NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INGAT JANJIMU

Semilir angin terasa sejuk di iringi kicauan burung-burung saling bersahutan pagi itu, perlahan sinar mentari hangat menelusup masuk lewat celah tirai yang tertiup, perlahan Reina membuka matanya. Dia mengitarkan pandangan ke sekelilingnya dengan menyesuaikan bias cahaya yang masuk ke retinanya dia melakukan peregangan pada tubuhnya yang terasa lebih baik pagi ini.

Awalnya Reina mengira di sofa tidak ada siapa-siapa namun setelah dia menajamkan penglihatannya dia terkesiap, itu Jeffir.

Reina berpikir apakah sebegitunya pria itu takut kalau dirinya akan kabur sampai-sampai dia sendiri yang harus berjaga di sini semalaman? Perlahan Reina menarik nafasnya, pagi ini dia sedikit lega badannya pun mulai terasa enteng seperti biasanya.

Awalnya ia ingin menenangkan pikirannya pagi ini, namun melihat pria yang jadi sumber masalahnya dia tidak bisa lagi merasa lega karena dia pikir dirinya tetap berada dalam ancaman.

Perlahan Reina bangkit dari ranjangnya, berjalan ke arah jendela untuk membuka tirainya agar udara pagi masuk ke kamarnya, dia menghirup udara segar untuk memenuhi paru-parunya yang seolah terasa sesak. Sambil menatap langit yang cerah tanpa awan pagi itu.

Cahaya matahari pagi itu masuk hingga mengganggu tidur Jeffir yang pulas di atas sofa, membuat pria iblis itu bangkit membuka matanya, dan melihat tubuh molek Reina tengah berdiri di depan jendela.

Pria itu menggosok matanya sebentar, ketika dia sadar kalau tubuh molek nan menggairahkan itu adalah Reina, Jeffir bangkit lalu berjalan ke arah Reina tanpa suara sedikitpun, setelah berada tepat dibelakang perempuan itu Jeffir melingkarkan tangannya ke tubuh sintal milik Reina, memeluknya dari belakang lalu menyandarkan dagunya di pundak Reina, dan salin menatap pemandangan langit indah di pagi itu.

Jeffir merasakan tubuh Reina terlonjak kaget, lalu kaku dalam pelukannya. "Ini hanya aku, bukan hantu," candanya.

"Justru kau lebih menakutkan dari hantu!" Reina mengamuk ketika Jeffir memeluknya. Dia masih amat sangat takut dengan sentuhan pria iblis itu, "Bisakah... Bisakah kau melepaskan pelukanmu? Kau membuatku sesak Tu, tuan,"

"Tidak!" Jeffir menolak melepaskan pelukannya, malah dia semakin memeluk erat Reina.

Mulut Reina tiba-tiba saja kelu, dan hanya diam. Dia takut Jeffir akan melakukan sesuatu yang lebih buruk dari ini jika dia terus berontak, Reina melirik ke arah tangan kekar Jeffir yang melingkar diperutnya sungguh saat ini dia sangat takut.

Reina terkesiap saat tangan itu bergerak membelai tubunya, "Tu, tuan ... Ingat janjimu," cicitnya dengan ketakutan.

Tangan itu berhenti bergerak, dan seketika suasana hening untuk beberapa saat. Setelah keheningan yang benar-benar terasa mencekik Reina, akhirnya terdengar kekehan Jeffir. Hembusan nafasnya menyapu lembut telinga Reina seketika bulu kuduknya meremang.

"Sebegitu takutnya kah kau kepadaku?" Jeffir melepas pelukannya, dan bersandar di jendela menatap Reina sambil melipat kedua tangannya di dada.

Untuk menghindari kedua tatapannya bertemu, Reina menundukkan kepalanya. "A--aku hanya kaget," walaupun masih merasakan tatapan intimidasi dari pria itu setidaknya Reina berhasil melepaskan diri dari pelukan iblis tampan itu.

Jeffir tersenyum miring ia sangat tahu bahwa Reina takut padanya. Reaksi Reina pagi ini cukup membuatnya terhibur, Jeffir beranjak dari hadapan Reina dan kembali duduk di sofa yang menjadi tempat tidurnya semalam.

"Kemari ada hal yang harus aku bicarakan padamu!"

Reina enggan melangkah mengikuti Jeffir untuk duduk di hadapannya, "Ada apa?"

"Ini tentang permintaanmu kemarin, kau memintaku untuk membebaskanmu dari tugas-tugasmu, dan membiarkanmu pulih itu sudah kulakukan bukan?"

Reina langsung menatap Jeffir begitu mendengar apa yang di katakannya. "Ke-kenapa? Apa Dokter bilang kalau aku masih sakit? Dokter bilang apa padamu?" Reina langsung dilingkupi rasa takut.

"Bukan seperti itu Reina."

"Lalu...?"

"Kau sudah pulih, itu yang di katakan Dokter luka di bagian selaput juga mulai membaik, aku ingin kau segera menuruti permintaanku layaknya seorang Istri yang melayani suaminya!"

Reina menatap Jeffir memelas agar pria itu mengasihaninya. "Ta, tapi Tu, tuan saya--,"

"Tidak ada tapi-tapian, aku bukan meminta izinmu tapi memberitahumu tentang keputusanku. Mau tidak mau kau harus menerima lagi pula ini tidak merugikanmu!" seperti biasa Jeffir tidak mau dibantah, sifatnya yang otoriter seakan melekat pada dirinya. "Kalau kau terus membiarkanmu kapan ku akan melakukan tugasmu sebagai budakku? Jangan bilang kau mau lari dari kewajibanmu, ingat bukan perjanjian kita?"

"Baik Tuan saya mengerti!" dengan berani Reina menjawab Jeffir, dia sangat malas terus-terusan mendengar ocehan iblis itu.

"Bagus!" Jeffir berdiri dengan tersenyum menyeringai, "Kali ini kujamin kau tidak akan merasakan sakit, lagi pula kita pernah melakukannya sebelum ini."

Setelah itu Jeffir bergegas meninggalkan kamarnya, "Ingat aku akan mengirim Orangku untuk terus mengawasimu, sekarang aku akan pergi bekerja nanti malam kau harus sudah persiapkan dirimu!"

Jeffir meninggalkan Reina dengan bersiul bahagia seolah telah mendapatkan kado istimewa pagi itu.

Sedang Reina hanya termenung memikirkan tugasnya nanti malam melayani pria iblis yang memaksanya menikah itu. 'Ini harus aku lewati demi membalasa semua perbuatan orang-orang yang telah membawaku hidup dalam kehancuran,' batin Reina menepuk-nepuk pipinya.

Beberapa hari ini dia merasa bukan seperti dirinya yang biasanya, yang selalu ceria dalam menghadapi berbagai cobaan tapi saat ini hidupnya digempur habis-habisan mentalnya terus dihajar hingga berada di titik terendah seperti sekarang ini.

Terngiang bayangan masa lalu lewat begitu saja, di mana saat-saat bahagia bersama kedua orang tuanya dan sahabatnya saat masa sekolah. Tanpa sadar sosok perempuan paruh baya masuk dalam kamarnya, dan memanggilnya.

"Wanita murahan!"

Sontak Reina menoleh ke sumber suara yang familiar di telinganya, benar saja ketika dia mengalihkan pandangan ternyata perempuan itu adalah ibunya Jeffir, Samantha Jade.

"Tan-tante?" terkesiap saat perempuan itu menatapnya dengan tajam. Reina bangkit lalu menghampiri kemudian mengulurkan tangannya untuk menyalim Samantha.

Namun, Samantha menarik tangannya dan melipat tangannya di dada lalu berkata dengan angkuh. "Kau tidak pantas tinggal di Penthouse ini, kau hanya sampah--yang seperti parasit harus musnah!" mengumpati Reina dengan hina.

"Saya seben--,"

"Jangan banyak bicara ayo cepatlah keluar!" dengan sombong Samantha memotong ucapan Reina, dia tidak membiarkan Reina membela dirinya.

"Tunggu apa lagi, ayo pergi!" usirnya kemudian.

Reina hanya bisa menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Samantha. "Ba-baik Tante, saya akan secepatnya pergi," lirih Reina bukan sedih karena harus meninggalkan kemewahan ini, tapi dia sedih telah di pandang benar-benar seperti wanita murahan di mata keluarga kaya itu.

Tanpa membawa apa-apa Reina lantas beranjak keluar dari penthouse megah itu, hingga di detik terakhir saat dia keluar dari pintu utama, Jeffir kembali dengan mobilnya.

"Mau ke mana kamu, jangan bilang kau mau melarikan diri dariku?"

1
Joko Tingkir
kelanjutannya mana
Bruno Runtukahu
lanjut
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!