NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:52.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Awal Pagi Milik Jennifer Chan

Jennifer Chan mendapati meja makan telah kosong, tak seorangpun terlihat disana.

Biasanya setiap anggota keluarga di rumah ini akan berkumpul untuk sarapan pagi sebelum mereka memulai aktivitas sehari-hari.

Jennifer menarik kursi seraya memandang dingin ke arah meja makan.

Baik hidangan sarapan juga tidak tersaji pagi ini meski aturannya menu sarapan selalu dihidangkan setiap pagi sebelum berangkat sekolah.

Jennifer Chan menghela nafas pelan sembari duduk di kursi meja makan dengan memandang jauh ke depan.

Tidak terlihat seorangpun pelayan di rumah ini yang biasanya akan melayani dirinya.

Jennifer melirik ke arah ponsel miliknya di atas meja, waktu telah menunjukkan angka enam pagi dan saatnya dia harus berangkat ke sekolah.

Tidak akan sempat jika harus sarapan sekarang sedangkan waktunya tidak cukup untuk meminta pelayan menyiapkan makan pagi untuknya.

Jennifer segera meraih ponsel miliknya lalu tergesa-gesa dia pergi.

Setengah berlari keluar ruangan makan menuju pintu utama rumah yang letaknya sangat jauh, kira-kira jaraknya sekitar 10 meter dari arah depan rumah.

DUK!

Tiba-tiba Jennifer menubruk seseorang saat dia melewati ruangan tengah sambil berkata gugup.

"Ma-maaf..., aku tidak sengaja...", ucapnya seraya membungkuk berulang-ulang.

"Tidak apa-apa, lainkali berhati-hatilah !" sahut suara itu yang terdengar mirip suara laki-laki.

Jennifer Chan sejenak terdiam tanpa mencoba melihat ke arah suara itu berasal, kembali meminta maaf atas kecerobohannya.

"Aku minta maaf karena telah menubrukmu", ucapnya lagi.

"Bukan masalah...", jawab suara itu lalu tertawa pelan.

Jennifer langsung mendongak ke arah suara orang yang sedang tertawa itu, sepertinya dia menjadi penasaran.

Saat Jennifer melihat ke arah depan, dia melihat seorang yang ternyata laki-laki.

Laki-laki itu sangat asing bagi Jennifer Chan karena dia tidak mengenalnya sebelumnya, bahkan dia tidak pernah bertemu dengannya.

"Siapa kamu ? Bagaimana bisa kamu ada di rumahku ?" tanya Jennifer Chan terkejut.

Laki-laki itu lalu tersenyum seraya mengulurkan tangannya ke arah Jennifer Chan.

"Salam kenal dariku, namaku Xiuhuan, aku keponakan dari tante Li Wei Chan, dua generasi ketiga belas keluarga Huang pemilik armada kapal terbesar di Shanghai", ucap laki-laki itu berterus terang.

"Rupanya kau keponakan ibu tiriku, pantas saja aku tidak mengenalimu", sahut Jennifer seraya tersenyum samar.

"Apa tante Li Wei tidak pernah menceritakan tentangku ?" tanya Xiuhuan.

"Tidak !" sahut Jennifer.

"Oh... ?!" ucap Xiuhuan tertegun.

"Baiklah, aku akan berangkat ke sekolah sekarang karena aku sudah sangat terlambat", kata Jennifer Chan seraya menaikkan tali tasnya ke atas bahunya.

"Apa kau diantar ke sekolah ?" tanya Xiuhuan.

"Ya, aku diantar sopir setiap pagi ke sekolah", sahut Jennifer.

"Mmm, baiklah, selamat jalan ! Sampai jumpa lagi... ?!" ucap Xiuhuan.

"Namaku Jennifer Chan dan salam kenal dariku", kata Jennifer lalu memutar tubuhnya hendak pergi.

Namun, tanpa sengaja Jennifer terjatuh karena kakinya tersangkut tali sepatunya yang tidak terikat baik.

"Akh !!!" pekiknya kaget.

Jennifer tidak menyadari jika tangannya menarik ujung kerah milik Xiuhuan sehingga robek dan mereka berdua terjatuh ke atas lantai rumah.

BRUK !

Tepat pipi tembemnya melekat di atas permukaan lantai, menyebabkan rasa dingin yang menjalar ke sekujur tubuhnya sedangkan tubuh Jennifer telungkup di lantai dengan Xiuhuan berada di atasnya.

"Uhk ?!" keluh Jennifer lalu berkata pelan. "Bisakah kau segera menyingkir dari atas punggungku ?! Karena aku tidak bisa bergerak sedikitpun...", sambungnya.

Terlihat raut wajah Jennifer berubah merah padam serta kesakitan.

Xiuhuan masih terdiam terbaring di atas punggung Jennifer Chan tanpa dia bermaksud untuk berpindah tempat.

Membuat Jennifer semakin tertekan karena dia menjadi kesulitan untuk bernafas lega akibat tubuhnya tertindih badan Xiuhuan.

"Tolong..., segeralah pergi dari atas punggungku, aku tidak dapat bernafas, Xiuhuan...", ucap Jennifer.

"Oh, maaf...", sahut Xiuhuan terburu-buru menjauh dari atas badan Jennifer.

"Fuih... ?!" hela nafas Jennifer ketika Xiuhuan pergi dari atas punggungnya.

"Apa kau baik-baik saja ?" tanya Xiuhuan yang terdengar sangat mengkhawatirkan kondisi Jennifer Chan.

Xiuhuan lalu mendekat ke arah Jennifer, dia bermaksud untuk membantu gadis itu, memang terlihat jika Jennifer kesusahan berdiri karena badan gemuknya menyebabkan dia sulit bangun.

"Aku akan membantumu, Jennifer", ucap Xiuhuan.

"Aku bisa berdiri sendiri, jangan pedulikan aku, Xiuhuan", sahut Jennifer yang mencoba bangun dari atas lantai rumahnya.

Sayangnya Jennifer tidak dapat melakukannya, meski dia berulangkali untuk bangun tetap saja dia akan jatuh kembali.

"Biarkan aku membantumu !", kata Xiuhuan yang tampak iba dengan keadaan Jennifer.

"Biarkan aku, Xiuhuan...", sahut Jennifer yang mencegah Xihuan untuk membantunya bangun dengan mengarahkan tangannya ke arah laki-laki berwajah rupawan itu agar dia menjauh darinya.

Jennifer berusaha untuk berdiri tetapi dia kesulitan melakukannya karena berat badannya yang berlebih sehingga menyulitkannya untuk itu.

"Aduh...", pekiknya lalu duduk bersimpuh di lantai sambil menatap muram.

Usahanya benar-benar sia-sia karena Jennifer tidak dapat berdiri atau bangun dari atas lantai rumah bahkan dia tetap berada di sana dan duduk melamun.

Xiuhuan semakin prihatin dengan keadaan Jennifer Chan saat dia melihatnya kesulitan untuk berdiri.

Kembali Xiuhuan mengulurkan bantuannya kepada Jennifer agar gadis itu dapat bangun dari atas lantai rumahnya.

"Ayolah, Jennifer ! Jangan keras kepala ! Biarkan aku menolongmu agar kau bisa berdiri !" kata Xiuhuan.

Xiuhuan menghampiri Jennifer lalu mencoba menolongnya sembari berkata pada gadis muda itu untuk tidak lagi menolak pertolongannya.

"Jika kau terus-terusan menolak kebaikan seseorang padamu maka kau akan terpuruk sendirian bahkan kau bisa menjadi orang yang merugi, Jennifer", ucapnya.

Jennifer Chan tidak menjawab perkataan Xiuhuan padanya, dia hanya diam saat keponakan ibu tirinya membantunya bangun dari atas lantai rumah.

"Dan kau bisa terlambat ke sekolah, Jennifer", ucap Xiuhuan.

"Ya, aku tahu itu...", sahut Jennifer.

"Apa kau tidak apa-apa ? Apa kau tidak terluka ?" tanya Xiuhuan agak cemas.

"Aku baik-baik saja", sahut Jennifer sambil menggeleng pelan.

"Syukurlah, kalau keadaanmu baik-baik saja karena aku sangat cemas jika kau sampai terluka, Jennifer", ucap Xiuhuan.

"Tidak apa-apa, Xiuhuan", kata Jennifer yang akhirnya dapat berdiri tegak dengan berpegangan pada pundak Xiuhuan.

"Syukurlah...", ucap Xiuhuan lalu mendesah lega.

Xiuhuan tersenyum tipis ketika melihat Jennifer Chan yang kelihatan baik-baik saja meski wajah gadis itu tidak menampakkan ekspresi senang.

"Apa kau bisa berjalan ke arah depan rumah ?" tanya Xiuhuan.

"Ya...", sahut Jennifer Chan lalu membalikkan badannya, hendak pergi dari arah Xiuhuan.

"Selamat jalan, Jennifer", ucap Xiuhuan tiba-tiba saat gadis itu akan melangkahkan kakinya maju ke depan.

Wajah Jennifer Chan langsung berubah memerah karena malu atas sikap Xiuhuan yang tampak baik padanya.

Jennifer agak menundukkan pandangannya ke arah bawah ketika Xiuhuan memberinya ucapan salam.

Jelas jika Jennifer Chan sangat malu karena sikap baik Xiuhuan meski laki-laki tampan itu tahu kalau kehadirannya tidak disenangi oleh Jennifer di rumah ini. Namun, Xiuhuan tetap memperdulikan keadaan Jennifer serta mencemaskannya.

Terdengar suara Jennifer saat dia menyahut salam dari Xiuhuan.

"Terimakasih...", sahut Jennifer Chan seraya berlari pergi dengan langkah berat menuju ke depan rumah.

Xiuhuan hanya memandangi kepergian Jennifer Chan dari arah kejauhan, tempatnya berdiri saat ini, seulas senyuman lalu membayang samar dari wajah tampannya ketika melihat gadis itu pergi.

"Semoga harimu bahagia di hari ini, Jennifer...", gumam pelan Xiuhuan.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!