Sintia janda malang yang ditinggal suami begitu saja, Sintia bangkit dari keterpurukannya dengan merubah penampilannya supaya tidak ada lagi laki-laki yang seenaknya sama Sintia, Mampukah Sintia membalas sakit hatinya pada mantan yang seenaknya meninggalkan dirinya karena culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Wulan bantuin Sintia pasang cctv disetiap sudut rumah, Wulan setelah selesai pasang cctv di ruang tamu dan dapur langsung susul Sintia yang ada di kamar.
"Buruan pergi yuk, sebelum ada yang melihat kita kesini terus mertua kamu sebentar lagi sampai Jakarta." ajak Wulan karena sudah selesai pasang cctv.
"Hayo deh, sebentar saya mau kunci kamar ini dulu biar Kiki saat pulang tidak pakai kamar ini, selama mereka belum menemukan saya tinggal dimana." ucap Sintia yang tidak rela, kamar pribadinya dipakai sama istri barunya Kiki apa lagi status Sintia masih menjadi istrinya Kiki jadi tidak rela kamar pribadinya orang lain tempati.
"Bener juga Sintia, apa lagi cuman kamar ini yang paling bagus dibandingkan kamar tamu yang sederhana isi perabotannya." ucap Wulan ingat sekali, apa saja perabotan yang ada dirumahnya Sintia dan Kiki dulu.
Wulan keluar dari kamar Sintia duluan baru disusul Sintia, Sintia jujurnya berat meninggalkan rumah yang selama satu tahun ditempati bareng Kiki dulu, tapi tidak sanggup tinggal dirumah yang penuh dengan kenangan manis dan pahit bersama Kiki.
**
Kiki pijat jidatnya karena pusing, bagaimana tidak pusing jika lamaran pekerjaan yang dikirim lewat email di tolak semua, membuat Kiki batal mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat.
"Bagaimana ini, semuanya ditolak iya tuhan bagaimana saya bisa mencari nafkah kalo begini keadaannya." batin Kiki merasa pusing, karena gagal mendapatkan pekerjaan.
"Mas pulang yuk, aku sudah selesai belanja sayang." ucap Winda bahagia setelah selesai belanja baju.
"Hayo sayang kita pulang." ucap Kiki langsung berdiri, Kiki melihat banyak paparbage yang dipegang Winda cukup banyak membuat Kiki semakin pusing melihatnya.
Kiki berharap bisa mendapatkan pekerjaan lagi, karena tidak tega kalo Winda yang hobi belanja jadi sedih kalo dirinya belum kerja otomatis hobi belanjanya akan berkurang dan akan membuat Winda sedih nantinya.
Kiki bawakan paparbage yang dipegang Winda, supaya calon istrinya tidak terlalu berat bawa banyak paparbage yang dibelinya nanti.
**
Orang tuanya Kiki berusaha ketuk pintu beberapa kali, berharap anak dan menantunya keluar dari dalam rumah dan menyambut kedatangan mereka.
"Tangan Bunda sakit Ayah, dari tadi ketuk pintu tapi tidak ada yang keluar dari dalam rumah!" Protes Orang tuanya Kiki kesal, karena sudah sepuluh kali ketuk pintu tapi tidak ada yang keluar sama sekali.
"Apa mereka lagi pergi iya Bunda, kita tunggu saja iya sampai mereka datang kesini." ucap Ayah nya Kiki menyerah, ketuk pintu dari tadi tapi tidak ada yang respon sama sekali.
"Kalian orang tuanya Kiki iya dari kampung?" tanya Tetangga yang kebetulan lewat dan melihat orang tuanya Kiki ada didepan rumah.
"Iya benar Bu, apa Ibu tahu dimana anak dan mantu kita dari tadi ketuk pintu tidak ada respon?" tanya Bunda nya Kiki penasaran.
"Tidak tahu Bu, sepertinya rumah ini sudah lama kosong beberapa hari Bu, Kiki dan Sintia tidak terlihat pulang ke rumah ini." lanjut Tetangga yang tidak pernah melihat, penghuni rumah disampingnya pulang ke rumah.
"Mereka pergi kemana iya kira-kira Bu, bikin penasaran sekaligus kesal saja kalo begini!" Protes Bunda nya Kiki, bagaimana tidak kesal karena sudah jauh-jauh tapi dirumah tidak ada siapapun.
"Entah lah Bu, coba saja telefon mereka Bu iya sudah kalo begitu saya pamit dulu Pak Bu." lanjut Tetangganya Sintia langsung pergi.
Tetangganya Sintia penasaran pergi kemana sebenarnya Sintia dan Kiki, sampai beberapa hari tidak pulang-pulang.
Bunda nya Kiki langsung keluarin handphone dari dalam tasnya, langsung mencari nomor anaknya dan tanya ada dimana Kiki dan Sintia sekarang sampai rumahnya kosong.
**
Sintia minta orang kepercayaannya Wulan, untuk mencari tahu keberadaan Kiki sekarang karena Sintia akan kerjain Kiki dengan penampilan barunya.
"Kalian jangan kembali jika kalian belum ketemu sama Kiki!" Perintah Sintia yang tidak ingin gagal, mencari keberadaan Kiki karena tidak ingin rencananya gagal total.
"Baik Bu tenang saja, kami akan mencari keberadaan Kiki sampai ketemu dan akan pulang dengan keberhasilan kami." ucap Anak buahnya Wulan optimis.
"Saya tunggu kabar baik dari kalian, oh iya kebutuhan kalian sudah saya belikan dan kalian sudah saya transfer, untuk kalian cari tempat tinggal dan bensin kalian hemm jika kalian berhasil akan dikasih bonus." ucap Wulan yang rela mengeluarkan beberapa rezekinya, untuk bantuin Sintia mencari keberadaan Kiki.
"Asik kalo begini jadi semangat kita, Iya sudah kita permisi kalo begitu Bu Wulan dan Bu Sintia." lanjut Anak buahnya Wulan dengan semangat.
Kedua anak buahnya Wulan, angkat kardus dan ranselnya untuk jalan menuju motornya karena akan mulai mencari keberadaan Kiki sekarang entah tinggal dimana.
Sintia berharap rencananya berhasil balas dendam ke Kiki, supaya calon mantan suaminya hidup menderita bersama selingkuhannya.