NovelToon NovelToon
Hati-hati Dengan Keinginanmu

Hati-hati Dengan Keinginanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Persahabatan / Kutukan / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Palma Jebugan

Kisah cinta?
Bisa jadi.

Mistik?
Mungkin bisa dikatakan begitu.

Aneh?
Sudah pasti, tapi memang ini yang terjadi.

Akira, pria muda berusia 38 tahun yang sukses dalam setiap hal di hidupnya, yang malah membuatnya sedemikian bosan karena ketiadaan tantangan disana, terjebak dalam lingkaran kehidupan aneh yang terus saja melemparkannya ke berbagai jenis kehidupan lain tanpa mampu ia cegah.

Sementara ia terus belajar banyak hal mengenai beragam jenis kehidupan yang sebelumnya tak pernah ia mengerti atau bahkan perhatikan, Akira menemukan hal yang selama ini ia cari.

Hidup yang pernah ia miliki adalah yang terbaik, dan ia mulai merindukan dirinya sendiri dan semakin lama, semakin ia mencoba untuk kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Palma Jebugan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

New Chapter of Life

Hari masih gelap ketika Akira terbangun di kamar barunya. Wajah gadis yang mempesona itu muncul lagi dalam tidurnya semalam. Hanya saja kali ini senyum manis di wajah cantik sedikit berselaput rasa sedih.

"Kau tak menikmati hadiahku?"

Akira tersenyum kecut. Jika hadiah yang dimaksud adalah apa yang ia jalani selama hampir seminggu belakangan ini, mungkin lebih baik ia tak menerimanya. Lagipula, hadiah itu lebih seperti dipaksakan padanya.

"Sungguh hadiah yang menyenangkan, Hime, tapi sepertinya aku lebih memilih hidupku yang lama deh." jawab Akira dengan senyum kecut.

Mendengar ini, tawa renyah gadis itu memecah keheningan.

"Hime? Putri? Sungguh, apa yang keluar dari mulutmu itu enak didengar, Gorgeous." sahutnya di tengah kikiknya.

'So it mean that i can have my old life back?"

Gadis itu tersenyum lagi. Deretan gigi seputih mutiara itu rata dan melengkapi penampilan indah wajahnya ke level ultimate. Sementara matanya yang memiliki sinar seperti bintang pagi itu penuh dengan tawa.

"Pengalamanmu banyak. Hidupmu awalnya penuh dengan prestasi dan pencapaian yang membuat iri banyak orang. Tapi kau tak bahagia... Seringkali bahkan kau ingin mati saja saking bosannya. Kenapa sekarang kau mau hidup yang itu kembali?"

Akira sedikit terperanjat. Setiap hal yang dikatakan gadis itu memang benar. Dalam berbagai kesempatan, keinginan untuk mati saja memang sering melintas dalam pikirannya saat itu.

"Kuberikan kau kesempatan untuk menjalani hidup yang lain. Kau orang yang baik, Gorgeous, aku benar-benar ingin membuatmu bahagia dengan hidupmu." lanjutnya ketika dilihatnya Akira terdiam.

Namun kata-kata gadis itu selanjutnya yang benar-benar membuat Akira ternganga.

"Yah, stok yang tersedia kemarin cuma si bocah bodoh APP itu, Anton Prawira Perkasa, yang total nggak perkasa sama sekali."

Sial, berurusan sama mahluk apa aku ini?

"Jadi maksudmu, ada kemungkinan aku pindah dan menjalani hidup yang lebih parah lagi dari apa yang kualami sekarang?"

Gadis kembali tertawa kecil. Tangannya yang lembut mencubit pipi Akira pelan ketika menjawab pertanyaannya.

"Mungkin saja. Bukankah semakin sulit tugas yang diselesaikan dengan sempurna akan menimbulkan kebahagiaan yang lebih besar?"

"Aduh. Skip, terima kasih. Kunikmati saja apa yang aku punya saat ini." gerutu Akira, yang langsung disambut dengan tawa berkepanjangan dari gadis itu.

"Kamu ini. Sudah ganteng, lucu susah marah lagi... Benar-benar pria idaman." sahutnya lagi sambil mengacak-acak rambut Akira, sementara Akira cuma bisa tersenyum lesu. Ia bahkan tak mampu menemukan sebab kenapa ia sampai harus mengalami hidup fenomenal begini.

"Banyak keindahan dan kebahagiaan dalam hidup, dan tampaknya, banyak diantara mereka terlewat darimu, Gorgeous. Bahkan dengan sedemikian banyak prasangka dan doa baik dari orang-orang disekitarmu, kau malah seringkali ingin mati saja. Sounds bad, don't you think?"

Perkataan lembut itu terus terbawa hingga Akira terjaga pagi ini, dan menciptakan badai pemikiran yang tak sedikit.

Ah, memang kalau dibilang begitu sih, memang tak tahu terina kasih aku ini, batin Akira tanpa mampu menahan tawa.

Bertemu gadis itu, meski hanya dalam mimpi, paling tidak membuat perasaannya lumayan membaik.

Mungkin memang aku terlalu banyak menuntut. Hidup sudah sedemikian baik padaku. Sudah saatnya menikmati ini semua...

......................

Sejak kembali dari gunung seminggu yang lalu, Akira pulang ke rumah Anton hanya untuk mengemasi barang-barang dan mendapatkan berbagai pemahaman yang lebih baik akan kehidupan bocah ini, lalu meninggalkannya lagi untuk mencari rumah kos. Ia sudah terlalu terbiasa hidup sendiri. Lagipula kehidupan Anton memang sungguh bisa dibilang sebagai "total chaos".

Kedua orangtuanya bercerai sejak dua tahun lalu. Mamanya, seorang mantan pramugari berusia 36 tahun yang masih memiliki setiap pesona masa mudanya, mendirikan sebuah butik di Singapore dan nampaknya sudah menetapkan rumah sebagai zona terlarang baginya. Sementara papanya, lebih memilih untuk berurusan dengan segala macam hal kecuali Anton. Meski uang bukanlah sebuah masalah bagi Anton, hampir segala hal menjadi masalah baginya. Kurangnya perhatian telah menjadikannya seorang individu dengan kepribadian yang tak masuk akal. Ini pula yang membuat banyak teman di sekolah memilih untuk menjauhinya. Cara hidupnya terlalu bermasalah!

Belum lagi, kondisi ini rupanya telah mendorong Anton kedalam masalah pelik lainnya. Salah satu ART di rumahnya telah menjadi salah satu objek pelampiasan perasaan frustasinya sejak beberapa waktu lalu, dan rupanya sudah mengandung buah keturunannya. Rupanya hal ini pula yang mendorong Anton membunuh dirinya sendiri waktu itu.

Tapi Akira tak keberatan dengan semua itu. Atau lebih tepatnya, ia tak punya waktu untuk perduli. Pikirannya habis untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sendiri. Baru setelah pagi ini, ia akhirnya mampu berdamai dengan kondisi.

Membuka tirai jendela kamar kosnya yang berada di lantai 6 sebuah apartment yang memang cuma satu-satunya di kota ini, Akira menarik nafas dalam saat matahari terbit perlahan. Untuk pertama kalinya sejak entah kapan, Akira tenggelam dalam rasa keindahan pemandangan elok kejadian biasa itu. Perlahan senyumnya terkembang ketika merasakan perasaan kecil mulai bangkit dalam dirinya.

Rasa lapar akan hidup!

Rasa yang sudah ia lupa rasakan sejak Milyar pertama masuk kedalam rekeningnya akibat project yang ia kerjakan.

Hah, hidup ini benar-benar indah!

1
Akbar Asahan
Lagi fokus baca dulu ya kak
Dpangky: ahihihi, silahkan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!