NovelToon NovelToon
KEPERAWANAN 100 JUTA

KEPERAWANAN 100 JUTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / PSK
Popularitas:84.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pengagum Rahasia

Adeline terpaksa melakukan perbuatan yang sangat tidak di inginkan demi melunasi hutang sang ayah.

Adeline terpaksa menjaga kesucian yang selama ini di jaganya kepada pria yang bahkan belum pernah di temui nya.

tak mau menambah dosa, Adeline pun meminta kepada pria asing itu untuk menikahi nya sebelum melakukan hal itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

garis dua

Huekk hueekk

Adeline mengeluarkan semua sarapan nya di wastafel. Perut nya terasa kosong sekarang. Tapi rasanya juga lega. Entah mengapa tiba-tiba perut nya terasa seperti di aduk-aduk.

"apakah magh ku kambuh" gumam nya.

Setelah merasa lebih baik Adeline mencuci mulut dan tangan nya kemudian berjalan ke arah kulkas. Di buka nya kulkas itu tapi kemudian di tutup kembali. Ia berjalan ke depan dan memanggil sang adik.

"dek!"

Farhan yang merasa di panggil pun menoleh kemudian mengernyit saat melihat wajah sang kakak yang pucat. Dengan cepat remaja itu menghampiri Adeline.

"kakak sakit?" tanya Farhan.

"sedikit. Mungkin magh kakak kambuh. Kamu tolong belikan kakak obat magh kemudian buah-buahan yang masam ya"

Farhan menerima selembar uang merah yang di berikan Adeline. Dengan berjalan kaki ia pun menuju warung yang berada 500 meter dari rumah nya.

setelah Farhan berlalu, Adeline pun masuk ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuh nya.

***

"mama masak apa?" tanya Sadewa menghampiri sang mama.

"oh Arya, tumben udah bangun?"

"iya ma, tiba-tiba aku pengen makan nasi goreng seafood"

Ratna mengernyit, sudah sejak 10 tahun yang lalu putra nya tak pernah meminta nasi goreng lagi. Tapi kemudian ia tersenyum.

"duduk lah, kebetulan ada persediaan bahan nya. mama akan buat kan untuk mu"

Dengan patuh Arya Sadewa pun duduk sembari memperhatikan sang mama yang cekatan menyiapkan udang, telur, sosis dan bumbu-bumbu untuk membuat nasi goreng.

Aroma sedap menguar memenuhi dapur itu, tapi kemudian....

Hueek...

Ratna meminta pelayan yang membantu nya untuk melanjutkan masakan nya dan menghampiri sang putra.

"kamu kenapa nak?" tanya Ratna khawatir.

Sadewa tak menjawab sebab ia masih memuntahkan seluruh isi perut nya.

"papa!!!" seru Ratna memanggil sang suami.

"paaa!!!!"

Ervan yang sedang melakukan olahraga pagi pun segera menghampiri sang istri yang berteriak memanggil nya.

"kenapa ma?" tanya Ervan panik.

"Arya kenapa ma?" tanya Ervan kemudian ketika sadar bahwa istri nya tengah memapah sang anak.

"panggil dokter Raihan pa, tiba-tiba Arya muntah-muntah"

"Arya ngga papa ma" ucap Arya lemas.

"tapi kamu pucat Arya"

"bantu Arya ke atas aja pa, Arya mau istirahat"

Ervan pun mengangguk kemudian memapah sang anak naik ke lantai atas.

"ada apa Ratna?" tanya tuan tua yang baru turun dari tangga sebelah dan melihat cucunya tengah di papah oleh anak nya menaiki tangga menuju kamar Arya Sadewa.

"nggak tau pa, tiba-tiba aja muntah-muntah"

"sudah di panggil kan dokter?"

"sudah pa, Egi sudah menelpon dokter Raihan"

Tuan tua mengangguk kemudian menyusul Arya ke kamar nya. Sekesal dan semenjengkel kan apapun Arya Sadewa, pemuda itu tetap lah cucunya. Satu-satunya pewaris seluruh kekayaan nya. Jadi jika terjadi sesuatu padanya sebagai kakek tentu lah ia merasa khawatir.

"nyonya, 5 menit lagi dokter Raihan sampai" ucap Egi, sang kepala pelayan di rumah itu.

"terima kasih Egi"

Egi mengangguk hormat kemudian meminta pelayan menyiapkan susu dan nasi goreng seafood pesanan tuan muda mereka.

Sementara Ratna gegas ke depan untuk menyambut dokter keluarga mereka. Ratna mondar mandir di ruang tamu dengan sesekali melihat ke arah pintu untuk menanti kedatangan dokter Raihan. Hingga suara pintu di buka membuat Ratna langsung menoleh.

"ayo Rai, langsung ke kamar Arya saja"

dokter Raihan pun mengangguk dan mengikuti langkah nyonya Ratna yang terlihat tergesa.

Sesampainya di kamar Arya, tampak pemuda itu sedang di pijit oleh sang papa. Di hidung nya tampak menghirup minyak kay* put*h dan membuat Ratna mengernyit heran karena selama ini putra nya tak mau menghirup minyak hijau itu.

"biar saya periksa dulu om" ucap dokter Raihan mendekat ke arah tuan Ervan.

Arya Sadewa membuka matanya untuk melihat kedatangan dokter sekaligus sahabat nya itu.

"aku baik-baik saja Rai" ucap Sadewa dengan suara yang lemas.

"diam lah, setelah ku periksa baru kau boleh berkomentar"

Sadewa hanya diam dan menurut sampai Raihan memeriksa denyut nadi Sadewa dan tidak merasakan apapun. Meskipun memang kondisi Sadewa cukup lemas dan pucat tapi tak ada masalah apapun dalam dirinya.

"sepertinya Sadewa hanya kecapean saja om, jadi tidak perlu khawatir"

"syukurlah. Tapi kenapa tadi Arya muntah-muntah Rai?" tanya tuan tua.

"itu karena Sadewa masuk angin kek, mungkin akhir-akhir ini Sadewa sering lembur dan terkena angin malam"

"baiklah, terima kasih sudah memeriksa nya"

Raihan mengangguk, ia merapikan peralatan nya kemudian berpamitan.

"Raihan pamit dulu, tidak perlu mengantar ku Tante. Oh iya, jangan lupa ingat kan Sadewa untuk meminum obat yang aku berikan"

nyonya Ratna mengangguk kemudian mendekat ke arah Sadewa.

"aku rindu istri ku" gumam Sadewa lirih.

"kau mengatakan sesuatu sayang?"

Sadewa hanya menggeleng, entah mengapa tiba-tiba ia merindukan gadis yang satu bulan lalu telah ia nikahi.

'bagaimana kabar istri ku ya' batin Sadewa.

***

Tak berbeda jauh dengan kondisi Sadewa, Adeline juga sedang terbaring lemas dengan selang infus yang menggantung di sebelah kiri nya.

"ayo mbak makan dulu" bujuk Farhan menyodorkan sesendok bubur ayam yang tadi di beli nya.

"enggak dek, mbak ngga pengen makan. Kamu kupasin mbak buah jeruk aja. Kayak nya seger"

Farhan pun menurut, karena setiap kali di paksa maka Adeline pasti akan muntah.

"mbak ngga mau ngasih kabar ke lelaki itu kalau sekarang mbak lagi hamil?"

"enggak. Kan kamu tau hubungan kami kayak gimana dek. Kalau bukan karena hutang yang di sebab kan oleh ayah sudah pasti mbak belum menikah saat ini"

Farhan menghela nafas memahami. Masih untung pria itu mau menikahi kakak nya secara resmi jadi jika ada warga yang bertanya mengenai kehamilan kakak nya, kakak nya tak akan merasa malu.

***

hari-hari berlalu, kondisi Adeline sudah lebih baik apalagi kandungan nya sudah menginjak dua bulan. Selama itu pula tak ada masalah dengan tetangga ataupun pihak mana pun. hanya saja akhir-akhir Adeline merasa seperti ada seseorang yang selalu memperhatikan dirinya dari jarak jauh. Tapi Adeline tak mau ambil pusing dan mencoba abai. Lagipula di rumah ini ada adiknya.

"mbak, aku mau ke rumah yoga dulu ya. Mau tanya-tanya tentang perkuliahan" pamit Farhan.

"iya dek. pulang nya jangan siang-siang ya. Nanti siang mbak pengen masak nasi goreng buatan kamu"

Farhan mengangguk kemudian mencium tangan sang kakak dan berlalu. Cukup berjalan kaki karena jarak rumah nya dengan rumah yoga hanya beberapa ratus meter saja.

Di tengah jalan, Farhan bertemu dengan segerombolan ibu-ibu yang menatap sinis ke arah nya. Tapi Farhan mencoba untuk tersenyum ramah. Tapi, melihat ke arah mana ibu-ibu itu berjalan Farhan berhenti sejenak dan memperhatikan. sesuai dugaan nya segerombolan ibu-ibu itu memang datang ke rumah nya. Farhan tersenyum karena kakak nya akan memiliki teman sampai ia kembali nanti.

Tapi Farhan tidak tau, bahwa ia telah salah paham kepada ibu-ibu itu.

1
dedara Solah
mama sama papa lg proses bikin adek
Partini Minok Nur Maesa
klo gx ada konflik kno gx tamat aja.bosen monoton
Partini Minok Nur Maesa
namanya kok ganti sisi bukan lisa
Partini Minok Nur Maesa
knp dewa tdk cari adel
Dbz Mar
sang calon debay pintar banget ngelindungi ayahnya..biar si ulet keket tak bisa merayu si ayah
Aurora
sangat menarik ceritanya
Aurora
semoga mereka slalu bahagia
Aurora
nah ketauan suami Adelia ternyata kaya raya
Aurora
Luar biasa
Aurora
wah makin seru
Aurora
tetangga julid ini
Aurora
istri yg hamil suami yg ngidam
Aurora
Farhan menunjukkan surat nikah
Aurora
rajin kakak beradik bertanam sayur
Aurora
kasihan harus memikul beban keluarga
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
semangat terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!