NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Digertak?

Kres mengangkat salah satu alisnya.

"Isinya buku telepon" lanjut Sherli pelan.

"Jadi masih tidak mau pulang?" tanya Kres.

Sherli merasa pertanyaan Kres bukan bentuk perhatian tapi sindiran. Akhirnya Sherli malas menanggapi.

"Terima kasih, Pak. Terima kasih banyak" kata Sherli pelan.

Sherli mau berjalan pergi.

"Dik!"

Sherli berhenti berjalan dan melihat Kres datang di hadapannya.

"Sudah? Begitu saja?"

"Maksud Bapak?"

"Kamu mau ke mana?"

"Ya..."

"Jangan bilang nekat mau di pinggir jalan. Sudah lupa kejadian hari ini di mall?" potong Kres.

Sherli melihat sebentar jam dinding.

"Bapak salah bicara. Sekarang sudah lewat tengah malam jadi kejadiannya kemarin"

Kres mulai memasang wajah marah.

"Dikasih hati malah minta jantung" pikir Kres.

"Bapak ini..."

"...galak" pikir Sherli pelan.

"...ya ke mana lagi?" lanjut Sherli pelan.

"Jadi memang tidak mau pulang?"

Sherli tersenyum kecut dan mau berjalan pergi.

"Baiklah. Baiklah"

Akhirnya Kres paham Sherli memang tidak ada niat untuk pulang dan Sherli tidak jadi berjalan.

"Ikut saya"

"Pak, saya sudah tidak mau dibonceng seperti tadi"

Seketika Kres menahan rasa geli karena mengingat sikap Sherli yang tadi.

"Konyol juga" pikir Kres.

"Kecepatan saya memang segitu" kata Kres santai.

Seketika Sherli membelalakkan kedua matanya.

"Kalau sudah merasa begitu kamu gak mau pegangan?" tanya Kres dengan berlalu pergi.

"Apa katanya?" pikir Sherli dengan merasa tidak percaya.

Akhirnya Sherli segera menggeleng.

"Maksud Bapak pegangan sepeda motor? Pak, tadi saya sudah pegangan tapi tetap saja menakutkan" pikir Sherli dengan menyipitkan kedua matanya karena sebal.

Sherli berjalan menyusul Kres. Akhirnya Kres dan Sherli sudah sampai di depan kantor polisi.

"Jadi ke mana, Pak?"

Kres tidak menjawab justru menyuruh Sherli naik dengan tanda dari kedua matanya.

"Jawab dulu, Pak"

"Ini sudah lewat tengah malam. Jam 07.00 saya masih ada tugas. Jadi Adik cukup menurut dan naik" kata Kres dengan menekan suara untuk menahan rasa sebalnya.

"Saya tidak mau. Saya tidak tahu tujuannya" kata Sherli dengan membuang muka.

"Jadi kamu tidak percaya saya?" tanya Kres dengan mengangkat salah satu alisnya.

Secara perlahan Sherli menoleh dan melihat Kres lalu merasa tidak enak karena bagaimanapun juga di depannya adalah seorang polisi dan sejak awal bertemu tujuan Kres membantunya. Akhirnya Sherli naik ke atas sepeda motor Kres dan Kres menyetir. Sherli merasa tenang karena Kres tidak lagi menyetir dengan kecepatan tinggi.

"Padahal tadi bilang begitu. Huh...dasar polisi memang menyebalkan. Senang menjebak orang" pikir Sherli menggerutu.

***

Sherli turun dari sepeda motor dan melihat penginapan di depannya. Ternyata dirinya diajak di sebuah penginapan.

"Di sini?"

Kres tidak bicara justru turun dari sepeda motor dan jalan pergi begitu saja.

"Huh...Ih...sebal. Kacang goreng" pikir Sherli sebal.

Sherli menghentakkan kedua kakinya tapi akhirnya berjalan mengikuti Kres.

"Makanya kalau jalan jangan seperti putri solo" kata Kres.

Sherli melihat Kres dengan tatapan dendam dan mau menyemprot dengan perkataannya tapi Kres sudah berlalu pergi bicara dengan pemiliknya.

"Mau Bapak apa?" pikir Sherli sebal.

Sherli mengepalkan tangannya karena terlalu sebal.

"Ikhlas atau gak membantu?" pikir Sherli.

"Gue minta tolong ya?" kata Kres pelan.

Pemiliknya seorang perempuan dan sepertinya teman lama Kres karena cara bicara Kres tidak formal.

"Coba kalau sama gue sangaaaat menyebalkan" pikir Sherli menggerutu.

"Sampai kapan lo bisa menyelamatkan orang tapi gak bisa menyelamatkan diri sendiri?"

"Maksud lo?"

"Ya..."

"Itu sudah masa lalu. Masih diungkit?" potong Kres.

Dia tersenyum simpul lalu Kres menghela napas pelan dan mengusap sebentar dahinya yang berkerut.

"Sedang ngobrol apa, sih?" pikir Sherli.

Dia memberikan kunci kepada Kres dan Kres mengambil.

"Thanks" kata Kres dengan mengangkat sebentar tangannya.

Dia mengacungkan jempolnya lalu Kres melihat Sherli tanda mengajaknya dan seketika Sherli merasa aura Kres beda. Bukan aura yang mengagumkan tapi justru berganti suram sejak pembicaraan dengan kata 'masa lalu' bersama pemilik penginapan tadi. 

"Kenapa gue bisa merasakan sisi lain dari seorang polisi ini?" pikir Sherli pelan.

Sherli berhenti melihat Kres.

"...padahal menyebalkan. Kalau gak ikhlas lebih baik gak perlu bantu. Bukankah begitu?" pikir Sherli.

Sherli sudah mendengar pintu dibuka Kres.

"Kamu di sini"

Sherli merasa tidak mengerti.

"Sudah masuk sana. Ini kuncinya"

"Maksud Bapak apa? Kenapa jadi orang selalu tidak jelas? Seharusnya bicara dari awal maksud menyuruh saya di sini apa?"

"Kamu yang tolol"

Sherli melotot dan mau bicara.

"Sudah tengah malam. Jangan ribut" kata Kres mengangkat tangannya untuk mencegah Sherli bicara.

Kres menghela napas pelan dan menurunkan tangannya.

"Sementara kamu di sini. Nanti setelah selesai tugas saya datang ke sini dan memikirkan lagi kamu mau diapakan"

"Maksud Bapak apa? Bapak mau..."

"Makanya pikiran kamu jangan tolol. Mana mungkin saya bisa menculik kamu?" potong Kres dengan merasa heran.

Sherli agak terkejut. Pertama dirinya dikatai tolol. Kedua Kres bisa tahu pikirannya padahal belum selesai bicara.

"Apa ini menyangkut insting seorang polisi?" pikir Sherli menerka.

"Maksud saya...mungkin saya akan tetap memaksa kamu pulang. Kalau perlu saya yang antar sendiri ke rumah kamu"

Seketika Sherli melotot dan mulai panik.

"Pak,..."

"Masuk"

"...tapi..."

"Masuk" titah Kres tegas.

Sherli melihat rahang Kres mengeras tanda dirinya harus mengakhiri nyolotnya apalagi wajah Kres juga menyeramkan mengingatkan akan masa lalunya yang harus berhadapan dengan polisi bertemperamen sangat keras. Sherli segera mau berjalan masuk tapi ditahan.

"Kuncinya"

Sherli mengambil dengan pelan lalu Kres jadi merasa aneh dengan sikap Sherli yang mendadak terdiam seperti patung dan menurut bagai robot. Sherli menutup pintu dengan pelan dan Kres melihat terus kamar itu yang sudah tertutup dengan merasa tidak mengerti.

"Masa harus digertak dulu? Seperti anak kecil saja" pikir Kres dengan berlalu pergi.

Beberapa menit kemudian Sherli sudah mandi dan memang masih memakai baju yang sama.

"Duh...baju gue" pikir Sherli.

Sherli jadi tidak bisa tidur mengingat setiap Kres marah. Sherli jadi tegang.

"Nanti jantung gue bisa keluar kalau terus melihat Pak itu" pikir Sherli gelisah.

Bukan karena kesengsem atau tertarik tapi justru takut. Itu yang dirasakan Sherli. Sherli berpikir keras lalu akhirnya mencari sesuatu di atas nakas dan di dalam laci.

"Ada kertas atau bolpoin?" pikir Sherli.

Sherli menggeleng.

"Gak ada bolpoin tapi...ini pensil" pikir Sherli takjub.

Sherli mengambil pensil dan kertas yang berisi menu di restoran hotel itu. Jadi Sherli memutuskan menulis di belakang kertas yang kosong. Pukul 20.30. Kres baru bisa datang ke penginapan karena sebelumnya masih tugas. Pukul 19.00. Kres juga masih di rumah sakit untuk menjenguk Irfan. Di sana Kres bertemu Nana dan orang tua Irfan. Irfan sudah sadar dan Kres lega. Akhirnya Kres bisa tenang melakukan apapun. Kres memang tidak bisa membiarkan rekan seperjuangannya dalam keadaan susah terlebih rekannya itu Irfan dan Nana. 

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!