Layla Nadira adalah seorang gadis periang,dan sedikit tomboy.Layla adalah putri dari Mukhlisul ikhlas ibunya bernama Aisha Khalisa.
Layla mempunyai 2 saudara perempuan dan satu saudara laki.Layla hidup dikeluaega yang harmonis,kedua orang tuanya mendidik putr putrinya dengan kasih sayang yang besar.
Layla pun sangat mencuntai dan menyayangin kedua orang tuanya dan saudara saudaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sean Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab VII Gibran melamar Insyira pada Ayahnya
Setelah selesai makan mereka pun beeencana pulang ke rumah,karna besok Nadhira dan amalia sekolah.Tapi sebelum meninggalkan tempat di mana mereka makan bersama,Ziyad bertanya sesuatu pada Gibran.
"Maaf mas Gibran,tanya Ziyad pada Gibran."
" Ya ada apa,Zi?Tanya Gibran."
Maaf mas,bukan maksud saya lancang pada hubungan mas dan kak Insyira.Cuma sebagai adik laki - laki kak Insyira saya ingin tanya pada mas.Mas kan sudah lamar kak Insyira didepan kami adik - adiknya.Jadi kapan mas datang kerumah,untuk melamar kak Insyira pada ayah dan bunda,tanya Ziyad pada Gibran.
" Ziyad,,,Insyira memanggil adiknya."
Kenapa kak,hal yang baik janga ditunda - tunda jawab Ziyad pada kakaknya Insyira.
"Tapi,,,,,,"
Bekum siap Insyira melanjutkan kalimatnya,Nadhira sudah memotong ucapan kakaknya.
"No,tapi - tapi kak,kata Nadhira."
Bang Ziyad benar,hal yang baik jangan ditunda - tunda,kalau bisa segerakan.Jadi tahun depan aku sudah ada keponakan yang bisa kucubit pipinya dengan gemas seperti ini,sambil Nadhira mencubit pipi Lia yang chubby.Seketika Lia pun marah dengan cubitan Nadhira,Lia merasa pipinya sakit.
"Kak Nadhira,kok aku pipi ku yang kakak eksekusi,kata Lia marah."
Habis aku gemes,aku bayangin tahun depan kalau kak Insyira berumah tangga ada boneka hidup yang ngeramain rumah kita.
"Dasar punya kakak lemot,kata Lia.Debay nya kok di bilang boneka hidup."
"Enak aja kamu bilang aku lemot,Lia kata Nadhira."
"Emang lemot,ejek Lia lagi pada Nadhira."
Nadhira,Lia sudah,kalian dimanapun beratam aja.
"Kak Nadhira,yang mulai kak,kata Lia."
Kan sakit pipiku dicubit,apa lagi ini aset tahu,kalau cacat dan berbekas gimana,kata Lia."
Habis aku gemes lihat pipi chubbymu Lia.Lagi pula wajah kok di bilang aset.Di sini yang lemot aku atau kamu Nadhira.
"Nadhira,panggil Ziyad,sudah kamu itu suka kali godain adikmu."
"Maaf bang,jawab Nadhira pada Ziyad."
Ziyad pun geleng kepala melihat tingkah kedua adiknya.Sementara Naufal hanya senyum melihat tingkah Nadhira yang menggoda Lia.Dari segi apapun Nadhira memang enak dipandang,parasnya yang ayu,membuat Naufal sayang utk tdk melihat kearahnya.
Jadi bang,kita lanjut kan pembicaraaan kita tadi kata Ziyad.Maaf sikap Nadhira ama Lia ya bang.
" Gak apa Zi,jawab Gibran."
"Zi,sebaiknya masalah,ini nanti aja kita bicarakan kata Insyira,mbak belum siap."
" Kenapa belum siap mbak,tanya Ziyad pada kakanya Insyira."
"Mbak masih takut,utk berumah tangga."
Itu juga yang selama ini,Insyira katakan pada saya Zi.Makanya saya belum di ijinkan syra kerumah kata Gibran.
" Duh mbak,jangan kebanyakan pikir,kata Nadhira.Nanti nya mas Gibran malah ke lain hati kata Nadhira."
Apa yang kamu takut kan Insyira,mereka berempat jadi saksinya,bahwasannya saya akan selalu mencintaimu dan akan selalu menjaga hubungan kita ini tanpa adanya orang ketiga.
Apa kamu belum bisa menilai selama kita berhubungan dan kesabaranku menunggu hingga kamu tamat kuliah,sampai kamu mengajar.Aku akan terap memberi ijin kamu mengajar bila kita nanti berumah tangga.
"Apa lagi mbak kata Ziyad pada mbaknya,usia mbak sudah 25 tahun lho,Ziyad mengingat kan pada mbaknya."
Kalau gak mas Gibran ikut kita pulang kerumah aja,kata Nadhira.
" Mau ngapain,tanya Insyira gugup."
"Ih mbak,kata Nadhira,mainlah kerumah kenalan pada ayah bunda."
"Tumben encer itu,pikiran ejek Lia."
"Anak kecil diam,kata Nadhira."
"Pretttt,jawab Lia."
Lia kok gitu sama kak Nadira,Ziyad mengingatkan adiknya.
" Gimana mas,mau kan ikut kita kerumah tanya Nadhira pada Gibran."
"Kalau mas,sih sudah siap Nad,tapi kakak mu yang selalu melarang."
Nadhira benar kak,biar mas Gibran main dulu ke rumah,jadi ayah bunda kenal ama mas Gibran,kata Ziyad.
"Gimana sy?Tanya Gibran pada Insyira."
Atau mungkin kamu gak mau hubungan kita sampai ke jenjang pernikahan,atau ada yang lain dihatimu tanya Gibran pada Insyira.
Bukan gitu mas,cuman????
Tapi ya sudah gak apalah,kalau mas mau ikut keruma sekarang kata Insyira pada Gibran.
Akhirnya Insyira pun menyerah,bagaimana pun dia juga takut kehilangan Gibran.Karena pertanyaan Gibran tadi seperti meragukan perasaannya pada Gibran.Tapi Gibran juga gak salah batin Insyira,meminta kepastian darinya.
Horeee,akhirnya kata Nadhira bersamaan dengan Lia.Mereka merasa senang karena Kakaknya Insyira mendapatkan calon pendamping yang baik dan bertanggung jawab.
"Selamat mas Gibran kata Nadhira akhirnya kak Insyira sudah mengijinkan kakak kerumah."
"Thank' Nadhira,semua karena bantuan kalian adik - adiknya hingga Insyira tidak ragu lagi pada mas."
Sama - sama mas,tapi mas janji ya pada Nadhira,tidak menyakitin mbak Insyira,kata Nadhira pada Gibran.
"Mas janji akan menjaga kakak mu dan gak akan pernah menyakitin nya cuma dia ratu di hati mas kata Gibran,sambil mengedip kan matanya kearah Insyira."
Insyira pun merasa panas kedua pipinya.
"Duh,meleleh hati ini jadi baper kata Nadhira."
Lihat lah pipi kakak ku yang cantik ini,memerah karena menahan malu goda Nadhira pada kakaknya.
"Sudah Nad,jangan goda kak Insyira terus,kata Ziyad mengingatkan adiknya."
Habis aku baper kk,andai ada juga yang meratukan aku seperti itu.
"Ada to,Bang Naufal kata Lia."
Kakak aja yg gak peka kata Lia.
Jangan bang Naufal lah,dia kan abang kita sepert bang Ziyad.
"Gak apa - apa kali lemot,kata Lia."
"Gak,kata Nadhira."
"Harus iya,jawab Lia."
"Nadhira,Lia sudah kalian ini apa - apaan sih,tegur Insyira kepada kedua adiknya.
Sementara Naufal hanya senyum melihat tingkah keduanya.Andai kamu tahu Nad,kamulah ratu dihatiku batin Naufal.
Ya sudah sekarang kita pulang kerumah ajak Ziyad.
Setelah Gibran membayar apa yang merek makan,mereka pun pulang ke rumah.
Gibran pun gak mau menunda untuk berkenalan kepada ayah bunda Insyira.
Sesampai dirumah,mereka pun disambut dengan ayah bunda,yang kebetulan duduk santai di teras rumah.
"Asalamualaikum bunda,ayah kata Nadhira dan Lia bersamaan."
" Waalaikum salam jawab ayah dan bunda."
" Mana abang dan kakakmu Nad,tanya bunda."
Ziyad disini bun,jawab Ziyad yang bersamaan datang dengan Naufal.
" Kakakmu Insyira mana Zi tanya Ayah pada Ziyad."
Mereka memang sengaja menyuruh Insyira naik di mobil Gibran agar merka berdua bebas cerita tentang hubungan mereka.
Kakak di mobil satu lagi bersama temannya,kata Ziyad.Kebetulan teman kakak ini baru pertama kali datang kerumah ini yah,kata Ziyad.Ingin kenal dengan ayah bunda kata Ziyad lagi.
"Oh ya,kata bunda."
"Wanita apa pria,Zi?Tanya bunda."
Bersamaan itu Insyirapun telah sampai dan turun dari mobil Gibran.Di belakang Gibrqn mengikuti langkah kaki Insyira yang menghampirin ayahnya.
"Asalamualaikum ayah,bunda kata Insyira sambil menyalim tangan ayah bundanya."
"Waalaikum salam kata ayah bundanya bersamaan."
"Yah,bunda ini teman Insyira kata Insyira memperkenalkan Gibran."
Gibran pun menyalami kedua orang tua Insyira.
"Gibran om,kata gibran pada ayah bunda Insyira."
"Oh,ini toh yang mau kenalan sama ayah bunda,tanya ayah pada Insyira."
Insyira pun gugup mendengar pertanyaan ayahnya.
" Ini kakak stambukku waktu kuliah yah,tadi jumpa di taman jadi sekalian di ajak Nadhira kesini.
" Ih kakak,kok bawa - bawa Nadhira katanya."
Ayah yang melihat Insyira gugup,seperti mengerti apa yang terjadi.
Mari nak Gibran kita ke dalam sambil cerita dan minum teh ajak ayah mereka.
Mereka pun masuk kedalam rumah bersama.
" Nadhira tolong buat kan mas Gibran teh ya kata bunda."
" Iya bun,jawab Nadhira."
" Yah,Ziyad dan Naufal di teras ini aja ya kata Ziyad.
" Gak ikut masuk Zi,ajak Insyira menutupin kegigupannya."
Semua itu gak lepas dari pandangan ayah Insyira,putrinya tak pernah segugup ini.
" Insyira panggil bunda,sini duduk dekat bunda."
" Iya bu,jawab Insyira."
"Kamu kenapa Insyira,tanya ayah.Seperti takut dan kebingungan.Ayah gak pernah marah kan kalau kalian bawa teman memari."
"Gak ada apa - apa yah,jawab Insyira."
"Benar???Tanya ayahnya."
"Sudah kak,cerita aja,ayah gak akan marah goda Nadhira pada kakaknya."
Mas Gibran,diminum teh nya kata Nadhira.
Jangan sungkan,lama - lama nanti mas terbiasa kok,goda Nadhira lagi sambil mengedipkan sebelah matanya pada Insyira.
" Nadhira,kata Insyira sambil melotot kearah Nadhira."
"Ups maaf,kak aku permisi,kata Nadhira."
Pak mukhlis yang melihat tingkah kedua putrinya pun mengerti apa yang terjadi.Pak Mukhljs gak perlu basa - basi lagi untuk menanyakan sesuatu pada Gibran.
Sudah lama kenal sama Insyira nak,tanya pak Mukhlis pada Gibran.
" Sudah om,jawab Gibran.Saya kakak stambuk Insyira."
"Panggil ayah saja,kata pak Mukhlis."
Tadi kata Ziyad,ada yang ingin kenal sama ayah bunda,apa kamu orangnya tanya pak Mukhlis.
"Iya om,eh maksudnya yah jawab Gibran dengan gugup."
Nah,ini kita sudah kenal,apa ada yang mau disampaikan tanya pak Mukhlis.
" Begini yah,Gibran memberanikan diri."
Saya dan Insyira sebenarnya sudah lama menjalin hubungan,sejak kami kuliah.Tapi kalau saya mau kerumah Insyira gak ngijinkan karna Insyira takut sama ayah bunda.Dan saya maklum.
"Terus tanya pak Mukhlis."
Karena saya pun sangat menyayangin putri ayah,saya pun bertekad menyelesaikan kuliah saya,dan alhamdulilah saya langsung dapat kerja walau pun awalnya honor.Dan pada saat ada penerima pegawai tetap saya memcoba ikut tes,dan alhamdulilah saya diterima.Dan sekaeang saya sudah menjadi pegawai tetap.Sambil menunggu Insyira tamat saya menabung,dan berhasil membeli rumah walaupun kecil,tapi bisa kami tempati apa bila nanti kami berumah tangga Yah.
"Ok,intinya kata Pak Mukhlis pada Gibran."
"Gibran terdiam sesaat,utk menghilangkan rasa Gugupnya."
"Kalau ayah,ijinkan saya ingin melamar Insyira menjadi istri saya kata Gibra."
Terasa lega perasaan Gibran,setelah mengatakan keinginannya.Sementara Insyira merasa gugup melihat ayahnya memandangnya.
Kalau ayah bunda,terserah Insyira,Gibran.Karena dia yang menjaninya.
"Ayah tanya pada Insyira,apa Insyira menerima lamaran Gibran,tanya pak Mukhlis pada putrinya Insyira."
"Jawab Iya kak,kata Lia dan Nadhira,rupanya dari tadi menguping."
Ziyad yang melihat tingkah kedua adiknya,menjewer telinga mereka dan membawa mereka berdu keteras utk duduk bersamanya dan Naufal.
Kamu itu ya Nad,kayak anak kecil aja,ngasih contoh sama Lia yang gak bagus kata Ziyad.
"Aduh kak,kupingku sakit tahu,kalau panjang sebelah gimana? Kata Nadhira."
Sudah diam,kali ini aja abang mohon kalian berdua itu duduk manis kata Ziyad.
Naufal pun tersenyum melihat tingkah konyol Nadhira,entah kenapa apapun tentang Nadhira dia sangat menyukainya.
Kita kembali pada pak Mukhlis ya para pembaca.
Insyira pun gugup menjawab pertanyaan ayahnya.
" Ayah Insyira,,,,,"
"Ada apa Insyira,kenapa kamu gugup."
Apa yang dikatakan Gibran itu,semua bohong,apa kamu menolak lamaran Gibran tanya Pak Mukhlis pada putrinya.
" Bukan gitu yah,semuq yang dibilang Mas Gibran benar,maaf Insyira selama inj menutupin nya dari ayah dan bunda."
"Jadi sekarang maunya gimana,tanya pak Mukhlis pada putrinya."
"Insyira,menerima lamaran Gibran Ayah,jawqbnya dengan malu - malu."
"Alhamdulilah kata mereka serentak."
Nah Gibran kamu sudah mendengar jawaban Insyira kan,jadi ayah minta kamu membawa kedua orang tua mu kemari utk menentukan tanggal pernikahanmu.Ayah tdk mau kalian terlalu lama berteman,lebih baik disahkan saja,supaya jangan jadi fitnah.
" Baik yah,kata Gibran dan terima kasih ayah dan bunda sudah menerima lamaran Gibran,Gibran akan segera membawa kedua orang tua Gibran kemari untuk bertemu ayah dan bunda jawab Gibran pasti."
" Horee,akhirnya kak Insyira mau juga kata Nadhira dan Lia dengan gembira."
Ayah dan bunda pun geleng kepala melihat tingkah kedua putrinya.
Srlamat bagia instra