Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Mobil berhenti tepat di depan lobby apartemen.Sebelum dirinya turun dari dalam mobil tiba-tiba seseorang kini langsung membuka pintu mobil dan dia pun langsung duduk.
"Jalan".suruhnya dengan suara sedikit tinggi.
Samuel hanya bisa terdiam tanpa bicara sungguh dirinya benar-benar merasa bersalah karena membuat Tuannya menunggu dirinya.
" Kau sudah bosan kerja dengan ku Sam?
"Maaf Tuan".
" Sebenarnya kau pergi ke mana hingga kau membuat majikan mu menunggu".ucapnya kesal.
"Maaf Tuan".
" Kau ini minta maaf terus dari tadi, apa tidak ada kata-kata lain selain kata itu".
Samuel hanya terdiam dirinya benar-benar bingung mau berkata apa.
"Ke rumah besar".ucapnya tanpa menoleh dan tanpa bertanya Samuel pun melajukan mobilnya ke arah rumah besar di mana kedua orang tua dari Tuannya tinggal.
" Baik Tuan".
Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam akhirnya mereka pun tiba.Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk rumah.
Samuel turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Tuannya.
Rengga keluar dari dalam mobil.
"Tunggu aku, aku hanya sebentar".ucapnya sambil berjalan masik ke dalam rumah.
" Baik Tuan. "
Rengga masuk ke dalam rumah terlihat tampak begitu ramai.Tapi dia pun tidak. ambil pusing.Seorang kepala pelayan pun mendekati nya sambil menundukkan kepalanya
"Selamat datang Tuan Muda, Anda sudah di tunggu oleh Tuan dan Nyonya di ruang makan".
Tanpa menjawab laki-laki itupun langsung melangkah menuju ruang makan dengan di ikuti oleh kepala pelayan.
Langkah nya pun terhenti saat dia melihat di meja makan terlihat bukan hanya anggota keluarganya tapi ada sosok lain di sana.
Maminya pun tersenyum lalu dia pun langsung bangun dari duduk nya untuk menghampiri putranya.
"Kamu sudah sampai Ga".
" Iya".jawabnya malas.
"Ya sudah, ayo ikut Mami,Mami mau kenalin kamu sama Dinda".katanya sambil mengajak putranya untuk berkenalan walaupun dirinya sebenarnya tidak ingin.Tapi Rengga pun mencoba untuk diam dirinya ingin tau apa tujuan Maminya setelah tau barulah dia akan mengambil sikap.
Di meja makan. Rengga masih dalam posisi berdiri, hatinya begitu kesal kepada Maminya karena sudah membohonginya kalau Papinya sedang sakit tapi kenyataan nya sang Papi kini sedang sibuk mengobral dengan seseorang yang tidak di kenalinya.
Di tengah rasa kesalnya wanita yang menjadi Maminya memanggil seseorang.
"Dinda,kenalin ini Rengga putra Tante".
Wanita cantik yang bernama Dinda pun berdiri dari duduk nya sambil tersenyum dia pun mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Dinda".
Rengga hanya terdiam tanpa membalas uluran tangannya sehingga membuat wajah wanita itupun terlihat kecewa.
Maminya pun tersenyum sambil menyenggol tangan anak laki-laki nya yang sedingin es kutub.
"Ga,Dinda mau kenalan sama kamu, kok kamu cuekin sih".protes sang Mami.
Rengga sama sekali tidak perduli.
" Aku mau ngomong sama Mami".
"Bicaranya nanti saja,kan masih ada tamu Mami tidak enak". kata Maminya dan membuat hati Rengga menjadi sedikit kesal.
"Aku mau sekarang atau tidak sama sekali".ucapnya masih dengan suara pelan lalu berjalan meninggalkan ruang makan.
Wanita itupun menarik napas dalam-dalam laku menghembuskan nya dengan pelan. Setelah hatinya sedikit tenang barulah dia berbicara kepada tamunya.
" Maaf saya tinggal sebentar".
"Silahkan".
Rengga kini sedang berada di kamarnya, kamar yang sudah lama tidak di tempati nya.Suasananya masihlah sama seperti dulu tidak ada yang berubah.
Ceklek
Terdengar suara pintu di buka dari luar.Rengga kini sedang berdiri di dekat jendela kamarnya pun tau kalau yang masuk itu adalah Maminya.
"Kenapa Mami membohongiku? tanyanya tanpa melihat.
"Maafkan Mami Ga, bukan maksud Mami untuk membohongi kamu. Mami hanya".ucapnya terhenti saat melihat wajah putranya yang sudah terlihat memerah karena menahan marah.
" Hanya apa?tanyanya dan Maminya pun hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata apa-apa untuk membela dirinya.
"Mami lupa dengan apa yang aku ucapkan satu bulan yang lalu?
Wanita paruh baya itupun melihat kearah putranya
" Mami tidak lupa Ga".
"Kalau Mami tidak lupa seharusnya Mami tidak mengulanginya lagi".
" Mami hanya ingin yang terbaik untuk mu Ga.Umur kamu itu sudah kepala tiga dan seharusnya kamu itu sudah menikah dan mempunyai anak tapi lihatlah diri kamu sekarang,jangan kan untuk memberikan Mami cucu,menikah saja kamu belum jadi karena kamu sama sekali tidak ad niat untuk mencari pasangan maka itu Mami berinisiatif mencarikan kamu jodoh.Apa Mami salah melakukannya?
Rengga menatap wanita yang menjadi Maminya itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Jangan lakukan lagi atau aku tidak akan pernah pulang".ucapnya dengan dingin.
Maminya hanya bisa terdiam saat mendengar perkataan putranya barusan.
" Mami hanya ingin kamu menikah Ga,apa keinginan Mami tidak bisa kmu kabulkan?kayanya sedikit sedih.
"Maaf Mam. Aku tidak bisa mengabulkan nya. "
"Kenapa tidak bisa Ga?tanya wanita itu benar-benar ingin tau alasan kenapa putranya tidak mau menikah.
" Aku tidak bisa mengatakan nya".
"Kalau kamu tidak bisa mengatakan alasannya maka Mami akan tetap menjodohkan kamu dengan Dinda.Dan ini adalah keputusan Mami."
Raut wajah Rengga berubah menjadi merah dan dengan kesal dia pun langsung memukul tembok dengan tangan kanannya dengan kencang
Bruk...
Bruk....
Bruk..
Laki-laki itu melakukan berulang-ulang hingga membuat wanita paruh baya itu pun sedikit histeris
"Ga apa yang kamu lakukan".ucapnya sambil memegangi tangan kanan putranya yang memukul tembok.
Rengga hanya terdiam dengan tangannya yang sudah mengeluarkan darah karena dirinya memukuli tembok dengan keras.
Wanita itupun panik
"Rengga berhenti Nak,Mami mohon berhenti".pintanya sambil memegangi tangan kanan putranya dengan wajah basah dengan air mata.
Rengga tidak bergeming hingga seseorang akhirnya memegangi tangannya.
" Hentikan Ga.Jangan sakiti diri kamu".ucapnya dan putranya hanya terdiam tanpa merasakan sakit padahal tangan nya terluka.
"Mami minta maaf Ga,Mami janji Mami tidak akan memaksa kamu untuk menikah dan Mami janji ini yang terakhir".
Tanpa berkata Rengga pun langsung keluar dari kamar nya menuju pintu keluar di mana asisten pribadinya sudah menunggu nya.
Samuel yang melihat kedatangan Tuannya pun langsung membuka pintu bagian penumpang untuk Tuannya.
Tapi sebelum dirinya menutup pintu mobil dia melihat kearah tangan kanan Tuannya berdarah.
"Tangan Anda berdarah Tuan".ucapnya memberitahu.
Rengga melihat kearah tangannya yang masih mengeluarkan darah.
" Aku tau."
Karena takut tangan Tuannya infeksi dia pun langsung mengambil kotak P3K lalu dengan mengobati nya.
Tuannya hanya melirik sekilas
"Apa kau lakukan Sam?
"Luka Anda harus segera di obati Tuan jika tidak nanti infeksi".ucapnya dan karena Tuan nya hanya terdiam akhirnya dia pun mengobati luka setelah nya luka itu pun di balut kain kasa.
Samuel pun kembali duduk di kursinya dan dia pun mulai menyalahkan mobilnya lalu pergi meninggalkan halaman rumah besar dengan penuh tanda tanya
"Sebenarnya ada apa dengan Tuan Mudanya".
di tengah raa penasaran dalam hatinya pun kini sedang tersenyum senang karena akhirnya dirinya berhasil mendapatkan sample darah Tuan nya secara tidak sengaja.
"Semoga saja. sample darah Tuan Muda sama dengan Ali".gumamnya dalam hati.
bersambung