Pernikahan 24 Jam

Penyesalan selalu datang terlambat memang benar adanya kecuali saat kita berjalan di depan kambing mungkin akan menyesal di depan saat kambing itu menyeruduk kita ( candanya garing banget ).

Tapi itu lah yang Clarissa rasakan dimana yang biasanya Adnan selalu luluh padanya saat dirinya mengatakan maaf dan mengucap janji manis yang hanya sekedar janji semata.

" saya resign " ucap Clarissa sambil melemparkan surat pengunduran dirinya di atas meja depan tepat di depan wajah pak Gilbert.

" apa kamu serius ? Apa kamu sudah siap jika apa yang kita lakukan tersebar di media sosial ?" tanya pak Gilbert yang tak akan begitu saja melepaskan Clarissa yang benar benar bisa memuaskan dirinya karena istrinya yang tak bisa memberikan apa yang pak Gilbert inginkan.

" apa yang akan papa sebarkan di media sosial ?" tanya istri dari pak Gilbert ibu Natasya.

" mama ? Sedang apa mama di sini ?" tanya pak Gilbert gugup.

" apa wanita ini sudah berbuat macam-macam yang merugikan perusahaan kita ?" tanya Bu Natasya selain istri dari pak Gilbert ternyata Bu Natasya juga pemilik saham enam puluh persen warisan mendiang suaminya terdahulu.

" bukan begitu sayang " ucap pak Gilbert yang langsung menuntun Bu Natasya duduk di kursi besar miliknya sedangkan Clarissa kini malah bersiap keluar dari ruang mantan atasannya.

" tunggu dan diam disitu karena saya belum mendengar penjelasan suami saya apa salah mu hingga suami saya ingin menyebarkan sesuatu di media sosial " ucap Bu Natasya yang memang sudah mencurigai sesuatu lebih dari tiga bulan belakangan ini.

" saya hanya ingin resign bu, itu saja " ucap Clarissa yang mencoba menahan tangisnya dan rasa takutnya jika sampai pak Gilbert nekad menyebarkan video mereka berdua di media sosial.

" lalu kenapa sepertinya suami saya begitu berat mengijinkan kamu untuk berhenti dari perusahaan ini ?"

" apa kalian memiliki hubungan lebih ? "

" katakan !!" bentak Bu Natasya sambil melemparkan beberapa bukti transfer dan juga beberapa foto kedekatan yang memang terlihat tak wajar antara atasan dan bawahan.

" mah, papa bisa jelaskan semua ini " ucap pak Gilbert yang kini sudah bersimpuh di hadapan Bu Natasya sedangkan Clarissa hanya bisa diam dan tak lama Clarissa pun membuka suaranya.

" ibu benar "

" saya dan pak Gilbert memang memiliki hubungan lebih dari atasan dan bawahan " ucap Clarissa yang tak ingin bukan hanya pernikahan nya saja yang hancur tapi pak Gilbert juga.

" apa yang kamu katakan Clarissa !!"

" Clarissa berbohong mah " ucap pak Gilbert yang tak percaya jika Clarissa malah membongkar skandalnya sendiri di hadapan istri dari selingkuhannya.

" benarkah ? " tantang Clarissa yang sudah benar benar kehilangan akal dan harga diri.

" bukannya bapak sendiri yang begitu memuja permainan saya karena istri bapak tak bisa memuaskan bapak ?" ucap Clarissa yang sudah terlanjur basah lebih baik kuyup sekalian.

" dan asal ibu tau jika pak Gilbert bahkan tak membiarkan saya berhenti bekerja karena dia tergila gila sama saya " ucap Clarissa yang bahkan tak memikirkan bagaimana diri ya nanti kedepannya.

" pah !! "

" Tapi sekarang anda bisa tenang " ucap Clarissa yang hanya ingin menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya apapun itu yang penting hatinya merasa lega dengan semua masalah yang sedang iya hadapi.

" saya sudah memutuskan untuk berhenti dan saya kembalikan pak Gilbert pada ibu karena saya sudah kehilangan segalanya yang saya miliki jadi bukan masalah jika saya juga harus kehilangan pak Gilbert " ucap Clarissa yang langsung memilih keluar tanpa perduli apa yang akan terjadi pada pak Gilbert dan juga Bu Natasya nantinya.

Sedangkan setelah kepergian Adnan dan Clarissa, Nadira pun memilih pergi ke kantor bersama Yoga seperti rencananya tadi pagi meski Nadira sedih saat melihat Almira yang menjadi korban kedua orang tuanya tapi Nadira tak ingin lagi berhubungan dengan apapun tentang Adnan.

" kamu kenapa Nad ?" tanya Yoga yang memperhatikan sejak tadi Nadira hanya diam sambil menatap keluar jendela mobil seolah ada yang menjadi beban berat dalam pikirannya saat ini.

" aku tidak apa apa " ucap Nadira yang tak mungkin mengatakan apa yang ada dalam pikirannya terlebih di hadapan Yoga yang begitu perhatian padanya sejak masih di bangku sekolah menengah dulu.

" oh iya ga, apa jika kita berangkat bersama tak akan ada wanita yang cemburu dengan kedekatan kita saat kita datang ke kantor sama sama ?" tanya Nadira yang tak ingin membuat masalah baru dengan pacar Yoga nanti.

" hingga detik ini aku masih sendiri karena wanita yang aku cintai lebih memilih laki laki lain yang ternyata malah membuatnya terluka dan kecewa akhirnya " ucap Yoga yang berhasil membuat Nadira menatap penuh curiga ke arah Yoga temannya.

" apa yang kamu katakan ? "

" siapa wanita itu ?" tanya Nadira yang menolak berpikir jika dirinya lah yang Yoga maksud.

" nanti kamu akan tau sendiri siapa wanita itu" ucap Yoga yang tak ingin semakin membebani pikiran Nadira jika dirinya mencintai nya selama ini.

" lebih baik sekarang kamu fokus pada apa yang akan kamu lakukan untuk bisa berdiri sendiri dan berpijak di kakimu sendiri " ucap Yoga yang ingin Nadira bisa menjadi wanita mandiri yang tangguh dan tak bergantung pada siapapun meski dirinya akan selalu ada untuk Nadira.

" kamu benar "

" sejujurnya aku pun tak yakin apa aku bisa bekerja di kantor seperti Tante Cecil yang sukses menjadi wanita karir " ucap Nadira yang memeng tak memiliki basic untuk bekerja di perkantoran.

" lalu kamu ingin melakukan apa ?" tanya Yoga yang akan membantu semampu yang iya bisa untuk Nadira.

Nadira pun hanya menampilkan senyum terbaiknya tanpa mengatakan apa yang dirinya inginkan pada Yoga karena Nadira ingin memulai semuanya dengan usahanya sendiri.

" aku hanya minta doakan aku agar aku bisa mencapai cita cita ku, itu sudah lebih dari cukup " ucap Nadira tapi tanpa Nadira sadari jika senyum yang Nadira berikan membuat irama jantung Yoga berdetak sangat cepat.

" tanpa kamu minta pun aku selalu mendoakan dan berharap yang terbaik untuk mu " ucap Yoga tulus.

Dan tak butuh waktu lama Yoga dan Nadira pun kini sudah sampai di perusahaan yang benar benar besar dan melihat gedung yang tinggi menjulang di hadapannya membuat Nadira semakin insecure pada kemampuan dirinya.

" kenapa ?" tanya Yoga yang melihat ada keraguan dalam diri Nadira setelah melihat gedung dimana Nadira akan bekerja nanti.

" kamu boleh menganggap ku pengecut tapi aku tak yakin jika aku akan bisa bekerja dengan baik di perusahaan ini " ucap Nadira dan entah kebetulan atau tidak di saat yang sama Adnan pun sudah sampai dan kini berdiri tak jauh dari Nadira dan Yoga.

" kamu tak akan pernah tau jika kamu belum mencoba "

" dan jika nanti setelah kamu mencoba dan ternyata kamu merasa kurang cocok bekerja di perusahaan ini setidaknya kamu akan memiliki modal usaha dari gaji yang akan kamu terima nanti " ucap Adnan tiba tiba.

" mas ? Kamu juga bekerja di perusahaan ini ?" tanya Nadira penasaran.

✍️✍️✍️ Apa setelah Nadira tau jika Adnan juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Yoga dan dirinya apa Nadira akan tetap bekerja di perusahaan itu ? Dan apakah kisah Clarissa akan benar benar usai setelah apa Adnan mengatakan talak untuk ketiga kalinya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘