NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5 Penyelamat

Askara. Lagi-lagi dia adalah Askara yang kembali membuat mereka berdua saling menatap dengan debaran jantung yang masih sama, di tambah debaran jantung Zeva yang tadi hampir jatuh. Sorot mata Zeva dan Askara yang menatap sangat dalam.

Mata mereka berdua yang tidak bisa bohong yang seperti ingin bicara banyak. Namun entah apa yang membuat mereka tidak bisa bicara. Mungkin karena masih sama-sama baru bertemu.

"Hati-hati!" ucap Askara dengan suara berat yang membuyarkan lamunan Zeva. Zeva langsung menyinggirkan kedua tangan Askara dari bahunya.

"Maaf!" sahut Zeva salah tingkah dan terlihat sangat gugup.

"Permisi!" sahut Zeva menundukkan kepala yang tidak ingin bicara. Namun saat melewati Askara. Kelingking jari Askara dan Zeva bersentuhan seolah ada niat untuk menahan yang sempat membuat langkah Zeva terhenti dengan perasaan yang semakin bergejolak. Zeva memejamkan matanya dan kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Zeva!" lirih Askara yang sudah tidak dapat di dengar Zeva yang langkah Zeva sudah sampai 1 meter. Askara berbalik badan melihat Zeva yang sudah semakin jauh. Askara mental dengan nanar dan juga kembali membalikkan tubuh dan langsung pergi.

Zeva yang patah pada langkahnya tiba-tiba kepala Zeva menoleh ke belakang dan melihat Askara yang berjalan.

"Apa yang kau harapkan Zeva!" batin Zeva kembali melanjutkan langkah kaki itu dengan rasa kecewa yang terlihat di wajah Zeva.

**********

Pagi ini Zeva kembali berhadapan dengan Polisi yang ingin meminta hasil otopsi.

"Nona Zeva anda terus saja menunda untuk memberikan hasil otopsi kepada kami. Jika seperti ini terus. Kami bisa mencurigai anda jika anda terlibat atas kematian dari Nona Imelda Carlonia," tuduh Firman.

"Kamu bilang apa?" sahut Zeva dengan wajah kagetnya.

"Kami mencurigai anda atas kematiannya," jawab Firman.

"Jangan sembarangan kamu menuduh. Rumah sakit punya prosedur sendiri atas hasil otopsi. Jika saya bilang belum, maka belum!" tegas Zeva.

"Nona Zeva tolong profesional sebagai seorang Dokter dan jangan mempersulit pekerjaan kami. Kami sudah menunggu begitu lama. Anda terus saja mengulur waktu," tegas Firman yang semakin marah dengan Zeva yang bertele-tele.

"Saya sudah profesional dan jika tim kalian tidak sabar menunggu hasil otopsi pasien, jangan membawa mayatnya ke rumah sakit kami," tegas Zeva yang lama-lama ikut kesal.

"Apa-apaan ini. Apa sekarang rumah sakit ini punya peraturan harus pilih-pilih mayat siapa yang akan dibawa. Anda mencerminkan diri anda bukan sebagai seorang Dokter!" tegas Firman.

"Kamu jangan mengajari saya. Saya Dokter di sini dan lebih tahu apa yang harus saya lakukan dibandingkan kamu. Kamu justru membuat kesulitan dalam pekerjaan saya. Setiap hari datang ke rumah sakit dan mengganggu saya dengan mempertanyakan hal yang sama. Kamu pikir saya tidak punya pekerjaan dan hanya mengurusi masalah kamu saja hah!" oceh Zeva dengan mulutnya yang terus merocos.

"Kenapa Nona marah. Atau jangan-jangan anda sudah menerima suap dalam atas kematian dari nona Imelda Carlonia!" tuduh Firman yang membuat Zeva kaget.

"Apa katamu?" sahut Zeva yang semakin emosi.

"Anda seakan sengaja mengundur untuk memberikan hasil otopsi. Saya wajar curiga jika anda bukan hanya terlibat atas kematiannya. Tetapi mungkin saja sudah menerima suap agar otopsi nya tidak di keluarkan," tuduh Firman.

"Jaga bicaramu!" sentak Zeva yang benar-benar tersinggung dengan suaranya yang keras.

"Dokter Zeva!" tiba-tiba ada suara yang menegur Zeva dan Zeva mengendalikan diri yang melihat ke arah suara tersebut ternyata Ardi dan Askara. Zeva menghela nafas mencoba untuk tenang. Ardi dan Askara menghampiri Zeva dan Firman.

"Ada apa ini?"

"Kenapa ribut-ribut seperti ini?" tanya Dokter Ardi.

"Polisi ini benar-benar sangat memaksa dan mendesak saya. Dia sangat mengganggu dan juga membuat saya tidak nyaman, memberikan tuduhan palsu kepada saya," sahut Zeva yang membela diri.

"Maaf Dokter, kedatangan saya kemari bukan untuk mengganggu pekerjaan dari staf rumah sakit di sini. Tetapi Saya hanya meminta hasil otopsi dari Nona Imelda Carlonia! kasus harus terus dilanjutkan dan Dokter Zeva yang bertele-tele membuat kami kesulitan untuk melanjutkan kasus ini," jawab Firman.

"Otopsi, Dokter Zeva apa kamu belum memberikan hasil otopsi pasien?" tanya Dokter Ardi yang seperti baru mengetahui hal itu.

Zeva kesulitan menelan salivanya dan seketika panik. Mata Askara turun pada bawah tangan Zeva yang saling memencet jarinya seperti menyembunyikan sesuatu. Eksperesi wajah Zeva memang langsung berubah.

"Jadi bukan karena peraturan rumah sakit ini yang membuat saya kesulitan untuk mengambil hasil otopsi itu," sahut Firman dengan mendengus menatap sinis Zeva.

"Ada apa ini Dokter Zeva, jawablah pertanyaan saya," ucap Dokter Ardi dan Zeva masih diam yang merasa di pojokkan sementara Firman juga terus memperhatikan gerak-gerik Zeva.

"Dokter Zeva kamu jangan menyalahgunakan kode etik Dokter. Jangan sampai saya mempertimbangkan masalah ini," ucap Dokter Ardi menekan suaranya yang terlihat sangat serius. Karena tidak mendapatkan jawaban dari Zeva.

"Bagaimana ini," batin Zeva.

"Berikan hasil otopsinya sekarang juga!" titah Dokter Ardi. Zeva semakin panik mendapatkan perintah itu.

"Ayo cepat ambil!" desak Dokter Ardi.

"Ini hanya salah paham," sahut Askara tiba-tiba.

"Hasil otopsi ada pada saya," sahut Askara.

"Seperti yang Dokter katakan sebelumnya kepada Dokter Zeva. Beliau harus memberikan hasil otopsi pertama kepada saya untuk saya periksa dulu," jelas Askara singkat.

"Maaf tuan Firman. Anda bisa kembali datang besok dan saya akan memberikan otopsinya. Setiap rumah sakit memang selalu memiliki peraturan yang berbeda. Jadi mohon untuk mengerti dan kerja samanya," ucap Askara dengan tenang.

"Baiklah jika seperti itu. Oke saya akan kembali untuk mengambil apa yang saya minta," sahut Firman santai.

"Saya permisi!" ucap Firman pamit.

Firman yang ingin pergi berdiri sebentar di depan Askara.

"Dia jauh lebih dewasa saat dulu dan sekarang terkesan anak-anak!" ucap Firman menyunggingkan senyumnya menepuk bahu Askara. Lalu Firman pergi begitu saja.

"Dokter Zeva saya sangat berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi. Kamu sebagai seorang Dokter harus bisa memposisikan diri kamu berbicara dengan baik kepada orang lain. Bukan ramah kepada pasien saja. Jaga sikap kamu dan jangan mempermalukan diri kamu dengan kepribadian kamu yang salah," tegur Dokter Ardi dengan memberikan peringatan.

Zeva hanya menganggukkan kepala yang kembali menunduk. Dokter Ardi pun langsung pergi dan hanya meninggalkan Askara dan Zeva.

"Ikut denganku!" titah Askara yang terlebih dahulu pergi meninggalkan Zeva.

"Aku selamat. Tapi aku yakin tidak akan selamat dengannya. Pasti akan lebih parah lagi,"batin Zeva yang memegang dadanya yang berdebar kencang yang tampak takut.

***********

Zeva dan Askara sudah berada di ruangan pribadi Askara. Zeva berdiri di depan Askara yang bersandar pada pinggir meja dengan setengah duduk dengan kedua tangan Askara di lipat di dadanya dan menatap Zeva yang sejak tadi menundukkan kepala yang menghindari tatapan darinya.

"Kamu melakukan otopsi sendiri?" tanya Askara. Zeva mengangguk.

"Tanpa ada Suster dan Dokter pendamping?" tanya Askara lagi.

"Iya!" jawab Zeva dengan bibir bergetar.

"Lalu kamu melakukan otopsi?" tanya Askara lagi. Zeva mengangguk ragu.

"Jangan ngaco kamu Zeva. Mana ada Dokter melakukan pembedahan sendiri. Mau kamu Dokter paling hebat, hal itu juga tidak akan bisa terjadi!" tegas Askara menekan suaranya dan Zeva memejamkan mata yang terlihat pasrah.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak 👍👍🙏🙏❤️❤️
happy ending..so sweet ❤️❤️
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
Yani Cuhayanih
yeeeeey masa lalu biarlah masa lalu jgn kau ungkit lagi...oh bunda inul....cerita masa lalu kembali...tariik siis semongko....aku sampe mendelik..kirain romantika frans dan zeva akan bertahan 10 kali up...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!