Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 ingat pulang juga
Dimas berjalan masuk kedalam rumah setelah melepaskan sepatunya dan menyimpannya di tempatnya karena dia tau istrinya sangat tidak suka jika sepatunya di taruh tidak pada tempatnya
Dimas berjalan masuk ke arah sang istri dan putrinya berada dan benar saja mereka berdua sedang asik bermain
Hanum memang pura-pura tidak tau dan mendengar ucapan salam dari ayah putrinya itu walaupun hanum membalas salam itu dengan sangat pelan bahkan hanya dia dan putrinya yang mendengarnya
"sayang serius amat, sampai-sampai papa pulang nggak di dengar " ucap dimas saat sudah berada di dekat istrinya itu
"oh sudah pulang mas!? Maaf tadi aku nggak dengar " jawab Hanum dengan suara terdengar dingin
Degg
jantung dimas berdegup kencang karena baru kali ini istrinya bersikap dingin seperti ini padanya tidak seperti biasanya
Dan panggilan hanum padanya juga tidak seperti biasanya jika ada baby Nata di tengah-tengah mereka
"eh anak papa sini sayang "ucap dimas mengulurkan tangannya pada putrinya itu namun baby nata malah berbalik memeluk leher mamanya dengan erat
"loh kok seperti itu sayang,ini papa loh" ucap Dimas kecewa karena putrinya menolaknya
"mungkin dia merasa asing sama kamu mas,kan sudah lama baby Nata nggak liat kamu
Setiap aku minta video call pasti kmau nolak dan inilah hasilnya putrimu tidak lagi mengenalimu " jawab Hanum menahan sesak di dadanya
"lebih baik kamu bersih-bersih dulu deh mas soalnya bau parfummu aneh tidak seperti biasanya baunya seperti bau kembang melati
Kayak bau kuntilanak aja!? Ucap hanum lagi sengaja mengatai istri simpanan suaminya kuntilanak
Kasian mbak kunkun yang nggak tau apa-apa jadi kambing ungu
Degg
Lagi-lagi jantung Dimas berdetak kencang mendengar ucapan istrinya lalu dia mengendus bau di badannya dan benar saja di lengannya ada bau parfum Siska yang tertinggal mungkin saat siska bergelayut manja padanya saat dia berpamitan pulang
"masa sih sayang !? Mungkin tadi waktu di bandara ngak sengaja bersenggolan dengan cewek dengan bau parfum seperti ini" jawab dimas
"oh ya benarkah mas!? Ya sudah kamu bersih-bersih dulu mungkin karena bau parfum aneh itu anakku jadi takut sama kamu" jawab Hanum
"anakku!? Maksudnya apa sayang !?" tanya dimas
"oh maksudnya Bany Nata mas" ralat Hanum mencoba tersenyum Namun rasa mual yang di rasakannya
"ya sudah mas bersih-bersih dulu kalau begitu " jawab dimas dan beranjak masuk kedalam kamarnya
Hanum tidak mengikutinya masuk kedalam kamar karena hanum memang sudah sangat malas pada laki-laki penghianat itu
dimas sebenarnya heran dengan perubahan sikap istrinya itu namun dimas berfikir jika istrinya bersikap dingin seperti itu karena kesal
Baru kali ini dimas pergi dengan waktu yang lama selama sebulan lebih beberapa hari
Dimas juga tidak ingin meninggalkan istri mudanya yang sedang ngidam
Siska Sangat manja dan tidak ingin dimas jauh darinya
Flashback
Sebelum dimas pulang kerumah Hanum siska meminta Dimas untuk membelikannya rumah yang dekat dari kantornya agar Dimas bisa pulang makan siang kerumahnya atau pun sebelum pulang kerumah hanum
Siska sudah berhenti bekerja karena tersiksa dengan kehamilannya
Setiap pagi siska mengalami morning sickness yang Sangat menyiksanya
Itulah alasan dimas tidak pulang selama sebulan ini karena Siska benar-benar tidak bisa di tinggalkannya
"mas kamu beneran mau ninggalin aku!? " tanya siska saat dimas sudah berpamitan pulang
Siska bergelayut manja di lengan suami hasil rebutannya itu
"iya sayang,mas harus pulang takut nanti hanum curiga" jawab dimas
"kapan sih mas kamu menceraikan istri bodohmu itu!?" tanya siska
"nanti sayang tapi bukan sekarang, kasihan Baby Nata dia masih Sangat kecil jika kami bercerai " jawab dimas
"trus sampai kapan kita akan seperti ini mas!?" tanya siska lagi masih menahan dimas untuk pergi
"sabar ya sayang, sekarang yang harus kamu perhatikan adalah kesehatan buah cinta kita sayang juga kesehatan mu " jawab dimas menjawil hidung pesek Siska
"iya mas tapi kamu harus janji ya sarapan,makan siang dan malam harus sama aku" ucap Siska manja
"iya sayang "jawab dimas
setelah melalui drama yang panjang akhirnya dimas bisa pulang kerumah Hanum
Flashback off
Setelah mandi dimas merasa heran karena tidak seperti biasanya di ranjang tidak ada pakaian gantinya yang hanum siapkan
Setelah berpakaian dimas keluar dari dalam kamarnya dan menemui anak dan istrinya
Dimas tersenyum melihat putrinya sangat lincah merangkak kesana kemari namun saat dimas mendekati mereka Baby Nata malah naik kepangkuan sang ibu dan menyembunyikan wajahnya di dada sang ibu
"kenapa sayang !?" tanya hanum lembut pada putrinya
Baby nata hanya menggelengkan kepalanya
"lihatlah mas anakmu saja merasa asing denganmu " ucap hanum dalam hatinya sekuat mungkin hanum menahan rasa sakit dalam dadanya agar suaminya itu tidak tau apa yang di rasakannya
Sayang sini nak,ini papa sayang " ucap dimas memegang lengan mungil putrinya itu namun bukannya baby Nata membalikkan tubuhnya tapi malah menangis ketakutan
"jangan di paksakan mas,kasian Nata ketakutan biarkan dulu dia terbiasa lagi denganmu " ucap hanum lalu menggendong putrinya dan menenangkannya
Hanum masuk kedalam kamar dan menidurkan putrinya di ranjang lalu memberikannya asi berharap Putrinya itu tenang
Dan benar saja setelah mendapatkan asi dari sang ibu baby nata menjadi tenang walaupun masih terdengar isakan tangisnya sesekali
Bahkan baby nata sekarang tertidur lelap dalam dekapan sang ibu
Dimas masuk kedalam kamar dan melihat anak istrinya sudah berada diatas ranjang
Hanum yang tau jika dimas masuk kedalam kamar hanum segera menutup sumber kehidupan Putrinya
Hanum tidak ingin Dimas melihatnya walaupun dimas masih punya hak atas dirinya tapi hanum merasa tidak rela disentuh lagi oleh suaminya itu apalagi hanum sempat melihat tanda merah di leher dimas dan hanum sangat tau tanda apa itu
Hanum bergidik jijik dengan itu semua
hanum pura-pura tidur agar dimas tidak meminta haknya pada dirinya
Dimas menatap punggung istri pertamanya penuh damba sudah lama dia tidak menyentuh istrinya itu
Seorang wanita yang cantik dan penyabar yang tidak pernah mengeluh maupun menuntut banyak hal padanya
Namun hanya hatinya dan matanya tertutup hawa nafsu di rela mengkhianati cinta mereka yang begitu sangat sulit di dapatkannya
Dulu dimas menaklukkan hati hanum dengan susah payahnya dan juga banyak saingan yang juga menginginkan hanum menjadi milik mereka
setelah mendapatkan cinta dan hati hanum Dimas masih saja terus berjuang mendapatkan restu dari kedua orang tua hanum dan orang tuanya juga kedua kakak hanum
Hanum yang juga ikut berjuang bersamanya Hingga hati Keluarga hanum luluh dan mendapatkan restu untuk menikah walaupun orang tuanya sendiri tidak Merestui hubungan mereka dimas Tidak mempedulikannya dan tetap menikahi hanum gadis pujaannya itu tapi sekarang bukan lagi Hanum yang menjadi wanita pujaannya ada wanita lain yang mematahkan semua kepercayaan hanum Dan Keluarganya
Hanya karena hawa Nafsu Menguasai otak atas dan bawahnya hingga rela mengkhianati Cinta suci hanum dan putrinya
Dimas duduk di tepi ranjang menatap dua wanita cantik di depannya itu tapi saat dimas ingin merebahkan tubuhnya tiba-tiba saja ponselnya berdering nyaring sehingga baby nata kembali terbangun dan menangis karena terkejut dengan suara ponsel dimas
"mas tolong suara ponsel kamu kecilkan lihat Baby nata jadi terkejut " ucap Hanum merasa kesal pada dimas
Hanum sangat tau siapa yang meneleponnya malam-malam seperti itu
"maaf sayang ini telpon dari teman kantor " jawab dimas tanpa Hanum tanya
"Saya nggak peduli mas itu telpon dari siapa ,sekalipun itu dari selingkuhanmu aku tidak peduli yang aku peduli saat ini kenyamanan putriku " jawab hanum begitu menohok di hati dimas
Hanum benar-benar sudah tidak perduli lagi jika Dimas akan marah yang penting saat ini putrinya bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman
Ponsel dimas kembali berdering dan Hanum sangat geram karena Dimas mendiamkan ponselnya itu dan suara deringan ponselnya Sangat mengganggu
"mas tolong keluarlah dan angkat telpon kamu itu sebelum aku yang mengangkat telponnya dan memberikannya peringatan Karena ini sudah jam istirahat
Aku dan anakku butuh istirahat jadi tolong beri tahu padanya jika kamu sudah dirumah ini jangan menggangguku dan putriku dengan menelpon terus terusan " ucap hanum dengan sangat kesal
Dimas hanya melongo karena baru kali ini istrinya itu yang di kenalnya penyabar berbicara keras padanya
"mas kamu dengar kan apa yang akau katakan " ucap Hanum lagi dan kali ini hanum sudah berdiri di Depan dimas
Hanum dapat melihat siapa yang menelpon
Namun dahi hanum mengernyit karena nama di ponsel suaminya itu bukan Siska yang jamilah katakan tapi Siswanto