NovelToon NovelToon
Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: zi_hafs

Maritsa tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah menjadi janda..

Setelah kehilangan suaminya, Maritsa menemui beberapa rintangan dalam kehidupannya.
Bagaimana jika keluarga dari pihak mantan suami yang terus mengusik kehidupannya?

bahkan dia di ruduh merebut calon suami dari kakak iparnnya.

Mampukah Maritsa melewati semua itu?
Siapakah yang akan tetap bertahan disampingnya?

Yuk ikuti kisah Janda kuat yg satu ini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zi_hafs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Launching

"Saya mencari anda, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Zacky, mantan suami Fiona."

Adrenalin Maritsa berdesir seketika. Degup jantungnya tiba-tiba melaju begitu kencang. Tapi sebisa mungkin dia menutupi kegugupannya.

"Ada perlu apa anda mencari saya?"

"Saya ingin membahas tentang kejadian itu." Jawab Zacky datar.

"Tapi saya sudah melupakan dan menguburnya dalam-dalam. Jadi tolong jangan pernah ungkit lagi masalah itu. Maaf Tuan, sepertinya tidak ada yang perlu kita bahas dan anda bisa pergi dari sini sekarang juga." Maritsa sengaja mengusir Zacky. Degup jantungnya melaju dengan cepat. Seperti luka yang sudah kering, kini luka itu kembali menganga.

Ketika Maritsa hendak menutup pintu, Zacky sudah menghadangnya. Tenaga Zacky sangat kuat apalagi dengan kondisi Maritsa yang hamil besar tak mampu mengimbangi kekuatan lelaki itu.

Maritsa pun akhirnya mengalah..

"Saya mohon Nyonya, beri saya kesempatan untuk menjelaskan. Saya berjanji setelah ini saya tidak akan menganggu kehidupan anda lagi." Zacky sedikit memelankan suaranya agar Maritsa mau mendengar penjelasannya.

"Baik lah Tuan, silahkan masuk." Maritsa berusaha menahan gejolak di dadanya. Dia harus menyiapkan telinga dan hatinya untuk mendengar apa yang akan di lontarkan lelaki itu.

"Sebenarnya saya enggan menemui anda Nyonya, tapi setiap malam, saya tidak bisa tidur. Bayangan kejadian itu terus berputar di otak saya. Hati kecil saya mengatakan jika saya harus memberi tahu anda apa yang sebenarnya terjadi. Kedatangan saya kesini adalah memberikan bukti CCTV dan Rekaman percakapan mereka berdua yang sengaja di rekam oleh Fiona. Saya sendiri tidak mengerti apa maksud Fiona merekam semua itu."

Maritsa hanya terdiam mendengar ucapan Zacky. Dia sebenarnya penasaran. Tapi dia enggan untuk merespon dan membiarkan Zacky melanjutkan penjelasannya.

"Saya tidak ingin anda salah paham, jadi saya akan menjelaskan kronologi kejadian itu. Saya minta maaf, saya harus membereskan semua bukti kecelakaan itu agar tak ada satu orang pun mengetahuinya." Zacky menghela nafas sejenak.

"Saya tau istri saya bersalah, karena dia yang mengajak suami anda untuk bertemu. Saya disini juga bersalah dan ikut andil dalam kejadian ini."

Zacky langsung mengerutkan keningnya. Apa maksud dari ucapan Barra barusan?

"Semenjak saya dan Fiona menikah, rumah tangga kami tidak harmonis. Awalnya saya mencoba menerima takdir. Tapi setelah ijab kabul, kami malah bertengkar hebat. Kehidupan kami sangat dingin dan kaku. Tidak ada cinta dan kehangatan dalam pernikahan kami. Jujur, saya merasa kecewa dengan Fiona karena dia memutuskan untuk tidak memiliki keturunan dengan saya. Sejak saat itu sikap saya berubah menjadi acuh dan malas bicara. Hati saya begitu sakit mendengar penolakannya. Saya membiarkan Fiona sesuka hatinya. Tapi saya tidak menyangka jika kebebasan yang saya berikan, membuat Fiona lupa diri. Dia masih mengharap cinta suami anda dan ingin kembali seperti dulu."

"Apa maksud anda Tuan?" Maritsa mulai gemetar, tangannya sudah meremas gamisnya berulang kali.

"Maaf, bukan maksud saya berbicara lancang. Tapi saya mohon, dengarkan dulu penjelasan saya. Sehari sebelum kejadian itu, kami sempat bertengkar lagi karena dia meminta cerai. Fiona saat itu sedang kalut akhirnya dia mengajak suami anda ketempat dimana mereka dulu menghabiskan waktu bersama saat masih berpacaran. Fiona sangat mengharapkan Zafran agar kembali padanya. Tapi karena Zafran setia dan tidak mau kembali dengan Fiona, Fiona sangat marah. karena penolakan itu Fiona nekat dan akhirnya..."

"Stop!! Sudah cukup!! Saya tidak membutuhkan penjelasan lagi. Tolong jangan diteruskan."

Suasana hati Maritsa seperti roller coster. Tangannya sudah bergetar hebat. Dia mengingat kembali kondisi kedua mayat yang dia lihat saat kejadian itu.

Tiba-tiba saja..

"Aaah..!! Ya Allah perutku..Bu Lek.. sakit...Bu Lek aaahh!" Marutsa menjerit kesakitan.

Zacky yang panik melihat kondisi Maritsa, bingung harus bagaimana karena tidak mungkin dia berani menyentuh Maritsa.

Hawa yang sedari tadi di toilet mendengar jeritan Maritsa langsung lari tunggang langgang.

"Astaghfirullah, apa yang terjadi Nduk? Kenapa dengan anakku? Darah!! Ya Allah kamu pendarahan, Nduk." Maritsa yang panik melihat ponakannya sudah pucat pasi langsung membentak Zacky yang ada di sampingnya.

"Hai kamu, kenapa malah diam, ayo bantu membawa Maritsa ke rumah sakit. Cepat angkat anakku! Cepaat!!"

"I..iya Bu, saya antar ke rumah sakit. Ini kunci mobil saya." Zacky langsung panik dan memberikan kunci mobilnya dengan sedikit melempar. Dia juga meminta tolong Hawa untuk membukakan pintu mobil.

Zacky tertegun sejenak, dia merasa sungkan untuk mengangkat tubuh Maritsa yang terus mengerang kesakitan.

"Maaf, saya harus menyentuh anda sebentar."

Zacky mengangkat tubuh Maritsa ala bridal style dan meletakkan nya di atas kursi penumpang. Dia langsung masuk ke mobil dan menunggu Hawa yang berlari setelah mengunci pagar rumahnya.

"Ayo Nak, jalan!! Tunggu apa lagi? Kamu hati-hati menyetirnya, jangan terlalu ngebut, bahaya!!"

"Baik Bu." jawab Zacky singkat.

Peluhnya berjatuhan, ini pertama kalinya dia  sepanik ini karena wanita. Dia harus tetap fokus ke jalan meskipun hatinya merasa tak karuan.

Sedangkan Maritsa yang menangis dan merintih kesakitan, hanya berdzikir yang bisa dia lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Nduk, sepertinya kamu mau melahirkan, tahan ya Nduk, tarik nafas, buang nafas... kamu harus kuat. Bu Lek akan selalu di sampingmu."

Mendengar ucapan Hawa, hati Zacky pun berdesir. Dia tersentuh melihat kedekatan  dan kehangatan kedua wanita yang duduk di belakangnya itu.

Setelah 15 menit perjalanan, mereka sampai di rumah sakit. Beruntung jalanan agak sepi karena sudah larut malam. Zacky kembali mengangkat tubuh Maritsa dengan hati-hati dan melangkahkan kakinya ke ruang IGD. Disana mereka disambut beberapa perawat yang bertugas di ruang itu.

Setelah menaruh Maritsa di atas brangkar, Zacky di buat kaget. Secara spontan dan tak sadar, Maritsa mengenggam tangan Zacky karena menahan rasa sakit. Zacky yang merasa kasihan, tak ingin melepas tangan Maritsa. Dia malah mengusap tangan itu dengan lembut.

Entah apa yang dirasakan Zacky, hatinya benar-benar hangat dan nyaman. Dia seperti kembali luluh dan bersemangat  setelah dua tahun belakangan ini dia sangat dingin dan kaku.

Zacky dan Hawa mendorong pelan brangkar dibantu oleh beberapa petugas rumah sakit. Setelah sampai di depan ruang tindakan, mereka berdua ditahan oleh dokter untuk tidak ikut masuk kedalam ruangan.

"Mohon maaf Pak, Bu, pasien harus segera diberi tindakan. Untuk saat ini silahkan menunggu di luar dan bisa segera mengurus administrasi di loket."

Dilepaskannya tangan lembut itu, hatinya tersentuh. Zacky seakan-akan hanyut dalam suasana yang belum pernah dia rasakan. Dia hingga tak sadar menitikkan air mata dan  tersenyum tipis. Sangat tipis hingga tak terlihat.

Kemudian Zacky meminta ijin Hawa untuk mengurus administrasi Maritsa.

***

Setelah selesai mengurus administrasi, Zacky berjalan gontai menuju kursi tunggu. Dia sangat takut jika terjadi sesuatu dengan Maritsa

"Nak, sebenarnya kamu siapa? Ibu tidak pernah melihat kamu sebelumnya." Cecar Hawa.

"Sebelumnya saya minta maaf. Kedatangan saya malah membuat Tiara kesakitan." Jawab Zacky sendu.

"Sudah-sudah. Saya tidak menyalahkan kamu. Maritsa memang sudah waktunya melahirkan."

"Tapi Bu, gara-gara saya mengungkit masalah itu, Maritsa langsung syok."

"Maksud kamu?" Hawa mengerutkan dahinya.

"Saya Zacky Bu, suami Fiona. Kedatangan saya menemui Maritsaa hanya untuk menjelaskan dan meluruskan semua yang terjadi agar Maritsa tidak menyalahkan mendiang suaminya. Sekali lagi saya minta maaf."

"Nak Zacky, sebenarnya Maritsa sudah mengikhlaskan semua, meskipun dia tidak tahu kejadian aslinya. Dia sempat mencari tahu lewat ponsel Zafran, tapi nihil. Tidak ada yang mencurigakan disana. Dan saat itu Maritsa yakin jika Zafran sebenarnya tidak bersalah. Hanya saja takdir memang menggariskan jalan hidup kalian jadi seperti ini. Kamu tenang saja Nak, Maritsa itu wanita yang kuat. Jadi kamu tak perlu khawatir." Hawa tersenyum sambil menepuk pundak Zacky.

"Tapi saya benar-benar tidak bisa tidur Bu, bayang-bayang Fiona mengajak Zafran bertemu hingga akhirnya mereka meninggal, membuat saya tidak bisa memaafkan diri saya sendiri." Zacky mengusap wajahnya itu dengan kasar. Dia menutup wajah tampannya itu, hanya isakan pelan yang terdengar mengisyaratkan penyesalan yang dalam.

"Nak Zacky, ini semua sudah menjadi takdir. Kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri. Yang terpenting sekarang, Maritsa sudah mengikhlaskan semua, Ibu harap kamu juga harus bisa ikhlas Nak."

Punggung Maritsa lagi-lagi ditepuk oleh Hawa.

"Sekarang kita berdoa saja agar persalinan Maritsa lancar."

Mereka berdua menunggu dengan gelisah. Zacky yang mondar-mandir bak setrika, membuat Hawa tersenyum.

"Astaga, Ibu hampir lupa Nak. Ibu belum mengabari mertua Maritsa." Hawa langsung menekan layar benda pipih yang sedari tadi dipegangnya itu. Berulang kali dia menekan tombol telpon tapi tak segera di angkat oleh mertua Maritsa. Sampai panggilan ke-5 dia lakukan, tapi tetap saja nihil. Mungkin mertua Maritsa sedang beristirahat mengingat sekarang sudah larut malam.

Akhirnya Hawa hanya meninggalkan pesan saja. Berharap nanti segera dibaca oleh mertua Maritsa.

"Oh iya Nak Zacky, boleh ibu tinggal sebentar? Ibu mau pulang mengambil keperluan Maritsa dan bayinya. Tadi Ibu terlalu panik sampai lupa tidak membawanya."

"Iya Bu silahkan, Ibu juga bisa memakai mobil saya jika berkenan." Zacky menawarkan mobil untuk Hawa dan menyerahkan kuncinya.

"Tidak Nak, mobil kamu terlalu mewah, Ibu takut tidak bisa mengendarainya. Hehehe." Jawab Hawa lembut kemudian terkekeh.

Zacky yang melihat Hawa terkekeh, sudut bibirnya pun ikut terangkat keatas.

"Ibu naik taksi online saja Nak. Ini nomor ibu silahkan disimpan, kalau ada apa-apa langsung hubungi Ibu ya."

Zacky hanya menganggukkan kepalanya. Dia segera meraih ponsel Hawa dan mencatat nomor itu.

***

Tinggallah Zacky sendiri termenung di atas kursi tunggu. Dia terus memikirkan keadaan Maritsa di dalam sana. Ketika pintu terbuka, ada salah satu perawat yang keluar dari ruang tindakan dan Zacky langsung menghadangnya.

"Permisi Suster. Bagaimana kondisi pasien di dalam sana?"

"Apa anda suami pasien?"

"Oh bukan Sus, saya saudaranya." Jawab Zacky sekenanya. Dia berasa kikuk kali ini.

"Saya harap bapak bersabar, saat ini pasien sudah pembukaan 4, jika nanti pembukaannya sempurna, bayi nya akan segera lahir."

"Terima kasih suster atas penjelasannya."

"Sama-sama Pak, saya pamit dulu untuk mengambil cairan induksi."

Zacky yang polos dan tidak paham apa itu pembukaan 4, dia mencoba browsing di internet. Dia begitu terkejut dengan apa yang dia baca.

Dia benar-benar takjub. Pengorbanan wanita sangatlah besar. Seketika dia ingat dengan ibunya.

Dia kembali tersenyum dan beranda-andai, jika saat ini istrinya yang berada di dalam ruang itu, pasti dia akan setia menemani di samping istrinya.

"Astaga pikiranku terlalu jauh." Zacky memijat pelipisnya dengan pelan. Dia pun kembali berjalan mondar-mandir menanti ada kabar selanjutnya dari Dokter.

***

Hampir satu jam berlalu, Hawa sudah kembali dengan tas jinjing yang berisi perlengkapan ibu dan bayi yang sudah disiapkan oleh Maritsa jauh-jauh hari. Dia juga membawa air mineral dan dua bungkus nasi goreng jawa yang dia beli di kedai depan rumah sakit.

"Makan lah Nak, Ibu tau kamu belum makan malam. Maaf ya, hanya nasi goreng pinggir jalan."

"Wah terimakasih banyak Bu, maaf sudah merepotkan." Zacky meraih nasi goreng itu dan melahapnya. Meskipun hanya menu sederhana tapi dia bersyukur ada yang perhatian dengannya.

***

Waktu pun terus berjalan..

Zacky dan Hawa pun masih terus bertahan dan tak terlihat sedikitpun rasa kantuk di wajah mereka.

Hingga tepat pukul 1 malam..

"Oeeek Oekkk... Oeeek.."

Terdengar suara tangisan bayi di dalam sana...

***

Zacky yang duduk hampir tertidur itu segera beranjak dan tersenyum. Sedangkan Hawa yang terjaga langsung bersujud syukur.

Dokter di dalam masih berkutat dengan peralatan medis. Perawat yang bertugas membersihkan bayi segera melakukan tindakannya.

Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruang tindakan.

"Selamat untuk keluarga Ibu Maritsa, bayi nya laki laki. lahir normal dengan sehat dan lengkap. Berat bayi 3.2 kg dan panjang 50 cm."

serentak Bu Lek Hawa dan Zacky mengucap hamdalah.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Bu Lek Hawa

"Alhamdulillah pasien kondisinya baik-baik saja. sekarang masih dalam perawatan. 2-4 jam kemudian apabila tidak mengalami pusing, pasien boleh makan dan minum seperti biasa untuk mengisi energi. Setelah ini pasien akan dipindahkan ke ruang inap."

"Apa anak saya sudah bisa dikunjungi dok?"

"Silahkan Ibu. Tetapi sekarang harus ada yang mengadzankan bayi pasien. Apakah anda ayahnya? Silahkan ikut dengan saya untuk segera ke ruang bayi." tanya Dokter kepada Zacky

Zaki yang merasa kikuk dan mendadak gugup.

"S.. Sa.. Saya...."

"Nak Zacky, tak apa-apa, segeralah mengadzani cucu Ibu. Ibu percaya padamu nak." Bu Lek Hawa meminta Zacky untuk mengadzani bayi mungil itu.

Seperti mendapat angin segar. Zacky pun semangat mengikuti Dokter ke ruang bayi.

Di sepanjang perjalanan dia merasa deg-degan. Ini baru pertama kali baginya. Hatinya berdesir, perasaannya susah dijabarkan.

"Bapak silahkan masuk kedalam, saya mau kembali ke ruangan saya. Sekali lagi saya ucapkan, selamat ya Pak." ucap Dokter yang menangani Maritsa melahirkan.

"I..iya terimakasih Dokter." jawab Zacky dengan gugup.

Sebelum masuk ke ruang bayi, Zacky sempat tertegun. Kaki nya mendadak lemas. Tapi karena Hawa yang memintanya, dia harus segera masuk ke ruang bayi. Disana ada 3 perawat yang berjaga.

"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Perawat yang berjaga di meja administrasi.

"S.. Saya mau meng-adzan-i Bayi, putra dari Bu Maritsa."

"Oh, yang baru saja melahirkan ya Pak. Baik kalau begitu Bapak bisa cuci tangan di wastafel terlebih dahulu. Saya akan mengambilkan Bayi anda."

"Baik Sus" Zacky langsung mencuci tangannya sebersih mungkin. Berulang kali dia memberikan cairan pembersih di tangannya berharap kuman-kumannya mati. Atau mungkin dia begitu gugup. Saking gugupnya sampai cuci tangan berlebihan.

Suster yang berjaga segera memberikan Bayi mungil itu ke gendongan Zacky. Tangannya bergetar, dia belum tau caranya menggendong. Dengan arahan suster, dia mulai mengimbangi.

Dia memandang wajah tampan bayi itu dan tersenyum lebar. Hatinya benar-benar tersentuh. Dikumandangkan Adzan dan iqomah. tak sadar air matanya menetes. Dia merasa bahagia.

"Hai tampan, kamu mirip sekali dengan Ibu mu." ditimangnya sebentar bayi itu dan segera di kembalikan pada suster yang berjaga. Dia keluar ruangan dengan hati yang berbunga bunga. Dia merasa sudah berhasil menjadi seorang Ayah.

Zacky yang dindin seperti es, bisa meleleh dengan cepatnya. Di sepanjang perjalanan menuju ruang inap Maritsa, dia senyum senyum seperti orang tidak waras.

*Tok Tok Tok.

"Assalamualaikum, permisi apa saya boleh masuk?"

"Masuklah nak." sahut Bu Lek Hawa.

"Emm.. Bagaimana keadaan anda?"Tanya Zacky pada Maritsa.

"Alhamdulillah sudah mendingan. Makasih ya sudah mengantar saya kesini dan membantu mengadzani anak saya." jawab Maritsa lemah.

"Anda tidak perlu berterimakasih, malah saya kesini karena ingin meminta maaf, karena kedatangan saya, anda jadi shock dan tiba tiba melahirkan."

Karena merasa canggung, Bu Lek Hawa akhirnya menengahi.

"Nak Zacky, ini sudah jam 2 lebih. Nak Zacky istirahat saja dulu di sofa itu. Nanti pagi-pagi nak Zacky bisa pulang. Kalau pulang sekarang nanti takutnya kenapa-kenapa di jalan. Kamu pasti capek." Hawa menawarkan Zacky untuk istirahat sejenak di ruang itu.

Kebetulan ruangan VVIP ini ada satu extra bed dan sofa. Jadi Zacky bisa istrahat sejenak di sofa sedangkan Bu Lek Hawa di extra bed.

Ketika semua tertidur pulas, tiba-tiba Zacky terjaga dari mimpinya. Dia melihat Maritsa tidur dengan tentram. Senyumnya kembali melebar.

"Pantas saja Zafran tidak mau berhianat, kamu benar benar wanita idaman Sa. Wajahmu sangat meneduhkan. jadi teringat saat kamu menggenggam tangan saya." Gumam Zacky. Dia mengelus tangannya sendiri sambil tersenyum. Sepertinya dia sudah mulai gila. Ya, tergila-gila sama Maritsa.

Kemudian Zacky melanjutkan tidurnya lagi.

Tepat jam setengah lima pagi Bu Lek Hawa membangunkan Zacky.

"Nak, Nak Zacky ayo bangun, ayo shalat subuh." Bu Lek membangunkan Zacky dengan menepuk pelan lengannya.

"Astaga, iya Bu, sudah pagi ya. saya akan shalat. Maritsa bagaimana? Apa dia sudah bangun?"

Dia menatap Maritsa sekilas, namun Maritsa masih terlelap rupanya.

"Maritsa dalam masa nifas, jadi tidak diperbolehkan shalat. Biarkan dia istirahat. Kasian kemarin tenaganya terkuras habis."

"Baiklah kalau begitu saya pamit ke mushollah dan langsung pulang, karena hari ini saya ada meeting dengan klien."

Setelah berpamitan dengan Bu Lek, dia bergegas pulang. Di sepanjang perjalanan, dia bersiul ria. Hatinya benar-benar dipenuhi bunga-bunga bermekaran.

.

.

Maritsa bangun dan merasa haus. Dia segera meneguk air putih itu.

Perawat yang berjaga mengetuk pintu membawa sang buah hati.

"Bu Maritsa, ini bayi anda. Silahkan mencoba untuk meny*sui. Saya akan menjelaskan tata caranya."

Maritsa memperhatikan dengan seksama penjelasan suster. Bersyukur sang buah hati langsung bisa.

"Good Job Jagoan!" Maritsa tersenyum bahagia.

***

Dikediaman Mertua Maritsa...

"Astaga Pa, mama baru buka HP. Ternyata Jeng Hawa telpon berkali kali dan mengirim pesan tapi mama gak tau. Maritsa ternyata semalam melahirkan."

Mama Rianti menangis sesenggukan karena bahagia.

Papa yang semula ingin berangkat kerja, mengurungkan niatnya dan bergegas untuk pergi kerumah sakit.

"Ada apa sih kok heboh bener. Pa, Ma, ada apaan sih?" tanya Zetta penasaran.

"Ya ampun Ta, Maritsa melahirkan. Jagoan Mama sudah launching. Alhamdulillah...Papa sama Mama sekarang mau ke rumah sakit. Apa kamu mau ikut sekalian?"

"Eem.. Mama sama Papa duluan aja ya. Nanti Zetta nyusul."

Setelah kepergian kedua orang tua nya, Zetta mengomel sendiri.

"Si benalu itu sudah melahirkan ya. Hmm.. habis ini Papa Pama pasti akan lebih memperhatikan dia dari pada aku yang anak nya sendiri. ini gak boleh dibiarin. Awas kamu Sa."

Zetta mengepalkan tangannya dengan geram.

Apa yang akan diperbuat Zetta terhadap Maritsa...

tetap setia di kisah Maritsa..

1
lovely first
bagus!!
Ratna Nur
GK ad bonus chapter gitu Thor. nanggung🤭🤭🤭
zi_hafs: halo kak.. episode 53 sudah aku revisi ya.. nex episode 54 akan aku update/Kiss/
zi_hafs: halo kak, setelah dipikir ulang, sepertinya Author ingin melanjutkan novel ini. makasih ya udah ngasih saran/Grin/
total 2 replies
dinanti putri
Harusnya Mutiara Kak. Bukan Maritsa
zi_hafs: oh iya makasih koreksinya kak/Heart/
total 1 replies
Royana ayu
jadi bingung milih yang mana Thor?/Grin/
zi_hafs: pilih sesuai kata hati kak/Chuckle/
total 1 replies
Royana ayu
fix bosnya demen sama Marisa/Facepalm/
Royana ayu
visual nya mana Thor?
Royana ayu
semangat berkarya author/Good/
Ai
Nice story, Thor.
Mampir di karyaku jg ya
ɪsᴛʏ
alhamdulillah Maritsa sudah melahirkan..
ɪsᴛʏ
yg sabar Maritsa dan jadi wanita yg kuat..
ɪsᴛʏ
mantan yg gila....
zi_hafs: hihihihi sabar kak/Smirk/
total 1 replies
ɪsᴛʏ
aku mampir Thor..
zi_hafs: semoga suka ceritanya kak/Heart/
total 1 replies
Siti Munawaroh
bagus
zi_hafs: Terimakasih kakak../Heart/
total 1 replies
OBELISKC
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
zi_hafs: /Rose/ jalan-jalan bareng author ya ke negeri dongengnya/Heart/
total 1 replies
Bé tít
Waktu baca jadi cepat berlalu, keren abis!
zi_hafs: wah terimakasih kak, jadi makin semangat buat berkarya../Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!