Sang Penakluk Wanita (System Playboy)

Malam ini Bryan dan Rachel nampak canggung, mereka sedang duduk di kursi sofa yang ada di kamar hotel, mereka saat ini hanya memakai bathrobe karena pakaian mereka sedang dikeringkan dahulu, sambil menikmati secangkir kopi untuk menghangatkan tubuh mereka.

Bryan walaupun sudah menikah, tapi sebenarnya dia masih perjaka, karena dia belum sempat melakukan berhubungan badan dengan istrinya.

Bagaimana bisa Bryan melakukan hubungan badan dengan istrinya, karena Tasya bilang belum siapa melakukannya, yang padahal sebenarnya dia takut ketahuan sudah tidak perawan oleh Bryan.

Sehingga dia tidak tahu bagaimana nikmatnya bercinta dengan seorang wanita, padahal dia telah menguasai banyak materi, tapi nol dalam praktek. Jadi wajar saja jika malam ini dia terlihat canggung berada dalam satu kamar bersama seorang wanita yang baru dia kenal. Walaupun sebenarnya penampilan Rachel sangat menggairahkan.

Bathrobe yang digunakan oleh Rachel begitu seksi, apalagi bathrobe yang dikenakan oleh Rachel hanya sampai di atas lutut, sehingga terlihat sedikit pahanya wanita itu yang begitu mulus, putih dan bersih.

Ah! Bryan benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang ini, dan tidak tahu cara untuk memulainya, apakah harus tancap gas atau merayu terlebih dahulu sampai membuat hati wanita meleleh? Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan malam ini.

Seorang pria yang sangat polos dan lugu, kini dia diberikan tantangan oleh sistem untuk menjadi seorang penakluk wanita, tentu saja hal tersebut sangat berat untuk Bryan. Tapi Bryan harus melakukannya untuk bertahan hidup. Dia harus bisa menjadi seorang penakluk wanita yang patut diperhitungkan.

"Emm... kita harus ngapain sekarang?" tanya Bryan, nampak kikuk.

Rachel malah menjadi salah tingkah, dia juga tidak tahu harus melakukan apa malam ini. "A-aku tidak tahu."

[Buat target takluk padamu, Tuan. Gunakan 1001 cara untuk meluluhkannya.]

Mungkin sistem gregetan karena Bryan belum juga memberikan jurus maut pada Rachel. Bryan benar-benar lugu sekali.

Bryan berkata dengan pelan kepada sistem, "Tapi aku gak tau bagaimana caranya?"

[Sistem mendeteksi Tuan dulu sering membaca novel, seharusnya Tuan bisa berguru pada novel-novel yang Tuan baca.]

Rupanya sistem bisa mendeteksi apapun tentang Bryan, dia dulu memang gemar membaca novel, apalagi novel karya author DF_14, yang banyak menceritakan tentang pria-pria yang bisa bersikap romantis kepada pasangannya.

Bryan nampak sumringah, dia akhirnya telah mendapatkan ide untuk memberikan sebuah kata gombalan untuk Rachel.

"Emm... ayahmu tukang tahu bulat ya?" tanya Bryan kepada Rachel. Gombalan seperti itu biasanya bisa membuat hati wanita meleleh.

Rachel menghela nafas mendengar pertanyaan dari Bryan. "Bukan, ayahku punya bengkel di kampung." jawab Rachel. Dia tak paham mengapa ayahnya dikira tukang tahu bulat.

Bryan terkekeh, "Oh aku pikir tukang tahu bulat, soalnya..."

Sistem memotong perkataan Bryan.

[Kata gombal seperti itu sudah basi, Tuan. Gunakan jurus yang lain yang bisa membuat hati wanita berdebar-debar.]

Bryan menghela nafas, ternyata menjadi seorang penakluk wanita tidaklah mudah, andai saja dia bisa mengungkapkan identitasnya dengan bilang bahwa dia adalah seorang Bryan Juan Pratama, pewaris dari Pratama Group, pasti tanpa merayu pun banyak wanita yang dibuat klepek-klepek.

Begitulah nasib seorang pria, harus dituntut bekerja keras terlebih dahulu agar bisa mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Tidak bisa hanya menunggu sang tambatan hati datang langsung begitu saja.

Bryan menggaruk kepalanya yang gak gatal, kemudian dia mulai berpikir bagaimana cara untuk membuat Rachel luluh padanya. Karena dia sebenarnya bukan seorang pria yang berpengalaman dalam merayu wanita, dulu saja dia bisa dekat dengan Tasya karena Tasya yang begitu agresif mendekatinya.

Tiba-tiba terdengar suara guntur menggelegar di angkasa, terdengar begitu keras.

Duarrr...

Duarrr...

Duarrr...

Hal tersebut sukses membuat Rachel refleks menjerit sambil memeluk Bryan, "Aaaa... aku takut, Juan."

Seketika Bryan terdiam, karena Rachel memeluknya begitu erat. Rupanya alam pun nampak greget pada Bryan yang tak bisa bersikap romantis sama sekali.

Terkadang suara guntur bisa membuat suasana menjadi romantis jika dalam keadaan dua sejoli sedang berduaan seperti ini. Karena si wanita otomatis akan reflek memeluk si pria, begitulah jika ada adalah adegan sebuah film, tapi ternyata di dunia nyata pun akan terjadi hal serupa.

Rachel menjadi salah tingkah begitu menyadari dia telah memeluk Bryan, dia segera melepaskan pelukannya, tapi Bryan menahannya, pria itu menatap Rachel dengan begitu lekat, membuat jantung Rachel berdebar-debar.

"Kamu sangat cantik, Rachel." Sebenarnya pujian adalah jurus yang paling mujarab dalam membuat hati wanita berbunga-bunga.

Tapi jujur saja, Rachel memang cantik. Bryan mengatakan yang sesungguhnya bahwa wanita itu sangat cantik, dia pun mau berkencan dengan Rachel jika seandainya Rachel bukan target sistem pun.

Perlahan-lahan Bryan mencondongkan badannya, sehingga jarak wajah mereka sangat dekat.

Rachel memegang erat bathrobe Bryan, memejamkan matanya, dia memang tak bisa menolak dari pesona tukang ojek online itu. Hatinya sangat berdebar-debar sekali.

Bibir mereka hampir saja menempel, bahkan mereka telah merasakan hembusan nafas masing-masing, tapi sayangnya suara getaran ponsel diatas meja telah merusak suasana.

Drrrrtt...

Drrrrtt...

Drrrrtt...

Ternyata ponselnya Rachel yang bergetar, Bryan dan Rachel menjadi salah tingkah, sampai mereka tidak tahu harus berbicara apa.

Rachel segera mengecek ponselnya, ternyata dia telah mendapatkan sebuah pesan dari seseorang.

(Kak Rachel, aku melihat Rena dan Mini diculik, mereka dibawa paksa ke dalam sebuah mobil oleh pria berbaju hitam.)

Rachel terkejut ketika membaca pesan itu, Rena adalah adiknya Rachel, sementara Mini adalah sahabat adiknya. Mereka diculik ketika pulang sekolah, hal tersebut membuat Rachel menjadi panik.