NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gexion

Reval termenung diam tanpa menghiraukan teman sekelasnya yang sibuk dengan urusan masing-masing pagi ini. Reval memikirkan kejadian kemarin saat berada di makam. Setelah pemuda itu tidak menjawab pertanyaannya dan bahkan langsung pergi begitu saja, Reval tidak bisa tidak memikirkannya.

Banyak sekali pertanyaan di pikirannya. Tentang papa, tentang siapa pemuda itu, tentang hal yang pemuda itu katakan, dan tentang apa yang harus ia perbuat sekarang.

Gexion. Ya, satu kata yang terucap oleh pemuda itu juga sangat memenuhi isi pikirannya. Ia pikir kata itu unik. Dan kenapa pemuda itu bertanya seolah-olah jika ia adalah bagian dari Gexion.

Tunggu. Reval menyadari sesuatu. Bukankah Teman-temannya bilang mereka punya sebuah geng motor. Apa Gexion itu nama geng motor?

"Woy!!!" suara Ray mengalihkan lamunan Reval. Ia menoleh pada pemuda yang kini memegang segelas kopi ditangannya.

"Ngelamun aja lo" lanjutnya seraya duduk di samping Reval.

Reval diam sejenak. "Katanya kita punya geng? Apa namanya" tanyanya langsung.

"Wah lo udah inget Val?" Bukannya menjawab pemuda itu malah balik bertanya.

"WOY GUYS!! REVAL UDAH INGET!!!" dan dengan tidak tahu malunya Rey malah memanggil teman-temannya yang lain dengan suara yang tidak kecil.

Bukan hanya teman-teman Reval yang lain yang menoleh tapi seisi kelas ikut menoleh ke arahnya dan itu membuat Reval malu sendiri. Kenapa sendiri? Ya karena sang pelaku malah dengan santainya melanjutkan acara menyeruput kopi di tangannya.

"punya temen gini amat" batin Reval karena hal itu juga karena sekarang dua temannya yang lain malah mulai grasak grusuk menuju ke arah mereka. Kenapa hanya dua? Ya karena Jordan sudah pasti ngapel ke kelas Reva.

"Serius Val lo udah inget?" Tanya Marvel seraya duduk di bangku depan Reval diikuti oleh Ryan di sampingnya.

"Bego lo" celetuk Ryan seraya menoyor kepala Marvel.

"Apaan sih Yan!!" Marvel kesal. Kenapa ia punya satu teman yang suka melakukan tindak kekerasan seperti itu.

"Ya lo kan emang bego, lo lupa ya waktu kita kerja kelompok itu dia udah inget?" Ujar Ryan.

"Udahlah lo berdua sama-sama bego. Kan Reval ingetnya cuma sebagian, iya kan Val?" ucap Ray menyahuti keduanya seraya menoleh pada Reval. Dan apa yang terjadi dengan kedua temannya? Tentu saja mereka melayangkan tatapan tajam padanya.

"Aduh!! Sialan" Ternyata bukan hanya tatapan tajam tapi mereka juga melakukan tindak kekerasan pada pemuda satu itu. Ryan yang seperti biasa dengan kegiatan menoyornya dan Marvel yang melempar Ray dengan sebuah pulpen yang entah ia dapat dari mana.

"Makanya jangan ngatain orang, kaya dia gak bego aja, waktu itu aja lo malah nge-vlog waktu kita lagi tawuran, mana lo gak ngerekam pas kejadian Rev-" cerocosan Marvel berhenti begitu saja saat menyadari ia hampir saja mengucapkan sesuatu yang tidak boleh ia ucapkan di depan Reval.

Ray dan Ryan tampak menatapnya memperingati dan yang ditatap hanya berdehem berusaha mencairkan suasana yang entah kenapa mendadak canggung.

"Rev? Apa? Gue? Gue kenapa?" tanya Reval berturut-turut. Ia heran apa yang salah dengan sikap teman-temannya sekarang. Menurutnya mereka berubah menjadi aneh.

"Emm bukan apa-apa Val, itu tadi dia mau bilang....mau bilang...emm waktu kejadian lo mukulin lawan, iya waktu lo mukulin musuh kita itu lo keren banget gitu Val, iya kan Vel?" Ray berusaha menjelaskan dengan kalimat yang sedikit membingungkan menurutnya. Dan tingkahnya sedikit mencurigakan? Entahlah ia hanya bisa mengangguk dan ber-oh saja menanggapi hal itu.

"Btw, kata kalian kan kita punya geng motor, namanya Gexion bukan?" tanya Reval. Hal itu membuat ketiga temannya entah kenapa menghela nafas lega. Mungkin karena Reval sudah tidak menghiraukan ucapan mereka tadi.

"Iya sih, kok lo tau Val? Lo udah inget tentang Gexion?" sahut Ryan.

"Enggak sih" balas Reval sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Cuma waktu itu gue ke makam-" ups, sepertinya Reval lupa. Teman-temannya kan tidak tahu mengenai Revan.

"Makam?" mendapati tatapan teman-temannya yang seperti menuntutnya untuk melanjutkan ucapannya membuat Reval seketika berpikir untuk mencari alasan lain agar tidak terlihat mencurigakan.

"Makam nenek gue" untung saja ingatan tentang wanita tua yang ia sebut nenek itu sudah ia ingat. Beliau meninggal lima tahun lalu karena sakit.

"Waktu gue ke makam, gue ketemu sama cowok umur sekitar 23 gitu nanya ke gue kalo gue itu anak Gexion apa bukan gitu?" lanjutnya.

"Cowok umur 23?" tanya Rey memastikan seraya berusaha mengingat apakah ia tahu tentang orang yang Reval bilang.

...****************...

"Halo guys, ini kita udah sampai di tongkrongan anak-anak Gexion nih" seruan itu adalah suara Rey yang sedang mengangkat ponselnya seraya merekam dirinya dan teman-temannya. Ya pemuda itu sedang nge-vlog.

"Hari ini kita akhirnya kesini bareng Reval lagi guys, tuh liat anaknya lagi di sana tuh" lanjut Rey seraya mengarahkan kamera ponselnya pada Reval yang berjalan tak jauh di depannya.

"Udah kek nge-vlog mulu lo" ujar Ryan dari belakang Rey seraya menoyor kepala pemuda itu dari belakang.

"Yee, sirik aja lo" sinis pemuda dengan ponsel yang mulai ia matikan itu.

Reval hanya diam mendengar teman-temannya mengoceh kecuali Jordan tentu saja. Entah kenapa Reval tidak ingat tentang tempat ini. Ia mulai mengamati tempat yang kata teman-temannya merupakan tempat tongkrongan geng mereka itu.

Tadi saat masih di sekolah ia sudah menanyakan tentang pemuda yang kemarin ia temui. Namun semua temannya tidak ada yang tau tentang pemuda itu. Jadi mereka sekalian mengajak Reval ke sini, selain untuk mengingatkan Reval tentang tempat ini juga untuk bertanya kepada anggota geng lain yang mungkin saja mengenal pemuda itu.

Saat memasuki pintu masuk atau lebih tepatnya pintu usang yang tidak tertutup itu Reval melihat di dalam ruangan terdapat banyak tempat duduk yang terbuat dari ban dan tong bekas. Ya seperti tempat anak geng motor pada umumnya. Mungkin juga ada tambahan sofa usang dan meja serta kursi kayu mirip bangku sekolah yang entah mereka dapat dari mana.

Tidak banyak orang yang Reval lihat saat memasuki tempat ini. Mungkin hanya sekitar sepuluh orang yang ada di dalam sana sebelum Reval dan teman-temannya masuk.

"HALOOO GUYS!!!" Sapaan penuh semangat itu terlontar begitu saja dari mulut Rey. Pemuda itu memang sepertinya tidak pernah kehilangan semangat.

Sejenak setelah sapaan Rey itu semua orang di dalam sontak menoleh ke arah sumber suara. Namun bukan Rey yang membuat mereka tertarik, melainkan sosok Reval yang akhirnya terlihat setelah lama tidak datang ke sana.

"Wih akhirnya lo udah sembuh Val?" seru salah seorang pemuda yang duduk di sebuah ban bekas sambil mematikan rokoknya.

"Yoi" balas Reval. Ia ingat pemuda itu merupakan teman Reval tapi ia tidak ingat jika pemuda itu juga termasuk anggota geng.

"Btw ketuanya siapa sih? Waktu itu gue tanya gak ada yang jawab" ujar Reval saat ia dan teman-temannya sudah duduk bersama yang lain.

"Ya siapa lagi kalo bukan Jordan" sahut Marvel.

"Udah gue duga sih, gak mungkin Rey soalnya" kata Reval.

"Kok lo gitu sih Val, gini-gini gue wakilnya loh" dengan bangganya Rey menepuk dadanya seraya menampilkan senyum andalannya.

"Yang bener aja!!" Jujur Reval terkejut. Bagaimana tidak, pemuda modelan Rey masa dijadikan wakil sih.

Setelah berbincang-bincang Reval sekarang tau Gexion merupakan sebuah geng motor biasa pada umumnya. Geng ini hanya beranggotakan sekitar 30 orang. Namun geng ini juga bukan geng motor yang mudah dikalahkan. Kenapa? Tentu saja karena ada Jordan. Reval baru tahu jika ayah Jordan merupakan seorang anggota polisi dengan pangkat yang lumayan tinggi.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!