NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:256.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jenius Keluarga Feng

Lei Nan berjalan dengan tenang di sepanjang jalan Kota Bulan Perak yang ramai. Cahaya matahari senja memancarkan sinarnya yang hangat, menciptakan bayang-bayang panjang di antara bangunan-bangunan kuno yang megah. Udara sore terasa segar, membawa aroma bunga-bunga dari taman di sekitar. Lei Nan menikmati setiap langkahnya, mencoba melupakan beban di pundaknya.

Di antara keramaian, Lei Nan tak sengaja menabrak seorang pemuda. Tabrakan itu cukup kuat hingga membuat keduanya hampir kehilangan keseimbangan.

"Hei, apa maksudmu, apakah kau ingin berkelahi?" teriak pemuda itu dengan nada marah. Namun, begitu melihat plakat yang tergantung di pinggang Lei Nan, nada suaranya berubah. "Ais... bukankah ini tuan muda dari keluarga Lei."

Lei Nan menatap pemuda di depannya. Dia adalah seorang pemuda tampan dengan mata tajam dan pedang tergantung di pinggangnya. Dari lencana di pinggangnya, Lei Nan segera tahu bahwa pemuda itu berasal dari keluarga Feng, yaitu salah penguasa di kota ini.

Keluarga Feng sendiri terkenal dengan teknik pedangnya, yang bahkan leluhurnya dahulu merupakan salah satu orang terkuat di kerajaan ini, namun  itu sudah lebih dari seratus tahun yang lalu.

"Maaf tuan muda, aku tidak melihat jalan dengan benar," ucap Lei Nan dengan sopan, berusaha menghindari konflik yang tidak perlu.

Namun, ketika Lei Nan berusaha melanjutkan perjalanannya, sebuah pedang tiba-tiba mengarah ke tubuhnya. Dengan reflek, Lei Nan menangkis serangan itu, baru menyadari bahwa yang menyerangnya hanyalah sarung pedang dari pemuda yang sebelumnya dia tabrak.

"Siapa yang mengijinkanmu pergi?" tanya pemuda itu dengan nada menantang.

"Maaf, tuan muda. Aku sudah meminta maaf dan sebelumnya aku juga tidak sengaja," jawab Lei Nan, mencoba tetap tenang.

"Ais... Aku tidak ingin mendengar apapun itu. Aku ingin tahu sehebat apa teknik petir keluarga Lei," ucap pemuda itu sambil kembali menyerang.

Serangan yang dilancarkan pemuda tersebut segera menarik perhatian penduduk sekitar. Orang-orang mulai berkumpul, penasaran dengan siapa yang berani membuat kekacauan di wilayah kota.

"Hei, lihat plakat di pinggang pemuda itu. Bukankah itu dari keluarga Feng?" ujar salah satu warga.

"Benar, aku mengenali siapa tuan muda itu. Tuan muda itu tidak lain adalah Feng Tian," jawab warga lainnya.

"Apa! Tuan muda Feng Tian, maksudmu tuan muda Feng Tian, pemegang peringkat satu daftar jenius Kota Bulan Perak?" ucap warga itu terkejut.

"Benar, dan aku melihat bahwa lawannya berasal dari keluarga Lei, tapi aku tidak tahu siapa pemuda itu," ujar warga lainnya, sambil melihat plakat yang berada di pinggang Lei Nan.

"Bukankah itu tuan muda Lei Nan," sahut seorang warga lainnya.

"Apa! Bukankah tangan tuan muda Lei Nan lumpuh sekarang? Tapi kenapa sekarang terlihat baik-baik saja?" warga itu tampak terkejut melihat pedang Feng Tian yang ditangkis oleh tinjuan Lei Nan.

Kembali ke pertarungan, sudah puluhan serangan dilancarkan namun Lei Nan dengan mudah menangkisnya. Meskipun tingkat kultivasi Lei Nan dengan Feng Tian terpaut cukup jauh, dengan penglihatannya sekarang, dia bisa melihat seluruh serangan Feng Tian dengan jelas.

"Aku tidak menyangka bahwa yang aku lawan adalah mantan jenius nomor satu di Kota Bulan Perak," ucap Feng Tian setelah mendengar ucapan warga sekitar.

"Jika kau sudah tahu, kenapa tidak berhenti? Bukankah kau jenius nomor satu Kota Bulan Perak, apakah kau tidak malu melawan yang lebih lemah darimu?" jawab Lei Nan, dirinya tidak yakin bisa mengalahkan Feng Tian untuk saat ini.

"Apa? Aku tidak punya malu, katamu? Memang aku tidak punya malu," ucap Feng Tian sambil mempercepat serangannya.

"Sialan, aku tidak menyangka jika lawan yang aku temui adalah tuan muda Feng Tian. Tidak ada cara lain, aku harus mengeluarkan kekuatanku," batin Lei Nan.

Perlahan tubuh Lei Nan memancarkan listrik yang segera memenuhi tubuhnya. Teknik ini hanyalah teknik pengaliran energi biasa yang sering digunakan keluarga Lei. Jika Lei Nan mengeluarkan armor petirnya, sama saja dia mengungkapkan semua rahasianya.

"Boom!"

Tabrakan antara pedang Feng Tian dengan tinju Lei Nan menciptakan gelombang energi yang dahsyat. Feng Tian dengan pedangnya melancarkan serangan mematikan yang langsung mengarah ke titik vital Lei Nan.

"Sialan, apakah orang ini berniat menghajarku habis-habisan, sepertinya aku terpaksa mengeluarkan seluruh qi-ku," batin Lei Nan sambil mengumpulkan seluruh kekuatannya di tinjunya.

Feng Tian, sebagai seorang jenius, menyadari bahwa Lei Nan ingin mengakhiri pertarungan dengan serangan terakhirnya. Dia juga tidak mau kalah dan segera mengumpulkan qi-nya di pedangnya.

"Hiya..."

"Boom!"

Serangan mereka menciptakan gelombang energi yang sangat mengerikan hingga Feng Tian harus mundur satu langkah, sementara Lei Nan mundur sampai lima langkah.

"Uhuk... sial, qi-ku sudah habis," batin Lei Nan yang merasakan tubuhnya yang melemah karena kehabisan qi.

Namun, saat Feng Tian kembali mengangkat pedangnya dan ingin menerjang kembali untuk menyerang Lei Nan, tiba-tiba muncul sosok yang menahan pedang tuan muda Feng itu.

"Cukup! Dilarang melakukan pertarungan di dalam kota meskipun dirimu tuan muda dari keluarga Feng," ucap orang itu sambil menghentikan pedang Feng Tian.

Orang yang menghentikan pedang Feng Tian memiliki perawakan tinggi dengan wajah tegas. Aura kuat memancar dari tubuhnya, dan armor perak memenuhi tubuhnya.

"Maaf, Penjaga Lou," ucap Feng Tian meminta maaf kepada orang itu.

Penjaga Lou kemudian menatap Lei Nan dengan tatapan yang tidak kalah tajam. "Ini juga termasuk dirimu," ucapnya.

"Maaf, Penjaga Lou," ucap Lei Nan.

"Semua bubar," ucap Penjaga Lou dengan qi-nya yang langsung menggema di sana.

Mendengar kalimat yang di keluarkan Penjaga Lou segera warga cepat-cepat  membubarkan diri, Penjaga Lou juga menghilang dari tempat itu. Setelah kepergian semua orang, Feng Tian menghampiri Lei Nan dan mengulurkan tanganya untuk membantu Lei Nan untuk bangun.

"Pertarungan yang menyenangkan," ucap Feng Tian sambil mengulurkan tangannya.

"Pendapatku sama," jawab Lei Nan sambil menerima uluran tangan Feng Tian.

"Tuan muda Nan, sebenarnya kau sekarang berada di tahap apa?"tanya penasaran Feng Tian.

"Maaf tuan muda Tian, aku hanya berada di tahap keenam Penyerapan Energi."jawab Lei Nan.

Tuan muda Feng Tian hanya terdiam sampai dirinya tersadar setelah Lei Nan berpamitan untuk pergi. Tuan muda Feng Tian hanya diam melihat kepergian Lei Nan. Namun, yang tidak disadari oleh Lei Nan, serangan terakhirnya meninggalkan kesan yang mendalam pada Feng Tian.

"Aku tak menyangka, hanya dengan satu pukulan dirinya bisa membuatku sampai seperti ini, bahkan kultivasinya berada di bawahku cukup jauh. Dasar monster," ucap Feng Tian sambil melihat tangannya yang bergetaryang digunakan untuk menangkis serangan Lei Nan.

Di sisi lain, Lei Nan hanya bisa terdiam. Dirinya tidak yakin apakah bisa mengalahkan tuan muda Feng Tian jika tuan muda dari keluarga Feng itu bertarung dengan serius. Serangan yang dia terima memang tidak berdampak besar pada tubuhnya, namun dengan serangan terkuatnya, Feng Tian hanya mundur satu langkah.

"Aku harus menjadi semakin kuat," batin Lei Nan sambil mengepalkan tangannya.

Namun, yang tidak diketahui oleh Lei Nan, tuan muda Feng Tian sekarang berada di ranah Penyerapan Energi akhir dan sebentar lagi akan naik ke tahap Pembentukan Akar Suci. Jika dibandingkan dengan dirinya yang masih berada di ranah Penyerapan Energi tahap enam, itu merupakan prestasi yang luar biasa.

Lei Nan melangkah dengan perlahan, pikirannya dipenuhi berbagai rencana untuk meningkatkan kekuatannya. Dia tahu bahwa untuk menghadapi tantangan di masa depan, dia harus berlatih lebih keras dan menggali potensi terdalam dari teknik Dewa Petir Kehancuran.

Di balik bayangan bangunan kota, sepasang mata mengawasi Lei Nan dengan seksama. Sosok misterius itu mengamati setiap gerakan Lei Nan, menyimpan rencana yang hanya dia yang tahu. hanya beberapa saat sosok itu menghilang, bahkan Lei Nan tidak menyadari jika sejak tadi dirinya di awasi.

1
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
bogel
josss
bogel
gasss
Ernest T
semangat thorr up up up 👍
algore
joz
algore
jos
AHMAD BAIHAKI
Luar biasa
Uswatun Hasanah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!