Bebby Daniella Putri menjadi yatim piatu sejak batita akibat korban kecelakaan yang menimpa satu keluarganya, tanpa identitas. Bebby diangkat anak oleh Daniel Frederick, Dokter Muda yang menyelamatkan nyawanya. Daniel mengangkat anak karena rasa kasihan dan sebagai permohonan maaf karena tidak bisa menyelamatkan nyawa kedua orang tuanya.
Dalam perjalanan waktu muncul benih benih cinta di antara mereka berdua. Daniel sebagai orang tua angkat telah menepis perasaan itu. Bagaimana kisah mereka... dan siapa sebenarnya Bebby?
Yuuukkk ikuti kisah mereka guys ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7.
Mobil berhenti di persimpangan jalan di mana lampu lalu lintas sudah berwarna merah.
“Gara gara kamu sih, akhirnya kita harus berhenti di lampu merah.” Ucap Bebby yang kecewa karena tidak bisa mengejar waktu untuk tiba di persimpangan jalan di saat lampu masih menyala hijau .
“Aku lapar banget Beb, sejak tadi aku kamu suruh minum air mineral saja.” Ucap Eliza tanpa menghiraukan Bebby yang masih kecewa karena harus berhenti di lampu merah.
“Kamu tidak lapar?” tanya Eliza karena Bebby masih saja manyun menatap lampu merah.
“Aku kenyang El, gara gara sudah dapat bukti foto dan video.” Jawab Bebby tanpa menoleh ke arah Eliza.
“Kita langsung ke rumah sakit. Aku temuin Papa di sana. Kalau di Mansion ada Oma bisa runyam jadinya. Maka aku mengejar waktu jangan sampai Papa sudah pulang dari rumah sakit.” Ucap Bebby selanjutnya lalu dia pun menjalankan mobilnya karena lampu hijau sudah menyala
“Kamu nanti bisa makan di kantin rumah sakit sekenyang kenyangnya. Gratis kamu bilang saja dipotong gaji Dokter Daniel Frederick.” Ucap Bebby selanjutnya dan terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Beberapa menit kemudian mobil sudah masuk ke dalam halaman rumah sakit. Bebby menjalankan mobil dengan pelan pelan menuju ke tempat parkir khusus. Tempat parkir yang diperuntukkan bagi para Dokter dan keluarganya.
“Untung El, Papa belum pulang.” Ucap Bebby saat melihat mobil sang Papa masih terparkir dengan manis.
Bebby dan Eliza pun segera turun dari mobil. Bebby menyuruh Eliza ke kantin sendiri dan makan sekenyang kenyangnya. Sedangkan Bebby segera melangkah dengan cepat menuju ke ruang kerja Sang Papa.
Sementara itu di ruang kerjanya Daniel yang sudah selesai tugasnya, duduk santai di kursi kerjanya sambil memandang foto yang berada di atas meja kerjanya. Foto dia dengan Bebby saat Bebby masih berusia empat tahun. Daniel pun meraih pigura foto ukuran 10 R itu.
“Hmmm waktu cepat berlalu Beb, kamu kini sudah menjadi seorang gadis yang cantik.” Gumam Daniel sambil membelai foto tepat di gambar wajah Bebby.
“Papa juga tidak ingin berpisah sama kamu Sayang. Kamu adalah kebahagiaan Papa. Sejak kamu berada di Mansion hari hari Papa menjadi ceria dan bahagia.. pulang dari kerja rasanya ada energi baru kalau melihat dan memeluk kamu.” Gumam Daniel lagi sambil terus membelai wajah Bebby di foto itu.
Akan tetapi tiba tiba Daniel dikagetkan oleh karena pintu ruang kerjanya yang terbuka secara tiba tiba dan lebih kaget lagi karena suara dan sosok orang yang sedang dia bicarakan kini ada di depan matanya.
“Beb, katanya kamu mau menginap di villa bersama Eliza? Tidak jadi?” tanya Daniel lalu dia menaruh pigura foto yang sejak tadi dia pegang.
“Tidak jadi Pa, karena aku melihat perempuan siluman itu di villa samping mini market.” Ucap Bebby sambil melangkah mendekati Sang Papa
“Siapa hmmm?” tanya Daniel sambil mencium puncak kepala Bebby yang sudah berada di dekatnya.
“Siapa lagi kalau bukan calon istri Papa tercinta.” Ucap Bebby dengan nada kesal. Lalu dia mengambil hand phone dari tas ranselnya.
“Lihat ini Pa.” Ucap Bebby selanjutnya sambil menunjukkan layar hand phone miliknya yang sudah menampilkan foto foto dan video Miranda.
“Hmmm okey, kerja kamu sangat baik. Kirim foto foto dan video itu ke hand phone Papa, nanti aku bicarakan pada Oma dan Opa.” Ucap Daniel setelah mengamati foto foto Miranda.
“Papa jangan mau ya menikah dengan perempuan siluman itu.” Ucap Bebby sambil mengirim foto foto dan video Miranda ke hand phone sang Papa.
“Okey Sayang. Ayok kita pulang Papa sudah capek sekali.” Ucap Daniel selanjutnya sambil mencium lagi puncak kepala Bebby.
“Pa aku lapar banget, kita makan malam di luar ya...” ucap Bebby sambil menatap wajah Sang Papa.
“Okey. “ ucap Daniel sambil memencet hidung mancung Bebby.
Mereka berdua pun segera berjalan meninggalkan ruang kerja Daniel dan melangkah menuju ke tempat mobil mereka terparkir.
Setelah sampai di tempat parkir mereka masuk ke dalam mobilnya masing masing.
Akan tetapi di saat Bebby sudah menyalakan mesin mobilnya, tiba tiba teringat akan sesuatu..
“Waduh.. Eliza ketinggalan.” Ucap Bebby lalu dia pun mematikan mesin mobilnya dan segera membuka pintu mobil lalu dia pun keluar dan berlari dengan cepat.
Daniel yang sudah menyalakan mesin mobilnya, tampak kaget..
“Beb, mau ke mana?” teriak Daniel setelah menurunkan kaca jendela mobil nya.
“Ambil Eliza di kantin Pa!” teriak Bebby, dan Daniel pun hanya geleng geleng kepala.
Sedang di lain tempat di sebuah jalan raya ada sebuah mobil juga melaju sangat kencang. Miranda yang mengemudikan mobil itu seorang diri sebab Renold sudah turun dan berpindah ke taxi on line.
Miranda terus melajukan mobil menuju ke Mansion Frederick. Dia akan segera menemui Nyonya Frederick.
Saat sudah sampai di Mansion Frederick, Miranda segera menekan bel tamu. Pelayan yang membukakan pintu pun segera menyuruh Miranda masuk dan memberi tahu pada Nyonya Frederick jika calon menantu datang.
“Ada apa Sayang sepertinya ada hal yang sangat penting. Daniel belum pulang.” Ucap Nyonya Frederick sambil berjalan mendekati Miranda yang telah duduk di sofa di ruang tamu.
“Hmm sangat kebetulan jika belum ada Daniel.” Gumam Miranda dalam hati.
“Tante benar saya akan menyampaikan hal yang sangat penting, ada orang yang berniat jahat pada saya dengan menyebar foto foto hoaks. Tolong percayalah pada Miranda, jika ada orang yang memberikan foto dan video pada Tante atau Kak Dan, itu adalah foto dan video palsu hasil editan semata saja. Kerjaan orang orang jahat yang ingin menjatuhkan nama saya.” Ucap Miranda selanjutnya dengan nada serius dan penuh permohonan.
“Oo pasti Sayang, Tante percaya pada kamu. Kamu kan entrepreneur ternama pasti banyak yang tidak suka pada kamu. Iri, dengki pada kecantikan dan kesuksesan kamu.” Ucap Nyonya Frederick sambil mengusap usap punggung Miranda penuh sayang.
“Benar ya Tan, jangan mudah percaya jika ada orang mengirim foto foto dan video yang berusaha merusak citra Miranda.” Ucap Miranda lagi
“Iya Miranda Sayangku, calon menantu pilihanku.” Ucap Nyonya Frederick sambil tersenyum
“O ya, kamu sudah makan malam belum kok tampak pucat begitu. Apa kamu sakit?” tanya Nyonya Frederick selanjutnya sambil menatap wajah Miranda yang memang terlihat pucat.
“Makan di sini ya, ayo temani Tante dan Om, aku menunggu Daniel harusnya sudah pulang tapi kenapa jam segini belum pulang. Kalau anak gemblung itu memang sudah izin tidak pulang katanya mau refresing dengan temannya.” Ucap Nyonya Frederick selanjutnya.
“Maaf Tante, saya harus segera pulang.” Ucap Miranda yang tidak siap jika malam ini dia harus bertemu dengan Daniel.
“Kenapa tergesa gesa Sayang? Kan baru saja datang.” Ucap Nyonya Frederick
“Maaf Tante, Miranda sangat lelah dan agak pusing tadi seharian kerja persiapan pameran produk ke luar negeri. Ditambah berita foto foto hoaks itu.” Ucap Miranda beralasan padahal kelelahan bergoyang goyang enak dengan Ronald.
“Baiklah sebenarnya aku sangat ingin kamu ikut makan malam di sini.” Ucap Nyonya Frederick. Dan Miranda pun benar benar pamit pulang.
Saat Miranda sudah keluar dari pintu utama Mansion tampak mobil Bebby dan mobil Daniel beriringan masuk ke halaman Mansion Frederick.
Miranda yang tidak siap bertemu dengan Daniel dan juga kepalanya sedang pusing, itu pun segera melangkah dengan cepat menuju ke mobilnya dan segera masuk ke dalam mobil nya.
Sedangkan Bebby yang di dalam mobil melihat sosok Miranda yang keluar dari dalam Mansion juga terlihat kaget.
“Hah! Perempuan itu sudah di sini? Ngapain perempuan siluman itu ke sini? Benar benar siluman.” Gumam Bebby yang terus melajukan mobilnya ke garasi.
🤣🤣