Follow IG : base_author
Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 29
"Ka Mona, Ka Andre, " bisik Mentari dalam hati. Kakak beradik itu sama-sama diam tidak saling tegur sapa.
Mentari seolah menghindar. Tidak seperti biasanya. Ketika Mona pulang, gadis itu akan menyambut Mona dengan riang lalu mereka berdua akan menghabiskan waktu bersama di dalam kamar, nonton drakor hingga lupa waktu. Namun kondisi saat ini berbeda. Semua telah berubah, seperti tidak saling mengenal
Pak Akara yang penasaran karena Mentari tak kunjung datang, akhirnya menyusul, keluar dari ruang makan. "Siapa yang datang, Nak?" tanya Pak Akara.
Mona merasakan jantungnya semakin berdebar kencang ketika mendengar suara Ayahnya.
Belum sempat dijawab Mentari, Pak Akara sudah melihat keberadaan Mona dan Andre di depan rumahnya. Niat hati ingin mengusir keduanya, namun ia urungkan ketika melihat Bu Nita bersama mereka.
"A- Ayah.. " Mona berjalan beberapa langkah ingin memeluk Ayahnya.
Tidak berbeda dengan adiknya, sang ayah pun demikian. Pak Akara mengangkat satu tangan, pertanda penolakan. Sontak membuat Mona menghentikan langkahnya, kemudian ia diam dan tertunduk.
Beberapa saat kemudian....
Ruang tamu yang ditempati dua keluarga itu terasa sangat tegang. Mona yang duduk di antara Andre dan Bu Nita tidak mengalihkan pandang, fokus pada Pak Akara, dan Bu Puspita. Menatap keduanya dengan sendu dan penuh kerinduan.
Andre menegakkan tubuhnya. Setelah lima menit berlalu dengan diam, akhirnya Andre membuka suara. "Jadi... kedatangan kami kesini ingin..."
"Jika kedatangan kalian berniat untuk meminta restu, maka jawabannya saya tidak bisa. " Pak Akara memotong ucapan Andre. Nada suaranya pelan namun terdengar tegas.
"A- Ayah, " bibir Mona bergetar. Wajahnya yang pucat memelas dengan manik yang berkaca-kaca. Sebenarnya Mona sudah bisa menebak jawaban Ayahnya, namun mendengar langsung penolakan itu membuat perasaannya sangat sedih.
"Ketidakhadiran saya di pernikahan kalian, sudah menjadi bukti jika saya tidak merestui pernikahan kalian." Lanjutnya.
Bu Nita berdeham, "seharusnya anda belajar memahami keadaan, Pak." Bu Nita yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara.
Tatapan matanya mengarah pada Bu Nita. Wajah Pak Akara menegang, memerah menahan amarah. "Anda tidak perlu mengajari saya, Nyonya." Tepis Pak Akara tetap pada pendiriannya.
"Kondisi saat ini sudah berbeda. " Sahut Bu Nita tidak mau kalah. "Mona sedang hamil."
Mendengar kalimat itu membuat Pak Akara mengepalkan kedua tangannya, ia pun memejamkan matanya. "Hamil diluar nikah, " sarkas Pak Akara yang terdengar.
"Saya mohon, Pak... restui hubungan kami. Saya sangat mencintai Mona. Saya bertanggung jawab atas janin yang dikandung Mona, dan saya ingin membahagiakannya." Andre berusaha meyakinkan mertuanya.
"Mencintai dan membahagiakan Mona? Bagaimana bisa saya percaya dengan ucapan anda, Tuan? Sedangkan anda, sudah menduakan istri anda. Tidak menutup kemungkinan anda akan melakukan hal serupa kepada Mona." Tegas Pak Akara.
Andre menelan salivanya. Ucapan menohok mertuanya membuat Andre tertampar, membuat Andre kehabisan kata-kata. Mulutnya terasa kelu.
"Dan kamu..." Ujar Pak Akara kepada Mona. "Ayah menyayangkan tindakanmu. Apa kamu pikir dengan cara merebut suami orang, hidupmu akan bahagia? bukan hanya merebut, bahkan kamu merelakan mahkotamu, hanya untuk mengikat hubunganmu dengan pria beristri. Dimana harga dirimu sebagai seorang wanita?" ujar Pak Akara "Kamu telah membuat kesalahan fatal, Mona. Apa yang kamu lakukan telah melukai perasaan seseorang, dan tindakanmu itu membuat Ayah sangat kecewa. Kamu sudah mencoreng nama baik Ayah!" lanjut Pak Akara kecewa
Pak Akara pernah merasakan di posisi Thalia, menjadi korban perselingkuhan. Pernikahannya bersama Ibu kandung Mona berakhir, karena mantan istrinya itu berselingkuh dengan sahabatnya, ketika Mona berusia 4 bulan. Dan kejadian itu seperti terulang.
Bak disambar petir, jantung Mona berdetak sangat cepat tak seirama, setelah mendengar ucapan Ayahnya. Cairan bening yang menggenang di pelupuk mata, mengkristal kemudian bergulir di sisi wajahnya. Mona menundukkan wajahnya. Punggung bergerak narik turun mengikuti tarikan napas yang tidak beraturan. Mona pun menangis.
"Saya tau kalian pernah menjalani hubungan sebelumnya, tapi tindakan kalian tidak bisa di benarkan."
Mona mengangkat kepala. Tiba-tiba ia berdiri, bersimpuh dibawah kaki Ayah. "Ayah, Mona minta maaf telah membuat Ayah kecewa." Mohon Mona sambil berlinang air mata.
"Minta maaf, katamu? Apa kamu benar-benar menyesal dengan perbuatanmu?" tanya Pak Akara.
Mona terdiam seribu bahasa. Bibirnya terkatup rapat, tidak bisa menjawab pertanyaan sang Ayah. Karena Mona tidak menyesal akan hubungannya dengan Andre. Apalagi, di rahimnya sudah ada buah cintanya bersama Andre.
Tidak ada kata menyesal di hati dan pikiran Mona, karena jika itu ada, maka sama saja ia menyesali kehadiran buah cintanya.
"Diammu, membuat Ayah mengerti... bahwa kamu tidak menyesal sedikit pun atas perbuatanmu. Bangunlah!" Perintah Pak Akara, "apa yang kamu lakukan sekarang, tidak akan pernah mengubah keputusan Ayah dan tidak ada sangkut pautnya lagi dengan keluarga ini."
Mona menggeleng dengan cepat, "tidak Ayah, Mona mohon maafkan Mona." ucap Mona penuh permohonan
"Ayah tetap tidak akan merestui hubunganmu dengan atasanmu," Pak Akara mempertegas lagi kalimatnya.
"Ibu, " Mona beralih, mencoba membujuk Ibunya harapan satu-satunya untuk bisa dimaafkan, akan tetapi Bu Puspita memalingkan wajah, mematahkan harapan Mona.
Bu Nita yang melihat menantunya diperlakukan seperti itu pun berdiri, lalu mendekati Mona, "bangunlah, Nak!" perintah Bu Nita sambil membantu Mona berdiri. "Sebaiknya kita pergi dari sini." Ajaknya.
"Tapi, Ma.. "
"Ayo Andre kita pulang... sia-sia kita datang kesini. Mertuamu terlalu angkuh dan tidak mau menerima keadaan." ucap Bu Nita kesal
"Silahkan... " Ucap Pak Akara.
💦💦
Sehari setelah kejadian itu, Mona terlihat sangat murung. Andre maupun Bu Nita mencoba menghiburnya. Seperti hari ini, setelah mereka ke klinik kehamilan untuk memeriksa kandungan Mona, Andre mengajak istrinya itu berjalan-jalan.
Usia kandungan Mona sudah 8 Minggu, dan janin yang berada di dalam kandungannya pun tumbuh dengan sehat. Tentu hasil pemeriksaan itu membuat Mona dan Andre merasa senang.
Sepulangnya, Mona, Andre, dan Bu Nita berkumpul di ruang keluarga. Bu Nita pun antusias bertanya-tanya tentang perkembangan calon cucunya.
"Perkembangan janin sangat baik, Ma. Bahkan detak jantungnya sudah ada." Jelas Mona bersemangat, ia juga menunjukkan hasil USG.
Bu Nita tersenyum menatap Mona kemudian melihat lembaran hasil USG tersebut, "syukurlah, Mama senang mendengarnya." Bu Nita mengusap perut Mona yang masih datar.
"Kamu ingin susu?" tawar Andre berperan menjadi sosok siaga.
"Iya Mas, susu coklat ya."
Andre tersenyum seraya membelai wajah Mona. Kemudian, ia beranjak menuju dapur dan melihat Thalia disana. Pria itu berdiri di dekat Thalia. "Buatkan susu untuk Mona!"
Thalia menatap Andre sekilas, kemudian ia melanjutkan aktivitasnya, memotong buah.
Andre tidak terima diacuhkan, pria itu menarik tangan Thalia, hingga pisau yang ada di genggaman Thalia terhempas. "Apa kamu tuli?"
"Tidak, aku mendengarnya." Jawab Thalia membalas tatapan tajam Andre.
"Bagus.. dengarkan aku baik-baik.. mulai saat ini kamu harus melayani Mona."
.
.
.
Maaf keterlambatan update, Alhamdulillah di RL ada kesibukan... 😉
Sile tinggalkan like and jejak kalian.. 🤣
"THOR KAPAN THALIA AKAN BAHAGIA?" TANYA NETIZEN UDAH MULAI GALAU.
"Sabar... Pasti indah pada waktunya." Jawab otor lagi mode kalem.. 😳
IG : base_author
follow yg mau aja 🤣