Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 Rezeki Anak Sholehah
Tata kini ikut pulang ke kampung Durian bersama keluarga pak Adam
Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih Tata bergegas pulang kerumah orang tuanya karena hari sudah mulai sore
"kamu disini aja nak, sudah hampir sore loh" ucap bu ayu meminta Tata untuk dirumahnya saja
"iya bu terima kasih karena sudah datang menjemput Tata dan mengantarkan Tata kemari" jawab Tata sopan
"iya nak sama-sama, kalau kamu butuh sesuatu jangan sungkan-sungkan untuk beri tahu ibu,bapak dan kak Andre ya"kata bu ayu lagi
"iya bu,kalau begitu Tata pulang dulu ya bu!!! Pamit Tata
"iya nak" jawab Bu ayu
"oh iya bu hampir lupa,apakah sepedanya masih bisa Tata pakai kesekolah besok bu!?" tanya Tata saat membalikkan badannya kembali menatap keluarga baik itu
"iya bak tentu saja" jawab bu Ayu tersenyum pada Tata begitu juga dengan pak adam
"sekali lagi terimakasih banyak ya bu" ucap tata lagi
"iya nak" jawab bu ayu dan pak adam mengangguk
"Tata pulang dulu ya bu pak assalamualaikum "
"waalaikumsalam " Jawab mereka
Langkah kaki kecilnya melangkah menyusuri jalan menuju rumah kedua orang tuanya
Kadang Tata berlari kecil agar bisa lekas sampai dia tidak ingin ayah dan ibunya mengkhawatirkannya
"eh Tata,kamu dari mana nak!?" tanya bu Iros tetangga mama Rima
"Dari rumahnya Bu ayu bu" jawab Tata dengan Sopan
"oh" jawab bu Iros
"Mari bu Tata pulang dulu " ucap tata
"iya Nak" jawab bu Iros
"sopan benar ya si Tata itu,murah senyum ramah lagi
Beda sama kakaknya si Aisyah sombong,pemalas mulutnya juga kaya petasan kawinan nggak ada sopan-sopannya" ucap Bu iros pada suaminya yang sedang duduk menikmati kopinya
"lah iyalah bu ,yang didik dan rawat sedari kecilkan beda
Coba deh ibu lihat si Rima mulutnya kayak bon cabe level dua puluh ya tentu aja anaknya juga kayak gitu
Si firman juga seperti itu jadi ya nggak heran kalau anak-anaknya yang ada dalam asuhan mereka ya seperti itu juga" jawab pak Iros pada istrinya
"iya juga ya pak,bada didikan beda perangai " ucap bu Iros
"sudah ah bu nggak usah ngurusin urusan orang lebih baik kita didik anak-cucu kita dengan baik
masuk yok bu Udah mau magrib ini, bapak mau kemesjid sholat jamaah " jawab pak Iros bangkit dari duduknya dan masuk kedalam rumahnya untuk bersih-bersih dan bersiap kemesjid
Bu iros mengikutinya dari belakang dengan membawa gelas bekas kopi suaminya itu
sedangkan dirumah Orang tua Tata
Tata mengucapkan salam sebelum masuk kedalam rumah tapi tidak ada yang menjawab salamnya
Tata langsung masuk dia melihat semua keluarganya berkumpul di ruang keluarga mereka habis beli kue donat kentang dan makan kue donat di tangan mereka Tata melihat ada masih ada sisa donat yang belum habis mereka makan
Tata menatap mereka tapi tidak ada yang memperdulikannya bahkan seolah-olah Tata itu tidak ada
Tata menelan ludahnya melihat donat kentang yang ada di tangan kakaknya Aisyah
tak seorang pun yang menawarkan pada Tata
Tata menundukkan kepalanya lalu berjalan masuk kedalam kamarnya
sesampainya di kamar Tata mencari Tasnya yang berisikan pakaiannya tapi tidak di temukannya
Tata keluar lagi dari dalam kamarnya dan bertanya pada semua orang tapi tidak ada yang menyahut
Tata berjalan keluar rumah mencari keberadaan Tas pakaiannya ternyata Tasnya masih teronggok begitu saja di teras depan rumah
Saat Tata datang tadi Tata tidak memperhatikan jika di sana ada Tas pakaiannya
Tata dengan susah payah menarik tas besar itu kedalam kamarnya
Bulir keringat membasahi tubuh kecilnya,tak terasa airmata pun ikut luruh membasahi pipinya
Tata mengingat kembali bagaimana orang tuanya meninggalkannya dan sekarang pakaiannya pun tidak ada yang membawanya masuk kedalam rumah
"hiks hiks hiks nenek tata kangen " hanya itu yang keluar dari mulut Tata
Tata menaruh tas pakaiannya di samping lemari pakaian yang ada disana
Tata merasa sangat lelah hari ini Hingga di tidak mengeluarkan pakaiannya dari dalam tasnya
"nanti aja tata bereskan " ucap tata
menyeka airmatanya
Suara azan magrib berkumandang Tata bergegas keluar dari dalam kamarnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu sedangkan keluarganya masih saja asik duduk di depan televisi tidak ada yang bergegas untuk menunaikan shalat Maghrib
Tata sangat ingin menegur mereka tapi tata takut
Tata kembali masuk kedalam kamarnya dan menjalankan sholat Maghrib
Saat sedang berdoa Tata mendengar suara deru mesin mobil
Tata bergegas menyelesaikan sholatnya dan keluar dari dalam kamarnya lalu berjalan cepat mencari keberadaan keluarganya tapi Tata tidak menemukan siapapun
"hiks hiks hiks Tata di tinggalkan lagi" ucap Tata terisak karena semua keluarganya pergi tapi Tata tidak mereka ajak
"perut Tata lapar" ucap Tata di sela isak tangisnya
Tata berfikir apakah dia makan dirumahnya tapi Tata takut mamanya marah jika Tata makan tanpa bilang dulu sama mamanya
Tata ingin masuk kedalam kamarnya tapi tata melihat boks bekas donat yang Keluarganya tadi makan
Tata mendekati meja itu dan mengambil boks bekas donat itu Tata ingin membuangnya tapi Tata membuka boks itu dia melihat ada sisa saos coklat di boks itu Tata jadi teringat jika tadi waktu akan pulang bu Rt dan beberapa ibu-ibu di kampung neneknya memberikan nya Roti dan susu kotak
Tata bergegas berjalan masuk kedalam kamarnya dan mencari Tasnya
Tata membuka Tasnya dan mengambil kantong plastik yang di berikan bu Rt dan ibu-ibu tadi siang
Saat Tata membuka kantong plastik itu Tata buka dan keluarkan semua isinya karena Tata ingin tau apa saja yang tetangga-tetangganya berikan
Tata sangat terkejut karena di dalam kantong plastik itu bukan hanya Roti dan susu kotak tapi juga ada beberapa lembar uang lima ribuan,uang sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan bahkan ada empat lembar uang lima puluhan entah siapa yang memberikannya
"Ya Allah Alhamdulillah " ucap Tata meneteskan air matanya terharu dengan perhatian para tetangganya di sana
Tata segera mengumpulkan uang itu lalu membungkusnya dengan kertas buku yang di sobeknya dari buku tulisnya
Tata menyisakan uang lima ribu di dalam tasnya untuk di pakainya jajan di sekolahnya esok hari
Tata menyimpan bungkusan uangnya itu di tempat aman agar tidak ada yang menemukan uangnya
"Ya Allah terima kasih Atas rezkimu" ucap Tata pelan dan tersenyum
"Alhamdulillah rezeki anak Sholehah " ucap Tata lagi lalu mulai memakan rotinya dan juga susu kotaknya
"mungkin Rasanya enak kalau aku beri saos donat " ucap Tata lalu keluar dari dalam kamarnya dan mengambil boks donat yang di simpannya di meja tadi
Tata masuk kedalam kamarnya lalu memakan rotinya karena tidak ingin keluarganya tiba-tiba datang dan melihatnya makan roti
Tata pun menggosokkan rotinya di saos donat yang lengket di boksnya
"ah di bayangkan saja lagi makan donat"ucap tata pada dirinya sendiri
"alhamdulilah, Tata sudah kenyang "ucap Tata lalu keluar dari dalam kamarnya dan membuang sampah bungkus roti dan susu kotaknya serta boks donat bekas keluarganya
Setelah itu Tata minum Air putih agar rasa manis di lidahnya hilang dan menambah rasa kenyang di perutnya
"ini masih ada tiga bungkus roti dan lima kotak susu biar aku simpan aja ahk di dalam Tas
besok satu untuk sarapan dan satu lagi untuk siang, satunya lagi untuk malam" ucap tata memasukkan lagi rotinya kedalam plastik lalu memasukkan kedalam tas pakaiannya
Hanya satu bungkus roti dan satu kotak susu di sisakannya dan di simpannya kedalam tas sekolah nya
Tata merebahkan tubuhnya kecilnya di atas kasur lusuh pemberian kedua orang tuanya
Tata memejamkan matanya karena merasa sangat lelah
Tak butuh waktu lama Tata tertidur
Bahkan kedua orang tuanya dan ketiga kakaknya pulang dari makan malam di luar tata tidak rasa lagi
.ngga pernah brfikir kah kluarga hancur karena ada anak yg tersakiti oleh mereka
..