Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 - Kekompakan
Hari ini sudah memasuki hari keempat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan hari ini kembali beraktivitas di luar melakukan berbagai kegiatan outdoor bermain games.
Melody sampai hari ini masih izin belum bisa masuk, dan ternyata satu orang lagi dalam timnya juga izin tidak masuk hari ini, alhasil anggota tim hanya berempat (dua laki-laki dan dua perempuan) dan di hari ini akan bermain games berpasangan, jadi dari semua anggota tim akan dibagi lagi dalam tim kecil, agar games berjalan dengan lancar tim Ayra memutuskan untuk berpasangan berbeda gender. Ayra pun akhirnya dipasangkan satu tim dengan Gefano atas permintaan rekam setimnya.
Games berpasangan ini meliputi permainan tiga kaki, permainan peta buta, lompat tali berpasangan dan permainan membawa kelereng di sendok.
Permainan pertama di mulai dari permainan yang ringan yaitu membawa kelereng di sendok menggunakan mulut dalam waktu tujuh menit tanpa menjatuhkan nya, di permainan ini Ayra berperan pertama terlebih dahulu sebelum di pertengahan lapangan ia akan memindahkan kelereng itu dari sendoknya ke sendok milik Gefano, Ayra dengan cepat namun hati-hati berusaha dalam stabil membawa kelereng.
"Ayo Ayra semangat! dikit lagi sampe!" teriak Gefano menyemangati Ayra agar segera menghampirinya.
Lantas Ayra yang mendengar teriakan Gefano menjadi semakin semangat dan ia mempercepat langkah sedikit agar semakin mendekat ke Gefano. Ayra menaruh kelereng itu dengan sangat hati-hati di sendok Gefano, tanpa basa-basi lagi Gefano langsung berjalan dengan hati-hati ke batas finish dengan sebuah meja panjang dengan gelas plastik air di atasnya. Tim Ayra dan Gefano sukses mengumpulkan banyak kelereng walaupun masih ada yang terjatuh.
"Semangat ya Gef! Kita pasti bisa!" ucap Ayra mengajak bump hand Gefano.
Gefano menyambut bump hand Ayra. " Oke lo juga ya Ra!" senyum Gefano.
Kemudian berlanjut pada permainan kedua yaitu permainan tiga kaki yang di mana harus mengikat kaki satu sama lain dan berjalan bersama untuk sampai di garis finish, dalam permainan ini sangat dibutuhkan kekompakan antar pasangan.
"Ayo kita pasti bisa menang!" ucap Gefano yang dibalas anggukan kepala Ayra, dengan Gefano yang berada di sisi kanan dan Ayra di sisi kiri.
Pritt... Suara pluit dilantunkan tanda permainan sudah dimulai.
Gefano dan Ayra berusaha menjaga keseimbangan dan bergerak beriringan, mereka berdua harus saling berpegangan erat. Pipi Ayra sedikit memerah dan jantungnya sedikit berdegup saat harus menggenggam tangan Gefano. Saat salah satu dari mereka hampir jatuh, mereka saling menyemangati hingga mereka berdua tim pertama yang bisa sampai di garis finish duluan.
Apakah ia mulai menyukai Gefano?
Dipermainan ketiga yaitu lompat tali bersamaan pun bisa mereka berdua lewati dengan baik, meskipun dalam permainan ini mereka tidak bisa memenangkannya karena Ayra kurang mahir dalam permainan ini.
Kaki Ayra terasa sedikit lelah setelah bermain lompat tali, di waktu sebelum giliran bermain permainan selajutnya tiba, Ayra menyingkir ke pinggir Lapangan, duduk sendirian di antara rerumputan sambil memeluk kedua kakinya yang ia tekuk sejajar dengan dadanya menatap orang-orang yang sedang asyik bermain.
"Sendirian aja nih neng?" tanya Gefano yang menghampiri Ayra dan ikut duduk di sebelahnya.
"Iya nih bang, jiwa setengah jompo soalnya hahaha!" canda Ayra.
"Nih!" Gefano menyodorkan sebotol minuman isotonik dan bungkusan kresek berisikan berbagai macam jajanan yang bisa ia cemil.
"Makasih, lo dari kemarin beliin makanan mulu deh, kan gue jadi ngerasa ga enak!" protes Ayra.
"Kenapa gitu?" alis Gefano menjadi naik sambil menatap Ayra.
"Ya kan manner aja sih gue gamau berutang budi."
"Ooo, terus gimana supaya lo ga ngerasa berutang budi sama gue?"
"Emm.. gini aja deh, weekend besok lo free ga?" pinta Ayra.
"Hmm.. free di hari sabtu aja sih, kenapa emang?" tanya Gefano.
"Oke, gimana kalo besok sabtu gantian gue yang traktir lo? Sekalian hangout jalan-jalan juga boleh," tawar Ayra berharap Gefano dapat mengiyakannya.
"Oke! Tapi nanti gue yang jemput lo ya!"
"Kenapa gitu?" tutur Ayra.
"Gue perlu izin dulu lah sama orang tua lo, kan belum kenal masa tau-tau maen bawa anak orang aja tanpa izin, gak baik itu," jelas Gefano.
"Oke, nanti diobrolin lagi aja di chat ya!"
"Sip!"
Blush.. Lagi-lagi pipi Ayra memerah bagaikan sebuah tomat segar. Ayra tersipu mendengar penjelasan Gefano yang menurutnya gentle di matanya.
"Eh ayo ke games selanjutnya, pindah ke sebelah!" ajak salah satu teman satu timnya dan membuat mereka beranjak bangun dari tempatnya sekarang.
Permainan selanjutnya yaitu bermain peta buta yang di mana mereka diberi peta sederhana untuk menemukan benda yang berupa bendera bermacam-macam warna yang di tancapkan di pelepah pisang ditaruh menyebar di lapangan, akan tetapi yang dibutuhkan hanya berdera warna merah sehingga masing-masing harus mengambil bendera warna yang tepat, dengan satu orang menutup mata dan yang lain memberikan instruksi dan seperti biasa Gefano mempersilahkan Ayra untuk bermain terlebih dahulu.
Panitia memasang kain berwarna hitam di mata Ayra sehingga menutupi pandangan mata Ayra, dan tepat di sebelah panitia terdapat Gefano yang siap memberikan instruksi.
Pritt.. Suara tiupan berbunyi tanda dimulainya permainan, Ayra berjalan sedikit cepat sambil mengulurkan kedua tangannya ke depan sambil berjalan ke arah yang tidak beraturan yang tak tau arah.
"Ke kanan Ra! kanan!" Perintah Gefano yang beriringan dengan teriakan instruktur tim yang lainnya.
" Awas Ra! geser! Di depan ada orang! awas nabrak Ra!" pekik Gefano.
"Dikit lagi Ra! Ayo Ra! Bentar lagi sampe! Jalan terus dikit aja!"
"Munduran dikit lagi Ra! kelewatan!"
"Nah iya udah berenti di situ! udah bener di situ!"
Ayra berjongkok seperti seekor katak meraba-raba untuk meraih benderanya yang ternyata dalam satu pelepah pisang ditusuk 5 bendera sekaligus yang berbeda warna.
"Gef! Yang mana berderanya?! " pekik Ayra.
" Itu benderanya di sebelah kanan, kedua dari depan!"
Ayra meraba-raba mencari posisi bendera yang berwarna merah.
"Nah iya bener yang itu! ambil Ra!" Dengan cepat Ayra berbalik badan dan mengikuti instruksi Gefano untuk menaruh bendera di baskom tim.
Pritt...
"Waktu habis!!" pekik panitia dan menghentikan langkah Ayra.
Ayra melepaskan kain di matanya, "good job Ra!" ucap Gefano.
------
Malam harinya..
Tingg.. Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi.
Dua pesan baru dari Melody Devanka.
Ayra langsung membuka room chatnya dengan Melody.
Melody: Ra, gue lagi sedih nih..
Melody: Weekend besok lo mau gak temenin gue jalan-jalan ke mall atau ke toko buku gitu...
^^^Ayra: Boleh dong, hari apa? Soalnya gue udah ada janji lain.^^^
Melody: Sabtu bisa?
^^^Ayra: Duh gak bisa! Hari sabtu gue udah ada janji, gimana kalo minggu?^^^
Melody: Ciee janji sama siapa tuhh??? Wkwkwk
^^^Ayra: Ada deh!^^^
Melody: Huuu, sok misterius lo hahaha, oke deh minggu.
^^^Ayra: Oh ya, gimana keadaan nenek lo?^^^
Melody: Udah mendingan sih, tapi belum bisa dibilang membaik. Besok jumat gue masuk.
^^^Ayra: Oke deh semoga lekas sembuh ya buat nenek lo!^^^
Melody: Oke makasih ya Ra, luv you!
^^^Ayra: Oke bye Mel!^^^
Ayra mematikan layar ponselnya dan memejamkan matanya tertidur karena besok sudah hari terakhir MPLS dan lusa ia akan jalan berdua bersama Gefano.
\=\=\=\=\=\=
Halooo, saya kembali!!! setelah berusaha melawan rasa badmood dan lelah ini! ≧﹏≦
Gimana menurut kalian untuk episode ini? Semoga kalian suka ya!!
Jangan lupa dukungannya readers-readerskuuu, boleh komen, vote tambahkan di list bacaan atau rekomendasi ke orang lain bowlehhh bangetttt hehehe. (♥_♥)
Dengan adanya dukungan dari kalian aku jadi makin semangat untuk update hehehe.
Salam termanis dan hangat dari author terayeyyy （｡>‿‿<｡ ）
Terima kasih!
Sweetpao.
