NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran Hebat

Malam hari

Di kediaman Keluarga Aksa, seluruh anggota keluarga tampak sedang menikmati makan malam bersama di meja makan besar. Namun, ada satu sosok yang terlihat diam saja dengan piring penuh makanannya.

"Hanum, kenapa kamu tidak makan?" tanya Mirna, saat memperhatikan menantunya itu sejak tadi. Sesaat Hanum tersadar, menolehkan wajahnya yang lesu ke arah Mirna sambil memaksakan senyum

"Hm, maaf Bu." dia lantas meraih sendok dan perlahan mulai menyantap makanannya, walaupun terasa sulit untuk menelan.

"Oh, ya Aksa," sahut Mirna dengan sorot mata penuh harapan

"Besok kalian berdua akan pergi berbulan madu, jadi segeralah bersiap setelah makan ini." dia meletakkan dua lembar tiket pesawat dan voucher hotel di depan putra tunggalnya itu, rona bahagia terpancar jelas di wajahnya.

Namun, Aksa tersentak, "Apa Itu harus dilakukan, Bu?" jelas sekali, Aksa menunjukkan rasa keberatan yang luar biasa. Tapi Mirna langsung menatap nya dengan tegas.

"Jangan lupa kesepakatan kita, Aksa. Ini demi kebahagiaan kalian berdua dan keluarga ini." Di sudut mata Mirna, terlihat kerlingan licik dan kekecewaan yang tak ingin ia tunjukkan.

Aksa hanya bisa menghela nafas berat, kemudian pasrah menjawab "Baiklah, Bu, kami akan melakukannya."

Sementara itu, Hanum hanya terdiam. Tak ada suara yang mampu keluar dari bibirnya saat mendengarkan percakapan ibu dan anak itu. Hati Hanum tersayat, menangis dalam sepi, merasa dipaksa mengikuti arus yang tak ia inginkan

Dia tak berani menyelak apa lagi sampai ikut campur, walau sebenar nya dalam hati Hanum sudah bertanya tanya tentang kesepakatan yang belum dia ketahui. Dia merasa, banyak sekali drama di dalam pernikahan nya.

"Nah, gitu donk Nak, kamu itu harus gencar melakukan nya dengan Hanum agar cepat membuahkan hasil." kini giliran Robi sang Ayah mertua yang ikut menimpali obrolan mereka.

"Tapi ingat, Ibu, Ayah, hanya tiga hari saja, tidak lebih. Karena di kantor sedang banyak pekerjaan." Aksa yang memang pada dasar nya adalah anak yang berbakti dan sangat patuh itu, dia takkan pernah bisa menolak keinginan kedua orang tua nya.

"Iya Nak, tiga hari juga sudah cukup qo." Mirna sudah tersenyum lebar mendengar putra nya yang setuju dengan rencana Honeymoon yang telah di buat matang matang oleh nya.

"Ibu, Ayah, maaf aku sudah selesai, aku ijin kembali ke kamar." sela Hanum, yang langsung beranjak dari duduk dan pergi melangkahkan kaki nya.

"Tunggu, Hanum. Apa kamu baik-baik saja? Apa perlu Ayah panggilkan dokter ke rumah?" tanya Robi dengan wajah cemas, saat melihat menantu perempuannya itu berwajah sangat pucat pasi dan bermata sembab.

"Heum, tidak perlu, Ayah. Hanum baik-baik saja, hanya sedikit pusing," sahut Hanum sambil tersenyum tipis.

Dalam hati anak yatim ini, merasa sedikit bahagia. Karena bisa mendapat perhatian dari ayah mertuanya, meskipun dia tahu dirinya hanya alat untuk melahirkan cucu mereka.

"Ya sudah, kamu istirahat saja di kamar, dan bersiap untuk kepergian besok," saran ibu Mirna.

"Baik, Bu," tutur nya, sambil melanjutkan langkah menuju lift tanpa menoleh. Apa lagi memperdulikan keberadaan Aksa.

Sepanjang hari ini, dia sengaja tak menatap sang suami. Yang sejak tadi berusaha bicara dengannya namun dihindari.

Aksa tampak kesal, bahkan diam-diam selalu melirik wajah cantik Hanum yang dikelilingi aura dingin. Dia menyadari kalau sang istri sedang merajuk padanya karena kejadian di toilet, tetapi dia berusaha terlihat cuek dan tak peduli.

Pada kenyataannya, entah kenapa hatinya terasa gusar melihat sikap Hanum yang sangat berbeda. Tapi dia terlalu gengsi untuk memulai pembicaraan lebih dulu.

Tring.! lift sudah terbuka dan membawa diri Hanum ke lantai tiga, tempat kamar nya berada. Namun baru saja akan membuka pintu, mendadak ada tangan yang menarik tubuh nya dan langsung memojokkan nya ke sudut tembok. Brugh!

"Auw.." rintih Hanum.

"Apa sekarang kamu sedang menantang ku.! Berani sekali mengacuhkan seorang Aksa Wijaya.!" tutur Aksa yang pada akhir nya mengejar keberadaan sang istri.

Mendengar itu, Hanum menatap tajam Aksa dengan kilatan marah di mata nya.

"Lepas, Mas!" teriak Hanum, menggeletar keras dan berusaha melepaskan diri. Tetapi tenaga luar biasa Aksa membuatnya tak mampu untuk beranjak.

"Wah, wah, sungguh lancang sekali kamu berteriak padaku. Apa kamu tak takut dengan akibatnya! Aku bisa memberikan hukuman yang lebih keras untuk membuatmu jera.!" saat ini emosi Aksa mencapai puncak. Dia pun menyeret istrinya dengan paksa masuk ke dalam kamar, pintu ditutup keras hingga bergetar. Brugh!

Dinding ruangan bergema, membuat Hanum tersentak kaget mendengar nya.

Dalam luapan amarah nya, Aksa mengambil borgol, cambukan, dan penutup mata dari dalam laci lemari. Jantung Hanum semakin berdetak kencang melihat hal itu, dia tidak mengerti kenapa suaminya mendadak menjadi begitu sadis.

"Mas, ma-u apa dengan benda-benda i..tu.?" suara Hanum terbata, Sekujur tubuhnya gemetar tak terkendali karena rasa takut yang mencekik.

Tapi Aksa mengejek, "Cih, masih bertanya untuk apa?" dia tersenyum mengerikan, karena geram dengan keberanian istrinya.

"Sini, cepat masukkan tanganmu ke dalam borgol ini!" perintahnya dengan nada dingin dan penuh amarah. Namun, tak henti-hentinya Hanum menolak

"Tidak, tidak mau.! Aku tidak mau.." serunya penuh ketakutan dan air mata yang mengalir deras melukis wajahnya.

"Turuti perintah ku.!"

"Tidak, Mas! Cukup!! Aku tak tahan hidup seperti ini lagi. Aku akan mengembalikan uang pemberian dari Ibu mu, dan aku ingin kita bercerai sekarang juga!" ujar Hanum dengan tegas, dadanya naik turun karena marah dan sakit hati. Dia tak sanggup lagi diperlakukan tak manusiawi oleh suaminya.

Dan Plakk.! Tamparan keras melayang ke pipi mulus Hanum tanpa ampun. "Auw, sakit, Mas," rintih nya.

"Berani sekali upik abu satu ini! Sudah jadi pembangkang rupanya," geram Aksa, lalu dengan mudahnya ia menggendong istrinya seperti membawa karung beras.

"Lepas, Mas, lepas!" Hanum berusaha sekuat tenaga memukul-mukul tubuh Aksa, tapi sia-sia belaka. Hingga akhirnya Aksa menghempaskan sang istri ke atas kasur dan menindihnya dengan kuat agar tak bisa melarikan diri.

"Jangan pernah berharap kamu bisa lepas dari ku Hanum! Aku sudah membayar mu, jadi sampai kapan pun kamu akan tetap jadi mainan ku. Ingat itu!" Perkataan Aksa membuat Hanum semakin murka. Hatinya terluka, dan harga dirinya diremehkan. Bagaimana bisa, ia hidup bersama dengan pria yang menyakitinya begitu dalam? Keinginannya untuk melepaskan diri dari jeratan Aksa pun semakin menggebu, meski tak tahu kemana dia akan pergi mencari kebahagiaan.

Hingga tamparan pun melayang ke wajah tampan nya, Plakk..

"Berhenti mengatakan itu Aksa! Aku bukan wanita murahan!" teriak Hanum menggelegar.

Aksa sesaat terdiam, dan menatap Hanum dengan mata terbelalak. Wajahnya menampilkan rasa tak percaya bercampur amarah.

Tanpa ampun, Hanum mendorong tubuh Aksa dengan keras. Bahkan membuatnya jatuh tersungkur dari ranjang. Brugh!

Siapa sangka wanita yang biasanya lemah lembut, kini berubah drastis menjadi begitu buas dan tak ragu berlaku kasar padanya.

"Auw..." sekarang giliran Aksa, yang meringis menahan sakit yang menyeruak di tubuhnya. Sementara itu, Hanum memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melarikan diri.

Namun, Aksa sigap bangkit dan mengejar Hanum yang hendak kabur dari nya.

"Lepas! Lepaskan!" jerit Hanum ketika sudah tertangkap kembali oleh suaminya.

"Hanum! Kamu sungguh membuatku marah!" emosi Aksa memuncak, matanya menyala merah. Ia menghempaskan tubuh Hanum ke ranjang besar, dan dengan kasar merobek pakaian istrinya satu persatu. Srett.. Srett..

"Tidak, jangan lagi, lepaskan!"

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!