NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Pertemuan

"Selesai." Seorang pegawai di dapur hotel itu baru saja menempelkan sebuah plester luka di pipi Seruni yang terluka.

"Makasih." Seruni berucap lirih.

Setelah itu ia dipanggil ke ruangan kepala pegawai. Wajah wanita itu begitu masam tertuju pada Seruni.

"Lukamu sudah diobati?" Tanya wanita itu ketus.

"Sudah, Bu." Ujar Seruni menunduk.

Wanita itu menyerahkan sebuah amplop pada Seruni. "Ini upah kamu. Besok kamu tidak perlu datang lagi kesini."

Sontak Seruni yang tertunduk, menatap kaget pada wanita itu. "Ta-tapi bu..."

"Saya tidak bisa apa-apa. Pemilik hotel sendiri yang meminta kamu dipecat."

"Tapi kenapa, Bu?"

"Karena kejadian tadi. Kamu sudah membuat kegaduhan tepat pada saat pemilik hotel sedang datang kemari untuk inspeksi dadakan. Kejadian tadi sangat tak bisa diterima. Padahal beliau datang kemari untuk pertama kalinya. Tapi karena insiden tadi hotel kami jadi dicap buruk oleh beliau."

"Saya...ini korban, Bu." Seruni mencoba memberikan pembelaan.

"Jika orang itu orang asing, kami masih bisa membelamu. Tapi orang itu suamimu, 'kan? Jika kami tidak memecatmu, bagaimana jika kejadian tadi terulang lagi? Suamimu datang dan menganiayamu lagi? Lalu datang lagi seperti tadi di saat petinggi hotel kami atau tamu penting kami sedang berkunjung untuk menginap di sini? Kamu bisa menjamin kejadian serupa tak akan terjadi lagi?"

Seruni tanpa sadar kembali meneteskan air matanya. Ia tak bisa lagi membela diri. Ia pun meraih amplop itu dan keluar dari ruangan, membawa tasnya, dan pergi dari hotel itu.

Seruni melangkahkan kakinya tak tentu arah. Hingga ia tiba di danau, tempat yang penuh kenangan yang sudah bertahun-tahun tak ia datangi.

Tempat itu masih sama seperti terakhir kali ia melihatnya. Tak ada yang berubah. Seruni membiarkan semilir angin menerpa wajah dan rambutnya. Nyaman sekali, seperti seseorang sedang membelainya. Seseorang yang sejak lama sudah tak pernah ia ketahui bagaimana keadaan dan rupanya lagi.

Rasa terhadap Victor sudah Seruni kubur dalam-dalam. Ia sudah lama mengikhlaskan semuanya. Sekarang bagi Seruni sosok Victor hanya ia anggap tak lebih dari sebuah kenangan. Kenangan indah yang terkadang menjadi pelipur lara di tengah-tengah hidupnya yang berubah malang setelah kepergian sang ibu.

Setidaknya kenangan akan Victor membuat Seruni ingat bahwa kejadian baik pernah terjadi juga dalam hidupnya. Setelah kembali tinggal di Jakarta, mungkin ia akan kembali mendatangi danau ini. Satu-satunya tempat yang akan membuatnya tenang dan nyaman.

Setelah cukup lama Seruni memutuskan untuk pulang. Tanpa Seruni sadari, ponselnya terjatuh di tepi danau itu, namun ia terus berjalan meninggalkan danau.

***

Setelah selesai melakukan inspeksi, Victor kembali ke mobilnya. Ia kembali duduk di kursi belakang, sedangkan Romi dan supirnya ada di kursi depan.

"Agenda anda selanjutnya adalah inspeksi ke hotel cabang Bandung, Pak. Kita akan..."

"Aku ingin ke suatu tempat." Potong Victor.

"Tapi, Pak..."

"Hanya sebentar saja. Tidak akan lama. Apa pegawai tadi sudah dipecat?"

"Sudah, Pak."

"Baguslah. Tidak bisa dimaafkan ada pegawai yang membuat kegaduhan di hotelku, apalagi tepat saat aku datang."

"Sebetulnya dia bukan pegawai tetap, Pak. Hanya pekerja paruh waktu. Dia baru bekerja hari ini. Kabarnya ini sudah terjadi beberapa kali. Di tempat sebelumnya, suaminya datang ke tempat wanita itu bekerja dan membuat kegaduhan."

Victor menatap ke luar jendela. "Ada juga laki-laki tak berguna seperti itu." Lalu Victor berpikir sejenak. "Tapi aku tak akan berubah pikiran, wanita itu harus berhenti dan mencari pekerjaan lain."

"Baik, Pak." Sahut Romi.

"Di depan belok ke kiri." Victor memberikan petunjuk pada supirnya untuk memasuki sebuah perumahan elit yang dulu sangat sering ia datangi.

Di dekat sebuah danau, Victor memerintahkan supirnya untuk berhenti. Ia keluar dan menatap ke arah danau dengan air beriak itu. Perasaannya langsung saja emosional.

"Seruni..." Gumam Victor.

Ia bertanya-tanya. Apa kabar gadis itu sekarang. Bertahun-tahun berlalu, sosok Seruni masih sering kali singgah dalam pikirannya. Meskipun demikian, rasanya itu sudah semakin memudar seiring berjalannya waktu juga dengan berbagai hal yang sudah terjadi dalam hidupnya. Ia sudah merelakan cinta pertamanya itu sejak lama.

Sekarang, di tempat bersejarah ini, ia hanya akan mengenang sejenak masa-masa indah remajanya itu. Apalagi, ini pertama kali ia datang ke danau ini setelah bertahun-tahun.

Rasa sesal dan bersalah selalu hinggap di hatinya tatkala ia mengingat janji yang sudah ia ucapkan namun tak pernah ia tepati sekalipun. Diam-diam ia selalu memohon maaf pada gadis yang kerap kali ia panggil dengan sebutan 'tuan puteri' itu.

"Pak, anda harus berangkat sekarang." Romi mengingatkan bahwa jadwal Victor hari ini masih sangat padat.

Sekilas Victor menatap ke arah danau itu lagi untuk terakhir. Sudah cukup baginya mengenang masa lalu indah itu. Kini ia harus kembali pada kenyataan.

Tiba-tiba Victor mendengar sebuah dering telepon berbunyi. Ia celingukan, mencari sumber suara. Kemudian ia melihat sebuah ponsel tergeletak di tepi danau itu.

"Hp siapa ini?" Victor meraih ponsel itu dan sebuah rangkaian nomor muncul di layar ponsel itu.

Victor berinisiatif menerima telepon itu. Sepertinya pemilik ponsel itu sedang mencari keberadaan ponselnya ini.

"Halo?"

"Ini, anda memegang ponsel saya?" Sahut suara seorang wanita di seberang sana.

"Iya betul. Ponsel anda ada di tepi danau."

"Benarkah? Tolong tunggu di sana. Saya titip ponsel saya, saya akan ke sana secepatnya. Bisakah anda menunggu sebentar saja?"

"Saya tidak bisa lama-lama. Tapi saya akan tunggu anda, saya akan mengembalikan ponsel anda."

"Terimakasih! Saya segera kesana!" Telepon pun terputus.

Layar ponsel itu masih menyala. Victor tak sengaja melihat wallpaper ponsel itu dan seketika ia terhenyak.

"Seruni...?"

Victor melihat wajah yang sangat dikenalnya. Wajah cinta pertamanya yang sudah nyaris dua belas tahun tak pernah ditemuinya. Seruni terlihat sangat cantik. Ia menggunakan toga dan berpose bersama sang ibu. Rasa syukur menyergap hati Victor, ternyata Seruni berhasil menggapai impiannya, menyelesaikan kuliah s1nya.

Lalu terdengar derap kaki yang sedikit berlari dan melambat lalu berhenti tak jauh dari tempat Victor berdiri.

Victor pun menoleh dan tubuhnya seketika membeku. Kedua mata sipitnya tertuju pada kedua manik yang menatap ke arahnya juga. Manik hitam ramah yang selalu menatapnya lembut dulu.

"Victor..." Gumam Seruni dengan nafas tersengal. Ia begitu terperangah melihat Victor ada di hadapannya.

Bagaimana bisa ini terjadi? Dulu, puluhan bahkan ratusan kali ia berharap bisa bertemu dengan Victor di danau ini, tapi Victor tak pernah datang. Namun sekarang, secara ajaib, setelah bertahun-tahun lamanya, ia melihat lagi sosok yang dulu begitu ingin ia temui tepat di danau ini.

Victor mendekat pada Seruni yang masih berdiri mematung. "Ini..." Ucapnya seraya menyerahkan ponsel itu ke hadapan Seruni.

Seruni berusaha untuk tersenyum. "Victor... Ternyata kamu..." Suara Seruni bergetar. Perlahan Seruni meraih ponsel itu.

Perasaan familiar yang sudah terkubur lama dalam hati Victor, tiba-tiba ia rasakan lagi seiring dengan tangan Seruni bersentuhan dengan tangannya.

"Gak nyangka ketemu kamu kayak gini." Ucap Seruni berusaha untuk menerima keadaan.

Namun Victor masih membeku tak menyahut. Tatapannya terpaku pada wanita di depannya itu.

Seruni, gadis yang ia cintai dulu itu sudah berubah menjadi seorang wanita muda yang cantik. Kecantikannya tidak berubah. Bahkan wajah polos tanpa riasan Seruni terlihat sama seperti Seruni yang dulu dikenalnya.

Namun Victor bertanya-tanya, mengapa Seruni begitu kurus? Walaupun kecantikannya tetap terpancar, tapi kenapa wajahnya terlihat lelah dan sembab? Lalu, ada apa dengan sudut bibirnya yang terlihat memar? Juga pipinya yang lebam tertutup plester?

Lalu tatapan Victor tertuju pada sebuah logo yang terdapat di bagian dada pakaian yang Seruni kenakan. Itu adalah logo dari hotel miliknya.

Seketika Victor tahu, pegawai yang terlibat insiden penganiayaan di depan hotelnya, yang ia minta agar pegawai itu segera dipecat, tak lain adalah Seruni.

1
Yunia Spm
Luar biasa
lalalati: makasih kaka untuk ulasannya 🥰
total 1 replies
Erni Fitriana
seru...sedih..aku sdh tuntaskan lyra di cerita tn zach...bagus thor ceeitamu👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾
lalalati: makasih kaak udah mampir dan kasih jejak di novel2kuuu
total 1 replies
Erni Fitriana
oh noooooo😱😱😱😱
Erni Fitriana
jngn bikin deg degan dong thor😔😔😔😔😔😔
Erni Fitriana
kelakuan marsya ...ampunnnnnn...padahal udah disuruh balik ke rafael...malah milih victor yg katanya bikin dia gak nyaman
Erni Fitriana
aturan biarin inalillah thorrrr
Erni Fitriana
BOOM!!!!!!!!!
Erni Fitriana
😭😭😭😭😭seruniiiii...tolong seruni thor🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Erni Fitriana
ach marsyaasas...marsyaasa...pucuk dicinta rafael tibaaaaaa😁😁😁😁😁...kangen banget nih
Erni Fitriana
setidaknya jngn ganggu seruni n anaknya..itu sdh jauh lebih baik....tidak apa" klo tuan emran tidak mengakuinya
Erni Fitriana
aku sedih jodoh yg dilalui viktor-seruni...karena mereka tidak bisa membersami anak gadisnya hingga dewasa..dan kakak kandung(jason)sempet jatuh cinta sama adik kandung nya😔😔😔😔
Erni Fitriana
akhirnya ketauan juga keadaan kamu sama victor serrrrr
Erni Fitriana
feeling victor kuat ternyata
Erni Fitriana
hamil kang ketoprakkkkk....hamillllllll...pegimanah sih luhhhh...nveluat...ngeluat doang gak ada tindakanyahhhh..gemes guah😠😠😠😠😠😠
Erni Fitriana
tokcer victor
Erni Fitriana
ketemu lagiiiii kita
Erni Fitriana
kyk ketiban tuang listrik y seruni????
Erni Fitriana
sedih bacanya😢😢😢😢
Erni Fitriana
ya Allah visualnya😱😱😱😱😱
Erni Fitriana
alhamdulillah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!