Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan Jessica
"APA, KAU JATUH CINTA PADA LUHAN?!"
Amanda tiba-tiba datang dan berseru kencang, setelah mendengar perkataan Yuri. Teriakannya mengalihkan perhatian Ibu dan anak tersebut. Keduanya menatap Amanda dengan pandangan menyelidik dan bertanya, Yuri terutama.
"Ya, aku memang jatuh cinta padanya. Memangnya kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Yuri.
Amanda menggeleng. "Tidak, tidak ada yang salah. Hanya terkejut saja mendengar mu jatuh cinta pada pria asing sepertinya." Jawab Amanda. Tidak boleh, dia tidak mungkin mengatakan secara terang-terangan pada Yuri dan ibunya, jika sebenarnya dirinya juga jatuh cinta pada pria ber-eyepatch itu. Akan runyam jika mereka sampai tahu.
"Tidak ada yang salah dengan hal itu. Siapapun bisa merasakan yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama, dan bukan hal yang aneh bisa jatuh cinta pada orang asing." Jelas Yuri.
Amanda mengangguk setuju. "Ya, betul juga yang kau katakan. Tapi Yuri, aku ingin jujur padamu jika pakaian itu sangat tidak cocok. Bukannya bisa meluluhkan dia, bisa-bisa Luhan malau menganggap mu gampangan. Sebaiknya kau ganti bajumu, karena yang kau pakai lebih cocok dipakai di pantai." Tutur Amanda.
Yuri memperhatikan penampilannya sendiri. Dia rasa tidak ada yang salah. Tapi kenapa ibunya dan Amanda malah memiliki pendapat yang sama, jika penampilannya sangat-sangat tidak pantas. Akhirnya Yuri memutuskan untuk mengganti pakaiannya dengan yang lain.
xxx
Jessica terlonjak kaget saat merasakan sepasangan tangan memeluknya dari belakang. Sudut bibirnya tertarik keatas, membentuk lengkungan indah di wajah cantiknya.
"Kau Sangat harum, Sica. Aroma sakura yang menguar dari tubuhmu benar-benar membuatku candu. Aku sungguh beruntung menjadi satu-satunya pria yang pernah merasakan dirimu." Ucapnya lalu mengecup singkat bibir Jessica.
Kata-kata fullgar terlontar begitu saja dari bibir Luhan, matanya tertutup rapat dan hidungnya mengendus aroma tubuh musim semi yang menguar dari tubuh Jessica, aroma yang selalu membuatnya candu.
Wanita itu melepaskan pelukan Luhan, kemudian berbalik badan. Jessica mengangkat kedua tangannya, lalu memeluk leher Luhan. Matanya terkunci pada mata kiri pria dingin itu.
"Benarkah? Lalu apakah aku hanya satu-satunya wanita yang kau tusuk dengan pisang rajamu? Bukankah selama ini kau sangat popular, bahkan banyak wanita yang rela membuka lebar-lebar kedua kakinya untukmu," ucapnya tanpa melepaskan kontak mata diantara mereka.
Luhan mengangkat dagu Jessica, kemudian mengecup singkat bibir ranumnya. "Apa kau meragukan ku? Sungguh Sayang, cuma dirimu satu-satunya wanita yang pernah merasakan pisang rajaku. Bagaimana aku bisa membuktikan supaya kau percaya padaku, hm? Apa perlu kita melakukannya sekali lagi, agar kau percaya?" tawar Luhan, namun segera ditolak oleh Jessica.
"Tidak mau. Sakit pinggang bekas semalam saja belum hilang, malah mau ditambah lagi. Kau ingin membuatku tidak bisa jalan pagi ini dan menjadi cibiran mereka semua?" gerutu Jessica.
Luhan tertawa mendengar perkataan kekasihnya. Wajah menggemaskan Jessica membuat Luhan gemas sendiri. "Aku hanya bercanda, kenapa kau serius sekali. Lagipula mana mungkin aku mencelakai mu," ucap Luhan sambil menarik pelan ujung hidung mancung Jessica.
"Ya, aku tahu. Mana mungkin kau setega itu padaku. Ayo turun, kita sarapan sama-sama. Aku sudah lapar," Jessica memeluk lengan Luhan, keduanya kemudian berjalan beriringan meninggalkan kamar dan pergi ke meja makan untuk sarapan.
.
.
GYUTTT...
Daniel mengepalkan tangannya. Hatinya seperti terbakar bara api saat melihat kemesraan Luhan dan Jessica. Apalagi saat wanita itu tersenyum manis padanya, dan seketika Daniel teringat dengan pemandangan menyakitkan yang dia saksikan pagi ini. Dimana mereka berdua tidur bersama, saling berpelukan dengan Jessica yang polos tanpa sehelai benang pun.
Tanpa berkata-kata, Daniel bangkit dari duduknya lalu menghampiri mereka berdua. Dengan kasar Daniel menarik Luhan hingga membuat pelukan Jessica pada lengannya terlepas, satu bogem mentah Daniel daratkan pada wajah Luhan, membuat sudut bibirnya terkelupas dan berdarah.
"DANIEL, APA-APAAN KAU INI?!" bentak Jessica dengan suara meninggi melihat apa yang Daniel lakukan pada Luhan.
"Diam dan jangan ikut campur, ini urusan antar pria." ucap Daniel sambil menarik Jessica menjauh dari Luhan.
Dan keributan itu mengejutkan Anita, Yuri dan Amanda. "Ada apa ini?" tanya Anita meminta penjelasan.
"Bajiingan ini, aku ingin dia keluar dari rumah ini sekarang juga!! Sica, suruh dia pergi sekarang juga, atau aku tidak akan segan-segan untuk melemparnya keluar dari sini," pinta Daniel menuntut.
Jessica berdiri di depan Daniel dengan pandangan menantang. "Kenapa harus dia yang pergi? Kalau kau tidak suka, sebaiknya kau saja yang angkat kaki dari rumah ini. Ini rumahku, aku membelinya dengan uangku sendiri tanpa bantuan mu dan keluargamu yang luar biasa itu. Jadi terserah aku dong, mau memasukkan siapa pun ke rumah ini." Ujar Jessica.
"Jessica kau~"
"Apa?!" Jessica menyela ucapan Daniel, lagi. "Ini peringatan terakhir untukmu Daniel, jangan pernah mengusik Luhan, apalagi memintanya untuk pergi dari rumah ini. Ingat, kau, wanita itu dan seluruh keluargamu masih bergantung hidup padaku. Jika kau tidak menyukai dia disini, kau yang pergi. Tidak ada yang menahan mu untuk angkat kaki dari rumah ini." tukas Jessica menegaskan.
PLAKK...
Sebuah tamparan keras mendarat mulus pada pipi Jessica. Bukan Daniel yang melakukannya, melainkan Anita. Emosinya langsung mencuat saat mendengar kata demi kata yang terlontar dari bibi Jessica dengan ringannya.
"LANCANG!!" bentak Anita emosi. "Berani-beraninya kau berbicara se kasar itu pada putraku!! Jessica, kau jangan menjadi wanita yang tidak tahu diri, dia itu suamimu tapi kenapa kau selalu bersikap kurang ajar padanya?! setiap hari dia bekerja mati-matian untuk menghidupi mu, memenuhi semua kebutuhan mewah mu. Mulai dari pakaian yang kau pakai, sampai makanan yang masuk ke dalam perutmu, adalah hasil jerih payah putraku. Dan kau seenaknya bersikap kurang ajar padanya. KAU BENAR-BENAR WANITA MURAHAN YANG TIDAK TAU DIRI!!"
PLAK...
"Jessica!!" bentak Daniel melihat Jessica menampar ibunya. Saking kerasnya tamparan tersebut, sampai-sampai membuat wajah Anita menoleh ke samping. Tampak merah bekas tamparan jari-jari lentik wanita itu. "Kenapa kau menampar Mama, apa kau sudah bosan hidup, ya?! Kemari kau, biar aku memberimu pelajaran." teriak Daniel.
Dengan kasar Daniel menarik Jessica menuju kamar mereka di lantai dua. Jessica berteriak, memaki dan menghujani Daniel dengan berbagai sumpah serapah. Doa terus berontak, berusaha melepaskan cengkraman Daniel pada lengannya, tapi dia kalah tenaga.
Melihat pemandangan itu membuat Yuri dan Amanda tersenyum lebar. Mereka begitu menikmatinya. Namun tidak dengan Luhan, dia mengepalkan tangannya melihat Daniel bersikap kasar pada Jessica.
Emosinya telah naik sampai ke ubun-ubun. Luhan segara menyusul mereka dan menghentikan Daniel melakukan sesuatu pada Jessica.
"Berhenti sekarang juga, atau aku tidak akan segan-segan untuk meledakkan kepalamu!!"
xxx
Bersambung.