NovelToon NovelToon
Mencintai Mantan Istri

Mencintai Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:109.1k
Nilai: 5
Nama Author: gebi salvina

Seperti kata pepatah, "Setelah kehilangan, barulah dia menyadari perasaannya." Itulah yang dialami oleh Revandra Riddle, pria berusia 30 tahun yang menikahi Airin Castela dalam pernikahan kontrak selama 5 tahun. Pernikahan mereka terjadi karena perjodohan; kedua orang tua Revan sangat menyukai Airin, sementara Erika Queen, kekasih Revan, justru menjadi sosok yang dibenci. Untuk itu, demi memisahkan mereka berdua, orang tua Revan menjodohkan dirinya dengan Airin.
Namun, selama pernikahan itu, Revan tak pernah memberi hatinya pada Airin. Ia terus berlaku kasar dan dingin, menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap istrinya. Namun, takdir seakan ingin memberinya pelajaran; suatu hari, Revan mengetahui bahwa Erika, sang pujaan hati yang ia lindungi selama ini, ternyata telah mengkhianatinya. Detik itu juga, Revan tersadar akan kesalahannya. Airin yang selama ini bersabar dengan segala perlakuan buruknya, justru merupakan wanita yang setia dan mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Revan menaiki tangga menuju lantai atas, langkah kakinya terasa berat dan ragu. Sesampainya di depan pintu kamar Airin, ia menghentikan langkahnya sejenak. Dengan perasaan berkecamuk, ia mengangkat tangan dan mengetuk pintu beberapa kali.

"Airin, buka pintunya," panggil Revan dengan suara yang terdengar lemah. Di dalam hati, ia tidak tahu apa yang ingin dilakukannya saat ini, tetapi rasa gelisah tak bisa ia hindari.

Tak ada jawaban dari Airin, namun pintu kamar terbuka perlahan. Airin muncul dengan penampilan yang rapi, mengenakan gamis cantik yang serasi dengan kerudung yang dikenakannya. Wajahnya tampak mempesona, membuat Revan merasa kagum.

"Kamu mau kemana?" tanya Revan dengan nada ingin tahu, sambil memperhatikan penampilan Airin yang tampak sangat cantik hari ini.

"Bukan urusanmu, kau urus saja kekasihmu itu, "jawab Airin dingin, menutup pintu kamar dan meninggalkan Revan yang masih terpaku di depan pintu, merasa bingung dengan situasi yang terjadi.

Airin mengabaikan panggilan Revan, dia sangat kesal, padahal nasi goreng buatannya hari ini sangat enak karena ada campuran udang kesukaannya, namun kenikmatan paginya harus terganggu dengan kedatangan Erika.

Revan berdiri di pintu, melihat kepergian Airin dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Hatinya berkecamuk antara penyesalan dan kebingungan. Ia merogoh sakunya, mengambil ponsel yang ada di sana, dan dengan cepat mencari-cari nomor Airin. Namun beberapa saat kemudian, dia tersadar bahwa dia tidak pernah menyimpan nomor ponsel Airin.

"Suami mana yang tidak punya kontak istrinya sendiri," gumam Revan dalam hati, merasa dirinya benar-benar tidak pernah memedulikan Airin selama ini. Rasa penyesalan semakin membebani hatinya, membuatnya hampir tidak bisa bernapas.

Mobil Airin meluncur perlahan hingga berhenti tepat di depan gerbang rumah mewah nan megah. Airin turun dari mobil dengan langkah anggun, mengenakan gamis yang menampilkan keanggunan dan kecantikannya. Hatinya berdebar kencang, namun ia berusaha untuk tetap tenang. Airin menekan bel rumah dengan jemarinya yang lentik, berdiri tegak dengan wajah tenang meski hatinya berkecamuk.

Pintu rumah terbuka perlahan, dan Mbok Minah, asisten rumah tangga yang setia, menyambut kedatangan Airin. "Mbak Airin," Sapa Mbok Minah dengan ekspresi terkejut dan bahagia.

"Iya, Mbok," jawab Airin sambil tersenyum ramah pada Mbok Minah, menyembunyikan kegelisahannya di balik senyum manisnya.

"Mama mana, Mbok?" tanya Airin, menanyakan keberadaan mertuanya dengan suara yang terdengar tegang namun sopan.

"Nyonya dan Tuan sedang sarapan, Mbak," jawab Mbok Minah, menunjuk ke arah ruang makan.

Airin mengangguk, lalu melangkah masuk dengan hati-hati, mengatur langkahnya agar terdengar ringan. Ia menapakkan kakinya di lantai marmer yang dingin, menyesuaikan langkahnya dengan ritme detak jantungnya yang semakin kencang. Setiap langkahnya terasa berat, namun ia tetap melanjutkan perjalanan menuju ruang makan.

Ketika Airin sampai di pintu ruang makan, ia mengintip ke dalam dan melihat kedua mertuanya sedang duduk di meja makan. Mereka terlihat akrab, seperti keluarga yang bahagia. Hatinya bergetar, merasakan iri dan cemas sekaligus.

Dengan langkah yang masih anggun, Airin memasuki ruang makan. Begitu melihat kedatangan menantu kesayangannya, mertuanya tersenyum lebar dan bangkit dari kursinya. "Airin, sayang, kau datang! Apa kabar?" tanya Utari dengan suara yang ramah dan hangat, seolah tak menyadari kegelisahan yang menggelayut di hati Airin.

Airin melangkah dengan senyuman manis di wajahnya. Ia mendekati mertuanya yang duduk di kursi makan. Meskipun usianya sudah tidak muda, kecantikan mertuanya masih terpancar jelas. Dengan sopan, Airin mencium punggung tangan kedua mertuanya sebagai tanda penghormatan.

"Alhamdulillah, aku baik, Ma. Mama sama Papa bagaimana? Kabar kalian baik, kan?" tanya Airin dengan nada penuh perhatian. Suasana hatinya terasa hangat saat melihat mertuanya tersenyum padanya.

Utari, mertuanya, membalas senyuman Airin dan menjawab, "Mama dan Papa baik-baik saja, Sayang. Duduk dulu, kamu kok datang sendiri? Revan mana?" Utari merasa heran.

Selama ini Airin dan Revan selalu menunjukkan kemesraan di depan keluarga, sehingga mereka semua mengira hubungan keduanya baik-baik saja.

Airin menghela napas sejenak, mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Utari. "Revan sedang ada urusan di kantor, Ma. Jadi, aku datang sendiri dulu," jawab Airin dengan tenang. Sebenarnya, Airin ingin berbicara tentang masalah yang sedang dihadapi dalam pernikahannya. Namun, ia tidak ingin mengecewakan atau membuat mertuanya khawatir.

Utari mengangguk, kemudian mengajak Airin untuk duduk di sampingnya. Mereka berdua mengobrol santai sambil menikmati sarapan, saling bertukar kabar dan cerita. Airin merasa bersyukur memiliki mertua yang begitu pengertian dan ramah, meskipun di dalam hati, ia tahu bahwa ada masalah yang sedang mengganjal dalam pernikahannya dengan Revan. Suatu saat nanti, ia harus berani menghadapi kenyataan dan membicarakannya dengan keluarga. Bagaimana pun juga, sebentar lagi dia dan Revan akan bercerai.

Awalnya, tujuan Airin datang kerumah mertuanya, ingin memberitahu mereka, bahwa dirinya ingin bercerai dengan Revan. Namun melihat wajah bahagia kedua mertuanya menyambut kedatangannya, membuat Airin enggan melanjutkan niatnya. Kedua mertuanya selalu perhatian dan sayang padanya, seolah-olah mereka adalah orang tua kandungnya sendiri.

"Aku harus membicarakan ini dengan Revan, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ini demi kewarasanku," gumam Airin sambil menyetir mobil

Airin memutuskan untuk melupakan kesedihan dan keengganannya untuk pulang ke rumah. Dengan semangat baru, dia menggenggam setir mobil dan mengarahkan kendaraannya menuju pusat perbelanjaan terdekat. Hatinya bersemangat, membayangkan segala hiburan yang akan dia nikmati hari ini; berbelanja barang-barang kesukaannya, menyantap makanan enak, bahkan menonton film di bioskop.

Saat berjalan di antara etalase toko, Airin terpesona oleh berbagai pakaian dan aksesori yang dipajang. Dia mencoba beberapa pakaian dan berpose di depan cermin, tersenyum lebar sambil melupakan sejenak masalah dalam rumah tangganya.

Tiba-tiba, ketika sedang asyik memilih tas yang cocok untuk pakaian barunya, Airin mendengar sebuah suara yang memanggilnya.

"Airin?" panggil suara berat itu. Airin menoleh dan terkejut melihat Bayu, sahabat dekat Revan berdiri di belakangnya dengan senyum ramah.

"Hei, Mas Bayu!" sapa Airin, berusaha menyembunyikan keterkejutan di wajahnya. "Apa kabar? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Bayu tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang putih. "Aku sedang ada pertemuan denga klien. Ternyata kita bertemu di sini. Sudah lama sekali kita tidak berjumpa, Airin. Bagaimana kabar kamu dan Revan?"

Mendengar pertanyaan itu, Airin merasa perasaannya yang semula ceria mulai suram kembali. Namun, dia tidak ingin membeberkan masalah pribadinya kepada Bayu. "Kami baik-baik saja," jawabnya singkat, berusaha tersenyum seindah mungkin. "Aku hanya ingin menikmati waktu untuk diriku sendiri hari ini."

Bayu mengangguk, meski dia tau seperti apa hubungan Revan dan Airin, namun dia tak ingin membeberkannya," Bagus kalau begitu. Kita semua perlu waktu untuk diri sendiri. Semoga kamu menikmati hari ini. Jika kamu butuh teman, aku ada di sini," ujarnya dengan ramah.

Dengan ucapan terima kasih, Airin melanjutkan perjalanan berbelanjanya. Meski hatinya masih sedikit tergores oleh pertemuan dengan Bayu, Airin bertekad untuk menikmati hari ini sebaik mungkin dan melupakan sejenak segala kekecewaan dalam hidupnya.

***

1
Jue
Kalau aku jadi Daniel dan Airin , Aku buat lingkup perniagaan Rudi papa tiri Airin , Semoga Kayla menikah dengan Revan dan di siksa oleh keluarga mertua sehingga menderita hidupnya , Tambahkan adik madu buat Kayla ,
Kalau Kayla hidup menderita maka Rudi akan turut menderita kemudian Ibu kandung Airin sakit hati ,
Biar Rudi tahu bagaimana derita Airin setelah kehilangan ibu kandung ketika melihat Kayla menderita , Biar Rudi dan Ibu kandung Airin merangkak di kubur Ayah kandung Airin demi memohon ampun ,
Dosa kita dengan Allah SWT itu mungkin di ampun tapi dosa kita dengan manusia bagaimana mahu mohon ampun kalau orang itu sudah tidak lagi ada di dunia .
merry jen
gila airinn nkhh 5 thnn msh Ting Ting,,hrss airinn bngkrut smuyy gmn tabiat y revann kumpuknn smuyy klurgaa trss critain dechh knp ai gk hamil crtainn smuyy klkuan revan
merry jen
dasraa kmuu kayy mulutt muu ituu munaa Medusa bgttt,,mogaa ajjj kelakuan kmuu virall biar tmnn muu yg UD kmu hasut sdrr sbnryy yg jhtt kejmm kmuu buknn airinn ,arinn UD kehilangan ksh syg dr mm kndung lbhh syg ank tri y dibndgkn ank kndung hnyy ke utgn rmh tngg y emng egoiss
Ulfah Putri234
cocok Revan sama Kayla...semoga gak mati gancet di dalam mobil iya kan🤪🤪🤪
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Sunaryati
Tergodalah Revan cowok gampangan cocok deh sama cewek gampangan, jadi Airin aman, kamu salah Kaila jika beranggapan merebut Revan, itu kamu memungut sampah yang dibuang Airin. Jadi Airin malah diuntungkan
Jumiah: danil & airin sebaik nya menjauh
dri keluarga revan
cari aman nya aj .

arin revan pokus dengan rumah tangga mu untuk mencai kebahagian yg sdh di genggam..
total 1 replies
Noey Aprilia
Dah lah revan.....nyerah aja,airin udh mlik orng lain jg....jd mau km jngkir blik sklipun,dia ga bkln blik lg sm km...mndingn sm kayla aja,cwek mrahan sm cwok mrahan....kan ccok....😁😁😁
Lee Mba Young
pasti tergoda tu si revan tp jng senang dulu Kayla si gadis munafik airin lo sdh gk mau ma revan, untung airin gk balikan ma revan, revan itu lemah mudah di bodohi dan imannya tipis ntar juga tidur ma Kayla tu.
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Diah Darmawati
nyeseggg seakan2 kita yg jd tokoh di ni novel..good job athor sdh bsa bkin baperrr😭😭😭🥰🥰🥰🥰
Tarminah Tarminah
mau kemena nih alurnya
Noey Aprilia
Diiihhh....
glirn ga undang aja,bru hboh...ga ush ngrsa jd krban deh,sdngkn klian jg tau spa pnjhatnya....iri blang dong,ga ush ftnah2 sgla.....tar airin bongkar kbusukan bpkmu sm emak tiri trcntamu....
Myra Myra
bila semu org tahu perangai buruk kayla...farah jgn sampai menyesal
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Aqil Aqil
sy curiga benarkah ibu farah ad ibu kandngx airin kok lbh pdl sm ank tirix ketimbang ank kandungx
Uthie
Jahat banget tuhhhh si Kayla 😡
Sunaryati
Farah benar- benar Ibu yang sangat egois dan buruk, mencari kebahagiaan sendiri dengan mengorbankan kebahagiaan anak kandungnya, bahkan secara tak langsung mencarikan musuh anaknya
Jumiah: gk salah klo airin gk memberiahukan pernikan nya ,buat ap jua gk ad gunanya jua ,yg ad menjadi batu kerikil penghalang kebahagian mu arin..lanjut
Jue: Perempuan jalang seperti Farah ini tidak akan pernah tenang hidupnya kalau sehari tak menganggu Airin , Apa dia tidak malu , Sekurang-kurangnya malu lah pada Arwah Ayah Airin yang telah tiada
total 2 replies
Tini Uje
eleeehh..g tau diri bgtt si kaila kaila emang nya lu sapeee 🤣🤣
Nur Adam
lnjut
Uthie
Harusnya kaya gtu dikasih tauin tuhhh .. biar orang tua nya si Revan tambah sadar kalau anak nya beneran sdh mengabaikan Airin, menyia-nyiakan dulu sekian tahun selama menjadi Istrinya 👍🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!