NovelToon NovelToon
The Crazy Kultivator

The Crazy Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / spiritual
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ancilarry

Saat umur ku sangat muda, aku dikurung di tempat yang sangat gelap oleh seorang wanita jahat. Setiap hari wanita jahat datang untuk melampiaskan amarahnya padaku. Dia membawa algojo yang siap untuk menghukumku yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Makanan sehari hariku adalah makanan basi dan tikus yang menyelinap masuk. Dan makanan paling mewah bagiku adalah makanan sisa.

Suatu hari wanita jahat itu menawarkan kebebasan untukku. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itu tidak gratis. Aku tahu itu karena dia juga gila. Dia meminta sesuatu yang tidak masuk akal… tubuhku.

Tapi kau tahu? aku adalah seseorang yang lebih gila darinya.

'The Crazy Kultivator'

Ini hanya perubahan dari novel pertama 'Return to being the mad antagonis'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ancilarry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Rencana gagal

Duar dua duar

Moran terlempar ke belakang dengan sangat keras hingga menembus beberapa bangunan. Dia berdiri disertai banyak darah di sekujur tubuhnya. 'Ugh, sialan!? Pak tua itu sangat kuat, memang pantas di juluki heavenly sword. Bagaimana dengan Sumei? Apa dia berhasil?' Moran melirik pulau beast. Jika Sumei berhasil, pastinya akan ada telepati suara yang terdengar. Namun sejak Sumei pergi ke pulau beast sampai ia bertarung melawan Qing Tianshan begitu lama, tidak ada kabar sedikitpun dari Sumei. Ia khawatir terjadi sesuatu dengannya.

"Sumei!? Apa kau mendengarku? Sumei!?" panggilnya dengan telepati. 'Ini tidak mungkin, jarak kami tidak terlalu jauh. Seharusnya dia dengar. Apa mungkin…' Moran mulai khawatir dengan keadaan Sumei.

Qing Tianshan sampai di tempat Moran terlempar. Di belakangnya juga sampai Wan Ruo, tangan kanannya. Dia berjalan menuju Moran yang terlihat terluka dimana mana. "Apa tujuan kalian mengganggu perburuan lima sekte?" tanya Qing Tianshan bersikap dingin.

Tampak senyum mengejek di wajah Moran, "Ki ki ki, apa lagi memangnya jika bukan untuk memberikan pertunjukkan pada Raja Abyss." ujarnya.

"Ugh, dasar fanatik si*lan!?" gerutu Wan Ruo.

"Kau pikir bisa membodohiku? Dasar anak muda yang naif. Melihat kau mengerahkan banyak anak buahmu untuk menahan kami disini dan memasang array di pulau beast setelah pelindung disana hancur, kau pasti mengincar sesuatu di pulau itu. Apa aku benar?" tanya Qing Tianshan dengan senyum liciknya.

Mohan hanya bisa menyembunyikan semuanya dengan senyum palsunya. Dia tidak bisa membiarkan Qing Tianshan mengetahui tujuannya. 'Melihat Sumei tidak juga membalas telepatiku, kemungkinan telah terjadi sesuatu yang besar padanya di pulau itu. Wanita sial, omongannya saja yang besar tapi bahkan tidak bisa menangani satu anak kecil?

Hampir semua bawahanku kalah, dihadapanku juga ada Heavenly Sword. Tidak ada pilihan lain selain aku harus mundur. Dari awal juga rencana ini mentah. Mungkin aku harus memburunya di luar pengawasan lima sekte. Sekarang, aku tidak boleh membuat Qing Tianshan curiga aku mengincar salah satu anak disana.' pikir Moran. Dia mengambil peluit bambu dan meniupkannya keras keras.

Peluit itu berbunyi sangat nyaring. Setiap anak buah Moran mendengarnya, mereka langsung tahu kalau itu aba aba mundur. "Maaf pak tua, sepertinya aku sudah selesai bersenang senang disini. Sampai jumpa!?" ujarnya dengan senyum licik, dia melesat pergi secepat mungkin dari hadapan Qing Tianshan.

Pak tua itu menatap ke langit melihat Moran melesat dengan cepat. "Wan Ruo, kejar dia!?" ujarnya tepat pada Wan Ruo yang ada disebelahnya.

"Baik, ketua!?" jawabnya cepat. Tidak lama Wan Ruo mengejar Moran.

Qing Tianshan menengok ke arah pulau beast. Dia tersenyum tipis, "Sepertinya disana juga sudah selesai." ujarnya.

Dilihat dari array merah yang menghilang, sepertinya murid murid disana berhasil menemukan mata formasinya. Memang pantas disebut murid dari lima sekte.

Tiba tiba Qing Tianshan teringat dengan seseorang, "Ah, benar juga. Kuharap dia tidak ketahuan." ujarnya masih dengan kekehan kecil.

...***...

Zhen duduk diatas dahan pohon melihat murid murid dari lima sekte berjalan ke luar pulau menuju pulau awan. Mereka berhasil menemukan lima mata array yang sembunyikan. Sekarang hanya tinggal kembali ke pulau awan. Awalnya para kultivator ini sempat ragu apakah mereka harus kembali atau tidak karena waktu perburuan masih setengah jalan. Namun melihat banyak orang terluka dan pengumuman untuk kembali, akhirnya mereka kembali ke pulau awan.

Saat ini Zhen kepikiran tentang bagaimana cara wanita ular itu memasuki array bunga darah. Menurut penjelasan Jimi, array ini fungsinya untuk menjebak dari dalam maupun luar. Jadi seharusnya seseorang tak bisa masuk ke dalam array. ''Bagaimana caranya masuk kedalam array tanpa merusaknya?'' gumamnya.

"Mungkin dia menggunakan cara khusus lembah kematian." seru Shin tiba tiba di dahan yang lain. Dia tersenyum ramah namun juga cukup licik.

Zhen menatap malas pria itu, "kenapa kau masih disini? Bukannya kau harusnya ikut bersama mereka?"

"Bukannya kau masih muridku? Bukan sikap yang baik seorang guru meninggalkan muridnya yang masih dalam tahap pembelajaran!?" balasnya dengan kata kata yang cerdik.

"Oh, maaf guru. Tapi sepertinya aku akan mencari guru yang lain. Jadi guru bisa pergi dengan tenang." ujar Zhen dengan senyum datar.

"Baru beberapa hari dan kau sudah menjadi murid durhaka." ujar Shin tersenyum jengkel. Dia menatap kesal Zhen yang seperti mencoba mengusirnya. Dan dia menatap Jimi yang juga ada di dahan yang lain, "Kenapa kau mengusirku tapi tidak mengusirnya?" tanya ketus sembari menunjuk Jimi yang polos.

Zhen menunduk melihat ke bawah ke arah Jimi. "Dia? Bocah itu sudah menjadi orang'ku, kau bukan!?" ujarnya.

Mendengar itu Shin tambah kesal. Dia mulai tertarik dengan Zhen. Kenapa? Bagaimana tidak, baru kenal dengannya sudah terjadi masalah seperti penyerangan kultus. Coba pikirkan jika mengenalnya lebih lama, apa akan terjadi lebih banyak tantangan seperti ini? Shin sangat suka tantangan, itu membuatnya tambah kuat dengan adanya pengalaman bertarung. Karena itu bagaimanapun dirinya harus mencari cara untuk mengikuti Zhen.

"Apa kau tidak sayang jika tidak membawaku bersamamu? Kau akan kehilangan koki terbaik. Apa kau yakin?" goda Shin agar Zhen kepikiran untuk mengajaknya dalam kelompoknya.

"Aku bisa membeli makanan di penginapan." jawab Zhen mudah.

"Bagaimana dengan di luar penginapan seperti sekarang?" tanya Shin mulai cemas dengan rencana plan A.

"Itu mudah. Aku hanya perlu membuat Jimi belajar memasak untukku!?" jawabnya mudah meskipun agak seenaknya.

Mata Jimi terbelalak dia di suruh belajar memasak, "A aku?" tanyanya sembari menunjuk diri sendiri. Tapi Zhen menatap tajam seakan mengatakan untuk diam. Seketika nyalinya jadi ciut.

Tidak apa apa, Shin masih memiliki plan B setelah plan A gagal. Hanya satu, dirinya tidak boleh terlihat meminta minta untuk ikut. Harus Zhen sendiri yang mempertimbangkan mengajaknya dalam kelompok. "Baiklah, kalau itu maumu. Mau bagaimana lagi, iya kan? Aku memiliki beberapa informasi tentang kultus atau lembah kematian." ujarnya.

Zhen meliriknya, sudah pasti pemuda itu tertarik. Karena saat ini kultus menargetkannya. Mana mungkin ia tidak tertarik. Apalagi Shin sangat yakin kalau Zhen adalah seseorang yang baru mengenal dunia luar. Bocah itu tidak akan tahu kalau ada sekte pengemis yang mengelola jaringan bawah tanah.

"Bukannya mudah, ya? Kita tinggal tanya ke salah satu cabang sekte pengemis. Karena jaringan mereka menyebar luas di bawah tanah sudah pasti mereka tahu tentang kultus atau lembah kematian." ujar Jimi menghancurkan rencana Shin.

"Benarkah?" tanya Zhen bersemangat dengan tatapan berbinar binar. "Ada hal yang seperti itu?" tanyanya baru tahu kalau ada sekte yang mengelola khusus informasi saja.

Seketika Shin menatap tajam Jimi. Tatapannya yang tajam mengatakan untuk diam!?

'A apa aku salah bicara? Tidak, kan ya?' pikirnya kebingungan. Dia jadi memiliki perasaan buruk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Firman Hidayat
up 50 bab dong
Yohan_Ge: gak papa kak gak 50 yang penting authornya selasu up
Happy alone: Maaf, author kagak kuat kalau sampe 50 bab 😵 entar yang ada jalan ceritanya jadi berantakan lagi.
total 2 replies
Yohan_Ge
dari semua novel yang ku baca ini yang paling seru
Yohan_Ge
zhen ini lucu banget😂😂

lanjut kak ceritanya seru

semangat
Firman Hidayat
up lagi Thor yang banyak
Firman Hidayat
knp GK diper**sa dulu itu, sayang banget
Firman Hidayat
ceritanya bagus,
mc op
Firman Hidayat
Lanjutkan thor...Thor...Thor....
Firman Hidayat
bagus
Happy alone: Makasih ya, gak nyangka langsung dapet tanggapan padahal baru update 😶😶😶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!