NovelToon NovelToon
Selir Sang Mafia

Selir Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Teen Angst / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Aura Harus menerima takdirnya menjadi salah satu bagian dari Wanita penghibur seorang Devandra Mahendra.

Pria tampan dengan sejuta pesonanya. Namun siapa sangka jika di balik ketampanannya itu menyimpan Rahasia yang cukup besar hingga menarik Aura untuk.asuk dalam hidupnya.

Akahkan Devandra melepaskan Aura, ataukah Devandra menahannya seumur hidup bersamanya?

Ikuti kisah mereka hanya di Judul Novel Selir Sang Mafia
Brak

"Ah maaf Tuan, saya tidak sengaja!!" Ucap Aura seraya membersikan Jas mahal milik Pria yang baru saja di tabraknya.

"It's Oke tidak masalah" Ujar Pria itu yang ternyata sejak tadi terpaku menatapnya.

Hingga tanpa sengaja tatapan mereka beradu saat Aura ingin mengangkat kepalanya menatap Devan. Dalam beberapa menit tatapan mereka terkunci sebelum pada akhirnya Aura memutuskannya lebih dulu."

"Maaf" Sekali lagi Aura meminta maaf dan berusaha untuk pergi meninggalkan Acara perayaan Ulang tahun Stasiun televisi milik keluarganya. Kebetulan Devan datang hari itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lerdric eels

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tuan Mahendra berjalan menuju pintu keluar Mansion utama yang terlihat seperti rumah biasa namun seperti neraka bagi para musuh-musuhnya terutama setelah Genk Mafia Black Venom di pimpin oleh sang Cucu Devandra Mahendra. Pria dengan sejuta pesona yang memiliki harta tak terduga dengan dua nama yang berbeda. Jika Devandra Mahendra sebagai nama asli Devan dalam dunia bisnis maupun politik, berbanding terbalik dengan nama ketua Mafia yang ia pakai, Ia lebih suka memakai Identitas Lerdric eels (Elektrik Eels) alias belut Listrik sebagai nama Panggungnya di dunia hitam. Devan memakai nama itu karena semua musuh-musuhnya selalu mengagungkan jika ia terlalu licin dan berbahaya hingga begitu di takuti dan di segani di dunia mafia.

"Opa Ingin pergi?"

Devan yang baru turun dari anak tangga mulai memperhatikan gerak gerik sang opa sejak tadi.

"Ya Dev, Opa tidak mau mengganggu kerjamu! Opa datang kemari hanya untuk melihat kau dan Faldo serta Edgar saja. Opa harus segera kembali ke Singapura!" Tuturnya.

"Baiklah terserah Opa saja, Tapi hari ini aku tidak bisa mengantarkan Opa karena aku harus ke kantor polisi guna menangani kasus Ayah Soraya yang terkena kasus Suap menyuap."

Gumam Devan seraya mengancingkan Jaz kerjanya.

"Ck. Sampai kapan kau akan terus menyokong keluarga bermasalah itu hah? Apa belum cukup kau sudah menikahi Putri mereka? Sampai kapan kau akan terus bertahan dengan keluarga manipulatif itu?"

Tegas, Tuan Mahendra nyatanya sama sekali tidak menyukai keluarga Soraya bahkan dulu ia menolak keras usulan putranya untuk menjodohkan Devan dengan Soraya. Pernikahan yang di jalankan Devandra hanyalah pernikahan atas dasar untung rugi, bukan karena cinta. Awalnya Devan ingin memakai popularitas sang istri untuk menunjang Efektivitas dan elektabilitasnya di politik hingga dapat dengan mudah menjadi seorang presiden. Namun nyatanya popularitas sang istri tak cukup untuk membantunya naik ke singgasana Tahta presiden negara itu, karena akhir-akhir ini tersebar isu jika istrinya itu terlibat dalam kasus prostitusi, kasus penyalahgunaan narkoba dan lebih parah lagi mertuanya tersandung kasus korupsi besar-besaran.

"Dev kenapa kau tidak segera menceraikan wanita itu dan binasakan keturunan Moeis itu? Kenapa kau masih memakai mereka hah?"

Nampak sekali ketidak sukaan Opa atas keputusan sang cucu yang masih nekat mempertahankan hubungannya dengan keluarga Moeis. "Jangan kau bilang jika kau mulai jatuh cinta padanya karena Opa tidak akan pernah merestuinya!"

Ucap Opa Mahendra tegas seraya melangkahkan kakinya keluar.

Devan tak berkutik, ia memilih melangkah kakinya menuju Garasi mobil dan meminta Jo untuk segera mengantarkannya ke alamat Tujuan.

Tadi Soraya menghubungi dirinya memberi kabar jika sang Daddy di tangkap Polisi karena tuduhan korupsi, ia tidak mau kariernya hancur hanya ulah ayahnya yang tertangkap hingga meminta sang suami untuk membantunya lagi.

"Tuan, Kenapa anda masih saja mau di peralatan oleh keluarga Moeis itu? setau saya bukannya anda yang ingin memanfaatkan mereka,Tapi kenapa saat ini terbalik?

Gumam Jonathan tak habis pikir.

Devandra menyeringai. Ia nampak menatap pemandangan kota dari dalam mobilnya namun pikirannya entah sekarang ada di mana.

"Kau akan tau apa rencana ku setelah melihat bagaimana ending dari semuanya Jo. jadi diam lah dan ikuti saja cara mainnya!"

Perintah Devan.

Saat di perjalanan Devan bertemu dengan Soraya karena dari awal mereka memang membuat janji untuk bertemu.

"Sudah lama?" Tanyanya setelah soraya masuk ke dalam mobilnya.

"No, aku juga baru datang!"

Ucap Soraya.

Devan nampak manggut-manggut tanpa mau bertanya lagi pada sang istri. Kini ia memilih memainkan ponselnya dengan sesekali melihat ke arah kaca mobil, nyatanya Devandra sedang memikirkan keadaan Aura yang tadi sempat ia tinggalkan bersama Aileen, pastinya aura sudah siap untuk bertemu dengannya lagi setelah ini.

"Dev apa yang kau pikirkan?"

Tegur Soraya.

"Kenapa kau semakin hari semakin cerewet saja hah? Aku hanya sedang berfikir jadi jangan ganggu aku!"

Telak, Devan memang seperti itu pada Soraya sejak dulu. Devan yang Soraya kenal sebagai pria tampan nan mempesona dengan segala fasilitas mewahnya, Devan yang dingin tak tersentuh tapi sebagai pria Devandra nampak sempurna karena bergelimang harta. Hal itulah yang membuat Soraya mau mengejar cinta Devandra hingga Sampai di nikahi pria itu.

Sesampainya di depan kantor polisi Devan tak turun melainkan sudah ada anak buahnya yang mengurus semuanya. Statusnya yang sebagai pengusaha kaya raya dan mencalonkan diri sebagai presiden membuatnya tak dapat gegabah dalam bertindak jika tidak mau reputasinya hancur. Hari ini sudah dua kali ia harus ke kantor polisi dengan kasus yang berbeda dan orang yang berbeda pula, entah sudah berapa uang yang Devan harus keluarkan namun yang pasti Devan tak perduli.

Tak berselang lama pintu mobil di ketuk dari luar hingga memperlihatkan Anak buahnya. Devan nampak menurunkan sedikit kaca pintu mobilnya agar bisa jelas mendengar apa yang di katakan anak buahnya.

"Tuan semuanya sudah beres!"

Tuturnya.

"Hem bagus, Bawa mertuaku kembali ke rumahnya!"

Ujar Devan seraya menutup pintunya kembali.

Setelah melakukan negosiasi yang cukup alot pada akhirnya terjadilah kesepakatan dengan menyetorkan uang sebesar Sepuluh ribu dolar A.S sebagai uang jaminan pembebasan. Sudah rahasia umum jika uang adalah pintu utama pembuka jalan damai bagi siapa saja yang bermasalah di manapun tempatnya. Menurut Devan jumlah itu terlihat sangat sedikit di matanya karena tidak ada dua persen dari hartanya.

"Ku pikir ini akan menjadi Akhir dari kesuksesan mu Eels!"

Ucap Soraya seraya mengambil tangan Devandra untuk ia genggam. Ya, Soraya selalu memanggil Devan dengan panggilan saya hanya yaitu Eels si belut. Karena menurut Soraya Devan begitu licin dan sulit sekali untuk dia dapatkan.

Devan tersenyum miring seraya memperhatikan gerak gerik anak buahnya yang sudah keluar dari kantor polisi bersama ayah Soraya yang ada di tengah-tengah mereka.

"Bukannya aku sering melakukan ini? Kenapa kau nampak begitu takut dan panik?" Balasnya.

Soraya hanya menanggapi ocehan sang suami dengan tersenyum bahagia sekaligus takjub. Namun senyumannya itu harus hilang setelah Devan melepaskan genggaman tangannya untuk berganti Jaz dengan hoody seraya memakai masker wajah dan kaca mata tebalnya untuk menutupi identitasnya yang asli.

Tok tok tok

Ternyata Ada seorang polisi yang datang untuk menyapa mereka, namun yang polisi itu tau yang datang saat ini adalah ketua Mafia yang sangat di segani di asia tenggara dengan julukan Lerdric eels.

"Ya"

Jawab Devan

Polisi itu menatap ke arah Soraya yang nyatanya sudah memakai topeng penyamarannya agar tidak di ketahui identitasnya oleh siapapun mengingat ia adalah publik figur yang cukup terkenal di negaranya.

"Terimakasih Tuan." Hanya itu yang di ucapkan polisi itu, setelahnya ia memilih pergi dan Devandra di kagetkan dengan dering ponselnya yang begitu nyaring.

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada penuh kekesalan

"Ini tuan, Nona Aura, Tuan Faldo memaksanya untuk melayaninya malam ini juga!"

Ucap Aileen dengan nada bergetar.

"BRENGSEK"

1
Khoirun Nisa'
yok lanjuttt yokkk thorr
Khoirun Nisa'
woyyyy thorrrr jangan di gantung napa sih thorr, ayo lahh thorrrr lanjutan nya cepetinnnnn.... udah penasaran banget ni🥲🥲🥲🥲🙏🏻🙃
Khoirun Nisa'
helloo kk authorr semangat ya up nyaaa,, kalo bisa cepetan ya up nyaaa.. udah penasaran banget sm kelanjutan nyaa... nih aku udah kasih 1 bunga, 1 kopi dan 1 iklan...
Nagita Marbun
kenapa aku selalu nunggu² update kelanjutannya ya, karena sepenasaran itu dibuat sama alur ceritanya. mudah mudahan update nya lebih banyak lagi y thorr, semangat thorr🔥
Khoirun Nisa'
udah aku kasih mawar nih thorr, yg cepet ya update nyaa, gak sabarr pengen baca kelanjutan nya
Sulastri Sulastri
lanjut
Efi Yusiyanti
judulnya selir dah nanti segini masih aja kalah, mafia apaan tuh dev
Naila
nice
Naila
nice
hazana channel
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!