wira bangkit, sembari menarik tangan Mega agar ikut bangkit.

" Lho? Mas Wira arep nangdi?" tanya salah satu penari perempuan,

" pulang dulu! yuk disik an!" jawab Wira sembari mengandeng tangan Mega, ia mengabaikan orang orang yang menatapnya,

Trus saja ia menggandeng Mega sembari berjalan keluar dari dalam aula.

Selama dijalan Mega tidak mengatakan apapun, gadis itu hanya diam.

" kok tidak ada suaranya?" tanya Wira,

" mau bicara apa memangnya?" jawab Mega,

" kenapa? Ada yang salah?" tanya Wira mengurangi kecepatan motor bebeknya,

" mas Wira tidak pernah salah." jawab Mega pendek.

" nah.. Pasti gara gara ucapan mas Suroto.. Iyakan? Soal perempuan perempuan tadi?"

Mega diam tidak menjawab,

" Memang ada beberapa yang mengatakan kalau suka padaku, tapi kan yang penting aku tidak suka padanya?" jelas Wira pada gadis yang sedang di boncengnya.

" Tetap saja, banyak perempuan." saut Mega ketus,

" ya Ndak lho?! Aku mengabaikannya, aku disana kan niatnya menari? tidak mencari perempuan?"

" tetap saja."

" tetap opo tho Mega.."

" Mega sudah besar kan kata mas Wira? Ya wes, mulai sekarang biar Mega berangkat dan pulang sekolah sendiri, lalu mas Wira juga tidak perlu menemani Mega kemana mana lagi,

Bukannya mas Wira katanya juga mau bekerja mulai akhir bulan."

Mendengar itu Wira tidak menjawab, ia membisu, namun ia menambah kecepatan motornya, membuat Mega sedikit kaget, karena laki laki itu tidak pernah berkendara secepat ini.

Setelah sampai di depan rumah ibunya, Wira membuka pintu, dan segera memasukkan motornya.

" Tidurlah disini. aku sudah meminta ijin pada Kakung, jika kita pulang terlalu malam maka kau akan tidur disini." ujar Wira, laki laki itu terlihat lelah, matanya tidak menatap Mega.

Mendengar itu Mega tentu saja segera masuk ke dalam rumah, ini bukan pertama kalinya ia tidur dirumah Wira, saat masih SD ia sering sekali tidur dirumah Wira, tapi di usianya yang sekarang, ini menjadi pertama kalinya.

" Ibu sudah tidur, " beritahu Wira saat Mega melongok ke dapur.

" kalau kamarnya sudah di tutup berarti ibu sudah tidur, segera bersihkan dirimu." kata Wira segera menyalakan kompor dan memasak air.

Melihat itu Mega segera masuk ke kamar mandi, mencuci kaki dan tangannya.

Setelah Mega mencuci tangannya, ternyata Wira sudah mengaduk segelas susu hangat.

" Minum dulu, lalu segera tidur." Wira menyodorkan segelas susu itu pada Mega, laki laki itu sudah hapal betul, sebelum tidur Mega mempunyai kebiasaan meminum segelas susu.

Mega menerima susu itu, dan meminumnya sampai habis.

" mas mau tidur dimana?" tanya Mega,

" jangan pikirkan aku, aku mau mandi dulu. Segeralah masuk ke kamar dan tidur, besok kau sekolah." Wira berjalan ke jemuran, mengambil handuk, dan segera masuk ke kamar mandi, tidak menatap Mega sedikitpun.

melihat itu Mega sedikit terusik,

sudah pasti Wira kesal, karena nada bicara Wira tidak seperti biasanya, dan matanya sama sekali tidak menatap Mega saat bicara.

Mega sudah merebahkan dirinya di kamar Wira.

Kamar yang ia kenal betul, tidak ada yang berubah, selain tempat tidur yang semakin besar dan rak rak berisi buku pelajaran yang sudah hilang dari dalam kamar.

Tidak lama Wira masuk ke dalam kamar, ia menaruh sebuah botol yang bertuliskan 'anti nyamuk'.

" pakai ini dulu, biar tidak di gigit nyamuk." kata Wira, namun Mega tidak bergerak, ia masih terbaring sembari memeluk guling, tapi matanya belum terpejam.

" Mega?" panggil Wira,

" tidak usah." jawab Mega lalu berbalik, dan membelakangi Wira.

Melihat itu Wira menghela nafas panjang, dengan kesabaran yang di tambah, ia mengambil botol itu, lalu duduk disamping tempat tidur.

Di bukanya tutup botol itu, diambilnya cairan yang mirip handbody itu secukupnya, lalu di gosokkan nya ke tangan dan kaki Mega dengan sabar.

herannya Mega tidak kaget sama sekali dengan apa yang di lakukan Wira,

padahal di sekolah, saat dirinya tidak sengaja bersentuhan dengan teman laki laki nya, emosinya bisa tersulut dengan cepat.

Ia akan marah sejadi jadinya meskipun sentuhan itu tidak di sengaja.

" bukannya mas kesal padaku? Kenapa masih memperdulikan aku?" Mega berbalik, menatap Wira.

" kapan aku kesal padamu?" Wira menatap Mega,

" sejak di tengah perjalanan tadi sampai sekarang,"

Wira terdiam sejenak, menatap Mega lama sekali.

" Jadi kau tau kalau aku kesal padamu?" balas Wira,

" tentu saja, aku tidak baru hari ini bersamamu mas,"

" nah, bagus kalau kau menyadari itu." jawab Wira cepat.

" Kau tau, seharusnya mulai enam bulan yang lalu aku sudah harus bekerja, karena aku mendapat panggilan berkali kali dari perusahaan pamanku,

Tapi aku masih bertahan disini,

Hanya demi melihatmu setiap hari,

Aku rasanya tidak sanggup jauh jauh darimu.

Tapi kau, dengan mudahnya berkata kalau aku punya banyak perempuan,

Tentu saja aku kesal..

kau anggap aku ini apa Mega?

Meskipun aku ini anak orang tidak punya, tapi jangan menilaiku mudah.."

" lho? Kok bawa bawa anak orang tidak punya?" Mega bangkit dan duduk,

" ya memang iyakan? Di mata orang, aku adalah laki laki yang memanfaatkan keadaan, mengejarmu yang status sosialnya jauh di atasku."

Mega terlihat kesal mendengar itu,

" yang dibicarakan denganmu adalah perempuan perempuan yang berputar di sekitarmu mas?! Bukan status sosial!"

" baiklah, jika kau membicarakan perempuan di sekitarku, lalu bagaimana denganmu?

Kau kira aku tidak tau?

Aku hanya menutup mata dan telingaku selama ini,

Banyak kan teman teman sekolahmu bahkan kakak kelas yang menaksirmu?"

" aku tidak perduli dengan mereka."

" sama." jawab Wira tegas.

" bukankah itu juga yang kukatakan kepadamu? Aku juga tidak perduli pada mereka, mau mereka jungkir balik mencari perhatianku aku tidak perduli, yang ada di mataku hanya kau Mega." keduanya saling menatap.

" ya sudah."

" ya sudah apa Mega? Kau harus bertanggung jawab pada apa yang sudah kau katakan.

Jangan ya sudah ya sudah, selesaikan apa yang kau mulai." Wira terlihat serius sekarang.

" di mata Kakung dan ibu, aku ini selayaknya seorang kakak bagimu Mega, tapi kau tau benar sesungguhnya kita tidak begitu,

Aku menyayangimu Mega, dan akupun tau kau menyayangiku,

Kau selalu berkata sembari menarik tanganku dulu, bahwa aku harus menikah denganmu,

Bagaimana jika itu benar benar kuwujudkan?,

Aku sungguh ingin menikahimu Mega,

ingin kau menjadi istriku," ujar Wira membuat Mega tertegun,

" kau lah yang menarikku masuk kedalam hidupmu.. Membuatku tidak bisa jauh darimu.. Membuatku selalu ingin melindungimu..

Jadi sekarang bertanggung jawablah Mega,

Katakan kesediaanmu menjadi istriku,

tidak sekarang..

karena kau harus melanjutkan sekolahmu, dan aku harus memperoleh pekerjaan yang baik demi membahagiakanmu.

Yang kuinginkan sekarang adalah janjimu Mega..

Janji bahwa kau akan setia kepadaku,

Janji bahwa tidak akan ada laki laki lain,

dan janji bahwa kau akan menikah denganku.." Wira menggenggam tangan Mega, ekspresi wajah pemuda itu tidak pernah seserius ini.

" Tunggulah aku Mega.. Aku akan berusaha sebisaku untuk menjadi layak untukmu..

dan aku pun akan menunggumu..

Selesaikanlah sekolahmu..

fokuslah belajar..

Aku berjanji padamu Mega, tidak akan kuberikan hatiku pada perempuan manapun..

Akan kujaga diriku baik baik untukmu..

Pegang kata kataku Mega," Wira mencium lembut tangan Mega yang di genggamnya.

" Aku sudah memberi janjiku padamu, bahwa aku hanya akan menjadi suamimu..

Sekarang kau yang harus berjanji padaku Mega..

berjanjilah,

Berjanjilah Mega..

Bahwa kau akan menungguku..?"

Wira meminta janji yang begitu berat untuk Mega, janji yang harus Mega pertanggung jawabkan di masa depan, janji yang Mega tidak tau, ia bisa menepatinya atau tidak.

1
Lyna Elza
yang mana akun mbak ayuk
Kazugata
sedih Thor
Kazugata
bagus bgt ceritamu thor
Kazugata
Mega kayaknya depresi ya
Kazugata
sedih
Kazugata
Mega cemburu
Kazugata
bagus ceritanya Thor
santhy
teman² mbak ayuk... ayoo kita ikuti akun baru mbak ayuk, udah mulai up lagi lho...
Ayuning dianti
bisa di cari " Menuai rindu 2"
Murni Zain
Terus piye mbak Ayuning ttg Wira dn Ayu.
Mika Saja
mba ayu semoga selalu sehat ya,,,,
Ayuning dianti: siap..
Mika Saja: ditunggu mba.......
total 5 replies
Sitti Ramadan
alur ceritax bagus
Ayuning dianti
kakak kakak... maafkan saya.. hp sy ke flash, dan sy LP email untuk masuk ke aplikasi mangatoon yg lama..
jadi terpaksa saya buat yg baru.. hikhikhiks..
bingung ini gmn caranya nerusin novelnya.. judul ini keputus..😢🙏
erni kurniartati: novel kak ayu dibacanya gak bosenin
Ayuning dianti: maaf kak... buka " menuai rindu 2 " ya kak..
total 15 replies
ayuningdianti
kak... sy ga update ya malam ini..🙏
Mika Saja
😂😂😂😂 ksh kaca Yudha wiranya biar bisa ngaca,skrng Wira ke skakmat trs dr Yudha,,,
indy
beri kesempatan yudha untuk memperbaiki diri
Rubyred
ah ...jena kau yudha ...swmiga sukses ya sama nadira
evi Lusi
Serba salah jadi wira
Ervina Ard
Hahaha ngakak.. jadi posisi Wira dimana ini sekarang? Sm Yudha, sll ribut di awal, mesra di akhir. Nah kl sm Mega ? 😂
Bau2nya Wira bakal diinterogasi Mega 😂
Mika Saja
mending kakak tiri dr PD di cap sebagai adek tiri 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!