"Vyora Valor De Alba!" Bentak seorang wanita dewasa dengan sorot mata yang datar, terlihat sangat jelas bahwa dia tidak menyukainya.
Sosok wanita yang baru saja di panggil itu langsung mendongak dengan ekspresi wajah datar, siluet penuh kebencian terlihat begitu menonjol dalam tatapan matanya yang tajam seperti silet.
"Apa kau tidak mendengarkan aku? harusnya kau tetap koma dan terbaring di rumah sakit! kemunculan mu tidak akan berpengaruh di sini!"
"Apa ibu sudah selesai bicara? aku ingin istirahat." Balas Vyora yang langsung pergi begitu saja.
"VYORA!!"
Vyora tidak menghiraukan panggilannya, dia tetap pergi kedalam kamarnya. Namun, siapa sangka setelah pintu kamarnya terbuka terlihat seorang wanita yang menatapnya dengan ekspresi wajah penuh kemenangan, dia bahkan sampai melambaikan tangannya pada Vyora.
"Hai Vior, lama tidak berjumpa." Sapa nya dengan santai, Tangan Vyora terkepal saat melihat interior kamarnya sudah berubah. Ini bukan lagi kamarnya, lalu dimana kamarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggebu-gebu
Setelah mendengar penjelasan dari Caelus mengenai harta warisan dikediaman nya, Vyora nampak tak senang. Bukan karena kekayaannya, melainkan karena kelicikan mereka yang benar-benar membuat nya muak!
Kini, Vyora melangkahkan kakinya untuk memasuki kediaman keluarga De Alba. Dia melihat sepasang ibu dan anak yang sedang duduk santai di ruang tamu, mereka menyeringai padanya namun Vyora nampak tak peduli. Dia terus berjalan hingga akhirnya, namanya di panggil.
"Vior! berhenti sebentar." Tegas Gloria dengan menghentikan langkah kaki Vyora.
"Ya?"
"Apa kau tidak bertanya kenapa kau di larang masuk kedalam kantor?" Tanya Mecca dengan tersenyum lebar.
"Tidak." Balas Vyora santai.
"Lihat dan baca ini baik-baik." Tegas Gloria yang melemparkan sebuah dokumen pada Vyora sehingga kertas tersebut bertebaran dimana-mana.
"...." Tanpa mengatakan apapun lagi, Vyora langsung pergi dari sana tanpa membaca atau melihatnya sedikit pun, tertarik pun tidak sama sekali.
"Vior!!!"
"Dasar anak kurang ajar!"
Mereka berdua terlihat emosi karena tingkah Vyora yang menurut mereka sangat angkuh, mereka pikir Vyora akan terus bergantung padanya sekarang, tapi sikapnya justru semakin menjadi-jadi.
"Kapan kau akan pindah?" Tanya Caelus pada Vyora.
"Nanti, setelah nama ku tertulis didaftar aktris pendatang baru." Balas Vyora.
"Baiklah."
Karena hari sudah mulai malam, Vyora memilih untuk istirahat karena dia sangat lelah. Berlatih dengan Caelus dan Aireen benar-benar menguras energi nya, Vyora butuh istirahat yang cukup.
Untuk Caelus, dia duduk didalam kamarnya dengan ekspresi wajah datar. Di tangannya terdapat sebuah laptop yang memperlihatkan sebuah catatan dan video yang begitu mengerikan, itu adalah video rekaman cctv di markasnya. Lebih tepatnya di ruang eksekusi, sehingga adegan tersebut terlihat begitu menyeramkan.
Saat sedang fokus, tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk. Caelus menaikan sebelah alisnya heran, dia melangkahkan kakinya menuju pintu. Tangannya menyentuh gagang pintu, namun hal itu segera dia hentikan.
Aromanya tidak seperti Vyora, ini aroma wanita menjijikkan itu. Caelus sangat mudah mengenali orang hanya dengan aromanya saja, karena itulah Caelus menghentikan langkahnya untuk membuka pintu.
Dia sudah tahu apa yang akan di lakukan wanita gila itu di jam seperti ini, sayangnya dia tidak tergoda ataupun tertarik. Yang ada, dia hanya jijik dan mual melihatnya.
"Hei bodyguard sombong! buka pintunya, kau benar-benar angkuh sekali!!!" Marah seseorang di luar kamarnya, namun lagi-lagi Caelus hanya diam dengan fokus.
Dia tidak peduli dengan ocehan Mecca di luar, baginya hal itu hanyalah suara hewan yang sedang kelaparan. Hingga akhirnya, Caelus tidak mendengar suaranya lagi. Justru dia mendengar suara keributan di luar.
"Vyora." Gumam Caelus yang langsung bergegas keluar, dia membuka pintu kamar nya dan melihat Vyora yang menatap marah Mecca, bahkan sosok Mecca sudah duduk di lantai dengan memegang pipinya yang memerah.
"Kau? sialan! lancang sekali!" Marah Mecca, dia bangkit dari tempat duduknya dan hendak menghajar Vyora, Caelus akan menghentikan nya namun Vyora lebih cepat dari gerakannya.
Vyora menendang Mecca keras hingga membuat Mecca kembali jatuh, bahkan hampir jatuh dari tangga yang tinggi. Vyora menghampirinya dan menjambak rambut nya, hingga kepala Mecca mendongak menatapnya.
"Jika kau berani mengganggunya lagi, maka jangan salahkan aku jika kau kehilangan salah satu mata mu ini!" Marah Vyora yang kembali menghempaskan nya lagi.
Kondisi Mecca sangat memprihatinkan saat ini, untungnya di sana sangat sepi, hanya ada mereka bertiga. Para pelayan berada di rumah belakang, sedangkan Gloria sedang tidur nyenyak di kamarnya.
"Kau!" Marah Mecca.
"Adukan saja hal ini pada ibu mu jika kau ingin citra mu yang baik ini terdengar sampai ke luar, bagaimana bisa seorang nona terpandang dari keluarga De Alba mau menggoda seorang bodyguard, apa kau ingin berita ini tersebar?" Tanya Vyora dengan senyum miring nya.
Mecca mengepalkan tangannya, dia menatap Caelus yang nampak tenang. Bahkan, Mecca sendiri heran. Kenapa Bodyguard seperti nya tidak tunduk ataupun patuh pada nya? jelas-jelas dia hanya seorang bodyguard, di tambah sosoknya pun sangat tampan melebihi para pengusaha lain yang sering dia temui.
Mecca pergi dengan perasaan yang campur aduk, pakaian yang dia gunakan sangat tipis. Seperti pakaian yang sering dipakai oleh pengantin baru.
"Hah....!" Vyora menghela nafas panjang, dia sangat mengantuk namun mendengar suara Mecca yang begitu jelas membuat tidurnya terganggu.
Caelus menatap Vyora, dia baru saja dengan apa yang Vyora pakai saat ini. Dress tidur berwarna hitam yang pendek dengan tali spaghetti sehingga memperlihatkan pundak dan pahanya secara jelas, rambutnya yang panjang berwarna hitam nampak cantik.
"Dia memang gila, kau istirahat lah lagi." Ucap Vyora pada Caelus.
"Ya." Angguk Caelus, dia menatap kepergian Vyora. Langkah nya terlihat indah bagi Caelus, pikirannya benar-benar kotor saat ini.
Caelus masuk kedalam kamar lagi, dia mengambil ponsel dan menghubungi Arthur.
"Siapkan sepuluh laki-laki yang berasal dari kalangan paling rendah yang menjijikkan, bawa dia untuk menemani nona yang haus akan belaian ini. Jangan biarkan mereka pergi sebelum membuatnya pingsan karena tak tahan...." Ucap Caelus di sambungan telpon nya.
Dia memejamkan matanya, saat ini Caelus berdiri di balkon kamarnya yang memperlihatkan keindahan taman yang gelap. Hingga akhirnya, matanya mengarah pada balkon di samping. Mata Caelus kembali melotot, dia melihat sosok Vyora yang berdiri di sana dengan tubuh yang terbungkus kain.
Rambut hitam legamnya nampak berkibar indah, kulit putihnya begitu bersinar karena tersorot sinar bulan. Dilihat dari samping, siluet tubuh nya benar-benar indah.
Hingga akhirnya, Vyora merasa ada yang memperhatikannya. Dia menoleh ke arah samping, sama seperti Caelus tadi, dirinya juga terkejut.
"Kau belum tidur?" Tanya Vyora yang berjalan untuk mendekat ke arah Caelus, balkon kedua kamar itu hanya terhalang tembok yang pendek, mungkin seperut Vyora namun bagi Caelus, itu hanya sepaha nya.
"Kau sendiri?" Tanya Caelus yang ikut menghampirinya.
"Awalnya aku sudah tidur, tapi karena kejadian tadi membuat ku tidak bisa tidur lagi." Jujur Vyora, dia bersandar pada tembok dengan kepala yang mendongak menatap ke arah bulan.
"Paksakan saja, kau harus banyak istirahat. Bukankah besok kan akan mulai bekerja?" Tanya Caelus, dia masih menatap wajah Vyora dari samping. Pahatan wajahnya benar-benar sempurna, tak ada cacat sedikitpun dalam tubuhnya.
"Kau juga sama Cael, bukankah kau yang paling sibuk?" Tanya Vyora, dia menatap Caelus sehingga mereka saling tatap dengan jarak yang lumayan dekat, hanya terhalang tembok saja yang pendek.
"......."
"......"
Entah Caelus maupun Vyora, keduanya sama-sama diam untuk menikmati keindahan malam yang gelap ini. Keduanya sama-sama memalingkan wajah ke arah samping ketika sudah sadar kembali, mereka memilih untuk diam dengan pikirannya masing-masing.
Namun, dapat mereka pastikan bahwa perasaan mereka saat ini sedang menggebu-gebu.
Semangat upx thorr 💪💪
Aq sampai hampir lupa ceritax 😊❤️😘
sehat terus biar lancar up-nya tiap hari🤲🙏
ayolah up yang banyak hari ini 🤲🥹
semoga kisah Vyora,bisa panjang Bab-nya kayak kisah Chareen Lee(Chef tampan) sampai 100 bab lebih.🤲🙏🙏
lama" rontok iman Bang Elus,Vyo..🫣☺️